Anda di halaman 1dari 38

MASALAH-MASALAH KONSERVASI

LINGKUNGAN

OLEH : LIA YULISMA S.PD., M.SI


Sumberdaya Alam INDONESIA
MEGA BIODIVERSITY

27.500 species tumbuhan (10 % species tumbuhan di dunia),


1.539 species burung (17 % species burung di dunia),
601 species reptilia (16 % species reptilia di dunia).
 Permasalahan pengelolaan lingkungan hidup (PLH), justru semakin banyak
menghadapi kendala, sehubungan dengan semakin meningkatnya persepsi sebagian
besar penentu kebijakan yang menganggap bahwa sudah tiba saatnya bagi semua orang
untuk bisa mengeksplorasi SDA seluas-luasnya demi mendapatkan keuntungan dan
manfaat (pendapatan asli daerah/PAD) yang lebih besar dalam waktu singkat, tanpa
memperhitungkan keberlanjutan eksistensi SDA tersebut
Dalam lingkungan alam: terdapat empat komponen besar yang dalam jaringan
kehidupan alamnya, yang saling mempengaruhi:

 Udara (atmosfir): isi udara ini terpengaruh pembangunan, misalnya pencemaran udara, akhirnya
kembali mempengaruhi kualitas pembangunan itu sendiri. Udara sebagai wahana penyalur: energi
matahari, gelombang suara dan listrik, udara bersih dan kotor, dan sebagainya;
 Air (hidrosfir): putaran tata air (siklus hidrologi), sangat berpengaruh kepada alam;
 Tanah dan mineral (geosfir): terdiri dari berbagai macam bahan hasil proses alamiah, termasuk
berbagai macam mineral; dan
 Flora, Fauna dan mikroba (biomassa): sumber kehidupan biomassa, isinya beraneka-ragam, maka
sistem lingkungan alam dalam keanekaragaman hayati (biodiversity) ini akan semakin stabil
karena kekayaan keanekaragamannya (heterogenitas).
 Tanaman dan hewan semakin langka, baik jenis maupun jumlahnya antara lain akibat ruang hidup (habitat) yang
semakin menyempit, maka perlu direncanakan ‘kantong-kantong hidup’ sebagai habitat ’baru’ mereka, sehingga
keberadaannya dapat dipertahankan karena eksistensi manusia pun sangat tergantung pada biota lain. Dampak
pembangunan akan mempengaruhi kualitas lingkungan, karena itu harus selalu diperhitungkan, baik dampak positif
(ditingkatkan), atau dampak negatifnya (dikendalikan). Dampak dapat diukur dan dikendalikan, antara lain
menggunakan standar ambang batas, sebagai alat ukur, baik dalam baku mutu lingkungan binaan, maupun baku mutu
lingkungan alam.
Pengelolaan keanekaragaman hayati, tantangannya sangat berat,
karena diharuskan memiliki tanggung jawab untuk memelihara
dan mencegah / melindungi, serta sekaligus memanfatkannya
dgn berbasis konservasi.

Masalah keanekaragaman hayati menjadi perhatian dunia karena


dua hal, antara lain:
1. Masalah Etik
Tentang pengakuan bahwa semua mahluk hidup mempunyai hak
untuk hidup.
2. Adanya Kesadaran

Bahwa mahluk hidup merupakan sumber daya yang diperlukan


bagi pembangunan terlanjutkan.
 Manusia (jumlah, konsumsi,
teknologi, pembangunan)

 Dampak terhadap SDAL


(kerusakan SDA,
pencemaran lingkungan)

Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang


menduduki peringkat teratas yang mengalami Laju
Kepunahan Spesies
 SDA mendapat tekanan dari pertambahan penduduk dan tingkat pendapatan yang selalu diusahakan
semakin tinggi. Hal ini berakibat akan memperluas dan memperbesar lingkungan binaan yang ditentukan
oleh kendala teknologi dan budaya dengan kemampuan substitusi fungsi alam melalui hukum buatan
manusia. Apabila teknologi dan budaya manusia tidak sanggup lagi mensubtitusikan hukum alam, maka
ruang lingkup alam akan semakin menciut.
 orientasi pembangunan seharusnya menyelaraskan kemajuan lingkungan sosial dengan lingkungan alam,
kemajuan material dan spiritual, tanpa merusak pola pembangunan berwawasan lingkungan dan
pertimbangan kependudukan. Pola pengelolaan kependudukan dan lingkungan ini yang perlu disadari,
diketahui, dan dilaksanakan oleh kita semua
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
Penangkapan illegal
KEANEKARAGAMANHAYATI
KEANEKARAGAMAN HAYATI

Perdagangan bahan
makanan Berkurangnya habitat TSL

Alat tangkap yang merusak

Obat-obatan tradisional

Binatang piaraan & koleksi


PENYEBAB UTAMA

Faktor penyebab bencana ekologis, utamanya adalah


manusia baik legal dan illegal
Pembukaan hutan secara besar2-an, pemanfaatan
secara maksimal scr ekonomi dimana dgn ekologi tak
berimbang DEGRADASI HUTAN

kerugian negara sebesar


Rp 30,42 trilyun/th (BAPPENAS 2003),
laju kerusakan 1,6 – 2 juta ha/th
beberapa spesies telah punah,
160 spesies sangat kritis,
175 spesies terancam punah
465 spesies langka.
sampah & pencemaran longsor &
lahan kritis
banjir dan kekeringan -> hilangnya wilayah resapan air, hutan rusak,
drainase buruk dsb.
MASALAH GLOBAL
Pemanasan Global
Peningkatan suhu rata2 permukaan bumi sebagai dampak
dari effek rumah kaca (ERK)

Secara alami atmosfer bumi memiliki lapisan gas rumah


kaca (GRK): CO2, CH4, dan N2O

 Gas dalam atmosfer yang molekulnya terdiri atas lebih dari 2 atom mempunyai sifat
menyerap sinar matahari gelombang panjang yaitu: “sinar infra merah” atau
“gelombang panas”. Gas-gas ini disebut gas rumah kaca (GRK).
 Bumi yang terkena sinar matahari menjadi panas. Panas ini dipancarkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa, tetapi terserap oleh GRK suhu atmosfer naik,
suhu permukaan bumi naik disebut ERK.
 ERK berguna bagi makhluk hidup di bumi, jika tidak ada ERK suhu bumi -18 0 C
 Daya ERK suhu bumi +150 C, namun kalau GRK terus meningkat suhu di
bumi meningkat 1,5 – 4,50 C disebut “Pemanasan Global”
 GRK = CO2, CFC, CH4 Sumber metan (CH4): kebocoran gas alam pada saat
penambangan, rawa gambut.
BUMI MAKIN PANAS

 Dampaknya sangat luas (biologi, ekologi, sosial, ekonomi), suhu naik 0,3
derajat C/tahun sejak 1990

 Abrasi pantai (eg Indramayu 2000 ha sepanjang 49,5 km pd tahun 2007, dari
42,6 km pd tahun 2006 dengan laju kecepatan Pantura Jabar 370,3 ha/th),
garis pantai mundur 60 cm, PPK tenggelam, nelayan kehilangan rumah dan
mata pencaharian

 Banjir, air permukaan laut semakin tinggi mengakibatkan terjadinya


tenggelamnya suatu daratan, rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan

 Frekwensi penyakit tropis meningkat DB, malaria


 Negara Kepulauan Indonesia dipastikan sangat rentan
berbagai dampak ekstrim perubahan iklim

 ElNino 97/98 menyebabkan pemutihan terumbu


karang (bagian timur Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok

 Terumbu karang Kepulauan Seribu 90-95% hingga


kedalaman 25m mati akibat pemutihan
Laporan WWF (Habitat at Risk, 2002)
 Jika emisi karbon meningkat 2X lipat 100 tahun mendatang 80% spesies
tanaman dan binatang akan punah

 Perubahan iklim telah mengakibatkan hampir 10 juta hektar hutan


(80%nya lahan gambut) terbakar
PERLU PILIHAN TEPAT

Ekologi lingkungan tidak rusak, masyarakat sekitar terbantu lapangan


pekerjaan, sumber PAD dan devisa secara berkelanjutan
MORAL ETIKA

Moral dan etika yang memandang SDA sebagai obyek


untuk memenuhi kehidupan manusia. Menganggap SDA
tanpa batas, padahal SDA ada batasnya.

Manusia pun tidak bersahabat dengan alam, maka


alampun murka. Bencana luar biasa banjir, tanah
longsor, abrasi pantai, kekeringan, kebakaran hutan,
kematian ikan danau dsb silih berganti
MEMAHAMI LINGKUNGAN SECARA HOLISTIK

Manusia, tumbuhan,
satwa, jasad renik

BIOTIK
benda (tanah,
air, udara, dsb),
daya/energi, Aspek sosekbud,
kesehatan masyarakat,
ABIOTIK CULTURE dsb.

