Anda di halaman 1dari 26

POLIOMYRLITIS

Kelompok 6 :
1. Junifer Lala
2. Sharon Pekan
3. Gracia Lontaan
4. Leonard
5. Andre Lomban
DEFINISI

Poliomilitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus


dengan predileksi pada sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang
dan inti motorik batang otak, dan akibat kerusakan bagian susunan syaraf
tersebut akan terjadi kelumpuhan serta autropi otot.
Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV), masuk ketubuh melalui mulut, menginfeksi
saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir kesistem
saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan
(paralysis).
ETIOLOGI

Penyebab poliomyelitis Family Pecornavirus dan Genus virus, dibagi 3 yaitu


:
1. Brunhilde
2. Lansing
3. Leon ; Dapat hidup berbulan-bulan didalam air, mati dengan
pengeringan /oksidan. Masa inkubasi : 7-10-35 hari
GEJALA KLINIS

Poliomielitis terbagi menjadi empat bagian yaitu :

• Poliomielitis asimtomatis : Setelah masa inkubasi 7-10 hari, tidak terdapat gejala karena daya
tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.
• Poliomielitis abortif : Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala
berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri
tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen.
• Poliomielitis non paralitik : Gejala klinik hamper sama dengan poliomyelitis abortif , hanya
nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti
penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan
nyeri otot. Khas untuk penyakit ini dengan hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada
batang otak, ganglion spinal dan kolumna posterior.
Lanjutan….
• Poliomielitis paralitik : Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai
kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis
akut pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus. Adapun
bentuk-bentuk gejalanya antara lain :
• Bentuk spinal. Gejala kelemahan / paralysis atau paresis otot leher, abdomen, tubuh,
diafragma, thorak dan terbanyak ekstremitas.
• Bentuk bulbar. Gangguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa gangguan
pusat vital yakni pernapasan dan sirkulasi.
• Bentuk bulbospinal. Didapatkan gejala campuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar.
• Kadang ensepalitik. Dapat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor dan kadang
kejang.
PATOFISIOLOGI
• Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. Tidak semua neuron yang
terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan sekali dapat terjadi penyembuhan fungsi
neuron dalam 3-4 minggu sesudah timbul gejala. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis
ialah :
• Medula spinalis terutama kornu anterior,
• Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial serta formasio retikularis yang
mengandung pusat vital,
• Sereblum terutama inti-inti virmis,
• Otak tengah “midbrain” terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang nucleus rubra,
• Talamus dan hipotalamus,
• Palidum dan
• Korteks serebri, hanya daerah motorik.
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Poliomielitis aboratif
• Diberikan analgetk dan sedative
• Diet adekuat
• Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya dicegah aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan kemudian
diperiksa neurskeletal secara teliti.
• Poliomielitis non paralitik
• Sama seperti aborif
• Selain diberi analgetika dan sedative dapat dikombinasikan dengan kompres hangat selama 15 – 30 menit,setiap 2 – 4 jam.
• Poliomielitis paralitik
• Perawatan dirumah sakit
• Istirahat total
• Selama fase akut kebersihan mulut dijaga
• Fisioterafi
• Akupuntur
• Interferon
Lanjutan….
• Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan.Poliomielitis abortif diatasi
dengan istirahat 7 hari jika tidak terdapat gejala kelainan aktifitas dapat dimulai
lagi.Poliomielitis paralitik/non paralitik diatasi dengan istirahat mutlak paling
sedikit 2 minggu perlu pemgawasan yang teliti karena setiap saat dapat terjadi
paralysis pernapasan.
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita poliomielitis antara lain :
• Melena cukup berat sehingga memerlukan transfusi, yang mungkin diakibatkan erosi usus
superfisial.
• Dilatasi lambung akut dapat terjadi mendadak selama stadium akut atau konvalesen (dalam
keadaan pemulihan kesehatan/ stadium menuju kesembuhan setelah serangan penyakit/ masa
penyembuhan), menyebabkan gangguan respirasi lebih lanjut.
• Hipertensi ringan yang lamanya beberapa hari atau beberapa minggu , biasanya pada stdium
akut, mungkin akibat lesi pusat vasoregulator dalam medula.
• Ulkus dekubitus dan emboli paru, dapat terjadi akibat berbaring yang lama di tempat tidur,
sehingga terjadi pembususkan pada daerah yang tidak ada pergerakan (atrofi otot) sehingga
terjadi kematian sel dan jaringan)
• Hiperkalsuria, yaitu terjadinya dekalsifikasi ( kehilangan zat kapur dari tulang/ gigi) akibat
penderita tidak dapat bergerak.
Lanjutan…
• Kontraktur sendi,yang sering terkena kontraktur antara lain sendi paha, lutut, dan pergelangan
kaki.
• Pemendekan anggota gerak bawah,biasanya akan tampak salah satu tungkai lebih pendek
dibandingkan tungkai yang lainnya, disebabkan karena tungkai yang pendek mengalami
antropi otot.
• Skoliosis,tulang belakang melengkung ke salah satu sisi, disebabkan kelumpuhan sebagian
otot punggung dan juga kebiasaan duduk atau berdiri yang salah.
• Kelainan telapak kaki, dapat berupa kaki membengkok ke luar atau ke dalam.
PENCEGAHAN

