Anda di halaman 1dari 13

Qadha dan Qadhar

 Pengertian Qadha:secara etimologis adalah


bentuk kerja dari qadha artinya kehendak atau
ketetapan hukum. Kehendak atau ketetapan
hukum Allah SWT. atas segala sesuatu.
 Secara terminologis Qadha adalah penciptaan

segala sesuatu oleh Allah SWT. Tentang segala


sesuatu sesuai dengan ilmu dan iradahnya
 Pengertian Qadar: adalah bentuk mashdar
dari qadara dalam bahasa Arab artinya ukuran
atau ketentuan Allah SWT. terhadap segala
sesuatunya.
 Menurut para ulama: bahwa Qadar adalah

ilmu Allah tentang segala sesuatu yang akan


terjadi pada makhluknya di masa yang akan
datang.
Qadha dan Qadhar adalah satu?
 “segalaketentuan, undang-undang, peraturan
dan hukum yang ditetapkan secara pasti oleh
Allah SWT. untuk segala yang ada, yang
mengikat antara sebab dan akibat segala
sesuatu yang terjadi.”
‫ َوُك ُّل َش ْي ٍء ِعْن َدهُ مِبِ ْق َدا ٍر‬
 “Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukuranya

( ar-Ra’du 13:8).

‫ َوإِ ْن ِم ْن َش ْي ٍء إِاَّل ِعْن َدنَا َخَزائِنُهُ َوَما نَُنِّزل;ُهُ إِاَّل بَِق َد ٍر َم ْعلُ ٍوم‬
 “Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada

sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak


menurunkannya melainkan dengan ukuran
yang tertentu.”( al-Hijr 15 : 21).
Tingkatan Takdir
1. Al-’ilmu : Allah SWT. mengetahui segala sesuatu
yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang
akan terjadi.
‫يم‬‫ح‬ِ‫الر‬ ‫ن‬ ‫الر‬
‫مْح‬ ‫و‬ ‫ه‬ ِ
‫ة‬ ‫اد‬ ‫َّه‬
‫الش‬‫و‬ ِ
‫ب‬ ‫ي‬‫غ‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫مِل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫اَّل‬ِ‫إ‬ ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫اَل‬ ‫ي‬‫ذ‬ِ َّ‫هو اللَّه ال‬
ُ َّ َّ
ُ َ َ ُ َ َ َ َْ ُ َ َ ُ َ ُ َُ
“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang
Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. ( al-Hasyr 59 :
22).
2. Al-Kitabah : Allah telah menuliskan segala sesuatu
di lauhul mahfudz dan tulisan itu tetap ada sampai
hari kiamat.
ٍ ‫ك; يِف كِتَا‬
‫ب; إِ َّن‬ ِ‫ض; إِ َّن َذل‬
ِ ‫َر‬ ‫ا‬‫و‬ ِ
‫اء‬ ‫م‬;‫س‬ ‫ال‬ ‫يِف‬ ‫;ا‬
‫م‬ َّ َّ ‫أَمَلْ َت ْعلَ ْم; أ‬
َ ‫أْل‬
ْ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ ‫َن الل‬
;‫م‬‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ي‬ ;‫ه‬
‫ك َعلَى اللَّ ِه يَ ِس ٌري‬ ِ‫َذل‬
َ
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya
Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di
bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam
sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang
demikian itu amat mudah bagi Allah. ( al-Hajj 22:70).
3. Al-Masyiah : Allah SWT. mempunyai kehendak
terhadap segala suatu di langit maupun di bumi.
‫يما‬ ِ ‫وما تَ َشاءو َن إِاَّل أَ ْن ي َشاء اللَّه إِ َّن اللَّه َكا َن علِيما ح‬
‫ك‬
ً َ ً َ َ ُ َ َ ُ ََ
“Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali
bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” ( al-Insan 76: 30).
‫ني‬ ِ َ‫ب الْعال‬
‫م‬ ُّ ‫ر‬ ‫ه‬َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫اء‬‫ش‬ ‫ي‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫اَّل‬ِ
‫إ‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫اء‬‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬, ‫يم‬ ِ ‫لِمن شاء ِمْن ُكم أَ ْن يست‬
‫ق‬
َ َ َُ َ ََ ُ َ ََ َ َْ َ ْ َ َ ْ َ
 “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh
jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki
(menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki
Allah, Tuhan semesta alam. ( at-Takwir 81: 28-29)
4. Al-khalq : Allah SWT. lah yang menciptakan segala
sesuatu.
‫يل‬ِ‫اللَّه خالِق ُك ِّل َشي ٍء وهو علَى ُك ِّل َشي ٍء وك‬
ٌ َ ْ َ َُ َ ْ ُ َ ُ
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara
segala sesuatu. ( az-Zumar 39 : 62 )
Musayar dan Mukhayar
 Manusia adalah makhluk musayar artinya bahwa
manusia seperti makhluk lainya tidak mempunyai
kebebasan untuk menerima atau menolak.
 Contohnya : lahir kedunia sebagai laki-laki atau

perempuan, hitam atau putih, warga negara mana,


suku mana, lahir dari rahim ibu siapa,
 Manusia adalah makhluk mukhayar artinya bahwa
memilki kebebasan untuk menerima dan menolak.

 Diantara dalil dari al-Qur’an bahwa manusia diberi


kebebasan memilih:
‫ث لَ ُك ْم فَأْتُوا َح ْرثَ ُك ْم أَىَّن ِشْئتُ ْم‬
ٌ ْ َ ْ َ ‫ن‬
‫ر‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ‫ؤ‬ُ ‫ا‬ ‫س‬ِ
 “Isteri-isterimuadalah (seperti) tanah tempat kamu
bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat
bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu
kehendaki.” ( al-Baqarah 2:223)
 Adanya perintah dan larangan
‫ف اللَّهُ َن ْف ًس;ا إِاَّل ُو ْس َع َها‬
ُ ِّ‫اَل يُ َكل‬ 

 “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai


dengan kesanggupannya.( al-Baqarah 2:286).
 Allah memuji orang yang beramal shaleh dan mencela

bahkan mengancam mereka yang berbuat dosa.


 Di utusnya Nabi dan Rasul.

ُّ ‫يَ ُكو َن; لِلنَّا ِس; َعلَ;ى اللَّ ِه; ُح َّجةٌ; َب ْع َد‬
‫الر ُس; ِل َوَكا َن; اللَّ ُه‬ ‫ ُر ُس;اًل ُمبَ ِّش ِري َن; َوُمْن ِذ ِري َن; لِئَاَّل‬
‫يما‬ ِ ‫ع ِزيزا ح‬
‫ك‬
ً َ ً َ
 “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya
tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah
sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Hidayah
 Pengertian Hidayah :
 Secara bahasa hidaya dari kata huda ‫ية‬C‫ هدا‬,‫دى‬C‫له‬CC‫ا‬
 Secara terminologi serangkaian petunjuk baik dari

Allah SWT. Nabi, maupun orang-orang yang


mengarahkan pada kebaikan.
 Macam-macam Takdir.

1. Hidayah akal.
2. Hidayah al-Qur’an
3. Hadist

Anda mungkin juga menyukai