Anda di halaman 1dari 61

Tradition of Excellenc

KEPERAWATAN KRITIS
Sri rahyuning muthmainnah
Nim 162310101109
KELAS B-17

Dosen pengampu :
Ns. Baskoro Setioputro, M.Kep.
DEFINISI GAGAL NAFAS
Tradition of Excellenc

Tidak berfungsinya pernafasan pada derajat dimana pertukaran gas


tidak adekuat untuk mempertahankan Gas Darah Arteri (GDA)
normal
Gagal nafas terjadi apabila pertukaran oksigen terhadap
karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju
konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel-sel
tubuh
Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg
(Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar
dari 45 mmHg (Hiperkapnia)
EPIDEMIOLOGI GAGAL NAFAS
Tradition of Excellenc
 Gagal nafas merupakan penyebab utama kematian akibat
pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan
juga penyebab utama kematian di banyak penyakit
neuromuskuler, seperti Lou Gehrig Penyakit (amyotrophic
lateral sclerosis atau ALS), karena penyakit ini melemahkan
otot-otot pernapasan sehingga tidak mampu
mempertahankan pernapasan
 Dalam studi epidemiologi menunjukkan bahwa kegagalan
pernapasan akan meningkat sebanyak 80% dalam 20 tahun
ke depan
KLASIFIKASI GAGAL NAFAS
Tradition of Excellenc

Berdasarkan pada pemeriksaan AGD, gagal nafas dapat dibagi


menjadi 3 tipe:
TIPE 1: Kegagalan oksigenasi (Hipoksemia) ditandai dengan
PaO2 < 60 mmHg dengan PaCO2 normal atau rendah
TIPE 2: Kegagalan ventilasi (Hiperkapnia) ditandai dengan
PaCO2 > 45 mmHg. Sedangkan menurut waktunya dapat dibagi
menjadi gagal napas akut dan gagal napas kronik.
TIPE 3: Gabungan TIPE 1 dan TIPE 2
Tradition of Excellenc
Gagal nafas hipoksemia
(TIPE 1 KEGAGALAN OKSIGENASI/PARU) Tradition of Excellenc

 Hipoksemia adalah PO2 yang rendah di dalam darah arteri (PaO2) dan dapat digunakan untuk
menunjukkan PO2 pada kapiler, vena dan kapiler paru. Istilah tersebut juga dipakai untuk
menekankan rendahnya kadar O2 darah atau berkurangnya saturasi oksigen di dalam
hemoglobin.
 Hipoksia berarti penurunan aliran O2 ke jaringan atau efek dari penurunan aliran O2 ke
jaringan. Hipoksemia berat akan menyebabkan hipoksia.
 Hipoksia dapat pula terjadi akibat penurunan aliran O2 karena faktor rendahnya curah
jantung, anemia, syok septic atau keracunan karbon monoksida, dimana PaO2 dapat
meningkat atau normal.
Empat mekanisme patofisiologis untuk hipoksemia terlihat dalam berbagai macam
penyakit:
1) Ventilasi / perfusi ketimpangan,
2) Peningkatan shunt,
3) Gangguan difusi
4) Hipoventilasi alveolar
Gagal nafas hipoksemia
(TIPE 1 KEGAGALAN OKSIGENASI/PARU) Tradition of Excellenc

Penyebab:
 Penyakit paru granuloma
Emfisema dan bronkitis kronis
(PPOK)  Penyakit jantung konginetal
Pneumonia sianosis
Edema pulmoner  Bronkiekstasi
Asma  Sindrom distres pernafasan
Pneumothorak akut
Emboli paru  Sindrom emboli lemak
Hipertensi arteri pulmoner  Kiposkoliosis
pneumokoniosis  obesitas
Gagal nafas hipoksemia
(TIPE 1 KEGAGALAN OKSIGENASI/PARU) Tradition of Excellenc

Tanda dan gejala: Hipoksemia cerebral


Takipnea menghasilkan
Takikardia perubahan pemikiran
Dyspnea yang dapat berkisar
Hipertensi
dari kebingungan
Retraksi interkostal
mental dan
Penggunaan otot aksesori
ventilasi legelisahan untuk
delirium
Gagal nafas hiperkapnia
(TIPE 2 KEGAGALAN VENTILASI/POMPA) Tradition of Excellenc