Cara pencegahan dapat dilalui melalui :


1. Imunisasi
2. jangan masuk daerah endemis
3. jangan melakukan tindakan endemis
Tempatkan anak yang sakit di kamar terpisah, jauh dari anak-anak lainnya. Ibu harus
mencuci tangan setiap kali menyentuhnya. Perlindungan terbaik terhadap polio ialah dengan
memberikan vaksin polio/pemberian kekebalan. Seorang anak yang cacat akibat polio harrus
makan makanan bergizi dan melakukan gerak badan untuk memperkuat otot-ototnya. Selama
tahun pertama, sebagian kekuatan dapat pulih kembali.
• Identitas
PENGAJIAN
• Identitas Pasien
• Nama                           : An. W
• Usia                             : 3 tahun
• Jenis Kelamin              : Laki-laki
• Suku / bangsa              : Jawa/ Indonesia
• Alamat                        : Setro BaruUtara Gg.7 No.50, Surabaya
• Agama                         : Islam
• Diagnosa                     : Poliomyelitis
• Identitas Penanggung Jawab  :
• Nama                           : Tn. P 
• Umur                           : 40 tahun 
• Jenis kelamin               : Laki-laki 
• Pendidikan/ pekerjaan : SLTA/ wiraswasta
• Hubungan dg klien     : ayah klien
 Riwayat Kesehatan Keperawatan
• Keluhan Utama   : pasien merasa lemas di sekujur tubuhnya.
• Riwayat Penyakit Sekarang : Kakak pasien menyatakan bahwa adiknya tiba-tiba merasa lemas di sekujur
tubuhnya, dengan gejala awal demam (Suhu 38,9 C), kemudian disertai pusing, hingga sekarang tidak mampu
berdiri dan berjalan. Imunisasi polio (-).
• Riwayat Penyakit sebelumnya :
• Riwayat Tumbuh Kembang anak :
• Imunisasi : Hepatitis B-1 diberikan waktu 12 jam setelah lahir, BCG diberikan saat lahir, Polio oral belum
pernah diberikan
• Status Gizi : Baik Tahap perkembangan anak menurut teori psikososial : Klien An. W mencari kebutuhan
dasarnya seperti kehangatan, makanan dan minuman serta kenyamanan dari orang tua sendiri.
• Riwayat Kesehatan Keluarga:
• Komposisi keluarga : Keluarga berperan aktif terutama ibu klien An. W dalam merawat klien.
• Lingkungan rumah dan komunitas : Lingkungan sekitar rumah berada di area pemukiman kumuh.
Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan
• Pola Nutrisi
• Sebelum sakit : normal.
• Selama sakit    : nafsu makan berkurang.
Pola Eliminasi
• Sebelum sakit :
BAB : normal 1X sehari, warna kulit kecoklatan, tekstur lunak, aroma terapik.
BAK : normal, warna kunimg, aromatik.
Selama sakit    :
BAB : konstipasi
BAK : normal, warna kuning, aromatik.
• Aktivitas dan Latihan

