Polio Myrl It Is
Polio Myrl It Is
Kelompok 6 :
1. Junifer Lala
2. Sharon Pekan
3. Gracia Lontaan
4. Leonard
5. Andre Lomban
DEFINISI
• Poliomielitis asimtomatis : Setelah masa inkubasi 7-10 hari, tidak terdapat gejala karena daya
tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.
• Poliomielitis abortif : Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala
berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri
tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen.
• Poliomielitis non paralitik : Gejala klinik hamper sama dengan poliomyelitis abortif , hanya
nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti
penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan
nyeri otot. Khas untuk penyakit ini dengan hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada
batang otak, ganglion spinal dan kolumna posterior.
Lanjutan….
• Poliomielitis paralitik : Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai
kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis
akut pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus. Adapun
bentuk-bentuk gejalanya antara lain :
• Bentuk spinal. Gejala kelemahan / paralysis atau paresis otot leher, abdomen, tubuh,
diafragma, thorak dan terbanyak ekstremitas.
• Bentuk bulbar. Gangguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa gangguan
pusat vital yakni pernapasan dan sirkulasi.
• Bentuk bulbospinal. Didapatkan gejala campuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar.
• Kadang ensepalitik. Dapat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor dan kadang
kejang.
PATOFISIOLOGI
• Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. Tidak semua neuron yang
terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan sekali dapat terjadi penyembuhan fungsi
neuron dalam 3-4 minggu sesudah timbul gejala. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis
ialah :
• Medula spinalis terutama kornu anterior,
• Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial serta formasio retikularis yang
mengandung pusat vital,
• Sereblum terutama inti-inti virmis,
• Otak tengah “midbrain” terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang nucleus rubra,
• Talamus dan hipotalamus,
• Palidum dan
• Korteks serebri, hanya daerah motorik.
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Poliomielitis aboratif
• Diberikan analgetk dan sedative
• Diet adekuat
• Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya dicegah aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan kemudian
diperiksa neurskeletal secara teliti.
• Poliomielitis non paralitik
• Sama seperti aborif
• Selain diberi analgetika dan sedative dapat dikombinasikan dengan kompres hangat selama 15 – 30 menit,setiap 2 – 4 jam.
• Poliomielitis paralitik
• Perawatan dirumah sakit
• Istirahat total
• Selama fase akut kebersihan mulut dijaga
• Fisioterafi
• Akupuntur
• Interferon
Lanjutan….
• Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan.Poliomielitis abortif diatasi
dengan istirahat 7 hari jika tidak terdapat gejala kelainan aktifitas dapat dimulai
lagi.Poliomielitis paralitik/non paralitik diatasi dengan istirahat mutlak paling
sedikit 2 minggu perlu pemgawasan yang teliti karena setiap saat dapat terjadi
paralysis pernapasan.
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita poliomielitis antara lain :
• Melena cukup berat sehingga memerlukan transfusi, yang mungkin diakibatkan erosi usus
superfisial.
• Dilatasi lambung akut dapat terjadi mendadak selama stadium akut atau konvalesen (dalam
keadaan pemulihan kesehatan/ stadium menuju kesembuhan setelah serangan penyakit/ masa
penyembuhan), menyebabkan gangguan respirasi lebih lanjut.
• Hipertensi ringan yang lamanya beberapa hari atau beberapa minggu , biasanya pada stdium
akut, mungkin akibat lesi pusat vasoregulator dalam medula.
• Ulkus dekubitus dan emboli paru, dapat terjadi akibat berbaring yang lama di tempat tidur,
sehingga terjadi pembususkan pada daerah yang tidak ada pergerakan (atrofi otot) sehingga
terjadi kematian sel dan jaringan)
• Hiperkalsuria, yaitu terjadinya dekalsifikasi ( kehilangan zat kapur dari tulang/ gigi) akibat
penderita tidak dapat bergerak.
Lanjutan…
• Kontraktur sendi,yang sering terkena kontraktur antara lain sendi paha, lutut, dan pergelangan
kaki.
• Pemendekan anggota gerak bawah,biasanya akan tampak salah satu tungkai lebih pendek
dibandingkan tungkai yang lainnya, disebabkan karena tungkai yang pendek mengalami
antropi otot.
• Skoliosis,tulang belakang melengkung ke salah satu sisi, disebabkan kelumpuhan sebagian
otot punggung dan juga kebiasaan duduk atau berdiri yang salah.
• Kelainan telapak kaki, dapat berupa kaki membengkok ke luar atau ke dalam.
PENCEGAHAN