Anda di halaman 1dari 14

KOMPENSASI ATAU GAJI

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Azis Saepudin & M. Zanuar Sarifudin
Pengertian Kompensasi

Manajemen kompensasi merupakan salah satu


bidang manajemen sumber daya manusia yang
paling sulit dan menantang karena mengandung
banyak umur dan memiliki dampak yang cukup
panjang bagi tujuan-tujuan strategik organisasi.
Tantangan yang dihadapi manajemen adalah
menciptakan kondisi untuk memotivasi karyawan
agar memberikan kinerja yang maksimal demi
kemajuan perusahaan. Menurut Mondy (2005)
kompensasi adalah total seluruh imbalan yang
diterima para karyawan sebagai pengganti jasa
yang telah mereka berikan.
Bentuk-Bentuk Kompensasi Pegawai
Tujuan umum pemberian kompensasi
adalah untuk menarik, mempertahankan,
dan memotivasi karyawan. Konfensasi
finansial langsung terdiri dari bayaran yang
diterima seseorang dalam bentuk upah,
gaji, komisi, dan bonus. Kompensasi
finansial tidak langsung (tunjangan)
meliiputi seluruh imbalan finansial yang
tidak termasuk dalam kompensasi finansial
langsung. Kompensasi jenis ini meliputi
beragam imbalan yang biasanya diterima
secara tidak langsung oleh karyawan
kompensasi

finansial NON FINANSIAL

Tidak langsung / benefit Pekerjaan Lingkungan pekerjaan


Wajib: Variasi keterampilan Kebijakan
Jaminan social Identitas tugas Pekerja kompeten
Kompensasi pengangguran Tugas penting Rekan kerja yang cocok
Kompensasi pekerja Otonomi Simbol status yang
Cuti keluarga & sakit Feedback diharapkan
Kondisi kerja
Tidak wajib: Fleksibilat Tempat
Bayaran untuk waktu tidak bekerja Kerja
Perawatan kesehatan Flekxi time
Asuransi jiwa Minggu kerja dipadatkan
Rencana pensiun Sharing pekerjaan
Rancangan opsi saham karyawan Kompensasi fleksibel
Tunjangan pengangguran Komunikasi jarak jauh
Pelayanan pekerja Kerja paruh waktu

Bentuk-bentuk
Pembayaran premium Pensiun yg dimodifikasi
Program manfaat

kompensasi
Keadilan Dalam Kompensasi Finansial

Menurut Mondy (2005) teori keadilan (equity theory) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa seseorang menilai kinerja dan sikapnya dengan cara
membandingkan kontribusinya pada pekerjaan dan keuntungan yang diperoleh
dari kontribusi tersebut dengan kontribusi dan keuntungan orang lain yang
sebanding, yang ia pilih-serta yang dalam kenyataannya bisa menyerupai atau
tidak menyerupai mereka. Teori tersebut dikembangkan dari teori perbandingan
sosial (social comparison theory), teori yang menyatakan bahwa orang-orang
harus menilai dan mengetahui tingkat kinerja mereka dan ketepatan sikap
mereka dalam sebuah situasi. Karena kurangnya ukuran-ukuran objektif untuk
menilai kinerja atau sikap yang tepat, orang membandingkan kinerja dan sikap
mereka dengan kinerja dan sikap orang lain. Teori keadilan lebih jauh
menyatakan bahwa seseorang termotivasi secara proporsional terhadap persepsi
keadilan atas imbalan yang diterima untuk sejumlah usaha tertentu dibandingkan
dengan apa yang diterima orang lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
Finansial Individu

Dalam menentukan kompensasi matrial individu ada


banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan, baik
dari lingkungan internal maupun eksternal perusaahaan.
Menurut Mondy (2005) faktor-faktor yang menentukan
kompensasi finansial individu adalah:
1. organisasi,
2. pasar tenaga kerja
3. pekerjaan/jabatan
4. pekerja
Faktor-faktor tersebut apabila digambarkan maka dapat dilihat
pada gambar berikut ini

Organisasi
- Kebijakan kompensasi
- Politik organisasi
- Kemampuan membayar
Pekerja
- Job Pasar Tenaga Kerja
Kinerja
- Survei kompensasi
- Senioritas  
Individual - Biaya hidup
- Experience
Financial - Serikat pekerja
- Keanggotaan dalam  
Compensation - Sosial
organisasi
  - Ekonomi
- Potensi
- Hukum
- Pengaruh politik  
- Keberuntungan Pekerjaan
   
- Job analisis
- Job description
Pricing
- Job evaluation
- Job pricing 
- Collective bargaining
 
Organisasi Sebagai Penentu Kompensasi Finansial
Para manajer cenderung memandang kompensasi finansial, baik sebagai beban
maupun aset. Dikatakan sebagai beban karena kompensasi finansial
mencerminkan biaya tenaga kerja. Namun, kompensasi finansial jelas merupakan
asset ketika hal tersebut membantu dalam perekrutan dan penarikan orang-orang
yang berkompeten.Serta mendorong mereka untuk bekerja sebaik mungkin dan
bertahan pada perusahaannya. Perusahaan yang memberi bayaran yang cukup
tinggi dapat menarik banyak pelamar sehingga memungkinkan manajemen untuk
mengambil dan memilih keterampilan dan sifat yang dianggap penting.
Perusahaan tersebut mempertahankan karyawan yang berkualitas itu dengan
membagi hasil kesuksesan finansialnya secara adil, tidak hanya diantara tim
manajemen, namun juga dengan para karyawan “biasa”. Program kompensasi
mendapatkan perhatian dari manajemen puncak karena program tersebut
berpotensi memengaruhi sikap dan perilaku kerja karyawan yang menghasilkan
perbaikan kinerja organisasi dan implementasi rencana strategis perusahaan.
Salah satu faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan besarnya kompensasi
adalah organisasi dimana tenaga kerja bekerja. Menurut Mondy (2005), faktor penentu
kompensasi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri adalah :

1. kebijakan kompensasi,
2. tingkatan organisasi,
3. politik organisasi,
4. kemampuan untuk membayar dari organisasi itu
sendiri.
Pasar Tenaga Kerja Sebagai Penentu Kompensasi
Finansial

Menurut Mondy (2005) karyawan finansial yang berada dalam wilayah


geografis dimana karyawan direkrut membentuk pasar tenaga
kerja.Dengan semakin banyaknya perusahaan bisnis, dunia telah
menjadi pasar tenaga kerja.Pasar tenaga kerja global tumbuh sebagai
determinan penting dalam kompensasi finansial bagi setiap individu.
Bayaran untuk pekerjaan yang sama pada pasar tenaga kerja yang
berbeda bisa sangat bervariasi. Para manajer kompensasi harus
menyadari perbedaan-perbedaan tersebut agar dapat sukses dalam
menentukan bayaran. Banyak karyawan memandang hal tersebut
sebagai standar untuk menilai keadilan kompensasi perusahaan
tempat mereka bekerja
Di Bawah ini Ada Beberapa
Penentu Kompensasi Finansial

Survei Kompensasi Masyarakat

Biaya Hidup Perekonomian

Legislasi
Serikat Pekerja
Pekerjaan Sebagai Penentu Kompensasi Finansial
Organisasi membayar nilai yang melekat pada tugas,
tanggung jawab, dan faktor-faktor tertentu yang terkait
dengan pekerjaan, misalnya kondisi kerja. Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan ketika pekerjaan sebagai
penentu kompensasi finansial adalah:
• Analisis jabatan/Job analisis
• Analisis jabatan merupakan proses sistematis untuk
menentukan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan
• Deskripsi jabatan/Job description
• Deskripsi jabatan mencerminkan fungsi penting
pekerjaan, pekerjaan utama atau kebutuhan bisnis
• Evaluasi jabatan/Job evaluation
• Evaluasi jabatan merupakan proses untuk menentukan
nilai relatif suatu pekerjaan dalam hubungannya
dengan pekerjaan yang lain
• Harga jabatan/Job pricing
• Yaitu memberikan nilai uang atas hasil evaluasi jabatan
• Perundingan kolektif/Collective bargaining
• Yaitu kesepakatan yang merupakan hasil perundingan
antara manajemen dengan serikat pekerja.
Pekerja Sebagai Penentu Kompensasi Finansial
Ada banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan
besarnya kompensasi yang berasal dari diri pekerja itu sendiri. Secara garis
besar, menurut Mondy (2005), ada tujuh faktor, yaitu

Kinerja Keanggotaan dalam Organisasi

Senioritas Potensi

Pengalaman Pengaruh Politik

Keberuntungan
THANKS FOR ALL

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,


CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

Anda mungkin juga menyukai