Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA
DENGAN
ISOLASI SOSIAL KELOMPOK 2 :

MERIZKA
NURHALISA
SYAHRIANI SAKIR
ANISA EDI
SHOFA MARWAH
LATIFA
ANDRIANSYAH
A. Pengertian Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu
mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteaksi dengan orang lain disekitarnya dan
merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi
akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel
menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan.
B. Tanda dan Gejala
Menurut Direja, (2011), tanda dan gejala isolasi sosial
meliputi :
 Kurang spontan
 Apatis (acuh terhadap lingkungan)
 Ekspresi wajah kurang berseri
 Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan
diri
 Tidak ada atau kurang sadar terhadap komunikasi verbal
 Mengisolasi diri
 Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
 Aktivitas menurun
 Kurang energi
 Rendah diri Asupan makanan dan minuman terganggu
C. Faktor Predisposisi
Faktor Predisposisi :
 Faktor perkembangan
 Faktor sosiokultural
 Faktor biologis

D. Faktor Presipitasi
Faktor Presipitasi :
 Faktor eksternal
 Faktor internal
E. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha
mengatasi kecemasan yang merupakan proyeksi,
splitting (memisah) dan isolasi. Proyeksi merupakan
keinginan yang tidak mampu ditoleransi dan klien
mencurahkan emosi kepada orang lain karena kesalahan
sendiri. Splitting merupakan kegagalan individu dalam
menginterpretasikan dirinya dalam menilai baik buruk.
F. Rentang Respon
1. ADAPTIF
Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma sosial dan kultural
dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal.
 Menyendiri (Solitude)
 Otonomi
 Bekerjasama (Mutuality)
 Interdependen

2. MALADAPTIF
 Respon maladaptif adalah respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial dan
kebudayaan suatu tempat.
 Menarik diri
 Ketergantungan (Dependen)
 Curiga
G. Asuhan Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
 Isolasi sosial
 Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
 Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

2. Perencanaan Keperawatan
Menyusun perencanaan tindakan keperawatan. untuk
membina hubungan saling percaya dengan klien isolasi
sosil perlu waktu yang tidak sebentar. perawat harus
konsisten bersikap terapeutik pada klien. Selalu penuhi
janji, kontak singkat tapi sering dan penuhi kebutuhan.
Strategi Pelaksanaan
Dx : Isolasi Sosial
1. Intervensi untuk Klien SP 1:
 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
 salam terapeutik
 dentifikasi penyebab isolasi sosial
 dentifikasi keuntungan berteman
 dentifikasi kerugian tidak mempunyai teman
 Bimbing pasien memasukan kedalam jadwal harian

2. Sp 2
 Evaluasi masalah sebelumnya, lalu berikan pujian
 Ajarkan pasien cara berkenalan dengan orang yang pertama
(perawat).
 Masukan kedalam jadwal harian
3. SP 3
 Evaluasi kegiatan sebelumnya, yaitu cara berkenalan
 dengan satu orang (perawat)
 Latih pasien cara berkenaala dengan orang kedua
 (pasien lain)
 Masukan ke dalam jadwal harian

4. SP 4:
 Evaluasi kegatan sebelumnya (SP 1, SP 2) yaitu cara
 berkenalan dengan orang kedua (pasien).
 Ajarkan membuat kegiatan dengan kelompok.
 Masukan kedalam jadwal kegiatan harian.
Intervensi Untuk Keluarga Klien Dengan Isolasi Sosial
1. SP 1:
 Identifikasi masalah yang dihadapi dalam menghadapi pasien
 Jelaskan tengan isolasi social
 Cara merawat pasien isolasi sosial.
 Latih (stimulus)
 RTL keluarga/jadwal untuk merawat pasien

2. SP 2:
 Evaluasi kemampuan SP 1
 Latih (langsung ke pasien)
 RTL keluarga/ jadwal untuk merawat pasien
3. SP 3:
 Evaluasi kemampuan SP 2
 Latih (langsung ke pasien)
 RTL keluarga/ jadwal untuk merawat pasien

4. SP 4:
 Evaluasi kemampuan keluarga
 Evaluasi kemampuan pasien.
 Rencana tindak anjut keluarga.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai