Anda di halaman 1dari 14

Asfiksia Neonatal

Asfiksia

Keadaan di mana bayi tidak bernafas


spontan dan teratur segera setelah lahir (IKA –
1985)

Masalah :
Cukup sering ditemukan pada BBL
Kontribusi >> pada morbiditas & mortalitas
Penyebab ke 2 terbanyak dari kematian neonatus  25 %
Kriteria diagnosis
AAP :
1. Gangguan metabolisme menetap / mixed asidosis (pH <
7.0)
2. Nilai Apgar 0-3 > 5 menit
3. Manifestasi neurologis pada BBL
4. Disfungsi organ multi-sistem

WHO :
A failure to initiate and sustain breathing at birth.
Faktor Risiko Yang Merupakan
Predisposisi Asfiksia Neonatorum

Lihat kembali bab Resusitasi


Apa yang terjadi?

Fetus/neonatus akan mengalami


Hipoksia  kekurangan oksigen
&/atau
Iskemia  gangguan perfusi

Keduanya menyebabkan kerusakan jaringan


Konsekuensi klinis

Otak  Hypoxic Ischemic Encephalopathy/HIE

Perubahan kesadaran  Iritabel, letargi, koma


Gangguan tonus otot  Hipotonia
Gangguan otonom  Hipotensi, hipersalivasi, refleks pupil
abnormal
Perubahan refleks-refleks neonatal  Moro, refleks isap,
refleks telan
Kejang
Konsekuensi klinis

Disfungsi Sistem Multi-Organ

Tubular Necrosis akut  oliguria, hematuria, polyuria


Kardiomiopati  hipotensi
Hipertensi Paru  tachypnea, hipoksemia, gangguan surfaktan
Nekrosis Hepatik   amonia, SGOT/SGPT, kuning.
NEC  distensi lambung, b.a.b. berdarah
Adrenal insufficiency   glukosa,  Na,  TD
Sekresi ADH yang tidak benar  oliguria,  Na
Penatalaksanaan
IMPORTANT POINTS!!

Pencegahan merupakan penatalaksanaan terbaik.


Waktu merupakan hal penting dan penundaan beberapa menit
saja dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan seumur
hidup.
Kontrol ketat tanda-tanda vital.
Menjaga oksigenasi dan keseimbangan asam basa.
Memulai ventilasi mekanis jika perlu.
Memantau dan menjaga suhu tubuh.
Penatalaksanaan awal

Rawat neonatus di ruangan dengan


temperatur netral  suhu kulit 365 – 37,5 oC
Pasang jalur IV  restriksi cairan (2/3 dari
kebutuhan)
Berikan bolus cairan (NaCl 0,9%) jika CRT > 3
detik atau tekanan darah rendah
Inj vit K1 1 mg IM  tetap diberikan
Monitoring klinis

Denyut jantung, frekuensi nafas, warna kulit,


CRT, saturasi O2, tekanan darah dan suhu
tubuh
Lakukan penilaian status neurologis
Tonus otot, kejang, kesadaran, ukuran dan
reaksi pupil, reflkes isap dan telan
Lingkaran perut
Produksi urine
Monitoring Biokimia

Gas darah & pH


Gula darah random, dilakukan
“Bedside“ dengan Dextrostix
Hematokrit
Kadar elektrolit ( Na, K) dan calcium
Ureum dan kreatinin
Pemeriksaan lain

Skrining sepsis & kultur darah untuk menyingkirkan infeksi in-


utero atau yang di dapat selama resusitasi
Foto toraks untuk melihat komplikasi pneumotoraks, malformasi
dan pembesaran jantung
Neuroimaging
CT scan  melihat adanya edema otak atau perdarahan
Ultrasonografi  melihat besar ventrikel atau perdarahan
peri/intraventrikuler
EEG
Tujuan penatalaksanaan

Menjaga agar temperatur, perfusi, oksigenasi,


ventilasi & metabolik dalam keadaan normal
Temperatur 36.5 C – 37.5 C
Perfusi:
Tekanan darah MAP 40-60 mm Hg ( bayi aterm)
CRT < 3 detik
Oksigen
PaO2 60-80mmHg
saturasi 90-93 %
CO2 35-45 mmHg
Glukosa 70-110 mg/dl
Calcium 9-11 mg/dl
Urine >1ml/kg/hr
Mencegah asfiksia

Penilaian perinatal
Pemeriksaan antenatal yang teratur
Antisipasi komplikasi selama persalinan
Intervensi segera ( eg. SC)
Penatalaksanaan perinatal
Rujukan yang tepat  intrauterin
Penatalaksanaan komplikasi maternal (eg.
HAP)

Anda mungkin juga menyukai