Anda di halaman 1dari 2

Matakuliah : Akuntansi Manajemen

Program Studi : Akuntansi S-1


Hari/ Tgl : Rabu/ 5 Agustus 2020
Tugas : Sesi 8
A. Dari proyeksi laba/rugi ( projected income statemant) PT Sukses selalu yg bergerak dlm
usaha pembuatan meja rias pengantin dengan bahan kayu mahoni lapis formika, utk
periode anggaran tahun 2015 diketahui etimasi kondisi yg akan terjadi adalah:
1. Penjualan sebanyak 250 unit senilai Rp.9.875.000,-
2. Biaya tetap utk dilaksanakanya produk tersebut sebesar Rp. 3.600.000,-
3. Biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk jumlah unit penjualan di atas sebesar :
Rp. 6.375.000,-
4. Selain data di atas, ternyata diketahui pula bahwa dari biaya tetap di atas sebesar
20% nya atau Rp. 720.000 adalah merupakan biaya tetap tunai
Diminta Saudara menghitung berikut ini:
a. Titik impas (BEP) penjualan minimum baik dalam unit maupun rupiah, sehingga
perusahaan tidak menderita kerugian maupun belum memperoleh keuntungan.
b. Margin of safety (MOS) agar dpt diketahui sampai pada tingkat berapa persen atau
jumlah nilai berapa penurunan penjualan boleh terjadi dari penjualan yang dianggarkan
agar perusahaan tidak menderita rugi
c. Shut down point, agar dapat diketahui pada batas prosentase atau jumlah nilai berapa
perusahaan sebaiknya ditutup, karena tidak mampu lagi membayar biaya tunai.

B. PT BIMA menghasilkan produk X diperlukan investasi sebesar Rp.2.500.000.000. untuk


pembelian mesin dan equipment serta modal kerja. Taksiran biaya produksi adalah Rp.
5.000,- per unit pada volume produksi 1.000.000. unit produk X per tahun. Biaya
administrasi dan umum diperkirakan sebesar Rp. 700.000.000. dan biaya pemasaran
diperkirakan sebesar Rp. 1.500.000.000. per tahun. Diputuskan oleh manajemen
puncak bahwa laba wajar untuk perusahaan tersebut adalah sebesar 25 % dari
investasinya.
Sdr diminta untuk menghitung :
1. Berapa persentase markup dari biaya produksi penuh ?
2. Berapa harga jual produk X tersebut ?
3. Jika produk dijual dengan dengan harga yang diperkirakan akan menghasilkan
kembalian investasi 25 % dari investasi tersebut, berapa laba yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut dalam setahun ?
4. Berapa besarnya aktiva penuh yang dimanfaatkan dalam penetapan harga jual
ini ?
5. Berapa besarnya biaya penuh yang dimanfaatkan dalam penetapan harga jual
ini ?

C. PT. Boma memproduksi produk mainan, pada tahun 2015 mendapatkan order kemudian
meminta bantuan Saudara untuk menghitung mark up dan harga jual per unit berdasarkan
metode cost plus pricing baik menggunakan pendekatan full costing maupun variable costing.
Adapun data informasi pendukung sebagai berikut:
 Tingkat kapasitas produksi normal sebanyak 2.100 unit, dan taksiran investasi awal tahun
anggaran 2015 sebesar Rp. 38.000.000,-
 Estimasi biaya penuh per unit pada tingkat kapasitas normal adalah:
o Biaya bahan baku : Rp. 1.650,-
o Tenaga kerja langsung : Rp. 2.300,-
o Overhead pabrik variable : Rp. 775,-
o Overhead pabrik tetap : Rp. 1.650,-
o Administras & Pemasaran Tetap : Rp. 3.750,-
o Administras & Pemasaran Variabel : Rp. 750,-
 Perhitungan mark up dan harga jual menggunakan pendekatan yang mana menurut Saudara
yang paling baik atau tepat jika laba yang diharapkan berdasarkan tarif kembalian investasi
(rate of return on investment) sebesar 28,5%.

Anda mungkin juga menyukai