 Gagal napas hiperkapnia, ditandai dengan PaCO2 > 45 mmHg. Sedangkan menurut waktunya dapat dibagi
menjadi gagal napas akut dan gagal napas kronik
 Gagal napas hiperkapnia disebabkan oleh peningkatan CO2 dalam ruang alveolus, di mana O2 tersisih di
alveolus dan PaO2 menurun.
 Paru mungkin normal atau tidak pada pasien dengan gagal napas hiperkapnia dan hipoksemia dan dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu gangguan yang menurunkan pernafasan pusat, mengganggu transmisi
sinyal dari sistem saraf pusat, atau menghambat kemampuan otot pernafasan untuk memperluas paru-paru
dan dinding dada
 Jenis kegagalan pernafasan tipe II ditandai dengan peningkatan abnormal pada tekanan parsial CO2 dalam
darah arteri (PaCO2> 46 mm Hg), dan disertai dengan penurunan simultan di PaO2 dan PaO2, karena itu
PaO2 - Perbedaan PaO2 tetap tidak berubah
Gagal nafas hiperkapnia
(TIPE 2 KEGAGALAN VENTILASI/POMPA) Tradition of Excellenc

Penyebab:  Trauma kepala dan servikal


Emfisema dan bronkitis kronis  Hipoventilasi alveolar primer
(PPOK)
 Sindrom hipoventilasi pada
Asma yang berat
obesitas
Overdosis obat
 Edema pulmoner
Keracunan
 Sindrom distres pernafasan
Miastenia gravis
akut
Polineuropati
 Miksedema
Kelainan otot primer
 Tetanus
Kordotomi servikal
Gagal nafas hiperkapnia
(TIPE 2 KEGAGALAN VENTILASI/POMPA) Tradition of Excellenc

Tanda dan gejala:


COVID 19
Tradition of Excellenc
1. YANG MUNGKIN TERJADI PADA COVID 19
Gejala awal: demam, kelelahan, dan baruk kering disertai hidung tersumbat,
pilet dan diare pada beberapa px
Px yang parah tidak mengalami kesulitan bernafas yang jelas dan datang
dengan hipoksemik
Dalam kasus parah dispnea dan atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu
minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat
berkembang menjadi sindrom gangguan pernafasan akut, syok sepsis, asidosis
metabolik yang sulit ditangani, perdarahan, dan disfungsi koagulasi, dll.
Dalam kasus ringan hanya mengalami demam ringan, kelelahan ringan dsb,
tetap tanpa manifestasi pneumonia
COVID 19
Tradition of Excellenc
Dalam pemeriksaan lab. terjadi peningkatan:
- Kadar enzim hati
- LDH
- Enzim otot
- Mioglobin, pada beberapa px
- Level troponin, pada beberapa pasien kritis
- Asam nukleat nCoV-2019 dapat dideteksi dalam spesimen biologis seperti apusan
nasofaringeal, dahak, sekresi saluran pernafasan bagian bawah, darah, dan feses
Pada tahap awal COVID-19, hasil rontgen menunjukkan ada beberapa bayangan
polakecil (multiple small patches shadow) dan perubahan intestitial, terutama di
pariferal paru.
COVID 19
Tradition of Excellenc

Seiring perkembangan penyakit, hasil rontgen px ini berkembang lebih lanjut menjadi
ebberapa bayangan tembus pandang/kaca (multiple ground glass shadow) dan
bayangan infiltrasi di kedua paru.
Pada kasus parah dapat terjadi KONSOLIDASI PARU
Pada px COVID-19, jarang ditemui adanya efusi pleura
COVID 19
Tradition of Excellenc
2. KEGAGALAN ORGAN YANG BERMASALAH
Pernapasan: menginfeksi dan membunuh sel silia, yang kemudian mengelupas dan
mengisi saluran udara pasien dengan puing-puing dan cairan sehingga
menyebakan gagal nafas
Enterik (pencernaan): virus mencari reseptor yaitu protein dan menginfeksi usus
kecil dan besar yang berpotensi menyebabkan kerusakan atau kebocoran cairan
yang menjadi diare
Hati: virus menginfeksi hati, mereplikasi dan membunuh sel sehingga
menyebabkan gagal hati
Neurologis: virus memasuki sistem saraf melalui indera penciuman yang terletak
diatas rongga hidung lalu menyebar ke otak sehingga menyebabkan px kehilangan
indera penciuman dan perasa, tak jarang juga px mengalami stoke, kejang, dan
fungsi kognitif menurun
Tradition of Excellenc
MODE-MODE VENTILATOR Tradition of Excellenc

1. CMV ( Controlled Mechanical Ventilation )


2. ACV ( Assit Control Ventilation )
3. SIMV ( Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation )
4. PCV ( Pressure Controlled Ventilation )
5. PSV (Pressure Support Ventilation )
6. CPAP ( Continuous Positif Airway Pressure )
7. BIPAP ( Biphasic Positif Airway pressure )
8. ASV ( Adaptive Supportive Vetilation )
Tradition of Excellenc
1. MODE ASSIST

PICUAN PERNAFASAN OLEH PASIEN DIBERIKAN PADA VT


YANG TELAH DIATUR
PADA MODE INI, PASIEN HARUS MEMPUNYAI KENDALI
UNTUK BERNAFAS
BILA PASIEN TIDAK MAMPU UNTUK MEMICU PERNAFASAN,
UDARA TIDAK DIBERIKAN.
Tradition of Excellenc
2. MODE CONTROL

VENTILATOR MENGONTROL PASIEN.


PERNAFASAN DIBERIKAN KE PASIEN PADA FREKWENSI
DAN VOLUME TELAH DITENTUKAN PADA VENTILATOR,
TANPA MENGHIRAUKAN UPAYA PASIEN UNTUK
MENGAWALI INSPIRASI.
BILA PASIEN SADAR MODE INI DAPAT MENIMBULKAN
ANSIETAS TINGGI DAN KETIDAKNYAMANAN.
Tradition of Excellenc
3. MODE ASSIT-CONTROL
MENGHUBUNGKAN KEDUA MODE ASSIT DAN CONTROL.
PADA MODE INI FREKWENSI DASAR DAPAT DIATUR.
BILA PASIEN MENGHARAPKAN PERNAFASAN LEBIH CEPAT
DAPAT MEMICU SENDIRI VENTILATOR.
BILA KENDALI PASIEN UNTUK BERNAFAS DITIADAKAN
VENTILATOR AKAN MEMBERIKAN PADA FREKWENSI PRASET
PADA MODE INI SEMUA PERNAFASAN DARI PASIEN ATAU
VENTILATOR PADA VT YANG SAMA.
KEUNTUNGAN Tradition of Excellenc
MASING-MASING MODE

1. CMV : Otot nafas diistirahatkan total


2. ACV : Pasien yang menentukan jumlah
kebutuhannya, menurunkan kerja
nafas
3. SIMV : Interaksi pasien dengan mesin baik
4. PSV : Nyaman, interaksi pasien-mesin
baik, menurunkan kerja nafas.
KERUGIAN MASING-MASING MODE
Tradition of Excellenc

1. CMV : Tidak ada interaksi pasien dan mesin,


memerlukan sedasi atau relaksan,
potensial mengganggu hemodinamik.
2. ACV : Potensial mengganggu hemodinamik,
dapat mengakibatkan hiperventilasi.
3. SIMV : Sering terjadi peningkatan kerja nafas
4. PSV : Harus dilengkapi dengan apnea alarm,
efek tergantung pada toleransi pasien.
SETTING AWAL VENTILASI Tradition of Excellenc
MEKANIK
1. TENTUKAN MODE SESUAI PROGRAM DOKTER.
2. FiO2 MULAI 100 %
3. VT : 8-10 cc/ KgBB
4. Tentukan frekwensi nafas dan ventilasi semenit dengan
target pH( bukan PaCO2 )
5. PEEP + 3 cmH2O ( PEEP fisiologis )
6. Evaluasi Blood gas dan foto thorak
Tradition of Excellenc

ASKEP PX DENGAN VENTILATOR


PENGKAJIAN KEPERAWATAN Tradition of Excellenc

1. BIODATA
2. RIWAYAT PENYAKIT/ KEPERAWATAN
 KELUARGA
 TIM MEDIS LAIN
 REKAM MEDIS
 PENCETUS/ PENYEBAB GAGAL NAFAS
3. KELUHAN
 SESAK NAFAS/ NAFAS TERASA BERAT
 KELELAHAN, KETIDAKNYAMANAN
4. PERNAFASAN
Tradition of Excellenc
A. SETTING VENTILATOR :
1. Mode Ventilator : CMV, SIMV, PS, CPAP
2. FiO2 : Prosentase yang diberikan
3. PEEP
B. GERAKAN NAFAS
C. EKSPANSI DADA KANAN DAN KIRI
D. SUARA NAFAS : RONCHI, WHEEZING
E. GERAKAN CUPING HIDUNG DAN OTOT
BANTU NAFAS.
F. SEKRET : JUMLAH, KONSISTENSI, WARNA
G. HUMIDIFIER : KEHANGATAN, BATAS AQUA
H. AGDA TERAKHIR
I. FHOTO THORAK TERAKHIR
5. TEKANAN DARAH Tradition of Excellenc

TD, Nadi, Irama Jantung, Perfusi, Syanosis

6. SISTEM NEUROLOGI

TINGKAT KESADARAN, NYERI KEPALA,


RASA NGANTUK,GELISAH, KEKACAUAN MENTAL
7. SISTEM UROGENITAL Tradition of Excellenc

Penurunan produksi urine Gangguan perfusi Ginjal

8. STATUS CAIRAN DAN NUTRISI

a. Cairan yang berlebihan


b. Albumin rendah
Keadaan yang memperberat oedema paru
Tradition of Excellenc
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS B.D


PENINGKATAN PRODUKSI SEKRET.
2. GANGGUAN PERTUKARAN GAS B.D SEKRET YANG
TERTAHAN
3. KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS B.D KELELAHAN,
PENGESETAN VENTILATOR YANG TIDAK TEPAT.
4.CEMAS B.D PENYAKIT KRITIS, TAKUT TERHADAP
KEMATIAN.
Tradition of Excellenc
LANJUTAN……

5. GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL B.D PEMASANGAN ETT.


6. RESIKO TINGGI TERJADI INFEKSI B.D PEMASANGAN
SELANG ETT.
7. RISIKO TINGGI CIDERA B.D VENTILASI MEKANIK, SELANG
ETT, ANSIETAS, STRESS.
8. GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI B.D VENTILASI
MEKANIS, LETAK SELANG ETT
PERENCANAAN
Tradition of Excellenc
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN
NAFAS B.D PENINGKATAN PRODUKSI
SPUTUM
TUJUAN :
MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN
KEEFEKTIFAN JALAN NAFAS.
KRITERIA HASIL :
BUNYI NAFAS TERDENGAR BERSIH
RONCHI ( - )
TT BEBAS SUMBATAN
RENCANA KEPERAWATAN
1. Auskultasi bunyi nafas Tradition of Excellenc
1. Mengeluarkan keefektifan
tiap 2-4 jam jalan nafas
2. Lakukan penghisapan bila
terdengar ronchi dengan
cara :
a. Jelaskan pada klien
tentang tujuan dari a. Partisifasi aktif
tindakan penghisapan
b. Berikan oksigenasi b. Memberi cadangan
dengan O2 100% sebelum O2 untuk menghindari
dilakukan penghisapan
minimal 4-5 kali hipoksemia.
pernafasan
. c. Perhatikan tehnik aseptic,
gunakan sarung tangan
c. Mencegah infeksi
nosocomial Tradition of Excellenc
steril, kateter penghisap
steril.
d. Masukkan kateter ke
dalam ETT dalam keadaan d. Aspirasi lama dapat
tidak menghisap (ditekuk ), menimbulkan hipoksemia
lama penghisapan tidak berat.
lebih dari 10 detik.
e. Atur tekanan penghisapan e. Tekanan negatif yang
tidak lebih dari 100-120 berlebihan dapat merusak
mmHg mukosa jalan nafas
f. Lakukan oksigenasi lagi f. Memberikan cadangan
. dengan O2 100 % sebelum oksigen dalam paru Tradition of Excellenc
melakukan penghisapan
berikutnya.
g. Menjamin keefektifan jalan
g. Lakukan penghisapan nafas.
berulang-ulang sampai
suara nafas bersih

3. Pertahankan suhu 3. Membantu untuk


humidifier tetap hangat (35- mengencerkan secret
37,8 derajad celsius 4. Mencegah sekresi menjadi
4. Monitor status hidrasi klien kental
. 5. Lakukan fisioterapi nafas/ 5. Memudahkan pelepasan
sekret. Tradition of Excellenc
dada sesuai indikasi dengan
cara clapping, vibrating,
postural drainage
6. Berikan obat mukolitik
sesuai indikasi/ program
7. Kaji suara nafas sebelum 6. Mengencerkan sekret
dan sesudah melakukan 7. Menentukan lokasi
tindakan penghisapan. penumpukan secret dan
8. Observasi tanda-tanda vital mengevaluasi keberhasilan
sebelum dan sesudah tindakan
melakukan tindakan. 8. Deteksi adanya kelainan
KRITERIA EVALUASI Tradition of Excellenc

1. KLIEN MENGALAMI PERBAIKAN VENTILASI DAN


OKSIGENASI.
2. KLIEN MENDAPAT PERFUSI YANG ADEKUAT
3. KLIEN MENGALAMI PERBAIKAN POLA NAFAS
4. KENYAMANAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS MENINGKAT
5. KEBUTUHAN KOMUNIKASI VERBAL TERPENUHI
6. TIDAK TAMPAK TANDA-TANDA KOMPLIKASI
PEMASANGAN VENTILATOR
TEHNIK WEANING Tradition of Excellenc

SYARAT :
1. PENYAKIT DASAR DI PARU-PARU SUDAH MEMBAIK
2. SISTEM KARDIOVASKULER STABIL TANPA IONOTROPIK
DOSIS TINGGI
3. PASIEN SADAR BAIK, TAK MEMERLUKAN SEDASI ATAU
ANALGESI DOSIS BESAR
4. PENGGUNAAN FiO2, 50 %
5. PEEP < 5 mmHg
6. EKSPIRASI MINUTE VOLUME, 10 L/ menit
( UNTUK DEWASA )
Tradition of Excellenc
PROSEDUR WEANING
1.BERITAHUKAN PASIEN TENTANG RENCANA WEANING,
CARA, PERASAAN TAK ENAK PADA AWAL WEANING,
LAKUKAN SUPPORT MENTAL PADA PASIEN TERUTAMA YANG
SUDAH MENGGUNAKAN VENTILATOR DALAM WAKTU
LAMA.
2.OBAT-OBAT SEDASI DIMINIMALKAN
3.LAKUKAN PADA PAGI HARI ATAU SIANG HARI DIMANA
MASIH BANYAK STAFF ICU
LANJUTAN……
Tradition of Excellenc

5. GUNAKAN T-PIECE ATAU CPAP DENGAN


FIO2 SESUAI SEMULA.
6. MONITORING : KELUHAN SUBJEKTIF, NADI, FREKWENSI
NAFAS, IRAMA JANTUNG, KERJA NAFAS, SATURASI OKSIGEN.
7. AGDA 30 MENIT SETELAH PROSEDUR
8. DOKUMENTASIKAN : TEHNIK WEANING, RESPONSE PASIEN,
LAMANYA WEANING.
PENYEBAB KEGAGALAN
Tradition of Excellenc
WEANING
1. KELEMAHAN UMUM
2. GANGGUAN NUTRISI
3. KELAINAN METABOLIK
4. KELAINAN NEUROMUSKULER
5. NYERI
6. CEMAS
7. HAMBATAN DINDING THORAKS
8. SUMBATAN JALAN NAFAS
9. PIPA ETT YANG TERLALU KECIL
Pendahuluan Tradition of Excellenc

• Ventilator Associated Pneumonia (VAP): pneumonia nosokomial pada


pasien yg menggunakan ventilator mekanik setelah 48 jam
• 28% pasien dgn ventilator  VAP
• Tingkat kematian kasar untuk VAP: 27-76%
Definisi
Tradition of Excellenc
• Pneumonia: suatu penyakit infeksi atau peradangan
pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur ataupun parasit di mana alveolus yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan

• Ventilator Associated Pneumonia (VAP): pneumonia


nosokomial pada pasien yg menggunakan ventilator
mekanik setelah 48 jam
Etiology
Tradition of Excellenc
Early onset:
• Staphylococcus aureus (gram positif)
• Haemophilus influenzae (gram negatif)
• Streptococcus pneumoniae (gram positif)
Late onset:
• Methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA)
• Pseudomonas aeruginosa
• Acinetobacter atau Enterobacter
Pada kebanyakan pasien, penyebab VAP adalah multipel
organisme
Manifestasi Klinis Tradition of Excellenc

• Hypoksemia • Kulit lembab


• Batuk berdahak • Anoreksia
• Sputum virulen • Fatigue
• Peningkatan suhu tubuh • Kulit pucat
• Nafas pendek • Muntah
• Nyeri dada • Nyeri sendi dan otot
• Hemoptysis • Leukositosis
• Sakit kepala • Krepitasi
• Diaforesis
Faktor Resiko
Penggunaan Endotrakeal tube (ETT): Tradition of Excellenc

• Mencegah batuk (mekanisme defense alami pasien)


• Mencegah filtrasi udara pada saluran pernafasan atas
• Mencegah humidifikasi udara pada saluran pernafasan atas
• Menghambat reflex epiglottic dan saluran pernafasan atas
• Menghambat transport silia oleh sel-sel endotel
• Menjadi penghubung langsung bagi airborne patogen
• Menjadi tempat reservoir pathogen
• Mempunyai cuff yang menjadi tempat berkumpulnya
secret di area hypoglottic
• Mencetuskan reaksi “benda asing” bagi tubuh, sehingga
mengaktifkan respon imun lokal
Faktor Resiko Tradition of Excellenc
Faktor Host

• Umur 65 tahun atau lebih


• Mempunyai riwayat penyakit kronik seperti COPD,
emphysema, asthma
• Mempunyai masalah immunosuppression seperti
HIV/AIDS, transplantasi sumsum tulang belakang
• Operasi abdominal atau torax
• Riwayat terapi antibiotic sebelumnya
• Riwayat pneumonia atau infeksi organ remote sebelumnya
• Malnutrisi
Faktor Resiko Tradition of Excellenc

Faktor Medis/perawatan
• Penggunaan nasogastric tube (NGT)
• Pemberian makanan enteral
• Terapi stress ulcer
• Posisi pasien supine
• Intubasi melalui nasal
Patofisiology
Colonisasi bakteri Colonisasi bakteri Faktor resiko host: Tradition of Excellenc
saluran cerna orofaringeal
 Malnutrisi
Faktor resiko: Faktor resiko:
 Usia ≥65 thn
 Pengobatan  Poor oral hygiene
stress ulcer  Operasi abdomen
 Penggunaan ETT atau torax
 Peningkatan pH
 Posisi supine  Penyakit kronik, spt:
 Distensi COPD, HIV/AIDS,
 Open suction emphysema, asma
 Enteral feeding
 Reintubasi  Penggunaan
 Reflux lambung antibiotik
 Penggunaan NGT

Micro aspirasi Aspirasi

Pembentukan biofilm

Proliferasi & invasi


Gangguan
bakteri pada parenkim
pertukaran gas
paru

Gagal weaning
Pencegahan
Tradition of Excellenc
• Mencegah kolonisasi saluran cerna
• Mencegah penggunaan antibiotik yang tidak perlu
• Membatasi propilaksis tukak lambung pada penderita risiko
tinggi
• Menggunakan sukralfat sebagai propilaksis tukak lambung
• Menggunakan antibiotik untuk dekontaminasi saluran cerna
secara selektif
• Dekontaminasi dan menjaga kebersihan mulut (oral hygiene)
• Menggunakan antibiotik yang sesuai pada penderita risiko tinggi
• Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
penderita
• Mengisolasi penderita risiko tinggi dengan kasus MDR
Pencegahan
• Mencegah aspirasi Tradition of Excellenc

• Menghentikan penggunaan pipa nasogastrik atau pipa


endotrakeal segera mungkin
• Posisi penderita semirecumbent atau ½ duduk
• Menghindari distensi lambung berlebihan
• Intubasi oral atau nonnasal
• Penyaliran subglotik
• Penyaliran sirkuit ventilator
• Menghindari reintubasi dan pemindahan penderita jika
tidak diperlukan
• Ventilasi masker noninvasif untuk mencegah intubasi trakea
• Menghindari penggunaan sedasi jika tidak diperlukan
Asuhan keperawatan Tradition of Excellenc

DATA ADMINISTRASI:
Tanggal pengkajian : 17 Mei 2012
Waktu : 10.00 WIB
Nama : Tn. MY
Umur : 70 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Peukan Bilui, Aceh Besar
Dx. Medis : Syok sepsis + VAP
PENGKAJIAN PRIMER: Tradition of Excellenc

Airway : Unclear, secret (+)


Breathing : Pernapasan tidak spontan, menggunakan ventilator, RR: 17x/menit
Circulation : N: 113x/menit, TD: 156/59 mmHg, T: 38,20C, capiler refill <3 detik
Disability : GCS : E1V1M1= 3, kesadaran: koma
Exposure : Udem di ektremitas + +, adanya
+ +

Dekubitus di sacrum pasien, luka grade 3 dengan luas ± 10cm


Tradition of Excellenc

• Folley cateter: pasien terpasang kateter, urine output 4395 cc


• Gastric tube: pasien terpasang NGT
• Heart monitor: MAP: 91 mmHg, TD: 156/59 mmHg, CVP: 7 cmH2O
Pengkajian sekunder Tradition of Excellenc

• Kondisi waktu tiba di ruangan : Pasien masuk dari IGD dengan kondisi
penurunan kesadaran

• Riwayat penyakit terdahulu : Pasien memiliki riwayat DM tidak


terkontrol, hipertensi (+), riwayat penyakit stroke ± 4 tahun yang lalu

• Riwayat pembedahan terdahulu : -


Hasil laboratorium Tradition of Excellenc

Darah Kultur sputum


Hb : 9,3 gr/dl Ticarciclin R
Leukosit : 12,2x 103 /ul Tetraciclin R
Trombosit : 71x 103 /ul Tobramicin R
Ht : 27% Gentamicin R
Albumin : 2,1 gr/dl Meropenem R
Globulin : 2,7 gr/dl Ceftriaxone R
Levofloxacin R
Ciprofloxacin R
Foto thorax Tradition of Excellenc

• Cor : bentuk dan ukuran normal


• Pulmo : tampak infiltrate di paru kanan dan kiri
• Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
• Kesimpulan : Pneumonia
Therapy yang diberikan: Tradition of Excellenc

Injeksi Parentral/drips Oral/ lainnya

Omeprazole 40mg/12 jam RL 1500 cc/hari Ventolin nebula 1 fis/6 jam

Vit. C 400 mg/hari Perdipin drip PCT tab k/p

Cefepim 1 gr/8jam KCl 50 mg/hari Lacbon 3x1

Vancomysin 1gr/12 jam Fluconazole 2x200 mg

Lovenox 0,6cc/12 jam Albumin

Insulin titrasi
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Tradition of Excellenc
1. S: - Penumpukan sekret Bersihan jalan nafas
tidak efektif
O:
- Pasien diintubasi, ETT (+)
- Airway: unclear, secret (+)
- RR: 17x/ menit
- Pasien terpasang ventilator
- SpO2 99%

2. S: - muntah dan gangguan Perubahan nutrisi


O: kurang dari
BB: ±70 kg penyerapan di usus kebutuhan
Pasien muntah setelah diberikan sonde
Penyerapan tidak adekuat (residu NGT ± 60 cc-100
cc/hari)
Diare (+)
Distensi (-)
Peristaltic usus
Lanj..
No Data Etiologi Masalah Tradition of Excellenc
3. S: - Hipoalbuminemia Kelebihan
O:
- Pasien terpasang kateter volume cairan
- Urine output 4780
- Udem + +
++
- Pitting edema +4
- Kadar albumin 2,1 gr/dl
- Turgor: jelek

4. S: - Tirah baring lama Kerusakan


O: integritas kulit
•Terdapat luka dekubitus di
sacrum, grade 3
•Luas luka diameter ±10 cm
•Pasien bedrest total
Diagnosa Keperawatan yang muncul Tradition of Excellenc
dari kasus:

• Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan secret


• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d muntah dan gangguan
penyerapan di usus
• Kelebihan volume cairan b.d hipoalbuminemia
• Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring lama
Tradition of Excellenc

TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai