Anda di halaman 1dari 44

Oleh :

I K. S. NATA

AKADEMI PERAWAT
KESDAM IX / UDAYANA
 Tiap individu berpotensi u terlibat dlm hub
sosial pd berbagai tk hub, yaitu dari hub intim
biasa sampai hub saling ketergantungan.
 Keintiman dan saling ketergantungan dlm
menghadapi & mengatasi berbagai keb tiap
hari, indiv tdk akan mampu memenuhi keb
hidupnya tanpa ada hubungan dg lingk sosial
 Oleh karenanya indiv perlu membina hub
interpersonal yg memuaskan
 Bayi
 Pra sekolah
 Anak sekolah
 Remaja
 Dewasa muda
 Dewasa tengah
 Dewasa lanjut
 Dependen untuk kebutuhan (Biologis dan psikologis)

 Konsistensi hubungan positif

 Hubungan saling percaya, jika hubungan saling


percaya negatif (gangguan hubungan sosial)
 Kegagalan pemenuhan keb bayi mll ketergantungan
pd orang lain akan mengakibatkan rasa tidak percaya
pd diri sendiri dan orang lain, serta menarik diri
(Haber, dkk.,1987)
 Anak mulai menjauh dari ibu / pengasuh dan mulai mengenal
lingkungan
 Anak butuh dukungan & bantuan keluarga, khususnya dalam hal
pemberian pengakuan yg positif thd perilaku anak yg adaftif, u
pembentukan otonomi dan mengembangkan kamampuan
hubungan interdependen
 Kegagalan anak dlm berhub dg lingk disertai respon klg yg negatif
akan mengakibatkan anak menjadi tidak mampu mengontrol diri,
tidak mandiri, ragu, menarik diri dari lingk, kurang PD, pesimis,
takut perilakunya salah (Haber, dkk., 1987)
 Mengenal hub yg lebih luas (lingk sekolah)
 Mulai belajar bekerja sama, kompetisi, kompromi
 Konflik dg ortu krn peraturan (pembatasan yg tdk
konsisten)
 Teman, guru, ortu merupakan sumber pendukung
yg penting bagi anak
 Hubungan intim dengan teman sebaya & sejenis
(sahabat karib)
 Hubungan intim dengan lawan jenis

 Hub dg teman sangat dependen, hub dg ortu mulai


independen
 Kegagalan dlm membina hub, mengakibatkan
keraguan akan identitas, rasa PD yg kurang
 Individu mandiri
 Membuat keputusan sendiri, menerima saran,
dan pendapat orang lain
 Mampu mengekspresikan perasaan dan
menerima perasaan orang lain, peka terhadap
kebutuhan orang lain
 Siap menikah dan bekerja
 Mulai terpisah dengan ortu (khususnya yg telah menikah)
 Peran menjadi ortu dan bermasyarakat
 Waktu untuk mengembangkan aktivitas baru

 Kegagalan dalam hal ini, mengakibatkan perhatian


hanya tertuju pd diri sendiri, produktivitas & kreatifitas
berkurang, perhatian pd orang lain berkurang
 Kehilangan (fungsi fisik, pekerjaan, teman /
pasangan hidup, kematian ortu)
 Independen hilang
 Dependen meningkat
 Kegagalan (menarik diri)
 Stuart and Sudden (1998) : hubungan interpersonal
yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling
merasakan kedekatan, sementara identitas pribadi
masih tetap dipertahankan

 Rogers : karakteristik hub yg sehat; terbuka, menerima


orang lain sebagai orang yg mempunyai nilai sendiri dan
adanya rasa empati
 Ggn Hub Sosial : keadaan dimana seorang individu
berpartisipasi dalam kuantitas yang berlebihan atau
tidak cukup atau ketidakefektifan kualitas pertukaran
sosial (Townsend,1998)

 Sedangkan isolasi sosial adl keadaan dimana individu /


klp mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan keterlibatannya dg orang
lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak
(Carpenito, 1998)
Respon Adaptif Respon Maladaptif

Sosial Merasa sendiri Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsif
Bekerjasama Depedensi Narkisisme
Interdependen
 Manipulasi: orang lain diperlakukan seperti obyek hub
terpusat pd masalah pengendalian individu, berorientasi
pada diri sediri atau pada tujuan, bukan berorintasi pada
orang lain
 Narkisisme: harga diri yang rapuh, secara terus
menerus berusaha
 Impulsif: mendapatkan penghargaan, pujian, sikap
egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tdk
mendukung, tak mampu merencanakan sesuatu, tdk
mampu belajar dari pengalaman , penilaian yg buruk,
tdk dpt diandalkan
 Perkembangan

Gangguan dalam pencapaian tingkat


perkembangan
Sistem keluarga yg terganggu
Norma klg kurang mendukung hub klg dg
pihak lain diluar klg
 Faktor biologik
 Genetik, neurotransmiter (masih perlu penelitian
lebih lanjut)

 Komunikasi dlm klg

 Faktor sosio kultural


Isolasi akibat dari norma yg tidak mendukung
Harapan yg tidak realistik thd hub
 Stressor sosio kultural
 Menurunnya satabilitas unit keluarga
 Berpisah dari orang yg berarti dlm hidupnya

 Stresor psikologik
 Ansietasberat yg berkepenjangan dg
keterbatasan untuk mengatasi
 Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam
keluarga dan teman.
 Hubungan dengan hewan peliharaan
 Gunakan kreatifitas untuk mengekspresikan
stress interpersonal (seperti: kesenian, musik,
tulisan)
 Koping yg berhubungan dengan gangguan
kepribadian anti sosial

 Proyeksi
 Pemisahan
 Merendahkan orang lain
 Isolasi
 Idealisasi orang lain
 Perilaku curiga merup ggn berhub dg orang lain
dan lingkungan yg ditandai dg perasaan tdk
percaya dan ragu-ragu

Tingkah laku yg berhub dg ‘curiga’:


 Tidak mampu mempercayai orang lain
 Bermusuhan.
 Mengisolasi diri dlm hub sosial
 Paranoia
 Faktor predisposisi curiga adl:
 Tdk terpenuhinya trust pada masa bayi
 Karena lingkungan yg bermusuhan
 Orang tua yg otoriter
 Suasana yg kritis dalam keluarga
 Tuntutan lingk yg tinggi thd penampilan anak
 Tidak terpenuhinya kebutuhan anak
 Anak akan menggunakan mekanisme fantasi untuk
meningkatkan harga dirinya atau
 Akan mengembangkan tujuan yg tidak jelas
 Klien dengan perilaku curiga:
 Memperlihatkan sikap bermusuhan
 Mudah marah, sorot mata tajam dan menyelidik
 Sangat sensitif terhadap perilaku orang lain
 Gelisah, ketakutan, cemas (agitasi dan agresif)
 Sering kali kaku dlm menafsirkan pendapat tentang
lingkungan
 Berbicara tidak sesuai dg kenyataan
 Berbicara membesar-besarkan diri (grandiosa), bersikap
spt orang penting, selalu memprotes keadaan lingk
 Menarik diri
 Merasa asing dg orang lain dan lingkungan
 Tidak mampu melaksanakan peran dlm klg
 Menggunakan mekanisme koping proyeksi
 Denial (pengingkaran), menolak makan dan obat
 BB cenderung turun
 Tdk dapat tidur atau sering terbangun waktu tidur
 Kebersihan diri kurang, tidak rapih, pakaian kotor
 Kurang berpartisipasi dlm kegiatan agama
 Ada usaha bunuh diri (suicide) dan cenderung
homicide
Tingkah laku yg berhubungan dg ‘dependen’:

Ekpresi perasaan tdk langsung dg tujuan


Kurang asertif
Mengisolasi diri dlm hub sosial
Harga diri rendah (HDR)
Sangat tergantung dg orang lain
Tingkah laku yg berhub dg ‘kepribadian anti
sosial’:

Hubungan interpersonal yg dangkal


Rendahnya motifasi untuk berubah
Berusaha untuk tampil menarik
 Menarik diri mrp usaha menghindari interaksi orang lain
yg ditandai dg sikap memisahkan diri, tidak ada
perhatian, dan tidak sanggup membagi pengalaman dg
orang lain (Stuart & Sundeen 1991)
 Menarik diri (withdrawal) adl suatu tindakan melepaskan
diri, baik perhatian maupun minatnya thd lingk sosial scr
langsung (isolasi diri)
 Pada mulanya klien merasa dirinya tdk berharga lagi
shg merasa tdk aman dlm berhub dg orang lain
 Adalah usaha menghindari interaksi dg orla
dimana individu merasa:
 Kehilangan hub akrab
 Tidak mempunyai kesempatan membagi rasa,
fikiran, prestasi / kegagalan
 Kesulitan berhub secara spontan dg orla yg
dimanifestasikan dg sikap memisahkan diri
 Tidak ada perhatian dan tak sanggup membagi
pengalaman dg orang lain
 Perkembangan
 Komunikasi dalam keluarga
 Sosial budaya
 Faktor Predisposisi

 Faktor tukem
 Faktor komunikasi dalam keluarga
 Faktor sosial budaya
 Faktor biologis
 Faktor Presipitasi

 Stressor sosial budaya


 Faktor hormonal
 Model biologikal lingkungan sosial
 Stresor psikologik
 Kurang spontan
 Apatis
 Ekspresi wajah kurang berseri
 Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan
kebersihan diri
 Komunikasi verbal menurun / tidak ada
 Mengisolasi diri
 Tidak / kurang sadar dg lingkungan
sekitar
 Intake makan & minum terganggu
 Retensi urine dan feses
 Aktifitas menurun
 Kurang energi
 Kurang harga diri (HDR)
 Postur tubuh berubah, misal seperti
fetus
Akibat……………… Perubahan Sensori Persepsi

Core Problem……… Isolasi Sosial : Menarik


Diri

Penyebab……………. Harga Diri Rendah


.
 Perubahan persepsi sensori: halusinasi (audio /
visual)
 Koping keluarga inefektif
 Koping individu inefektif
 Menarik diri (MD)
 Perubahan proses fikir
 Isolasi sosial
 Harga diri rendah (HDR)
 Kebersihan diri kurang
 Gangguan hubungan sosial
 Menurunnya aktivitas motorik
 Potensial defisit cairan
 Gangguan komonikasi verbal
 Gangguan interaksi sosial
 Membina hubungan saling percaya
 Menyebutkan penyebab MD
 Menyebutkan keuntungan b/d orla
 Melakukan hub. sosial bertahap
 Mengungkapkan perasaan setelah berhub.
 Memberdayakan sistem pendukung
 Menggunakan obat dengan benar
 Interaksi sering dan singkat
 Dengarkan dengan sikap empati
 Beri umpan balik yang positif
 Ciptakan suasana yang ramah dan bersahabat
 Jujur dan menepati semua janji
 Susun dan tulis daftar kegiatan harian bersama
klien ssi dg jadwal ruangan, minat serta
kemampuan klien
 Bimbing klien untuk meningkatkan hub sosial
scr bertahap mulai dari klien-perawat, klien-
perawat-klien lain, klien dg klp (TAK)
 Berikan pujian saat klien mampu berinteraksi
dengan orang lain
 Diskusikan dengan keluarga untuk
mengaktifkan support system yg ada
 Dengarkan semua kata-kata klien dan jangan
menyela saat klien bertanya
 Berikan penghargaan saat klien dapat
berprilaku yg positif
 Hindari ketergantungan klien
 Terapi somatic
 Memenuhi kebutuhan biologis
 Komunikasi verbal dan non verbal
 Menyertakan orang lain dengan klien
 Intervensi keluarga
 Terminasi
Prinsip Tindakan :

 Perluas kesadaran klien


 Bina hubungan saling percaya
 Berikan pekerjaan pada klien pada tingkat
kemampuan yang dimiliki
 Maksimalkan peran serta klien dalam
hubungan terapeutik
Dukung ekplorasi diri klien
 Bantu klien untuk menerima perasaan dan pikiran-
pikirannya
 Bantu mengklarifikasi konsep diri dan hub dg orang
lain melalui keterbukaan
 Berikan respon empati bukan simpati dan tekankan
bahwa kekuatan untuk berubah ada pada diri klien
Bantu klien merumuskan perencanaan yg realistik
 Bantu K/ mengidentifikasi alternatif pemecahan msl
 Bantu mengkonseptualkan tujuan yang realistik.
 Pelaksanaan rencana intervensi yang telah disusun
 Subyektif
 Obyektif
 Analisa

 Planning
- perawat
- klien

Anda mungkin juga menyukai