Pengelolaan SDA & lingkungan hidup harus


terintegrasi sebagai komponen yg berkaitan
dlm ekosistem –> pendekatan holistik
MANUSIA BAGIAN DARI EKOSISTEM

Pengelolaan Ekosistem & SDA memperhatikan


prinsip-prinsip Ekologi

Ekologi -> ilmu yg mempelajari hubungan timbal


balik antara organisme dg ligkungannya
Melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang
tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau
pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi

Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan


Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT
Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
STRATEGI PENGELOLAAN

Melakukan pengelolaan SDA atas dasar prinsip konservasi (perlindungan,


pelestarian, dan pemanfaatan bijaksana)
Menerapkan konsep “Sustainable Development” (melindungi aset-aset SDA,
keuntungan bagi masyarakat).
PRINSIP KESEIMBANGAN SUMBERDAYA

Kepentingan
Ekonomi

Pertumbuhan
Lingkungan Sosial

Kebijakan pemerintah:
Lokal, Nasional,
Regional dan Global
Welfare
PENGELOLAAN LH
UU No. 32/2009
Upaya terpadu untuk melestarikan LH yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Upaya sadar dan terencana yang memadukan LH termasuk
sumberdaya ke dalam proses pembangunan, untuk menjamin
kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini
dan generasi masa depan
Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
(UU No. 5/1990)
Pengelolaan keanekaragaman hayati merupakan rangkaian
dari kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya berazaskan pelestarian kemampuan dan
pemanfaatan sumber daya alam hayati secara serasi dan
seimbang yang dilakukan melalui kegiatan :
1)   perlindungan sistem ekologis penting penyangga
kehidupan;
2)   pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya;
3)  pemanfaatan secara lestari sumber dalam alam hayati
STRATEGI
KONSERVASI
 LINDUNGI
 LESTARIKAN
 MANFAATKAN

Save it
Study it
Use it

BAGI PEMBANGUNAN
TERLANJUTKAN (UNEP,
IUCN, WWF sejak 1980)
PENATAAN RUANG
Tujuan dari Penataan Ruang
 Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan
lingkungan
 Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang
kawasan lindung dan kawasan budidaya
 Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas

Implementasinya, antara lain :


• Penunjukan / penetapan kawasan konservasi (CA, SM, TWA,
TN, Taman Buru, Tahura)
• Penunjukan / penetapan hutan lindung
• Penunjukan / Penetapan kawasan lindung (daerah sempadan
sungai, wilayah pesisir, areal sekitar sumber air)
• Penetapan kawasan konservasi laut daerah
KONVENSI INTERNASIONAL
UU No. 5/1992 tentang Pengesahan United Nations
Convention on Biological Diversity

 Peran KEHATI dunia bagi kesimbangan biosfer


 Perlu dijamin keberadaan dan keberlanjutan bagi
kehidupan
 Laju kepunahan tinggi mengganggu keseimbangan
bumi
 Peran masyarakat setempat tradisional
 Sumberdana dari negara-negara maju (alih
teknologi, manajemen)
 Perlu kerja sama internasional
KEARIFAN TRADISIONAL
Kearifan tradisional dlm upaya konservasi telah sejak lama berkembang
di komunitas masyarakat, antara lain :
1)   Pemanfaatan sumber daya alam
Misalnya : sistem SASI, Pamali/Larangan, Patanjala dsb
2)   Penataan ruang
Misalnya : penetapan daerah keramat, hutan tutupan dan larangan,
tempat yg hy dimanfaatkan utk kegiatan adat, hak ulayat
3)  Perlindungan satwa liar
Misalnya : pelarangan memburu/membunuh jenis satwa tertentu
karena mrpkn nenek moyang/leluhur, reinkarnasi dr manusia yg
meninggal, satwa keramat
4) Hubungan sosial
Misalnya : pemanfaatan SDA kpd masya tertentu oleh kelompok
masya tertentu hrs mendapat persetujuan kelompok masya lain yg
memiliki hub adat
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh
Masyarakat Bersama Pemerintah
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi),
membangun terasering atau sengkedan
Pelestarian udara
penanaman pohon atau pun tanaman hias, menggunakan bahan industri yang aman
bagi lingkungan, Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang
dapat merusak lapisan ozon
Pelestarian hutan
Reboisasi atau penanaman kembali, Melarang pembabatan hutan secara sewenang-
wenang, Menerapkan sistem tebang pilih
Pelestarian Laut dan Pantai
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau, Melarang
pengambilan batu karang, Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
Pelestarian flora dan fauna
Pelestarian exsitu dan in situ, melarang perburuan liar
• Masyarakat Sebagai
Subyek
• Penghormatan pada HAM
• Kerjasama Lintas Eselon I
• Kerjasama Lintas
Kementerian
• Penghormatan Nilai Budaya
dan Adat
• Kepemimpinan Multilevel
• Pengambilan Keputusan
Berbasis Sains
• Pengelolaan Berbasis
Resort
• Penghargaan dan
Pendampingan
• Organisasi Pembelajar
TUGAS ke-2

 CARI SEBUAH ARTIKEL TERKINI YANG ISINYA MEMBAHAS TENTANG


MASALAH-MASALAH KONSERVASI LINGKUNGAN !
 TIDAK PERLU DITULIS ULANG, KIRIM LANGSUNG FILE ASLI HASIL
SEARCHING TERKAIT TUGAS DI ATAS.

 Tugas dikirim via email ke alamat liayulisma6@gmail.com


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai