Anda di halaman 1dari 20

Kegiatan IAI Cabang Banyumas

tahun 2015
Comp-Act Project
Community Pharmacist Action for Chronic
Disease Treatment

Comp-Act
Daftar Pembahasan
• Latar Belakang
• Analisis Situasi : S-W-O-T
• Target
• Roadmap
Latar Belakang 9 Perlindungan dasar :
kecelakaan kerja, sakit, hamil,
Pemerintah wajib tingkatkan bersalin , hari tua, meinggal ,
kesejahteraan masy. & Setiap warga negara berhak pensiun, tunjangan keluarga
kembangkan sistem jaminan sosial mendapatkan jaminan sosial & pengangguran

UUD 45 Konvensi ILO


UUD 45 Pasal 34 ayat 2 102/1952
Pasal 28 H ayat 3

PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR
UU 40/2004 UU 24/2011
SJSN BPJS

JKN
PELAYANAN KESEHATAN
TERSTRUKTUR
red ured Sistem Rujukan
uctu re ruct
str Ca St Sistem Pembiayaan
y
Un
Pri mar Tertiary
Ca dary

Secondary
Sel
on
re

f
Ca
Se c

re

Primary Care

Tertiary Care
Self Care

4
Konsep Pembiayaan Obat
Instalasi Farmasi RS
Cost
• Bagian dari paket INA-CBGs
• Kecuali Obat Hemofilia, Onkologi,
Thalasemia di luar paket

Instalasi Farmasi RS
• Bagian dari paket INA-CBGs
• Kecuali Obat Hemofilia, Onkologi,
Thalasemia di luar paket

Gatekeeper
Jejaring Dokter/Klinik/
Puskesmas

KAPITASI

Quantity
Diperlukan peran Apoteker dalam Kendali Mutu dan Biaya
Perubahan Era JKN

Situasi Ideal yg Situasi Ideal yg


Terjadi Saat Ini Diharapkan
Analisis - Strength
• Jumlah Apoteker 24.316 dan potensi untuk
bertambah
• Jumlah PTF (Perguruan Tinggi Farmasi) yang
banyak (lebih dari 60)  potensi riset
• Organisasi Profesi (IAI: Hisfarsi, Hisfarma, dll)
 aktif mendorong anggota untuk aktif
berpraktek dengan benar
• Masyarakat mulai: mengenal & membutuhkan
Apoteker
Analisis - Weakness
• Semua Potensi belum menyatu dalam suatu
peta jalan yang sama
• Positioning Apoteker lemah di hadapan Stake
Holder (Pemerintah, BPJS, Org.Prof. lain, dll)
• Pemerataan Sarana Praktek Apotek:
– Apotek 21.058 : penduduk Ind 241.452.952
• Kemkes: 10.000 Rumah sakit dan Puskesmas,
Apoteker 1.938  kurang dari 20 %
Analisis - Opportunity
• Biaya Obat yang tinggi dalam Sistem YanKes
• Peran Apoteker untuk menurunkan Biaya Obat
• Mapping & Blue Print dari Practice-Based
Research (Penelitian yang Berbasis Praktek)
• Peraturan Perundangan di Indonesia sangat
mendukung Peran Apoteker tersebut
Analisis - Threath
• Apoteker “disingkirkan” dalam semua proses
pelayanan kesehatan di Indonesia
• Perbedaan sudut pandang para apoteker yang
berpotensi perpecahan
Implementasi Apotek Jejaring
Kapitasi YanKes Primer
• Amanah Undang-undang SJSN, BPJS & Perpres
• Apotek hanya sebagai syarat dalam MoU saja
• Dokter masih memaksakan utk “Dispensing”
• Regulator, BPJS, OP....?
• Stigma Apoteker “Tukang Jaga Obat”

Jauh dari yang diharapkan Apoteker...!!!


Seamless Pharmaceutical Care

• Secara umum proses pengobatan meliputi alur


Prescription-Dispense-Administration (P-D-A)
Seamless Pharmaceutical Care

• Filosofi Asuhan Kefarmasian “Satu Kesatuan”


• Integrasi antara Pelayanan Farmasi di RS da
Komunitas Apotek  Kualitas Hidup Pasien 
Blue Print Kerjasama IAI (PD+PC+Hisfarsi+Hisfarma) & PTF
Rumah Sakit Apotek/Puskesmas
Pharmaceutical Care/Farmasi Klinik Pharmaceutical Care/Farmasi Klinik
di RS sesuai standar: di Apotek & Puskesmas sesuai:
•PMK 58 tahun 2014 •PMK 30 dan 35 tahun 2014
•Akreditasi RS terbaru mengacu JCI •Pedoman Home Pharmacy Care
IAI
Pasien KRS (keluar RS): •Menerima-Mengkaji PMR dari RS
•Pemb. PMR (Patient Medication •Melaksanakan Home Pahrmacy Care
Record)  terstandar (HPC)

JASA PROFESI APOTEKER


•Kirim PMR ke Apotek dekat Pasien

DICOVER ASURANSI
Pelatihan: •Farmasi Klinik di Apotek/Pus
IAI
•Farmasi Klinik di RS+PMR •Home Pharmacy Care+PMR
PTF
•Akreditasi terbaru RS •Terapi Nutrisetikal

Riset CA (Cost Analysis) Riset CA berbasis:


Berbasis RSPeran Apoteker •Patient Re-admission setelah ada
PTF Turunkan biaya kesehatan Intervensi HPC
Riset CA berbasis: Patient
Data Penghematan Biaya Kesehatan
Re-admission (msk ke RS lagi)
 PERAN APOTEKER
Kurang dari 2 minggu  DRP
Target
• Peningkatan akses masyarakat terhadap
Pelayanan Kefarmasian
• Peningkatan kualitas Pelayanan Kefarmasian
• Peningkatan kualitas hidup masyarakat
• Kendali Mutu & Kendali Biaya Obat
• Peningkatan Kesejahteraan Apoteker
Roadmap
Mapping: Implementasi: Practice-Based
• Pelayanan Farmasi di RS • Optimal.Penggunan Research
• Rasio = Apoteker : Pasien Obat, PMK 58 th 2014 • Farmakoekonomi Hospital
Pharmacy
• Kompetensi Apoteker Remunerasi:
Upgrade  Short Course • Stratifikasi Yan.Far.

- Mapping - Implementasi - Monitoring & Evaluasi


- Upgrade Skill - Remunerasi - Practice Based Research

Mapping: Implementasi: Practice-Based


• Yan.Far. di Apotek, • Optimalisasi PMK 30 Research
Puskesmas, Klinik dan 35 th 2014 • Farmakoekonomi Community
• Pemetaan Apotek  • COMP-ACT Project Pharmacy
UU Kesehatan Psl 35 Remunerasi:
• Implementasi Jejaring • Kapitasi utk Apoteker
dlm JKN
Tahapan
1. Apoteker IAI Banyumas  Marketing BPJS
2. Comp-Act Program
Comp-Act Project
• Community Pharmacist Action for Chronic
Disease Treatment
• Improving Pharmacists’s Quality of Care and
Patients’s Quality of Life
• Proyek di Kabupaten Banyumas & Jawa
Tengah, Kerjasama IAI, PTF, FIP (dlm negosiasi)
• Mengajak Stake Holder (Pemda, BPJS
• Launching (Insya Allah) Pebruari 2015
Practice-Based Research
• Menilai Clinical and Economic Outcome
• Riset Farmakoekonomi (Cost Analysis) di RS
– Re-admission (Rawat Inap Ulang < 1 bulan)
– Change i.v. to oral  antibiotika, antipiretika, dll
• Riset CA di Farmasi Komunitas:
– Peran Apoteker dalam Preventif & Promotif
– Penurunan Angka Hospitalisasi
– Home Pharmacy Care  dampak Penurunan
Angka Re-admission
TERIM
A

Anda mungkin juga menyukai