Anda di halaman 1dari 26

HUKUM OHM

By Group I:
Muhammad Ainal Yusri
Nursyahadah Hasibuan
Octaviani Damayanti Naibaho
Table of Contents

01 Arus Listrik

Hambatan (R) 02

03 Hukum Ohm, dan Contoh-


contohnya
Arus Listrik
● Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik
muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor
● Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut elektron bebas (kecuali pada
beberapa bahan di mana muatan bebas merupakan muatan positif)
● Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti atom, atau elektron yang
letaknya jauh dari inti sehingga hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja
● Elektron bebas ini kemudian, yang akan “mengalir” dalam bahan (kawat) apabila ada
perbedaan potensial diantara dua titik pada kawat.
Cont.
● Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan mengalir jika
terdapat beda potensial gravitasi (beda ketinggian) pada dua titik dalam
sungai.
● Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya muatan yang
mengalir dalam satu detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan
sebagai :

muatan (Coulomb) dQ
Kuat Arus ( I)  
waktu (detik) dt

● Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI) adalah Ampere.
Cont.
● Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan ada hewan yang
mampu menghasilkan arus listrik. Dalam elektronika arus bisa ”dihasilkan”
dari sumber tegangan (power supply).
● Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron,
ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan yang
dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik
adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas).

Arah Arah
arus E elektron
Berapa cepat arus mengalir?

● Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K memiliki jumlah


elektron bebas n = 1029 buah setiap meter kubiknya.
● Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan satu sama lain dengan
kecepatan rata-rata v = 106 m/s (satu juta meter tiap detiknya).
● Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang dialami sebuah
elektron  berkisar atara 3x10-14 detik. Sebuah waktu yang sangat pendek.
● Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga misalnya, maka
elektron-elektron sesuai dengan hukum elektrostatik yang pernah kita bahas,
akan mengalami gaya Coulomb sebesar :
F  qeE
Cont.
● Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti hukum Newton :
F
a 
me
● Jika waktu antar tumbukan adalah , maka kecepatan tumbukan (atau
kecepatan drfit) adalah :
v d  a 
● Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari persamaan (5), maka
dihasilkan :
qeE
vd  
me
Cont.
qeE
vd  
me

● Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity).


● Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan elektron pada arus
listrik ini. Misalkan kita memiliki kawat tembaga sepanjang l = 10
meter, dan pada ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar
10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita hitung melalui :

V
E   1 Volt / m
l
Cont.
● Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6 x10-19 C, maka jika hitung
vd pada kawat tembaga :
( 1 , 6 x 1 0 19 ) ( 1 )
vd  30
 ( 3 x 1 0 14 )
10
 5 x 1 0 3 m / s

● Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga sebelumnya bukan ? mengingat
kecepatan elektron sendiri adalah 106 m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter,
elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3) = 2000 detik atau sekitar setegah jam !! jauh
lebih lambat dari seekor kura-kura
Hambatan (R)
● Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron
berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam
konduktor tersebut, sehingga mengalami aliran arus listrik mengalami
semacam hambatan.
● Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi (hambatan) yang
disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya
resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan panjang
l serta hambat-jenis (resistivitas)  adalah :

l l
R  ρ
A A
Cont.
● Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktivitas yang baik
memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.

Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan


Sifat Konduktivitas Konduktivitas  Resistivitas  R
Konduktor Baik 108 10-8 10-2
Cu, Ag, Au

Isolator Baik 10-12-10-16 1012-1016 1020


Kaca, Plastik
Cont.
● Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur (dipengaruhi temperatur)
dengan rumusan sebagai berikut :
R  R o  α  R o  (T  T o )

dengan :
○ R = resistansi pada temperatur T
○ Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
○  =koefisien temperatur resistansi
● Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat dilihat pada kurva
berikut :
kurva perubahan resistansi terhadap temperatur untuk bahan tembaga
Cont.
● Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20 oC) :

Bahan  (m) (1/K)


Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3
Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3
Belerang 1 x 1015
Kaca 1010-1014
Kayu 108-1014
Karet 1013-1016
Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3
Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3
Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3
Timah 22 x 10-8 4,3 x 10-3
Cont.
● Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai hambatan adalah
resistor yang biasa dilambangkan dengan garis zigzag

● Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-
cincin warna yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah
resistor memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau bahkan 6
cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-warna tersebut adalah
kode-kode yang manunjukan besaran-besaran tertentu seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut :
Cont.
Warna Cincin ke-1 Cincin ke-2 Cincin ke-3 Cincin ke -4
(digit pertama) (digit kedua) (pengali) (toleransi)
Hitam 0 0 1
Coklat 1 1 10 1%
Merah 2 2 100 2%
Jingga 3 3 1000
Kuning 4 4 10000
Hijau 5 5 100000
Biru 6 6 1000000
Ungu 7 7 -
Abu-abu 8 8 -
Putih 9 9 -
Emas - - 0,1 5%
Perak - - 0,01 10 %
kosong - - - 20 %
Cont.

merah emas
biru kuning
Hukum Ohm
● Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus
listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R.
● Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut?
● George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus
listrik (I), hambatan (R) dan beda potensial (V) yang kemudian dikenal
dengan hukum Ohm yang penurunannya sebagai berikut :
Cont.
● pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A
l
dV A

● Karena berbentuk silinder volume


dl dari dV adalah :

dV  A  dl
● karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan
waktu 1 detik maka :

dl  v d  1  v d
Cont.
● Dengan demikian volume perdetik:
dV  A  v d
● Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap detik adalah
I  A  vd  n  qe
● jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd, maka diperoleh
 q e2   n 
I    AE

 me 
● yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan sifat bahan dan
sering disebut konduktivitas , sehingga :
Cont.
 AV
● karena E=V/l, maka I   AE I 
l

● karena konduktivitas  merupakan kebalikan dari resistivitas  (=1/), maka


persamaan di atas menjadi V
I 
  l 
 
 A 

● bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui sebagai R (resistansi),
sehingga :
V
I 
R
Cont.

● Persamaan ini tidak lain merupakan


V
hukum Ohm. I 
● Jika digambar dalam grafik, maka R
dihasilkan:
V Non-ohmik
V  RI
ohmik

R= tan


I
Ilustrasi Hukum Ohm
Contoh Soal
1. Untuk memudahkannya saya berikan contoh soal untuk masing-masing, seperti ini: Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan tegangan 10
volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah sangat kuat arus pada rangkaian tersebut?
Diskusi: Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat langsung mencari nilai kuat arus dalam rangkaian sederhana menggunakan rumus: Jadi, kuat arus yang mengalir
pada rangkaian tersebut adalah 1 Ampere.

2. Masalah: Sebuah resistor (resistansi) 120 Ω terhubung ke baterai. Arus yang mengalir adalah 25 mA. Hitung voltase baterai!
Menjawab:
I = 25 mA = 25 x 0,001 A = 0,025 A.
R = 120 Ω
V = I x R = 0,025 x 120 = 3 V
Jadi tegangan aki adalah 3 volt

3. Masalah: Dua baterai yang bertegangan 3 volt dihubungkan oleh sebuah resistor. Saat diukur, arus listrik yang mengalir adalah 0,25 ampere. Hitung nilai resistansinya!
Menjawab:
V = 3 V.
I = 0,25 A.
R = V / I = 3 / 0,25 = 12 ohm
Jadi nilai resistansinya adalah 12 ohm
Seperti pada soal yang saya temukan, seperti ini tabel dan grafik yang
dihasilkan: Maka hasilnya menjadi:

Maka akan terbentuk grafiknya seperti berikut:

Dari percobaan hukum omh yang dilakukan perubahan potensi


akandiikuti perubahan arus secara linier jika hambatan yang
digunakan adalah tetapBerdasarkan grafik rangkaian seri dan
pararel diperoleh bahwa kuat arus (I) sebanding tegangan (V)
dimana grafiknya garis lurus condong ke atas dan melaluititik asal 0
(0 , 1). Hambatan listrik suatu penghantar dapat diatur secara seri
atau paralel.Hambatan suatu penghantar penghantar tergantung
pada karateristik atau sifat-sifat penghantar sendiri, di antaranya
hambatan jenisnya, panjang penghantar, luas penampang
penghantar. Kuat arus dalam rangkaian adalah sebanding
dengantegangan yang diberikan dan berbanding terbalik dengan
hambatannya.

 
Any Question Guys?

Thank You Very Much

Anda mungkin juga menyukai