Resiko Produksi Kelomopok 10
Resiko Produksi Kelomopok 10
Kelompok 10
Rosdiana Sari 181120009
Gislan Haodi 181120022
Firman 181120029
Manajeme Manajemen resiko ialah proses
pengaturan resiko yang dapat berupa
evaluasi serta identifikasi resiko agar
Analisis Risiko
Setelah mengidentifikasi risiko maka didapat risk event dari keadaan aktual di lapangan.
Maka, selanjutnya dilakukan penilaian risiko dengan mengacu kepada analisis semi
kuantitatif untuk mendapatkan nilai probability, exposure dan consequences,
Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah untuk menilai apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak
dengan membandingkan terhadap stadar level risiko yang berlaku. Evaluasi risiko
diperlukan sebagai landasan untuk melakukan pengendalian bahaya dan mengambil
keputusan untuk sistem pengaman yang digunakan
Pengendalian Bahaya
Tahap penilaian risiko yang terakhir adalah berisi tentang pengembangan solusi berdasarkan
risk event yang telah didapat dari tahap identifikasi risiko. Tindakan pengendalian risiko
dilakukan menurut risk event yang membutuhkan perbaikan untuk mengurangi risiko
keselamatan kerja.
Contoh kasus
UD Agro Mandiri merupakan salah satu perusahaan bergerak di Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa UD Agro Mandiri
bidang agribisnis sekaligus agrowisata yang berada di Desa Pancasari, mengalami fluktuasi hasil produksi stroberi. Kondisi ini
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Komoditas unggulannya mengakibatkan perusahaan tidak berani untuk memperluas pasar dan
adalah buah stroberi. Produk buah stroberi segar yang dihasilkan UD menambah kerjasama dengan supplier lain. Dikarenakan pada saat
Agro Mandiri sangat diminati oleh wisatawan yang berkunjung dan hasil produksi yang diperolehnya sedikit maka perusahaan tidak
beberapa supplier lain. Buah stroberi segar yang dihasilkan mampu untuk memenuhi permintaan pengunjung dan supplier yang
mempunyai harga jual yang cukup tinggi dan tidak berfluktuatif. datang. Pengunjung dan supplier tersebut merasa kecewa dan
Hasil produksi stroberi yang dihasilkan tidak menentu jumlahnya memilih pindah ke agrowisata lain untuk memuaskan keinginannya
yang dibuktikan dengan data dari hasil produksi stroberi pada tahun memetik dan membeli buah stroberi. Pada saat hasil produksi stroberi
2014 di UD Agro Mandiri sebagai berikut. banyak yang sudah matang juga menyebabkan buah stroberi menjadi
busuk pada tanamannya karena tidak di panen. Kondisi ini
disebabkan sedikitnya pengunjung yang datang, sedangkan
kebutuhan produksi stroberi untuk supplier sudah terpenuhi.
Ketidakpastian dari hasil produksi stroberi juga menyebabkan
penurunan pendapatan bagi UD Agro Mandiri, citra perusahaan
menjadi kurang baik, banyak supplier memutuskan hubungan
kerjasama dengan perusahaan dan kunjungan wisatawan juga mulai
berkurang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber risiko, menganalisis sejauh mana risikonya, dan mengetahui cara penanggulangan
risiko spesialisasi produksi strawberry. Metode penelitian menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
sumber risiko yang mempengaruhi produksi stroberi di UD Agro Mandiri yaitu: kondisi cuaca, hama dan penyakit, pekerja, pengunjung,
dan kualitas benih dengan tingkat risiko yang relatif lebih besar, jika dilihat dari standar deviasi 3.411 kg / tahun dan koefisien variasi 3,3.
Manajemen risiko yang dilakukan perusahaan sebelumnya belum mampu meminimalkan risiko produksi stroberi. Beberapa cara dalam
menghadapi resiko produksi strawberry yaitu membangun greenhouse dengan sistem hidroponik, membuat SOP, menambah fasilitas
perusahaan, melakukan kontrak produksi, mengembangkan diversifikasi vertikal, dan menjalin kemitraan dalam pengadaan bibit
strawberry.
Perusahaan perlu menerapkan cara-cara penanganan seperti yang diusulkan, sehingga dapat menekan risiko menjadi lebih kecil saat
memproduksi stroberi. Perlu juga penelitian lebih lanjut tentang analisis risiko portofolio.
Terima kasih