Anda di halaman 1dari 32

ZAT ADITIF DAN

ZAT ADIKTIF
PSIKOTROPIKA
KOMPETENSI INTI

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KOMPETENSI DASAR

3.7     Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) 
dalam makanan dan minuman (segar dan dalam 
kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya
terhadap kesehatan
INDIKATOR

Peserta didik dapat mengidentifikasi bermacam-macam


zat aditif, menjelaskan arti dan fungsi zat aditif yang ada
pada makanan yang menunjang kesehatan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi macam-macam zat aditif
2. Menjelaskan arti dan fungsi zat aditif yang ada pada
makanan
3. Menjelaskan penggunaan zat aditif dalam makanan
yang menunjang kesehatan
4. Menjelaskan pengertian psikotropika
5. Menjelaskan pengertian zat adiktif
6. Menyebutkan beberapa contoh zat psikotropika
7. Menyebutkan beberapa contoh zat adiktif
B. Zat Adiktif Narkotika dan Psikotropika

ZAT
ADIKTIF

NARKOTIK OBAT
ALKOHOL
A PENENANG
Obat atau zat Zat yg
Obat dalam dunia
yang berasal dari diperoleh
kedokteran yang
tanaman dipakai dalam dosis melalui
kecil untuk fermentasi
membuat tenang (peragian)
dan tertidur bahan tertentu
PENGERTIAN
ZAT ADIKTIF :
Zat yang pemakaiannya dapat
menimbulkan ketergantungan fisik yang
kuat dan ketergantungan psikologis yang
panjang
A. NARKOTIKA
 Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Undang-undang yang mengatur tentang


Narkotika adalah : UU RI No. 22 tahun 1997.
Menurut Undang-undang ini narkoba jenis
narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
Penggolongan

Golongan I :
 digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
 tidak ditujukan untuk terapi
 potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan,
Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
Heroin, putauw
Kokain
Ganja, hashis, kanabis
Golongan II:
 berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan
terakhir
 digunakan dalam terapi atau
pengembangan ilmu pengetahuan
 potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: morfin, petidin
Morfin, petidin
Golongan III:
 berkhasiat pengobatan
 banyak digunakan dalam terapi atau
pengembangan ilmu pengetahuan
 potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: kodein
Narkotika yang sering disalahgunakan:

Opiat: morfin, heroin (putauw), petidin, candu,


dan lain-lain
Ganja atau kanabis, mariyuana, hashis
Kokain, yaitu serbuk kokain
UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

Zat atau obat, alamiah maupun sintetis


bukan narkotika
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
GOLONGAN I:

Digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan


tidak digunakan dalam terapi
Potensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: ekstasi, shabu, LSD
Halusinogenik:
GOLONGAN II:

tujuan ilmu pengetahuan


berkhasiat pengobatan, dapat digunakan dalam
terapi
potensi kuat mengakibatkan ketergantungan
Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin
GOLONGAN III

 berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan


dalam terapi
 tujuan ilmu pengetahuan
 potensi sedang mengakibatkan ketergantungan
Contoh: fenobarbital, flunitrazepam
GOLONGAN IV

berkhasiat pengobatan dan sangat luas


digunakan dalam terapi
 untuk tujuan ilmu pengetahuan
 potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
Contoh: diazepam, bromazepam,
fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide,
nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo,
Rohipnol, Dumolid, Mogadon
Golongan Depresan
◦ mengurangi aktifitas fungsional tubuh
◦ merasa tenang, pendiam dan bahkan
membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri.
 Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein),
 Sedatif (penenang),
 hipnotik (obat tidur),
 tranquilizer (anti cemas),
 alkohol dalam dosis rendah,
 dan lain-lain.

BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP


SUSUNAN SYARAF PUSAT
Golongan Stimulan
◦ merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan
kegairahan kerja.
◦ menjadi aktif, segar dan bersemangat .
 Golongan ini
◦ Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein.
Golongan Halusinogen
◦ menimbulkan efek halusinasi yang bersifat
merubah perasaan dan pikiran dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.
 Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.
 Golongan ini termasuk
◦ Kanabis (ganja),
◦ LSD,
◦ Mescalin,
◦ Pensiklidin (PCP),
◦ berbagai jenis jamur,
◦ tanaman kecubung
2. Ciri-ciri Pecandu Narkotika dan Psikotropika

a. Ciri-ciri Fisik Pecandu Narkotika dan Psikotropika


• Berat badan menurun drastis
• Mata terlihat merah dan cekung, muka pucat, serta
bibir kehitam-hitaman
• Badannya penuh dengan bintik-bintik merah seperti
bekas gigitan nyamuk, ada tanda bekas sayatan,
terdapat goresan, serta perubahan warna kulit di
tempat bekas suntikan
• Proses buang air kecil dan besar kurang lancar
• Sakit perut tanpa sebab yang jelas
• Sering batuk dan pilek berkepanjangan
• Keluar keringat dan air mata berlebih
 Sangat sensitif dan cepat bosan
 Selalu membangkang saat dinasehati
 Berkata kasar dan ringan tangan terhadap orang-orang
di sekitarnya karena emosinya tidak stabil
 Nafsu makan tidak menentu

b. Ciri-ciri Emosi Pecandu Narkotika dan Psikotropika


c. Ciri-ciri Perilaku Pecandu Narkotika
dan Psikotropika
• Tidak peduli dan jauh dari keluarga
• Malas dan sering melupakan tanggungjawab
serta tugas-tugas rutinnya
• Sering bertemu orang yang tidak dikenal dan
pergi tanpa pamit hingga larut malam
• Suka mencuri uang, baik di rumah, sekolah,
maupun tempat kerja
• Takut terkena air karena badan akan terasa
sakit jika terkena air sehingga malas mandi
• Sering menyendiri di tempat-tempat sepi
seperti gudang, kamar mandi, kloset, atau
kamar tidur
• Bersikap manipulatif, bohong, dan ingkar janji
• Berbicara cadel, sering menguap, dan berjalan
sempoyongan
Ciri-ciri khusus untuk mengenali pecandu narkotika
dan psikotropika
Pecandu Ganja/Mariyuana Pecandu Ekstasi

mata merah selalu riang saat mendengar


kelopak mata selalu mengatup musik
penampilan lusuh suka keluar rumah
banyak makan bibir pecah-pecah
suka tertawa berlebih saat wajah tampak lelah
mendengar hal-hal lucu banyak berkeringat
sering minder jika pengaruh
ekstasi hilang
Pecandu sabu-sabu Pecandu Heroin
mudah marah gejala kejang-kejang
sensitif keringat dingin dan demam
mudah gelisah
hidung dan mata selalu berair
serba salah melakukan sesuatu
suka berhalusinasi
jarang menatap mata lawan tidak ada nafsu makan
bicara
tidak merasakan sakit
selalu curiga
merasa sangat gembira
mata sering jelalatan
mudah berkeringat meskipun di
ruang ber-AC
tulang dan gigi keropos
Tidak dapat diam
Alasan yang membuat orang tertarik mencoba narkoba
hingga akhirnya menjadi pecandu :
• Rasa penasaran ingin mencoba
• Keinginan untuk bersenang-senang karena mempunyai
masalah
• Agar diterima dalam suatu komunitas
• Lingkungan keluarga yang tidak harmonis
• Lingkungan masyarakat yang tidak mendukung menjadi
pemicu orang terjerat narkoba
Hal-hal yang harus ditanamkan pada diri sendiri
• Menanamkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari
• Selalu bersyukur
• Meningkatkan komunikasi antaranggota keluarga
maupun antarteman
• Membuka diri untuk bergaul dengan orang lain yang
sekiranya baik dan bukan pecandu
• Melakukan kegiatan yang bermanfaat sehingga dapat
membentengi diri kita dari penyalahgunaan narkoba

Anda mungkin juga menyukai