Temu 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

Peran Penyelidikan Wabah/KLB

Nurfatmala, SKM.,M.Kes
Langkah 1: Persiapan Investigasi di Lapangan

tiga kategori:
• Investigasi (pengetahuan ilmiah yang sesuai,
perlengkapan dan alat)
• administrasi (prosedur administrasi
• Konsultasi (peran masing-masing petugas yang
turun ke lapangan)
Langkah 2: Memastikan adanya Wabah

• Menentukan apakah jumlah kasus yang ada


sudah melampaui jumlah yang diharapkan
– Dilakukan dengan membandingkan jumlah yang
ada saat itu dengan jumlahnya beberapa minggu
atau bulan sebelumnya, atau dengan jumlah yang
ada pada periode waktu yang sama di tahun-
tahun sebelumnya
Sumber Informasi
• Sumber informasi bervariasi bergantung pada
situasinya
– Untuk penyakit yang harus dilaporkan, digunakan catatan
hasil surveilens
– Untuk penyakit/ kondisi lain, digunakan data setempat
yang tersedia
– Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah
di dekatnya atau data nasional
– Boleh juga dilaksanakan survei di masyarakat untuk
menentukan kondisi penyakit yang biasanya ada.
Pseudo Epidemik
• Bila jumlah kasus yang dilaporkan melebihi jumlah
yang diharapkan, kelebihan ini tidak selalu
menunjukkan adanya wabah. Peningkatan yang
demikian disebut Pseudo Epidemik, contohnya:
1. Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita
2. Adanya cara diagnosis baru
3. Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
4. Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa
5. Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan
Pembuktian Adanya Wabah
1. Penyakit Endemis yang tidak dipengaruhi oleh
musim
• Dapat dilihat dari rata-rata penderitanya setiap bulan
pada tahun-tahun yang lalu
• Mencari ambang wabah (Epidemic threshold), yang
didapat dari rata-rata hitung (mean) jumlah penderita
pada waktu-waktu yang lalu, ditambah dengan 2 x SE-
nya. Bila suatu saat jumlah penderita melebihi garis
ambang ini, maka keadaan tersebut dinyatakan sebagai
wabah
…Pembuktian Adanya Wabah
2. Penyakit Endemis yang bersifat musiman
• Bila pola penyakit yang berjangkit itu dipengaruhi oleh
musim, maka jumlah penderita yang diharapkan adalah
sebanyak penderitanya di musim yang sama tahun yang
lalu atau jumlah paling tinggi yang pernah terjadi pada
musim-musim yang sama di tahun yang telah silam
• Mencari ambang wabah mingguan atau bulanan
sehingga tercermin variasinya berdasarkan musim, baru
kemudian ditentukan apakah kejadian yang sedang
dihadapi memang lebih tinggi daripada yang diharapkan
…Pembuktian Adanya Wabah
3. Penyakit yang tidak endemis
• Dibutuhkan data tentang waktu penyakit
tersebut biasa ditemukan dan berapa banyak
penderitanya. Dengan membandingkan hal ini
akan dapat ditentukan apakah kejadian yang
diharapkan itu di luar kebiasaan yang berlaku
Kriteria Untuk Menentukan KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di suatu
daerah
2. Adanya peningkatan kejadian kesakitan atau
kematian dua kali atau lebih dibandingkan jumlah
kesakitan atau kematian yang biasa terjadi pada
kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu)
bergantung pada jenis penyakitnya
3. Adanya peningkatan kejadian kesakitan secara
terus menerus selama 3 kurun waktu (jam, hari,
minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya
Kriteria Untuk Wabah Akibat Keracunan
Makanan (CDC)
1. Ditemukannya dua atau lebih penderita penyakit
serupa, yang biasanya berupa gejala gangguan
pencernaan (gastrointestinal), sesudah memakan
makanan yang sama
2. Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan
makanan sebagai sumber penularan
Perkecualian diadakan untuk keracunan akibat
toksin (racun) Clostridium botulinum atau akibat
bahan-bahan kimia, didapatkan seorang
penderita sudah dianggap suatu letusan.
Langkah 3: Memastikan Diagnosis
• Tujuan dalam pemastian diagnosis adalah (1) untuk
memastikan bahwa masalah tersebut telah
didiagnosis dengan patut (2) untuk menyingkirkan
kemungkinan kesalahan laboratorium yang
menyebabkan peningkatan kasus yang dilaporkan
• Semua temuan klinis harus disimpulkan dalam
distribusi frekuensi
– Distribusi ini penting untuk menggambarkan spektrum
penyakit, menentukan diagnosis, dan mengembangkan
definisi kasus
• kunjungan terhadap satu atau dua penderita
Langkah 4a: Membuat Definisi Kasus
• Definisi kasus meliputi kriteria klinis dan
terutama dalam penyelidikan wabah dibatasi
oleh waktu, tempat dan orang
• Bila penyakitnya belum terdiagnosis, diagnosis
kerja dibuat berdasarkan gejala‑gejala yang
paling banyak diderita, sedapat mungkin yang
dapat menggambarkan proses penyakit yang
pathognomonis, dan cukup spesifik.
Level Kasus
– Kasus Pasti (Confirmed): Harus disertakan
pemeriksaan lab hasil +
– Kasus Mungkin (Probable): Harus memenuhi
semua ciri klinis penyakit, tanpa pemeriksaan lab
– Kasus Meragukan (Possible): Biasanya hanya
memenuhi sebagian gejala klinis saja
Tabel 2
Frekuensi gejala yang diderita oleh 235 orang karyawan yang menyatakan sakit
pada kejadian letusan penyakit diare
di sebuah perusahaan perakitan motor di Jakarta tahun 1976.

Macam gejala Penderita yang mempunyai gejala


Jumlah %
1. Sakit perut 207 (207/235) X 100%
2. Mencret 191
3. Muntah 11
4. Pusing 36
5. Panas 24
6. Sakit tenggorok 0
7. Lain-lain 10

Sumber: Buchari Lapau dkk. (1976) Penyelidikan Letusan Penyakit Diare di


Perusahaan Perakitan Motor, Jakarta , Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Tabel 2
Frekuensi gejala yang diderita oleh 235 orang karyawan yang menyatakan sakit
pada kejadian letusan penyakit diare
di sebuah perusahaan perakitan motor di Jakarta tahun 1976.

Macam gejala Penderita yang mempunyai gejala


Jumlah %
1. Sakit perut 207 88.1
2. Mencret 191 81.3
3. Muntah 11 4.7
4. Pusing 36 15.3
5. Panas 24 10.2
6. Sakit tenggorok 0 0
7. Lain-lain 10 4.3

Sumber: Buchari Lapau dkk. (1976) Penyelidikan Letusan Penyakit Diare di


Perusahaan Perakitan Motor, Jakarta , Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Langkah 4b: Menemukan dan Menghitung
Kasus
• dikumpulkan informasi berikut ini dari setiap kasus:
• Data indentifikasi -- nama, alamat, nomor telepon
• Data demografi-- umur, jenis kelamin, ras, dan
pekerjaan
• Data klinis
• Faktor risiko-- harus dibuat khusus untuk tiap
penyakit.
• Informasi pelapor  mencari informasi tambahan
atau memberikan umpan balik
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Temu 7
    Temu 7
    Dokumen7 halaman
    Temu 7
    Nur Fatmala
    Belum ada peringkat
  • Temu 5
    Temu 5
    Dokumen16 halaman
    Temu 5
    Nur Fatmala
    Belum ada peringkat
  • Temu 4
    Temu 4
    Dokumen19 halaman
    Temu 4
    Nur Fatmala
    Belum ada peringkat
  • Temu 2
    Temu 2
    Dokumen9 halaman
    Temu 2
    Nur Fatmala
    Belum ada peringkat
  • Temu 3
    Temu 3
    Dokumen19 halaman
    Temu 3
    Nur Fatmala
    Belum ada peringkat
  • Temu 1
    Temu 1
    Dokumen24 halaman
    Temu 1
    Nur Fatmala
    Belum ada peringkat