PENCEMARAN LIMBAH
PETERNAKAN
Dr. Ir. Twen. O. Dami Dato, MP.
Ir. Grace Maranatha, M.Si
FAKULTAS PETERNAKAN
UNDANA
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Limbah Peternakan
Materi yang diekskresikan ternak (hasil buangan
metabolisme) berupa kotoran ternak yang kadang2
bercampur dengan sisa pakan & urine serta memiliki nilai
ekonomis yang lebih rendah dari aktual “rate of return”
bila dimanfaatkan.
Dengan kata lain, pemanfaatan limbah tsb tidak layak
ditinjau dari segi ekonomi.
Istilah-istilah yang sering dijumpai & digunakan
berkaitan dengan penanganan limbah
peternakan sbb:
Limbah rumah tangga, restoran & hotel
Merupakan limbah yg sangat beragam, biasanya
merupakan sisa2 sayuran, buah-buahan, tulang,
ikan, daging, telur & aneka jenis makanan sisa
lainnya; juga bahan padatan & plastik, kertas,
kaleng2 bekas, & juga sisa2 minuman (cairan) atau
limbah dari WC & kamar mandi.
Limbah Rumah Potong Hewan (RPH)
Merupakan produk limbah organik yg dihasilkan dari
pemotongan hewan (limbah cair, padat, udara).
Nitrifikasi (Nitrification)
Pemberian oksigen pada amoniak untuk diubah
menjadi nitrit & nitrat oleh mikroorganisme.
Zat yang pada umumnya merupakan bagian dari
binatang atau tumbuh-tumbuhan dengan
komponen utamanya adalah karbon, protein &
lemak.
Lumpur (Sludge)
Jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami
penguapan pada suhu 103-105°C dari suatu air
limbah.
Lumpur Aktif (Activated Sludge)
Endapan lumpur yang berasal dari limbah yg telah
mengalami aerasi (pemberian udara) secara teratur.
68.825.355,72kg N/thn
122.379.251,6kg P/thn
29.641.458,67kg K/thn untuk lahan di NTT
Hal ini memberi gambaran bahwa potensi limbah
peternakan berupa kotoran (feses) saja yg hanya
berasal dari ternak sapi sebenarnya cukup
memberikan harapan cerah bagi petani/peternak
di NTT dalam mengimbangi pengeluaran biaya
untuk membeli pupuk buatan yang sekarang ini
mahal.
te n s i
. 4. P o a h
2 L i m b
m a r a n
P e n c e ka n
e te r n a
P
Limbah ternak merupakan sumber bahan
pencemar utama di sektor pertanian.
1. Kesehatan masyarakat
Pencemaran perairan mengakibatkan timbulnya
“Water Born Disesase” seperti:
Thypoid
Salmonelosis
Disentri dll
2. Rekreasi