By Group I:
Muhammad Ainal Yusri
Nursyahadah Hasibuan
Octaviani Damayanti Naibaho
Table of Contents
01 Arus Listrik
Hambatan (R) 02
muatan (Coulomb) dQ
Kuat Arus ( I)
waktu (detik) dt
● Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI) adalah Ampere.
Cont.
● Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan ada hewan yang
mampu menghasilkan arus listrik. Dalam elektronika arus bisa ”dihasilkan”
dari sumber tegangan (power supply).
● Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron,
ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan yang
dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik
adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas).
Arah Arah
arus E elektron
Berapa cepat arus mengalir?
V
E 1 Volt / m
l
Cont.
● Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6 x10-19 C, maka jika hitung
vd pada kawat tembaga :
( 1 , 6 x 1 0 19 ) ( 1 )
vd 30
( 3 x 1 0 14 )
10
5 x 1 0 3 m / s
● Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga sebelumnya bukan ? mengingat
kecepatan elektron sendiri adalah 106 m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter,
elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3) = 2000 detik atau sekitar setegah jam !! jauh
lebih lambat dari seekor kura-kura
Hambatan (R)
● Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron
berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam
konduktor tersebut, sehingga mengalami aliran arus listrik mengalami
semacam hambatan.
● Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi (hambatan) yang
disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya
resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan panjang
l serta hambat-jenis (resistivitas) adalah :
l l
R ρ
A A
Cont.
● Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktivitas yang baik
memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.
dengan :
○ R = resistansi pada temperatur T
○ Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
○ =koefisien temperatur resistansi
● Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat dilihat pada kurva
berikut :
kurva perubahan resistansi terhadap temperatur untuk bahan tembaga
Cont.
● Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20 oC) :
● Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-
cincin warna yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah
resistor memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau bahkan 6
cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-warna tersebut adalah
kode-kode yang manunjukan besaran-besaran tertentu seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut :
Cont.
Warna Cincin ke-1 Cincin ke-2 Cincin ke-3 Cincin ke -4
(digit pertama) (digit kedua) (pengali) (toleransi)
Hitam 0 0 1
Coklat 1 1 10 1%
Merah 2 2 100 2%
Jingga 3 3 1000
Kuning 4 4 10000
Hijau 5 5 100000
Biru 6 6 1000000
Ungu 7 7 -
Abu-abu 8 8 -
Putih 9 9 -
Emas - - 0,1 5%
Perak - - 0,01 10 %
kosong - - - 20 %
Cont.
merah emas
biru kuning
Hukum Ohm
● Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus
listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R.
● Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut?
● George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus
listrik (I), hambatan (R) dan beda potensial (V) yang kemudian dikenal
dengan hukum Ohm yang penurunannya sebagai berikut :
Cont.
● pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A
l
dV A
dV A dl
● karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan
waktu 1 detik maka :
dl v d 1 v d
Cont.
● Dengan demikian volume perdetik:
dV A v d
● Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap detik adalah
I A vd n qe
● jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd, maka diperoleh
q e2 n
I AE
me
● yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan sifat bahan dan
sering disebut konduktivitas , sehingga :
Cont.
AV
● karena E=V/l, maka I AE I
l
● bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui sebagai R (resistansi),
sehingga :
V
I
R
Cont.
R= tan
I
Ilustrasi Hukum Ohm
Contoh Soal
1. Untuk memudahkannya saya berikan contoh soal untuk masing-masing, seperti ini: Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan tegangan 10
volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah sangat kuat arus pada rangkaian tersebut?
Diskusi: Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat langsung mencari nilai kuat arus dalam rangkaian sederhana menggunakan rumus: Jadi, kuat arus yang mengalir
pada rangkaian tersebut adalah 1 Ampere.
2. Masalah: Sebuah resistor (resistansi) 120 Ω terhubung ke baterai. Arus yang mengalir adalah 25 mA. Hitung voltase baterai!
Menjawab:
I = 25 mA = 25 x 0,001 A = 0,025 A.
R = 120 Ω
V = I x R = 0,025 x 120 = 3 V
Jadi tegangan aki adalah 3 volt
3. Masalah: Dua baterai yang bertegangan 3 volt dihubungkan oleh sebuah resistor. Saat diukur, arus listrik yang mengalir adalah 0,25 ampere. Hitung nilai resistansinya!
Menjawab:
V = 3 V.
I = 0,25 A.
R = V / I = 3 / 0,25 = 12 ohm
Jadi nilai resistansinya adalah 12 ohm
Seperti pada soal yang saya temukan, seperti ini tabel dan grafik yang
dihasilkan: Maka hasilnya menjadi:
Any Question Guys?