Anda di halaman 1dari 15

KETERSEDIAN RADIASI MATAHARI DI

PERMUKAAN BUMI
Pengertian

RADIASI LANGSUNG (BEAM SOLAR RADIATION)

RADIASI DIFUSE (DIFFUSE SOLAR RADIATION)

RADIASI PANTULAN (REFLECTED SOLAR RADIATION)


Alat Ukur Solar Radiation
1. Pyranometer untuk mengukur total radiasi (beam+diffuse)
Biasanya dipasang horizontal
2. Pyranometer penutup/penghalang beam radiation
Untuk mengukur diffuse solar radiation
3. Pyrheliometer
untuk mengukur beam solar radiation
Radiasi Matahari Menembus Lapisan Atmosphere

1. Refleksi
2. Absorbsi
3. Transmisi
EXTRATERRESTRIAL

ATMOSPHER
Attenuation Of Solar Radiation by The Atmosphere
1. Scattering by air molecules, water vapor, and dust
2. Absorption by H2O dan CO2
Diagram radiasi matahari melintasi atmosphere

α
τ

τ +α + ρ=1
Persamaan Angstrom
H n
 a ' b'
HC N
dimana :
H = rata – rata radiasi harian setiap bulan pada
permukaan horizontal di permukaan bumi
HC = rata – rata radiasi harian pada keadaan cerah
untuk lokasi dan bulan yang ditanyakan
a’, b’ = konstanta
empiris
n = rata – rata lamanya penyinaran matahari
setiap bulan
N = rata – rata kemungkinan maksimum penyinaran
matahari terang dalam sebulan
Modifikasi Persamaan Angstrom
Hc sukar di hitung Persamaan Angstrom perlu dimodifikasi menjadi

H n
 ab
dimana :
H0 N
H = rata – rata radiasi harian setiap bulan pada permukaan horizontal

Ho = rata – rata radiasi harian pada extraterrestrial ditanyakan

a, b = konstanta empiris yang dimodikasi tergantung pada lokasi

n = rata – rata lamanya penyinaran matahari setiap bulan

N = rata – rata kemungkinan maksimum penyinaran matahari terang dalam

sebulan
Konstanta
a dan b
Estimation of Clear Sky Radiation
Intensitas matahari langsung (Gb)
Persamaan intensitas matahari langsung (Gb) ,
Gon Gcnb

Gcnb  Gon * b
Clear sky, beam radiation pada bidanh horizontal
Gcb  Gon * b * cos ZGcnb Gcb θz

. Nilai b didapatkan dengan persamaan


k
 b  a0  a1 exp( )
cos z
dimana konstanta-konstanta a0, a1 dan k, belaku untuk
kondisi standart atmosfer dengan jarak pandang 23 km.
Konstanta-konstanta tersebut didekati dengan konstanta-
konstanta a0*, a1*, k* dan rumusan-rumusan berikut
sebagai fungsi ketinggian (A) < 2,5 km.
Faktor koreksi
a0 *  0,4237  0,00821(6  A) 2
a1*  0,5055  0,00595(6,5  A) 2
k *  0,2711  0,01858(2,5  A) 2
dimana A: ketinggian dalam satuan (km) < 2,5 km

Tabel koreksi faktor


a0 a1 k
Climate type
a0 * a1 * k*
Tropical 0.95 0,98 1,02
Midlatitude summer 0,97 0,99 1,02
Subarctic summer 0,99 0,99 1,01
Midlatitude winter 1,03 1,01 1,00
Radiasi Difusse
Intensitas matahari difffuse (Gcd)
Perumusan menghitung intensitas matahari diffuse (Gcd),
Gcd  (Gon . cos Z ) d (2.16)
dimana  d adalah transmisifitas atmosfer pada radiasi
diffuse yang berhubungan dengan transmisifitas atmosfer
pada radiasi langsung (  b ).
Pada kondisi cuaca cerah dirumuskan sebagai :
 d  0,271  0,294 b (2.17)
Intensitas matahari yang diterima bumi adalah intensitas
matahari langsung (Gcb) dan intensitas matahari diffuse
(Gcd).
Radiasi pada bidang miring di permukaan bumi
Apabila suatu kolektor diletakkan miring sebesar  terhadap
horizontal maka jumlah radiasi total yang diterima permukaan
tersebut tiap jam dapat dirumuskan sebagai berikut,

G d (1  cos  )   G b  G d 1  cos   
G T  G b .R b  
2 2

dimana:
Gb : radiasi langsung (beam)
τb : transmisifitas langsung (beam)
Gd : radiasi hamburan (difuse) pada permukaan
horizontal
τd : transmisifitas hamburan (diffuse)
Rb : perbandingan radiasi matahari pada permukaan
miring dengan radiasi matahari pada permukaan
horizontal.
I cos 
Rb   (2.19)
Ib cos  z
 : faktor pantulan dari tanah (lingkungan sekitar).
Menurut Liu dan Jordan, nilai  = 0,2 untuk tanah yang
tidak bersalju dan  = 0,7 untuk tanah yang bersalju.

Anda mungkin juga menyukai