Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA

NAMA: WAHYU KRISMANTO


NIM: 1741020256
Pengertian Alinea/Paragraf

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang
ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan
ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana
atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.
Jenis Paragraf

1. Berdasarkan satuan karangan

Pembuka paragraf

Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali sebuah penulisan karangan dengan mengantarkan
pokok masalah dalam bagian pendahuluan karangan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun paragraf pembuka karangan yaitu:
 
 Paragraf itu berfungsi mengantar pokokmasalah karangan.
  Paragraf ini sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalah yang akan dijelaskan.
 Kata-kata dalamparagraf ini hendaknya menarik perhatian pembaca,sehingga mudah memahami.
Paragraf isi

Paragraf isi atau paragraf pengembang adalah jenis paragraf yang berfungsi menguraikan atau memperjelas pokok masalah yang akan
diuraikan dalam karangan. Uraian pokok masalah dalam paragraf ini dapat disampaikan dengan berbagai metode pengembangan dan
menampilkan hal-hal teknis uraian dalam karangan ilmiah. Hal-hal yang diperhatikan dalam jenis paragraf ini diantaranya :
 Mengemukakan pokok masalah dengan jelas dan eksplisit.
 Perlu dijaga keserasian dan kelogisan antarparagraf
 Pengembangan paragraph dapat menggunakan jenis paragraf ekspositoris, argumentative, Deskriptif, dan naratif.
 Memperhatikanhalteknis penulisan seperti kutipan, sumber kutipan, penggunaan bagan diagram Grafik kurfa.
 Menyiapkan uraian pokok masalah yang disentesiskan sebagai bahan paragraph kesimpulan.
Paragaf penutup

Paragraf penutup merupakan pernyataan kembali gagasan yang diuraikan atau merupakan jawaban pertanyaan yang terdapat pada paragraph
pembuka. Paragraf ini merupakan akhir sebuah karangan yang dapat disampai secara horisontaldan vertical dalam rincian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan paragraph penutup ini, antara lain:
 
 Paragraf ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak begitu saja memutuskannya.
 Paragraf ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan.
 Paragraf ini harus mendapat kesan positif dan informasi.
 Pengetahuan yang logis dan kondusif.
 Paragraf ini dapat berupa jawaban singkat dariuraian atau pertanyaan yang terdapat pada paragraph Pembuka.
 Paragraf ini jangan lagimenguraikan, mengutip,dan mengemukakan masalah baru.
 Berdasarkan apa yang disimpulkan dalam paragraf, penulis dapat mengajukan rekomendas.
 Usulan yang berupa saran karena keterbatasan waktu dan dana yang penulis dapatkan.
2. Berdasarkan satuan cerita/tujuan karangan

Eksposisi

paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan
menerangkan suatu topik. Contoh: Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah.
Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti
penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk
melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah
Argumentasi bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw.

paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya
adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Contoh: Setelah karangan anak-
anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lainmendapat 7. Hanya Maman
yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
Narasi

paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk data atau cerita. Contoh: Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan
terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istriistri mereka pada keluar rumah untuk
menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan nyonya
Marta.
Deskripsi

paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Contoh: Jangan terkecoh membeli
ikan. Kadang-kadang kita kecewa membeli ikan. Disangka masih baru ternyata sudah busuk. Caranya supaya tidak terkecoh? Ikan
yang segar dagingnya masih keras kalau dipegang. Sisiknya atau kulitnya masih mengilap, insangnya berdarah merah segar. Matanya
masih bening. Kalau sudah tidak sesuai dengan ciri-ciri berarti ikan itu sudah busuk.
Persuasi

paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Contoh: Dewasa ini banyak sekali penyakit baru
yang bermunculan. Hal ini dikarenakan berkurangnya sistem imun di dalam tubuh kita. Jika sistem imun di dalam tubuh melemah,
maka tubuh gampang sekali terkena penyakit. Selain itu, makanan-makanan yang kita konsumsi tidak lagi mengandung vitamin
dan mineral yang baik. Bahkan, saat ini telah banyak penjual makanan-makanan yang tidak sehat. Terlebih lagi dengan padatnya
aktivitas membuat kita tidak memiliki waktu untuk berolahraga. Padahal oaharaga sangatlah baik untuk kesehatan kita.
Akibatnya, tubuh menjadi lemah sehingga mudah terjangkit virus -virus yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, marilah kita
menerapkan pola hidup sehat agar kita tidak mudah sakit dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga yang
rutin
3. Berdasarkan penalaran

Deduktif

paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok
permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan
umum khusus).
Contoh: jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah
berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.
Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan
penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan. (urutan khusus-umum).
Contoh: Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao
seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu
2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk
petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa
Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
Syarat pembentukan paragraf

Paragraf merupakan rangkaian kalimat-kalimat yang membentuk satu kesatuan gagasan. Paragraf memiliki dua unsur, yaitu kalimat utama
dan kalimat penjelas. Inti sebuah paragraf terletak pada kalimat utama, sedangkan kalimat penjelas, berfungsi menjelaskan gagasan yang
ada pada kalimat utama. Untuk membuat paragraf yang baik, kita tidak bisa hanya sekedar menulis tanpa memperhatikan komposisi dan
persyaratan paragraf.  Untuk menulis paragraf yang baik diperlukan keterpaduan semua persyaratan yang harus dimiliki oleh sebuah
paragraf. Persyaratan itu antara lain:

Kesatuan (Kohesi)

Yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf adalah bahwa sebuah paragraf  yang baik, hanya boleh mengandung satu gagasan. Jika
kalimat-kalimat yang ada dalam sebuah paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam menjelaskan gagasan pokok paragraf, maka
paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan. Sebuah paragraf  yang memiliki lebih dari satu gagasan akan menimbulkan
ketidakjelasan sehingga paragraf tersebut tidak bisa menyatu.

Kepaduan (Koherensi)

Yang Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf yang terangkai secara logis dan saling mendukung gagasan utama disebut dengan kepaduan
atau koherensi. Kepaduan ini bisa kita dapatkan dengan penggunaan konjungsi baik intra kalimat maupun antar kalimat.

Ketiga hal di atas adalah syarat wajib yang harus dipenuhi untuk membentuk paragraf yang baik. Dengan terpenuhinya syarat-syarat di atas,
sebuah paragraf akan lebih mudah dipahami.
Kelengkapan

Yang Kelengkapan sebuah paragraf diwujudkan dengan terpenuhinya semua unsur pembentuk paragraf, yaitu :
 Gagasan utama
Tema atau ide yang menjadi dasar pengembangan paragraf.

 Kalimat utama
Setelah mendapatkan ide atau gagasan utama, langkah selanjutnya adalah menuangkan gagasan utama tersebut ke dalam sebuah kalimat
utama. Jadi dalam kalimat utama tersirat gagasan utama. Kita bisa meletakkan kalimat utama di awal, di akhir ataupun di awal dan di akhir
sebuah paragraf.

 Kalimat Penjelas
Sebuah kalimat utama yang mengandung gagasan utama belum bisa dikatakan sebuah paragraf, karena itu paragraf membutuhkan kalimat
penjelas. Kalimat penjelas ini berfungsi menjelaskan ide dari kalimat utama sehingga menjadi jelas, rinci dan lengkap. Yang harus
diperhatikan dalam membuat kalimat penjelas adalah, jangan sampai kalimat penjelas tersebut menyimpang dari ide pokok. Semua kalimat
penjelas harus saling mendukung gagasan utama.
 
Dengan terpenuhinya semua unsur ini maka sebuah paragraf akan menjadi paragraf yang baik
Cara mengembangkan alenia/paragraf

Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide
utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan
pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka,
paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf
tersebut dalam karangan saling berbeda .
 
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif,
dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
 
Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan
efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang
umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode
sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.

Metode Definisi

Yang Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan
definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat
dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
Metode Proses

Yang Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan
tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang
berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama
lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

Metode Contoh

Yang Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu
harus disusun berbentuk paragraf.

Metode Sebab-Akibat

Yang Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia.

Metode Umum-Khusus

Metode umum-khususnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur..
Metode Klasifikasi

Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klasifikasi sebenarnya bukan khusus untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk
perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai