Anda di halaman 1dari 9

MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMADIYAH

DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


MUHAMMADIYAH

DOSEN PEMBIMBING : Fajri Zaini, M. Pd


KELOMPOK : 6
Intan Marfidia Wati : 180201033
Maratus Solekhati : 180201010
Sri Wahyuni Pertiwi : 180201021
Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Pokok
Pikiran Muhammadiyah

A. Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


 Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk
mencapai suatu cita. Muhammadiyah didirikan diatas (berlandaskan) dan
untuk mewujudkan pokok pikiran, pokok pikiran yang merupakan prinsip-
prinsip/pendirian bagi kehidupan dan perjuangannya.
Keterangan tentang Lahirnya Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dibuat oleh almarhum Ki
Bagus H. Hadikusumo (Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah tahun 1942-
1953), dengan bantuan beberapa orang sahabatnya.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut merupakan hasil
ungkapan Ki Bagus menyoroti kembali pokok pikiran-pokok pikiran almarhum
KH. A. Dahlan yang merupakan kesadaran beliau dalam perjuangan selama
hidupnya, yang antara lain hasilnya ialah berdirinya Persyarikatan
Muhammadiyah.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan
oleh Ki Bagus Hadikusuino sebagai hasil penyorotan dan pengungkapan
kembali terhadap pokok-pikiran pokok-pikiran yang dijadikan dasar amal
usaha dan perjuangan Kyai Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah
persyarikatan Muhamnadiyah. Rumusan “Muqaddimah” diterima dan disahkan
oleh Muktamar Muhammadiyah ke 31 yang dilangsungkan di kota Yogyakarta
pada tahun 1950, setelah melewati penyempurnaan segi redaksional yang
dilaksanakan oleh sebuah yang di bentuk oleh sidan Tanwir
Pokok Pikiran Muhammadiyah

 Pokok Pikiran Pertama:


Hidup manusia harus berdasar Tauhid (meng-esakan) Allah: ber-Tuhan, ber-ibadah serta tunduk
dan ta'at hanya kepada Allah. AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak
Allah semata-mata. BerTuhan dan ber’ibadah serta tunduk dan tha’at kepada Allah adalah satu-
satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Pokok Pikiran Kedua:
Hidup manusia itu bermasyarakat” Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut: “Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat
iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Pokok Pikiran Ketiga:
Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk
membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam
menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, di dunia dan akhirat.
Pokok Pikiran Keempat:

Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan
islah kepada manusia/ masyarakat

Pokok Pikiran Kelima:

Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila kita mengikuti jejak (ittiba')
perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Muhammad saw

Pokok Pikiran Keenam :

Perjuangan mewujudkan pokok pikiran-pokok pikiran tersebut hanyalah dapat dilaksanakan


dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi
Pokok Pikiran Ketujuh:

Pokok-pokok pikiran, prinsip-prinsip, pendirian-pendirian seperti yang diuraikan dan


diterangkan dimuka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan idiologinya terutama
untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil
dan makmur lahir bathin yang diridlai Allah.
B. Identitas dan Azaz Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan Tajdid yang
bersumber pada Al-Qur”an dan As Sunnah. Kelahiran Muhammadiyah tidak lain kerena
diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al Qur’an. Dan apa yang digerakkan
oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan
prinsipprinsip ajaran Islam dalam kehidupan yang riil dan konkrit. Gerakan Muhammadiyah
hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, konkrit dan nyata,
yang dapat dihayati, dirasakan dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil alamin
C. Keanggotaan Muhammadiyah

1. Anggota biasa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :


 Warga Negara Indonesia beragama islam
 Laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah
 Menyetujui maksud dan tujuan muhammadiyah
 Berisi mendukung dan melaksanakan usaha-usaha muhammadiyah
2. Anggota luar biasa adalah seorang bukan warga Negara Indonesia, beragama islam, setuju
dengan maksud dan tujuan muhammadiyah serta bersedia mendukung amal usahanya
3. Anggota kehormatan adalah seseorang beragama islam, berjasa terhadap muhammadiyah
dan atau karena kewibawaan, keahlian diperlukan atau bersedia membantu muhammadiyah
D. Keorganisasian Muhammadiyah
 
 Susunan dan penetapan organisasi muhammadiyah diatur dalam AD muhammadiyah bab
V pasal 9, terdiri atas :
1. Ranting
2. Cabang
3. Daerah
4. Wilayah
5. Pusat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai