INFORMASIAKUNTANSI
AKUNTANSIDIFERENSIAL
DIFERENSIALUNTUK
UNTUK
KEPUTUSAN
KEPUTUSANJANGKA
JANGKAPENDEK
PENDEK
1
SALAH SATU SYARAT YANG HARUS DIPENUHI
DALAM ANALISA BEP
BIAYA
BIAYAHARUS
HARUSDIKELOMPOKKAN
DIKELOMPOKKANMENJADI
MENJADI: :
BIAYA
BIAYAVARIABEL
VARIABEL
BIAYA TETAP
BIAYA TETAP
2
KLASIFIKASI BIAYA
3
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total
berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas,
artinya jika aktivitas naik biaya akan naik dan sebaliknya jika
aktivitas turun, biaya secara total akan turun
4
MEMISAH BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL
5
METODE TITIK TERTINGI DAN TITIK TERENDAH
Untuk memisahkan suatu biaya yang mempunyai sifat semivariabel
menjadi biaya tetap dan biaya variabel, salah satu metode yang dapat
digunakan adalah metode titik tertinggi dan terendah.
Carakan melakukan metode ini yaitu dengan cara mengamati nilai
biaya dihubungan dengan besarnya aktivitas tertentu pada periode
yang sama.
Dalam metode ini biaya tetap dan biaya variabel dihitung
menggunakan dua titik dalam satu periode yang dinalisisis yaitu titik
tertinggi dan terendah.
Biaya Variabel per unit = Selisih Biaya / Selisih aktivitas
dimana: selisih biaya = Biaya tertinggi – Biaya Terendah
Selisih aktivitas = aktivitas tertinggi – aktivitas terendah.
Biaya Tetap = Biaya tertinggi – (BV/unit x Aktivitas tertinggi) atau
Biaya Tetap = Biaya terendah – (BV/unit x Aktivitas terendah)
6
LAPORAN LABA RUGI DALAM ANALISA BEP
PT X
Laporan Laba rugi yang diproyeksikan tahun 2002
Penjualan Rp 500.000.000 100%
Biaya Variabel 300.000.000 60%
Laba Kontribusi Rp 200.000.000 40%
Biaya Tetap 150.000.000 30%
Laba Bersih Rp 50.000.000 10%
7
MANFAAT PENERAPAN ANALISA BEP
BAGI MANEJEMEN PERUSAHAAN
8
REKAYASA RUMUS-RUMUS BEP
Biaya tetap
Titik Impas (unit) =
Margin Kontribusi dalam unit
MK dal unit = Harga Jual per unit – Biaya Variabel Per unit
Biaya tetap
Titik Impas (Rp) =
Margin Kontribusi dalam %
9
MENENTUKAN TARGET PENJUALAN AGAR
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN TERTENTU
Target Laba
Biaya Tetap +
1 – Tarif Pajak
Penjualan =
Margin Kontribusi Ratio
10
MENENTUKAN BATAS PENURUNAN
PENJUALAN
M O S (MARGIN OF SAFETY)
11
MENENTUKAN TITIK PENUTUPAN USAHA
12
KONSEP OPERATING LEVERAGE
Operating leverage didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam
menggunakan “Biaya Operasi Tetap” untuk memperbesar pengaruh dari
perubahan volume penjualan atas EBIT.
Analisa operating leverage tujuannya adalah menganalisis sejauhmana
pendapatan perusahaan dapat menutup biaya variabel dan biaya tetap,
dalam kaitannya untuk memperoleh laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT).
Penggunaan operating leverage (asset berbiaya tetap) dikatakan
menguntungkan yaitu jika margin konribusi perusahaan (pendapatan
dikurangi biaya variabel) lebih besar dari biaya tetap.
Analisa operating leverage, erat kaitannya dengan analisa break even
karena sama-sama mempelajari perimbangan antara pendapatan
dikurangi biaya variabel dan biaya tetap.
13
LAPORAN LABA RUGI DALAM
KONSEP OPERATING LEVERAGE
Sales revenue XX
Variabel operating cost XX
Fixed operating cost XX +
Total operating cost XX
EBIT XX
D O L = Margin Kontribusi / E B I T
DOL = S - VC/ S - VC - FC
14