BUKTI AUDIT
Disusun oleh:
Nanda Muhammad Farhan (142190148/EA-A)
PROSEDUR AUDIT UNTUK
MEMPEROLEH BUKTI AUDIT
Auditor melakukan prosedur penilaian risiko untuk
memberikan dasar bagi penilaian risiko. Prosedur
penilaian risiko sendiri tidak memberikan bukti audit
yang cukup dan tepat yang menjadi dasar opini audit,
namun. Oleh karena itu, substantif prosedur untuk
golongan transaksi material, saldo akun, dan
pengungkapan selalu diminta untuk memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat.
SAMPLING
Auditor memperoleh bukti audit melalui satu atau lebih
teknik pengumpulan bukti berikut:
■ Pertanyaan
■ Observasi
■ Inspeksi (aset berwujud, catatan, atau dokumen)
■ Perhitungan ulang;
■ Kinerja ulang
■ Konfirmasi
■ Prosedur analiti
ESTIMASI AUDIT
Adalah estimasi tunggal yang dibuat oleh auditor atas
dasar bukti-bukti yang tersedia yang kemudian akan
menjadi dasar pihak manajemen untuk membuat estimasi
akuntansi.
EVALUASI ATAS SALAH SAJI
CRL adalah surat yang dibuat oleh klien dan ditunjukan kepada
KAP yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang penting,
seperti:
1. Tanggung jawab managemen terhadap kewajaran laporan
2. Seluruh data telah diperlihatkan ke auditor
3. Penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan
4. Pernyataan bila ada aset yang menjadi jaminan atas kredit bank
5. Menyatakan ada tidaknya transaksi hubungan istimewa.
DOKUMENTASI KERTAS KERJA AUDIT
Kertas Kerja adalah catatan yang dipersiapkan dan disimpan oleh auditor yang
isinya meliputi prosedur audit yang diterapkan, pengujian yang dilakukan,
informasi yang diperoleh serta kesimpulan yang dicapai dalam penugasan
audit.
Dalam audit umum, pada umumnya KKP yang dipersiapkan auditor terdiri dari
:
1. Permanent File
2. Current File, berupa KKP WBS (berisi KKP akun Neraca mulai dari Kas
sampai dengan Modal) serta KKP WPL (berisi KKP akun Laba Rugi)
3. Tax File
Sepanjang tahapan pelaksanaan audit, di dalam KKP harus ada dokumentasi
yang menunjukkan siklus pekerjaan berupa :
1. Perencanaan Pendahuluan
2. Perencanaan Audit
3. Pemeriksaan Audit