Anda di halaman 1dari 27

Pusat Investasi

Iriany dewi soleiman,SE,M.Sc


Pengertian Pusat Investasi
 Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban
yang kinerja manajernya dinilai atas laba yang
diperoleh dihubungkan dengan investasinya.
Tujuan Penilaian Pusat Investasi
1. Menyediakan alat evaluasi untuk proyek investasi.
2. Menyediakan informasi untuk membuat keputusan
investasi.
3. Memotivasi manajer divisi agar selalu memonitor
aktiva, utang, dan modal divisi yang digunakan sebagai
dasar penentuan besarnya investasi.
4. Mengukur kinerja manajer pusat investasi.
5. Sebagai dasar pemberian insentif pada manajer pusat
investasi atas kinerjanya.
Penentu Elemen Aktiva sebagai
Dasar Investasi
1. Kas
2. Piutang
3. Persediaan
4. Modal kerja secara umum
5. Aktiva Tetap
KAS
 Kas dimasukkan sebagai elemen investasi, pedoman
penentuan besarnya kas adalah:
a) Kas dibatasi sebesar kas yang terkendali oleh manajer
divisi.
b) Kas yang diperlukan oleh divisi sebagai kesatuan ekonomi
yang berdiri sendiri.
 Kas yang tidak dimasukkan sebagai elemen investasi, karena
jumlah kas tersebut mendekati hutang lancar (current
liabilities), sehingga elemen investasi ditentukan sebesar
modal kerja bersih ditambah aktiva tetap.
Piutang
Piutang yang diperhitungkan sebagai elemen investasi
adalah piutang yang dapat dikendalikan divisi.
Manajer divisi dapat mengendalikan piutang, jika diberi
wewenang untuk menentukan syarat penjualan kredit,
kebijakan piutang dan penagihan piutang.
Penentuan piutang dapat didasarkan atas piutang netto
yaitu piutang bruto dikurangi cadangan kerugian piutang.
Saldo piutang yang digunakan untuk menentukan
investasi dapat didasarkan pada, saldo piutang pada akhir
periode atau saldo piutang rata-rata.
Persediaan
Persediaan yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah
persediaan yang terkendalikan divisi.
Manajer divisi dapat mengendalikan persediaan, jika diberi
wewenang untuk menentukan syarat pembelian bahan, kebijakan
persediaan, kebijakan produksi dan penjualan.

Penentuan persediaan dapat didasarkan atas persediaan netto yaitu


persediaan bruto dikurangi cadangan kerugian penilaian persediaan.
Modal Kerja secara umum
Perusahaan dapat memasukkan seluruh aktiva lancar ke
dalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban
lancar. Metode ini menyatakan terlalu tinggi jumlah modal
korporat yang diperlukan untuk mendanai unit usaha, karena
kewajiban lancar merupakan sumber modal.
Di lain pihak, seluruh kewajiban lancar dapat dikurangkan
dari aktiva lancar. Metode ini dapat menyediakan ukuran
yang baik atas modal yang disediakan oleh perusahaan,
dimana perusahaan mengharapkan agar unit usaha
memperoleh pengembalian.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang diperhitungkan sebagai elemen
divisi adalah aktiva tetap yang terkendalikan divisi.

Manajer divisi dapat mengendalikan aktiva tetap


divisinya jika, diberi wewenang untuk menetapkan
keputusan pengadaan aktiva tetap, syarat-syarat
pengadaan aktiva tetap dan kebijakan aktiva tetap.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
1. Nilai Buku Bruto (Akuisisi Peralatan Baru)
Merupakan nilai yang diperoleh sebesar biaya perolehan aktiva
sampai aktiva tersebut siap digunakan.
Keunggulan cara penilaian ini:
a) Merupakan nilai yang objektif untuk menentukan besarnya
investasi.
b) Jumlah investasi divisi tidak berfluktuasi dari periode ke periode.
c) Dapat membandingkan kinerja antar divisi dalam menghasilkan
return.
d) Mendorong manajer divisi untuk mengganti aktiva tetap lama
dengan aktiva tetap baru.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
Kelemahan Nilai buku bruto
a) Divisi dibebani investasi dalam jumlah yang terlalu besar.
b) Manajer divisi terdorong untuk mengganti aktiva tetap lama yang
sebenarnya masih dapat memberikan kontribusi terhadap laba.
c) Pengukuran menggunakan harga perolehan historis.

2. Nilai Buku
Sebesar nilai perolehan mula-mula aktiva dikurangi rekening penilaian
aktiva, misal: cadangan kerugian piutang, cadangan penurunan nilai
persediaan, akumulasi depresiasi aktiva tetap.
Aktiva tetap yang digunakan sebagai dasar investasi adalah Harga
perolehan dikurangi akumulasi depresiasi.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
Keunggulan Metode Nilai Buku
a) Nilai buku lebih mencerminkan manfaat ekonomis aktiva tetap
b) Nilai buku aktiva tetap sebagai dasar pengukuran investasi sesuai dengan prinsip akuntansi
yang lazim.
c) Adanya penggantian aktiva tetap berakibat menaikkan investasi sebesar harga perolehan aktiva
tetap baru dikurangi nilai buku aktiva tetap lama sehingga investasi dapat diukur lebih realistis

Kelemahan Metode Nilai Buku


d) Penentuan akumulasi depresiasi sifatnya subyektif
e) Tidak dapat diperbandingkan kinerja antar divisi yang menggunakan aktiva tetap baru dengan aktiva tetap lama
f) Tidak mendorong divisi untuk menambah investasi melalui pembelian aktiva tetap baru, karena akan menaikkan
investasi yang besar sehingga pada tahun-tahun awal dapat mengakibatkan penurunan ROI dan EVA
g) Jika tingkat inflasi tajam, pengukuran ini tidak dapat mencerminkan nilai investasi saat ini dan masa yang akan
datang
h) Pemilihan metode depresiasi yang berbeda mengakibatkan besanya ROI dan EVA pada tahun yang sama besarnya
berbeda.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
3. Nilai Pengganti
Merupakan ukuran nilai aktiva sebesar biaya pengganti atau nilai pasar aktiva yang
sama pada saat ini
Keunggulan:
a) Jika tingkat inflasi tajam, nilai pengganti dapat mencerminkan nilai investasi saat
ini.
b) Dapat digunakan untuk menilai kinerja antar divisi yang memiliki aktiva tetap baru
dengan aktiva tetap lama.
Kelemahan:
c) Informasi nilai pengganti tidak dapat diperoleh dari catatan akuntansi sehingga
perlu dirancang sistem yang khusus untuk memperoleh informasi tersebut
d) Tidak semua aktiva diketahui nilai penggantinya
e) Belum dapat digunakan dengan tepat untuk pembuatan keputusan
f) Penentuan besarnya nilai pengganti bersifat subjektif.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
4. Nilai Masa Depan
Merupakan nilai yang akan direalisasikan jika suatu
keputusan investasi diambil. Maka aktiva tetap sebagai
elemen investasi dinilai atas dasar nilai masa depan jika
alternatif investasi dipilih.
Kelemahan:
a) Penentuan nilai masa depan sifatnya subyektif
b) Penentuan nilai masa depan menghadapi
ketidakpastian, sehingga penaksirannya memerlukan
teknik statistik, keahlian, fasilitas dan biaya yang besar.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
5. Aktiva tetap menganggur
Beberapa perlakuan aktiva tetap yang menganggur:
a) Aktiva tetap menganggur dalam suatu divisi tidak dapat
digunakan oleh divisi lain  tanggung jawab aktiva
tersebut tetap berada pada manajer divisi dan dimasukkan
sebagai elemen investasi divisi yang bersangkutan.
b) Aktiva tetap yang menganggur dalam suatu divisi dapat
digunakan oleh divisi lain  tanggung jawab aktiva dapat
dipindahkan pada manajer divisi yang memanfaatkannya.
Dasar Penilaian dalam Pengukuran
Aktiva Tetap
6. Aktiva tetap yang Disewa
a) Aktiva tetap yang dibeli  besarnya investasi
divisi yang bersangkutan akan bertambah.
b) Aktiva tetap yang disewa  besarnya
investasi divisi yang bersangkutan tidak
bertambah.
Tujuan pengukuran kinerja pusat
investasi
a) Manajer divisi dapat menghasilkan laba yang
memuaskan atas investasi
b) Manajer divisi hanya melakukan investasi
tambahan jika investasi tersebut dapat
menghasilkan laba yang memuaskan
dibandingkan dengan investasinya
ROI (Return On Investment)

Pengukur kinerja pusat investasi dengan menentukan


besarnya rasio laba dengan investasinya.
Misalkan: Capaian ROI yang diharapkan dari divisi besarnya
20% per tahun,  kinerja divisi dinilai baik jika ROI
sesungguhnya tercapai minimal sebesar 20%,  jika tidak
tercapai maka kinerja divisi dinilai tidak baik.
ROI

ROI = Rasio laba terhadap penjualan x Perputaran investasi

Laba x Penjualan x 100%


Penjualan Investasi
Laba (EAT) x 100%
Investasi

Usaha meningkatkan ROI


Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan
Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba
Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan
Menurunkan investasi divisi
Keuntungan ROI
1. Merupakan metode pengukuran yang obyektif  didasarkan pada
data akuntansi yang tersedia
2. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua
mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI
3. Memungkinkan pembandingan kinerja antar divisi meskipun skala
kegiatan usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda
4. Pengukuran kinerja dengan ROI mendorong terciptanya keselaran
tujuan divisi dengan tujuan perusahaan
5. ROI dapat digunakan sebagai pembanding dengan persentase
biaya modal yang ada di pasar modal
6. Sebagai alat untuk mendeteksi kemungkinan aktiva yang terlalu
besar atau menganggur
7. ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti, dalam
pengertian absolut
Kelemahan ROI
1. Metode ROI terlalu menyederhanakan masalah pengukuran,
karena hanya menggunakan rasio tunggal.
2. ROI yang diharapkan dapat berbeda untuk divisi yang
menggunakan investasi yang sebanding
3. Terlalu mendasarkan pada laba akuntansi, padahal pengukuran
kinerja divisi terutama untuk pihak dalam organisasi
4. Mudah menimbulkan konflik antara tujuan divisi dengan
tujuan divisi lain
5. ROI hanya mengukur salah satu keberhasilan pencapaian
tujuan, yaitu tujuan yang bersifat keuangan
Residual Income (RI) atau
Economic Value Added (EVA)
Merupakan laba yang dihitung dari selisih antara laba bersih
dikurangi dengan biaya modal yang diperhitungkan atas investasi
Keuntungan EVA:
a) Divisi yang investasinya sebanding mempunyai sasaran
laba yang sama
b) Aktiva yang berbeda dapat dibebani persentase biaya
modal yang berbeda
c) Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi
yang dapat menghasilkan RI sebesar mungkin
d) EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap
perubahan nilai pasar perusahaan
Kelemahan EVA
1. Sulit menentukan biaya modal secara obyektif
2. EVA jarang dipakai dalam pratik

3. EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis


Rumusan EVA
EVA = Laba bersih – Beban modal
Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan
EVA = Modal yang digunakan (ROI-Biaya Modal)
Tindakan untuk meningkatkan EVA
 Peningkatan ROI melalui business process reengineering dan
productivity gains, tanpa meningkatkan basis investasi.
 Divestasi asset, produk, dan atau bisnis yang ROI nya kurang
dari besarnya biaya modal.
 Investasi agresif yang baru dalam asset, produk, dan atau
bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal.
 Peningkatan penjualan, margin laba atau efisiensi modal (rasio
penjualan terhadap modal yang digunakan).
Empat alasan yang membuat EVA lebih unggul
dari ROI yaitu:
1. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang
sama, sedangkan, pendekatan ROI memberikan insentif yang
berbeda dengan investasi diantara unit-unit usaha.
2. Keputusan untuk meningkatkan ROI suatu pusat investasi
dapat menurunkan keseluruhan labanya.
3. EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang
lebih kuat terhadap perubahan nilai pasar perusahaan.
TUGAS
Berikan komentar saudara terkait kinerja dari tiga Devisi berikut!

Keterangan Divisi A Devisi B Divisi C

Laba Divisi Rp. 10.000.000,- Rp. 10.000.000,- Rp. 5.000.000,-

Investasi Rp. 100.000.000,- Rp. 50.000.000,- Rp. 20.000.000,-


Rasio Laba atas
10% 20% 25%
Investasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai