Anda di halaman 1dari 43

REPRODUKSI SEL

IDK I
STIKES DIAN HUSAHA
REPRODUKSI
• Suatu aktivitas dari makhluk hidup dalam
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya agar
tidak punah.

• Unit terkecil dari makhluk hidup yang disebut sel juga


dapat melakukan reproduksi yang sering disebut
pembelahan sel.

• Pada organisme bersel banyak (multiselluler)


pembelahan sel bertujuan untuk memperbesar bentuk
tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak, sedangkan
pada organ yang terdiri dari satu sel (uniselluler)
pembelahan sel bertujuan untuk berkembang biak.

fajar.purwanto@gmail.com 2
Pembelahan Sel
Terbagi menjadi 2,yaitu:
1. Pembelahan sel secara langsung (Amitosis).
Cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang
bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri,
ganggang biru.

2. Pembelahan sel secara tidak langsung,


pembelahan sel secara langsung dibagi menjadi
2, yaitu:
a. Mitosis
b. Meiosis

fajar.purwanto@gmail.com 3
• Mitosis,
 Pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis
atau sel penyusun tubuh.
 Jumlah kromosom pada pembelahan ini yaitu 2n
(identik dengan induknya), pada pembelahan
ini menghasilkan 2 sel anak.

• Meiosis,
 Pembelahan sel yang yang terjadi pada sel
generatif yaitu sel pembentuk gamet (kelamin).
 Jumlah kromosom pada pembelahan ini yaitu
n (setengah jumlah kromosom induknya),
pada pembelahan ini menghasilkan 4 sel anak.

fajar.purwanto@gmail.com 4
• Setiap pembelahan sel dapat dilihat adanya dua
macam pembelahan yang terjadi secara
berurutan, yaitu:

1. Pembelahan inti sel atau kariokinesis.


2. Pembelahan sitoplasma atau sitokenesis.

• Sedang pembelahan inti ada 2 macam, yaitu:


1. Pembelahan biasa (Mitosis).
2. Pembelahan reduksi (Meiosis)

fajar.purwanto@gmail.com 5
MITOSIS

fajar.purwanto@gmail.com 6
MITOSIS
• Berlangsung pada semua sel kecuali pada sel
yang akan menjadi sel kelamin.

• Tahapan pembelahan meliputi:


 Profase
 Metafase
 Anafase
 Telofase

fajar.purwanto@gmail.com 7
8
PROFASE
• Benang-benang kromatin
berubah menjadi kromosom,
kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid
yang sentromernya masih satu.

• Dinding inti dan anak inti


menghilang.

• Pasangan sentriol berpisah dan


bergerak menuju kutub yang
berlawanan.

• Serat gelendong terbentuk


diantara kedua kutub
pembelahan.

fajar.purwanto@gmail.com 9
METAFASE
• Setiap kromosom yang
terdiri dari sepasang
kromatid berkumpul pada
bidang pembelahan
(bidang ekuator) dan
menggantung pada serat
gelendong melalui
sentromernya.

fajar.purwanto@gmail.com 10
ANAFASE

• Kromatid melepaskan diri


dari kutub masing-masing.

fajar.purwanto@gmail.com 11
TELOFASE
• Membran inti dan
nukleoulus mulai terbentuk.
• Kromatid menjadi
kromosorn
• Kromosom menjadi benang
krornatin
• Dua sel anak terbentuk.

fajar.purwanto@gmail.com 12
fajar.purwanto@gmail.com 13
MEIOSIS
• Terjadi pada sel kelamin makhluk hidup sehingga
nantinya sel keturunannya akan mempunyai jumlah
kromosom separuh jumlah kromosom sel induk
(gamet).

• Sehingga dikatakan gamet bersifat haploid


(memiliki n kromosom)

• Sel kelamin (gamet) yang dihasilkan nantinya akan


bergabung dengan sel kelamin dari jenis lawannya
dalam proses konsepsi / pembuahan untuk
selanjutnya membentuk zigot yang mempunyai
jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom
dari sel-sel makhluk hidup induknya.

• Atau bersifat diploid (memiliki 2n kromosom)

fajar.purwanto@gmail.com 15
• Maka sifat-sifat makhluk hidup hasil pembuahan sel
kelamin ini akan mempunyai kesamaan dengan sel
induk jantan maupun betinanya karena
kromosomnya berasal dari dua individu yang
berbeda yaitu individu jantan dan individu betina.

• Berbagai kelainan kromosom dapat terjadi dalam


tubuh makhluk hidup sebagai akibat proses meiosis
yang berjalan tidak sempurna

fajar.purwanto@gmail.com 16
Preleptotene
Profase Leptotene
Pembelahan I Zygotene
( MEIOSIS I ) Pachytene
Prometafase I
Metafase I Diplotene
Anafase I Diakenesis
Telofase I
 Interfase

Profase II
Pembelahan II Metafase II
( MEIOSIS II ) Anafase II
Telofase II

fajar.purwanto@gmail.com 17
MEIOSIS I
TAHAPAN PROFASE
Preleptotene
• Benang-benang kromosom masih tampak tipis dan
sukar diamati hanya kromosom seks yang tampak
agak nyata.

Leptotene
• Kromosom diploid yang jumlahnya 4 tampak sebagai
benang panjang, tunggal dan tipis.

Zygotene
• Ke 4 kromosom saling berdekatan dan membentuk
pasangan yang disebut sinapsis.

fajar.purwanto@gmail.com 19
Pachytene
• Pasangan kromosom telah lebih sempurna dan kemudian
diikuti oleh adanya pemendekan kromosom sehingga terlihat
lebih tebal dan sudah jelas adanya sentromer.

• Dalam tahap ini akan terjadi pertukaran bahan-bahan


genetika melalui proses crossing over pada kromosom yang
homolog.

Diplotene
• Terjadi pemisahan kromosom homolog .

• Pemisahan ini tidak terjadi secara sempurna karena di antara


kedua kromosom terdapat bagian yang masih menempel atau
terdapat perlekatan yang disebut chiasmata dimana terjadi
proses crossing over.

Tahap pachytene dan diplotene merupakan tahap yang paling


menentukan, karena pada kedua tahap ini terjadi pertukaran
bahan genetika dalam kromosom sehingga akan menentukan
sifat yang akan diturunkan kepada generasi berikutnya

fajar.purwanto@gmail.com 20
Diakenesis

• Pada tahap ini kromosom mengalami pemendekan


sehingga tampak lebih jelas tetapi masih tersebar
dalam inti dan dalam masa ini terjadi terminalisasi
chiasmata dimana chiasmata akan bergerak
menuju keujung kromosom.

• Sementara itu nukleolus mulai menghilang.

fajar.purwanto@gmail.com 21
INTERFACE
• Merupakan tahap antara meiosis I dan meiosis II
yang berlangsung sangat pendek dan tidak terjadi
replikasi kromosom.

• Dengan demikian, kromosom dalam sel ini


merupakan kromosom hasil pembelahan meiosis I
yang jumlahnya hanya separuh dari kromosom
induknya.

fajar.purwanto@gmail.com 22
MEIOSIS II

• Profase II
• Metafase II
• AnafaseII
• Telofase II

• Pada tahap ini pembelahan meiosis akan


menghasilkan 4 buah sel yang masing –
masing mempunyai jumlah kromosom
separuh dari sel induknya

fajar.purwanto@gmail.com 23
fajar.purwanto@gmail.com 24
• Meiosis yang terjadi pada sel-sel kelamin manusia pada
dasarnya terdiri dari dua macam yaitu:

Pada pria,
• Dari satu sel spermatogonium akan terjadi dua sel spermatosit
primer dengan cara mitosis dan tiap sel spermatosit primer ini
akan menjadi dua sel spermatosit sekunder melalui proses
meiosis I dan akhirnya akan menjadi 4 buah spermatid pada
meiosis II.
• Tiap spermatid akan mengalami proses pematangan dengan
terjadinya penambahan ekor, akrosom dan lainnya sehingga
terbentuk spermatozoa.

Pada wanita,
• Dari satu sel oogoniumnya menjadi dua sel oosit primer akan
mengalami meiosis I menjadi satu oosit sekunder dan satu
polosit

fajar.purwanto@gmail.com 25
PERKEMBANGAN
SEL TELUR WANITA
fajar.purwanto@gmail.com 27
PERKEMBANGAN OVA
• Pada masa janin, ova atau telur memulai
perkembangannya di dalam ovarium dari oogonia
imatur.

• Di awal perkembangan embrio, oogonia membelah


secara mitosis untuk menghasilkan lebih banyak
oogonia yang semuanya diploid (2n).

• Pada bulan ketiga perkembangan embrio, oogonia


mulai berkembang menjadi oosit primer dengan
memulai meiosis.

• Meiosis tidak selesai dan terhenti pada profase


meiosis hingga terjadi ovulasi.

• Sebelum lahir, setiap oosit primer dikelilingi oleh


sebuah lapisan sel granulosa untuk membentuk folikel
primer. 28
• Pada kehamilan minggu ke-30, jumlah ovum telah
mencapai kira-kira 6 juta; sebagian besar di antaranya
segera berdegenerasi, sehingga kira-kira hanya
terdapat 2 juta ovum di dalam kedua ovarium pada
saat melahirkan, dan hanya 300.000 sampai 400.000
ovum pada pubertas.

• Kemudian, sepanjang masa reproduktif dari seorang


wanita, antara umur 13 dan 46 tahun, kira-kira 400
folikel ini akan berkembang sehingga cukup untuk
dapat mengeluarkan satu ovum setiap bulan; sisanya
berdegenerasi (menjadi atresia).

• Pada akhir kapasitas reproduksi, yaitu pada masa


menopause, hanya beberapa folikel primordial yang
tetap berada di dalam ovarium, dan bahkan folikel ini
pun juga segera berdegenerasi sesudahnya.

29
• Oosit primer yang terovulasi melanjutkan meiosis I
membentuk oosit sekunder dan badan polar
pertama.

• Pada saat ovulasi, oosit sekunder dikeluarkan dari


ovarium ke dalam rongga perut dan ditangkap oleh
fibria (lapisan cilia di oviduktus) yang memasukkan
oosit ke dalam oviduktus.

• Perkembangan suatu oogonium (terbentuk


sebelum lahir) menjadi ovum matang memerlukan
waktu antara 11 tahun (permulaan siklus ovulasi
pads awal pubertas) sampai 50 tahun (akhir
ovulasi pada awal menopause).

30
31
32
SPERMATOGENESIS
SPERMATOGENESIS
1. Fase proliferasi : saat pubertas sel
primordial mitosis menghasilkan
spermatogonia

2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia


menjadi spermatocyt primer.

3. Fase Pematangan : spermatocyt primer


bermeiosis I menjadi secundaris, bermeiosis
ke II menjadi spermatid  kromosom
(haploid) 23, (22 autosom + X / Y)

4. Fase Transformasi : spermatid menjadi


spermatozoon  Spermiogenesis
PERBEDAAN SPERMATOGENESIS
dan OOGENESIS


Spermatogenesis berlangsung setelah akil
balig sampai seumur hidup sedangkan
oogenesis dimulai semenjak embrio, terhenti
sebagian waktu lahir dan dilanjutkan sampai
akil balig sampai menopause


Spermatogenesis tidak memiliki siklus
sedangkan oogenesis memiliki siklus
(menstruasi)
38
BENTUK SPERMA
• Berasal dari spermatid
yang memanjang
menjadi spermatozoa.

• Terdiri atas:
 Kepala
 Leher
 Badan
 Ekor

fajar.purwanto@gmail.com 39
fajar.purwanto@gmail.com 40
• Di depan kepala terdapat struktur kecil yang disebut
dengan akrosom yang dibentuk dari aparatus Golgi
dan mengandung hialuronidase dan protease yang
berperan penting pada proses fertilisasi.

• Sentriol mengelompok pada leher dan mitokondria


tersusun berbentuk spiral dalam badan.

• Ekor merupakan pertumbuhan dari salah satu sentriol,


mempunyai struktur yang hampir sama dengan silia
berfungsi untuk bergerak.

• Kecepatan bergerak dari sperma adalah 20 cm/jam

fajar.purwanto@gmail.com 41
BENTUK – BENTUK SPERMA

fajar.purwanto@gmail.com 42
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai