Anda di halaman 1dari 7

KARISA RISKI DINI (19620072)

PUTRI DWI AVITASARI (19620076)


LUTHFINIA FARAH DINA (19620077)
RIZKI AYU RAMADHANI (19620078)
MOCHAMMAD FAA’IS MURTADHO
(19620079)

PENGARUH EKSTRAK
DAUN KELOR TERHADAP
MANISAN BUAH PARE
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pengawetan makanan dapat dilakukan secara alami dan menggunakan bahan kimia, tetapi bahan
alami diharapkan lebih aman dan lebih potensial sebagai antimikrobia yang dapat mengawetkan
makanan. Daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung senyawa aktif yang bersifat antimikrobia
yang diperoleh dengan cara ekstraksi. Hasil ekstraksi ini dimanfaatkan salah satunya untuk
manisan buah, yaitu buah-buahan yang direndam selama beberapa waktu. Manisan terdiri dari
manisan buah basah dan manisan buah kering. Perbedaannya ada pada proses pembuatan, daya
awet, dan kenampakannya. Salah satu yang dapat dijadikan manisan adalah buah pare.
Buah pare (Momordica charantia) merupakan tanaman berbuah pahit yang hidup di daerah
beriklim tropis serta sering diolah menjadi sayuran, teh, dan manisan basah maupun manisan
kering. Rasa pahit yang timbul dan masih terasa pada olahan pare membuat masyarakat masih
enggan mengonsumsinya. Pengolahan buah pare menjadi manisan disarankan karena dapat
menyamarkan rasa pahit, memperpanjang umur simpan, dan meningkatkan nilai ekonomi buah
pare.
BAB I PENDAHULUAN
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah ada pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap hasil uji organoleptik manisan
basah buah pare?
2. Apakah ada pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap daya simpan manisan basah buah
pare?

TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap hasil uji organoleptik manisan
basah buah pare.
2. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap daya simpan manisan basah buah
pare.

MANFAAT
1. Dapat mengetahui secara langsung cara pembuatan manisan basah buah pare dengan pemberian
ekstrak daun kelor.
2. Dapat menambah pengetahuan mengenai zat adiktif yang aman pada olahan makanan.
3. Dapat menambah pengetahuan tentang pemanfaatan daun kelor dan buah pare untuk
penganekaragaman pangan.
4. Dapat menambah tingkat kesukaan masyarakat terhadap buah pare.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAUN KELOR
PENGERTIAN TANAMAN
KELOR
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman famili Moringaceae asal India yang biasa hidup di daerah
tropis dan subtropis. Tanaman kelor merupakan tanaman perdu dengan tinggi 7-11 meter dan tumbuh subur hingga
ketinggian 700m dpl serta memiliki toleransi terhadap kekeringan di musim kering hingga 6 bulan.
KANDUNGAN DAUN
KELOR
Daun kelor kaya akan nutrisi seperti Ca, Fe, protein, dan vitamin A, B, C. Daun kelor juga mengandung berbagai
macam asam amino dan fenol sebagai penangkal radikal bebas. Beberapa bahan aktif pada daun kelor diantaranya:
flavonoid, fenol, quercetin, dan alkaloid.
MANFAAT EKSTRAK DAUN
KELOR
Ekstrak daun kelor memiliki kandungan nutrisi mikro sebanyak 7 kali vitamin C pada jeruk, 4 kali vitamin A pada
wortel, 4 gelas kalsium susu, 3 kali potassium pada pisang, dan protein dalam 2 yogurt. Kandungan kalsium pada
ekstrak daun kelor kering lebih tinggi sejumlah 1600-2200mg daripada ekstrak daun kelor basah sejumlah 350-
550mg. Ekstrak daun kelor juga bermanfaat sebagai antibakteri terhadap bakteri Esherichia coli dan Staphylococcus
aureus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANISAN BUAH
Merupakan buah-buahan yang direndam dengan larutan gula selama beberapa waktu sebagai hidangan pelengkap untuk merangsang
nafsu makan. Manisan dibuat dengan merendam pada larutan gula. Perendaman manisan akan membuat kadar gula meningkat serta
kadar air berkurang sehingga pertumbuhan mikroba terhambat dan buah menjadi lebih tahan lama. Manisan juga dibuat untuk
memperbaiki cita rasa buah yang masam menjadi manis.

MANISAN BUAH
PARE
Manisan buah pare merupakan makanan olahan yang dibuat dari buah pare dengan cara direndam dalam air gula.
KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH PARE PADA
MANISAN
Buah pare mengandung β-karoten 5 kali lebih besar daripada wortel, yakni sebesar 0,7822mg/100g. Vitamin C yang
terkandung dalam buah pare sebesar 52mg/100g yang berperan dalam metabolisme pembuangan kolesterol,
memperbaiki kekuatan pembuluh darah, dan antimikrobia. Kandungan kimia lain pada buah pare diantaranya:
alkaloid, momordisin, karoten, glikosida, saponin, sterol/terpen, karantin, hidroksitriptanin, vitamin A dan B, dan
polipeptida. Efek buah pahit pada buah pare berperan sebagai penurun kadar gula darah (hypopglycemic effect).
Riset lain menjelaskan buah pare berkhasiat sebagai antidiabetes, antikanker, dan anti AIDS dimana antivirus HIV
dapat menyembuhkan penyakit kanker.
BAB III METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN
Eksperimental

VARIABEL
PENELITIAN
VARIABEL BEBAS
Variasi penambahan ekstrak daun kelor

VARIABEL KONTROL
Jumlah penambahan gula, garam, kapur, air, dan waktu pemanasan

VARIABEL TERIKAT
Kualitas manisan buah pare
BAB III METODE PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
PEMBUATANLANGKAH KERJA
ALAT PEMBUATAN
EKSTRAK DAUN PEMBUATAN MANISAN PARE
• Blender EKSTRAK DAUN
KELOR • Dipotong buah pare seperti bentuk lingkaran cincin dan
• Sendok KELOR
• Timbangan • Dicuci bersih daun kelor dan dibuang bijinya dengan sendok
• Pisau ditiriskan • Direndam buah pare dengan 1L air dan 1g garam dan
• Baskom • Ditimbang daun kelor didiamkan selama 15 menit
• Kompor gas sebanyak 100g dan • Ditiriskan dan dibuang air rendaman pare lalu buah pare
ditambah air sebanyak dicuci sampai bersih
• Gelas ukur
• Gelas jar 100mL lalu diblender • Direndam buah pare dengan 2g air kapur dan 1L air selama
• Disaring daun kelor yang 120 menit
sudah diblender dengan • Ditiriskan dan dicuci rendaman buah pare dengan air kapur
BAHAN saringan kelapa supaya bersih dan tidak terasa pahit
• Daun kelor 1500g • Disaring kembali • Direbus buah pare selama 5 menit hingga berwarna hijau
• Akuades menggunakan kain saring kecoklatan
• Buah pare sehingga diperoleh sari daun • Ditiriskan pare dan ditambahkan sirup gula. 1kg pare
• Air kelor ditambah 500g gula pasir, 1L air, dan 0,5g asam sitrat
• Gula rafinasi • Dicampurkan pare dengan sirup hingga menjadi manisan
• Garam lalu dikemas dalam gelas jar yang sudah disterilisasi
• Air kapur • Ditutup rapat gelas jar dan dipasteurisasi dengan
pengukusan selama 45 menit

Anda mungkin juga menyukai