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4


Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toileting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √
Ket. : 0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total
Tidur dan Istirahat
• Sebelum sakit : 10 jam sehari, 2 jam tidur siang dan 8 jam tidur malam.
• Selama sakit    : sering terbangun.
Konsep diri
• klien belum mampu memaparkan konsep dirinya karena klien masih berusia 3tahun.
• Sexual dan Reproduksi
• Klien belum berkeluarga
Pola Peran Hubungan
• Sebelum sakit : Interaksi dengan keluarga, teman, dan lingkungan baik.
• Selama sakit : pasien mengalami perubahan pada interaksi keluarga, teman, dan lingkungan. Aktivitas
meningkat, tetapi terganggu.
Manajemen Koping Stress
• Sebelum Sakit : Baik.
• Selama sakit : klien belum mampu memaparkan secara tepat keadaan jiwanya karena klien masih balita, klien
dibantu dengan orang tua (ibu) untuk menyelesaikan masalahnya.
Sistem Nilai dan Keyakinan
• Sebelum sakit : pasien beragama Islam.
• Selama sakit : pasien tidak pernah melaksanakan sholat karena keterbatasan aktivitas akibat nyeri sendi.
Pemeriksaan Fisik
• B1 (breath)              : RR normal, Tidak ada penggunaan otot bantupernafasan Suhu 38,9°C
• B2 (blood)               : normal
• B3(brain                  : gelisah (rewel) dan pusing
• B4 (bladder)           : normal
• B5 (bowel)             : mual muntah, anoreksia, konstipasi
• B6 (bone)                : letargi atau kelemahan, tungkai kanan mengalamikelumpuhan, pasien    tidak mampu
berdiri dan berjalan
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium : pada pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya Poliovirus. Pada pemeriksaan
serumditemukan adanya peningkatan antibody.
• Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : pasien mengatakan lemas, mual muntah. - Ketidakmampuan Defisit Nutrien
DO :tampak lemas mengabsorbsi nutrien (D.0019)
2. DS : - kakak pasien mengatakan belum pernah -proses penyakit Hipertermia
diimunisasi polio (D.0130)
DO : demam, S: 38,9°c, adanya peningkatan
antibody
3. DS : kakak pasien mengatakan badan pasien lemas -perubahan metabolisme Gangguan mobilitas fisik
disekujur tubuhnya, tungkai kanan sulit digerakkan (D.0054)
DO : tidak mampu berdiri dan berjalan, letargi
• Diagnosa keperawatan SDKI
• (D.0019).Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan mengabsorbsi d/d nafsu makan
menurun
• (D.0130).Hipertermi b/d proses penyakit d/d suhu tubuh diatas nilai normal
• (D.0054).Gangguan mobilitas fisik b/d perubahan metabolisme d/d fisik lemah
• Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. (D.0019). Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi. a. Kaji pola makan a. Mengetahui intake dan
  Perubahan nutrisi kurang Kriteria Hasil: anak  output anak 
  dari kebutuhan tubuh b/d - Pasien memperlihatkan b. Kolaborasi dengan b. Untuk mencakupi masukan
  ketidak mampuan peningkatan berat badan ahli gizi dalam sehingga output dan intake
  mengabsorbsi d/d nafsu yang progresif  pemberian nutrisi seimbang
  makan menurun - Nilai laboratorium pasien c. Berikan makanan secara c. Mencukupi kebutuhan
    (albumin, protein, adekuat nutrisi dengan seimbang
    elektrolit)menunjukkan d. Berikan nutrisi kalori, d. Mengetahui perkembangan
    nilai normal protein,vitamin dan anak 
    - Mual muntah berkurang mineral e. Menambah masukan dan
  dan nafsu makan e. Timbang berat badan merangsanganak untuk makan
bertambah. f. Berikan makanan lebih banyak 
  kesukaan anak  f. Mempermudah proses
  g. Berikan makanan pencernaan.
  porsi sedikit tapi
  sering
2. (D.0130). Tujuan suhu akan a. Pantau suhu tubuh a. Untuk mencegah
Hipertermi b/d kembali normal dalam b. Jangan pernah kedinginan
proses penyakit waktu 1x 24 jam. menggunakan usapa tubuhyang berlebih
d/d suhu tubuh Kriteria hasil :- Suhu n alcohol saat b. Dapat
diatas nilai normal normal 36,5°C- 37,5°C mandi/kompres menyebabkan efek
- Nadi dan pernapasan c. Hindari mengigil. neurotoksi
dalam rentan normal (N= d. Kompres mandi c. Mengurangi
< 160x/ menit , RR= 30- hangat durasi 20- penguapan tubuh
40 x/menit) 30 menit. d. Dapat membantu
  mengurangi
demam
3. (D.0054). Tujuan: Dalam waktu 3 x 24 jam, klien a. Tentukan aktivitas a. Memberikan informasi untuk 
Gangguan mobilitas fisik b/d mampu melaksanakan aktivitasfisik sesuai b. Catat dan terima mengembangkan rencana
perubahan metabolisme d/d dengan kemampuannya.Kriteria hasil : keadaan kelemahan perawatan bagi program
fisik lemah - Klien dapat ikut serta dalam program (kelelahan yang ada). rehabilitasi.
  latihan. c. Indetifikasi factor- b. Kelelahan yang dialami dapat
  - Tidak terjadi kontraktur sendi. faktor yang mengindikasikan keadaan anak.
  - Bertambahnya kekuatan otot. mempengaruhi c. Memberikan kesempatan untuk 
  - Klien menunjukan tindakan untuk kemampuan memecahkan masalah untuk 
  meningkatkan mobilitas untuk aktif seperti mempertahankan atau
  pemasukan meningkatkan mobilitas.
makananyang tidak d. Latihan berjalan dapat
adekuat. meningkatkan keamanan dan
d. Evaluasi kemampuan efektifan anak untuk berjalan.
untuk melakukan
mobilisasi secara
aman
e. Kolaborasi dengan
fisioterapis
• Catatan Perkembangan
No. Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. (D.0019). a. Mengkaji pola makan anak  S : keluarga klien mengatakan klien sudah
Perubahan nutrisi kurang dari b. berkolaborasi dengan ahli gizi dalam tidak mual muntah
kebutuhan tubuh b/d ketidak pemberian nutrisi O : nafsu makan meningkat
mampuan mengabsorbsi d/d c. memberikan makanan secara adekuat A : masalah keperawatan teratasi
nafsu makan menurun d. memberikan nutrisi kalori, protein,vitamin P : lanjutkan asuhan keperawatan
dan mineral
e. menimbang berat badan
f. memberikan makanan kesukaan anak 
g. memberikan makanan porsi sedikit tapi
sering

2. (D.0130). a. memantau suhu tubuh S :  kakak pasien mengatakan tidak demam


Hipertermi b/d proses penyakit b. Jangan pernah menggunakan usapan alcohol saat lagi,
d/d suhu tubuh diatas nilai mandi/kompres3. O : S: 37°c
normal c. menghindari mengigil.4. A : masalah keperawatan tercapai sebagian
d. mengompres mandi hangat durasi 20-30 menit. P : lanjutkan asuhan keperawatan
 
3. (D.0054). a. menentukan aktivitas S : kakak pasien mengatakan pasien
Gangguan mobilitas fisik b. mencatat dan terima keadaan masih lemas
b/d perubahan metabolisme kelemahan(kelelahan yang ada). O : pasien belum mampu berjalan
d/d fisik lemah c. mengindetifikasi factor-faktor A : masalah keperawatan belum tercapai
  yangmempengaruhi kemampuan P : lanjutkan asuhan keperawatan
untuk aktif seperti pemasukan
makananyang tidak adekuat.
d. mengevaluasi kemampuan
untuk melakukan mobilisasi secara aman
e. Kolaborasi dengan fisioterapis
PENUTUP
Kesimpulan
• Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh 
virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV),
masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki
alirandarah dan mengalir ke sytem syaraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan
kadang kelumpuhan (paralisis).
• Poliomielitis adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban.
Polio menular melalui kontak antarmanusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut
ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses.
Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat
menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam
hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi
pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari gejala pertama
berkisar dari 3 hingga 35 hari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai