Anda di halaman 1dari 42

Kebijakan & Epidemiologi HIV

AIDS di Kabupaten Gunungkidul


Strategi & Aksi Nasional Penanggulang
AIDS 2015-2019

Getting to three ZERO

• Zero : new HIV infection


• Zero : HIV AIDS discrimination
• Zero : AIDS mortality
PERMASALAHAN HIV & AIDS

 Di Gunungkidul penemuan penderita


baru HIV & AIDS sangat progresif
 Penderita ditemukan di seluruh
kecamatan
 Kasus banyak di usia produktif
 Mulai mengenai IRT dan remaja
 Lebih banyak ditemukan pada fase
AIDS
ANALISIS SITUASI

1. Perkembangan pariwisata pesat


2. Mobilitas penduduk & kaum boro
3. Perubahan sosial budaya
masyarakat
4. Stigma masyarakat menghambat
upaya penanggulangan
ANALISIS SITUASI (lanj…)

1. Epidemi dilatar belakangi


bukan hanya faktor medis
klinis
2. Perlu upaya pengendalian
epidemi yang komprehensif,
terpadu, dan
berkesinambungan
KEBIJAKAN
1. Upaya penanggulangan harus
memperhatikan nilai-nilai agama,
budaya, norma kemasyarakatan,
menghormati harkat dan martabat
manusia, serta memperhatikan keadilan
dan kesetaraan gender
2. Program penanggulangan harus
diintegrasikan ke dalam program
pembangunan di setiap sektor
Kebijakan (lanj…)

3. Upaya penanggulangan dilakukan


secara sistematik dan terpadu
4. Upaya penanggulangan dilakukan
oleh masyarakat sipil dan
pemerintah secara bersama dalam
prinsip kemitraan
Kebijakan (lanj…)
5. Populasi kunci dan ODHA serta orang-
orang yang terdampak HIV dan AIDS
berperan aktif secara bermakna dalam
upaya penanggulangannya
6. Adanya peraturan perundang-
undangan untuk dapat mendukung dan
selaras dengan upaya penanggulangan
di semua tingkatan.
PAYUNG HUKUM
 Perda DIY HIV AIDS no 12 tahun
2010 tentang penanggulangan
HIV dan AIDS
 Peraturan Gubernur no 37 tahun
2012 tentang penatalaksanaan
HIV dan AIDS
Strategi
implementa
si kebijakan
Perda No 12 Tahun 2010
Pasal 7
Setiap orang wajib:
o Menghindari perilaku berisiko tertular atau
menularkan HIV
o Menghargai HAM ODHA dan OHIDHA
o Menghormati kerahasiaan status HIV seseorang
untuk menghindari terjadinya perlakuan tidak
menyenangkan diskriminasi atau stigmatisasi
kecuali ada ijin secara lisan atau tertulis dari
ODHA untuk membuka status HIV
Perda No 12 Tahun 2010
Pasal 8

Setiap ODHA berhak:


o Mendapat akses pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar yg telah ditetapkan
o Menjaga kerahasiaan status HIV dan AIDS
nya untuk menghindari perlakuan tidak
menyenangkan, diskriminasi a stigmatisasi
o Dilindungi hak-hak sipilnya serta bebas dr
diskriminasi atau stigmatisasi.
Perda No 12 Tahun 2010
Pasal 9

Setiap ODHA harus:


o Mengikuti program perawatan, dukungan
dan pengobatan
o Membuka status HIV nya kpd pihak yg
berkepentingan
o Mencegah penularan HIV dari dirinya
kepada orang lain
Perda No 12 Tahun 2010
Pasal 10
o Setiap SKPD dapat mengadakan promosi
di dalam lingkungan kerjanya sendiri atau
kepada masyarakat sesuai dengan
kewenangannya
o Pelaksanaan promosi dapat bekerja sama
dengan Dinkes dan KPA
Perda No 12 Tahun 2010
Pasal 11
o Dinas yang mempunyai tugas dan
tanggungjawab di bidang pendidikan
bertanggungjawab atas pelaksanaan
promosi di satuan pendidikan sesuai
dengan kewenangannya
o Pelaksanaan promosi dapat sebagai
kegiatan intrakurikuler atau
ekstrakurikuler
Perda No 12 Tahun 2010
Pasal 15
Untuk mencegah potensi penularan HIV
melalui hubungan seks, setiap orang yang
berhubungan seks dengan seseorang yang
diketahui atau patut diduga bahwa dirinya
dan/atau pasangannya terinfeksi HIV wajib
melindungi dirinya dan pasangannya dengan
menggunakan alat yang dapat mencegah
berpindahnya cairan tubuh yang
mengandung virus HIV.
KEGIATAN ADMINISTRATIF DI TINGKAT
KABUPATEN GUNUNGKIDUL

a. Pertemuan koordinasi KPA


b. Surveilans HIV Puskesmas
c. Pertemuan koordinasi dan
validasi data tingkat DIY
PADA KELOMPOK SASARAN
1. POPULASI RENTAN TERPAPAR
a. Sosialisasi, desiminasi informasi, KIE
tentang HIV dan AIDS ( PKK, anak
sekolah, remaja, karang taruna, sopir,
tenaga kerja, masyarakat umum, dll )
b. Penyebarluasan informasi melalui
media massa dan luar ruangan ( HAS )
c. Pelatihan pada kader peduli AIDS
d. Serosurvey (nelayan, napi, dll)
2. POPULASI KUNCI
a. Edukasi pencegahan primer
pada populasi kunci
b. Kampanye aktivitas seksual
sehat (promosi kondom) di
tempat potensial
c. Layanan klinik VCT dan CST
d. VCT mobile
3. ODHA
a. Fasilitasi laboratorium (CD4, pra
ARV)
b. Pengobatan profilaksi infeksi
oportunistik
c. Pemberian anti viral pada ODHA
yang telah memenuhi syarat
mengakses ARV
d. Perawatan infeksi oportunistik
e. Dukungan sebaya
f. Edukasi perubahan perilaku
KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN
DI FASILITAS KESEHATAN
a. Pelayanan kesehatan penderita
HIV AIDS sesuai kemampuan dan
kewenangan
b. Kewaspadaan universal
c. Mekanisme pembiayaan sesuai
peraturan
Situasi EPIDEMI Nasional

Jumlah kumulatif kasus HIV & AIDS dari tanggal 1 April 1987
s/d Maret 2016 :
HIV = 198.219
AIDS = 78.292
Kematian : 13.449
22
Pemicu Penularan Epidemi HIV di Indonesia

Gelombang 4
Akhirya … kita
Gelombang 3 Mulai 2007 kehilangan
Dari Ibu yang generasi (lost
HIV ke bayi generation)
mulai 2007
Gelombang 2 Heteroseksual
dari laki-laki
1997 – 2007 pembeli seks
Gelombang 1 Pengguna ke istri
narkoba
suntik
1987-1997
Hubungan (penasun)
seks sejenis
laki-laki
(homo)
23
Kondisi Yang Mempercepat
Penularan HIV dan AIDS di Indonesia?

+230,000
+75,000 WPS
Penasun

+6,7 juta
Lelaki membeli seks +4,9 juta
(2-20% penduduk pria dewasa) Peremp menikah
dg lelaki yg Bayi &
+1,13 Juta Beresiko tinggi anak2
Gay, Waria,
LSL

Lelaki Perempuan
24
Situasi EPIDEMI HIV AIDS di DIY

HIV = 3.688
Dari yang menderita HIV sebagian
Yang sudah masuk fase AIDS ada

AIDS = 1.458

Data kasus s/d bulan desember 2016


25
PERKEMBANGAN HIV & AIDS
di KABUPATEN GUNUNGKIDUL
per Desember 2016

Sumber: Bid.P2 Dinas Kesehatan Gunungkidul


Perkembangan HIV dan AIDS
253

58
43 37 34
21
1 3 4 7 6 39

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Total
Perbandingan kasus HIV dan AIDS
HIV = 37 % AIDS = 63 %

158

95

HIV AIDS
Kasus Berdasarkan Wilayah
242
Kota Yogyakarta 819

352
Sleman 868

307
Bantul 832

Gunungkidul 158
253
65
Kulonprogo 182

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

HIV AIDS
Jenis kelamin
Lelaki : 55% Perempuan : 45 %

114 139 Laki-Laki


Perempuan
Kasus Berdasarkan Faktor Resiko
250
( 78 % Heteroseksual)
197
200

150

100

50

1 12 8 8 1
26

0
DISTRIBUSI PER KELOMPOK UMUR
(usia 20-50 : 195 = 77%)

> 6

50 -... 29

40 -... 55

30 -... 87

20 -... 53

15 -... 0
5- 8
1 9
1
Tidak Dik... 5
Distribusi per Kecamatan kasus HIV
dan AIDS
253

45
22 22 22
7 10 14 13 3 5 11 18
10 10 9 15 7 5 5

in us ari nu ari op tuk ari ng en ng an en ojo bo ari ari par hui tal
em ep gs a os gk a o s jo ay ga liy w m
l su gs os gli t a To
S T n e m t n P w n P g a ga g i ri n n e
nj
u S p o
Sa R ur Po P an P N
ran G ed Wo
a N ik
D
a P
T Ka G
da
k
Ti
Pelayanan HIV &AIDS di RSUD Wonosari

• Pelatihan Konselor VCT 5 orang di Jogjakarta


tahun 2010
• Pelatihan Konselor VCT 4 orang dan CST 3 orag
di Jakarta 2011
• Pelatihan Case Manajer HIV 1 0rang di
Jogjakarta 2011
• Dana “Starting Up” Dinas Kesehatan Provinsi
DIY
Sejak Tahun 2012
Administratif & Teknis
• SK Direktur tentang Tim Penaggulangan HIV
AIDS di RSUD Wonosari.
• Tim Kolaborasi TB-HIV RSUD Wonosari.
• Klinik Empathy dan Ruang Rawat Isolasi
Kohort.
• Pokja MDGs – HIV dalam Akreditasi RS
• Jejaring rujukan vertical dan horisontal dengan
Dinkes/UPT Puskesmas dan RS Sardjito.
Total s/d April 2017

Reaktif;
111; 34%
Non
Reaktif;
216; 66%
Serial Distribusi Angka Reaktif
Serial Distrubusi Angka Reaktif
HIV AIDS TB HIV

33

18
17

13 13

9
8
7 7
6 6
4
3
2 2
0 0 0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Laki2 : 84 Perempuan : 62
25

22
21
20

18
17

15

13 13
Laki laki
Perempuan
11
10

8
7 7

5 5
4

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pekerjaan
60

50

40

30

20

10

0
Belum Bekerja IRT Buruh Swasta WPS Sopir Pelajar Tani Nelayan Guru TNI SPG
Wilayah
LAPAS
Eromoko
Muntilan
Rongkop
Paliyan
Karangmojo
Panggang
Nglipar
Semin
Patuk
Tepus
Saptosari
Ngawen
Gedangsari
Wonosari
Playen
Girisubo
Ponjong
Semanu
Tanjungsari

0 5 10 15 20 25
CST
• Akses ARV di RSUD Wonosari 72 orang
• Rutin 64 orang
• Lost Follow Up 8 orang

Anda mungkin juga menyukai