Molekuler
Teknologi polymerase chain reaction ( PCR) yang ditemukan Kary Mullis pada era 1980an, Mullis
memikirkan strategi dengan mencampur kedua primer dengan DNA genom terdenaturasi, untuk mengujinya
pada sampel manusia. Mullis kemudian menyadari dengan penggunaan DNA polimerase berulang akan
memicu reaksi berantai yang akan memperkuat segmen DNA tertentu, sehingga pada akhirnya ini menjadi
bagian dari teknologi yang disebutnya sebagai PCR tes.
Tahapan-tahapan Diagnostik Molekuler
EkstraksiDNA
Amplifikasi DNA PCR dan Real-Time PCR
Elektroforesis
Ekstraksi DNA
11
Ekstraksi DNA
• adalah Proses isolasi dan purifikasi DNA
Tujuan :
Untuk mendapatkan DNA yang akan digunakan Pemanfaatan :
untuk uji lebih lanjut, seperti :
PCR (polymerase chain reaction) • Untuk ekstraksi :
• DNA mitokondria
RFLP (restriction fragment length • DNA genom
polymorphism) • DNA Plasmid
Southern Blotting
Sekuensing
Kloning
Genetic modified organism (GMO)-pertanian,
farmasi
Lingkungan, Biodefense
Diagnosis penyakit
DNA profiling
dll
Spesimen/ Jenis sel :
13
Komponen penting Prosedur ekstraksi DNA?
1. Memaksimalkan recovery DNA
2. Menghilangkan inhibitor Vortex
Vortex
Nucleas
Nucleas
3. Menghilangkan atau menghambat ee DNA terdegradasi
Sonikasi
Sonikasi
nuklease
4. Memaksimalkan kualitas DNA ETOH
ETOH
EDTA
EDTA
Phenol
Phenol
Chloroform
Chloroform
Jumlah DNA yang dapat di Recovery
Satu sel diploid mengandung + 6 pg DNA
Sperma mengandung : + 3 pg DNA
Sel darah putih pd orang dewasa : 5 - 10 X 106 sel per ml darah
teoritis dari 1 µl darah dapat diisolasi 30 - 60 ng.
16
Pemilihan Metode Ekstraksi DNA tergantung pada :
18
Overview of DNA Extraction
20
Untukmerusak protein inti sel yang
mengikat DNA dan merusak ensim sitoplasma
yang merusak dan memotong DNA (nuclease)
2. Penambahan
Protease Penambahan protease meningkatkan jumlah
DNA utuh saat ekstaksi
Phenol/Chlorform – metode standard untuk menghilangkan protein dari
asam nukleat
Fenol : denature protein; sangat korosif dandapat menyebabkan luka
serius
Chloroform mendenature protein dan menstabilkan interface antara
lapisan aquaeus dengan lapisan organic sehingga mempermudah
pemisahan . Chloroform juga untuk membersihkan fenol
Mix thoroughly with Aqueous
an equal volume of
organic solvent Centrifuge Collect aqueous phase
e.g. phenol, chloroform, or
Interphase
phenol:chloroform
Organic
Penambahan garam
Before After
Pellet
Dissolve pellet
(H2O, TE, etc.)
Add alcohol and salt to • Pellet down nucleic acids.
precipitate nucleic acids • Wash pellet with 70% ethanol to remove
from the aqueous fraction
residual salts and other contaminants.
• Discard ethanol and allow pellet to dry.
Kolom Silika
• Kolom mengandung SiO (silica oxide)
• Silica dapat mengikat DNA jika ada agen chaotropic (Guanidine HCL,
Sodium iodide, Sodium perclorate).
• Agen chaotropic akan menganggu lingkungan hidrasi di SiO sehingga SiO
akan bermuatan positif.
DNA murni
Kemurnian DNA :
Rasio A260/A280 ratio is ~1.8 for dsDNA. Ratios lower than 1.7 usually indicate significant protein
contamination.
The A260/A230 ratio of DNA and RNA should be roughly equal to its A260/A280 ratio (and therefore ≥
1.8). Lower ratios may indicate contamination by organic compounds (e.g. phenol, alcohol, or
carbohydrates).
Turbidity can lead to erroneous readings due to light interference. Nucleic acids do not absorb
light at the 320 nm wavelength. Thus, one can correct for the effects of turbidity by
subtracting the A320 from readings at A230, A260 and A280.
Spektrofotometer
Analisis gel agarose
Analisis gel agarose
Karsinogenik
Tidak aman untuk manusia dan lingkungan
Limbah : penanganan khusus
Ladder
A B C D E
Poly Chain reaction
(PCR) dan Quantitative
PCR (qPCR)
PCR simple idea
Polymerase Chain Reaction: Kary Mullis (1983)
Metode invitro untuk mensintesa DNA menggunakan ensim
(DNA polymerase)
Memerlukan primer yang akan menempel pada 2 untai sense dan
anti sense DNA
Pengulangan siklus (denaturing, primer annealing dan extention)
akumulasi produk PCR (Amplikon)
Jumlah amplicon = 2 pangkat siklus (20 siklus) 220≈106 kopi
Bahan PCR
DNA template
Primers
Enzyme
dNTPs
Mg2+
buffers
PCR vs q PCR
- Sensitivitas rendah - Sensitivitas tinggi
Resolusi rendah Resolusi tinggi
Tidak otomatis otomatis
Membedakan ukuran amplicon Membedakan kuantitas DNA/RNA
Hasil tidak menunjukkan jumlah template
(kuantitas) didasarkan pada Intepretasi oleh mesin -> otomatis
intepretasi personal
Analisis ‘End point’
Manfaat q PCR (Real-Time PCR)
• Ethidium bromide dan SYBR Green I • untai DNA tunggal yang spesifik
dye merupakan reagen yang dapat untuk target dan mengandung
digunakan unutk hal tersebut fluorophore
• Jenis probe :
• Mereka dapat mengikat DNA untai • Hydrolysis (TaqMan) probes
ganda dan menghasilkan warna • Molecular beacons
pada Panjang gelombang tertentu • Dual hybridization probes
• Eclipse probes
• SYBR Green I dye fluoresces lebih • Amplifluor assays
terang dibandingkan ethidium • Scorpions PCR primers
• LUX PCR primers
• QZyme PCR primers
Kelebihan dan Kekurangan
Diagnostik Molekuler
KEKURANGAN
1. Mudah terkontaminasi.
2. Biaya peralatan dan reagen
mahal.
3. Iterprestasi hasil yang
KELEBIHAN positif belum tervalidasi
Beberapa kelebihan diagnostik untuk semua penyakit
molekuler adalah kecepatan infeksi (misalnya infeksi
dan hasil yang sangat spesifik pasif atau laten).
(tepat), dapat mendeteksi 4. Teknik prosedur yang
sampai pada tingkat molekul kompleks dan bertahap
DNA (gen), mendeteksi membutuhkan keahlian
berbagai patogen yang tidak khusu untuk melakukanya.
dapat di kultur, tersedianya
data base membuat diagnostik
menjadi jauh lebih baik, dan
dilakukan dengan metoda yang
tidak invasive sehingga dapat
memberikan kenyamanan pada
pasien yang bersangkutan.
Prosedur Diagnostik
Molekuler