Anda di halaman 1dari 27

ASKEP ABORTUS

By : APRIZA,Ns.S.Kep
PENGERTIAN
Abortus adalah pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin
mampu hidup di luar kandungan
dengan berat badan kurang dari
1000 gram atau umur kehamilan
kurang dari 28 minggu (IKPK dan
KB, 1992).
Abortus adalah keluarnya janin
sebelum mencapai viabilitas.
Dimana masa gestasi belum
mencapai usia 22 minggu dan
beratnya kurang dari 500gr
(Derek llewellyn&Jones, 2002).
Abortus atau keguguran dibagi
menjadi

1. Berdasarkan kejadiannya
a. Abortus spontan terjadi tanpa
ada unsur tindakan dari luar dan
dengan kekuatan sendiri

b. Abortus buatan sengaja


dilakukan sehingga kehamilan
diakhiri.
2. Berdasarkan pelaksanaanya
Abortus buatan teraupetik.
Dilakukan oleh tenaga medis
secara legalitas berdasarkan
indikasi medis
Abortus buatan illegal yang
dilakukan tanpa dasar hokum
atau melawan hokum (Abortus
Kriminalis).
3. Berdasarkan gambaran klinis
Keguguran lengkap (abortus
kompletus), semua hasil
konsepsi dikeluarkan seluruhnya.
Keguguran tidak lengkap
(abortus inkompletus),
sebagian hasil konsepsi masih
tersisa dalam rahim yang dapat
menimbulkan penyulit.
Keguguran mengancam (abortus
imminen), abortus ini baru dan masih
ada harapan untuk dipertahankan.
Keguguran tak terhalangi (abortus
insipien), abortus ini suadah
berlangsung dan tidak dapat dicegah
atau dihalangi lagi.
Keguguran habitualis, abortus yang
telah berulang dan berturut-turut
terjadi sekurang-kurangnya 3 kali.
Keguguran dengan infeksi (abortus
infeksiousus), keguguran yang
disertai infeksi sebagian besar dalam
bentuk tidak lengkap dan dilakukan
dengan cara kurang legeartis.
Missed abortion, keadaan dimana
janin telah mati sebelum minggu ke
22, tetapi tertahan dalam rahim
selama 2 bulan atau lebih setelah
janin mati.
Upaya menghilangkan konsepsi dapat dilakukan
berdasarkan :

Indikasi medis
Yaitu menghilangkan kehamilan
atas indikasi untuk menyelamatkan
jiwa ibu. Indikasi tersebut
diantaranya adalah penyakit
jantung, ginjal, atau penyakit hati
berat dengan pemeriksaan
ultrasonografi, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
dalam rahim.
Indikasi social
Pengguguran kandungan
dilakukan atas dasar aspek
social, menginginkan jenis
kelamin tertentu, tidak ingin
punya anak, jarak kehamilan
terlalu pendek, belum siap untuk
hamil dan kehamilan yang tidak
diinginkan.
ETIOLOGI
sebagian besar tidak diketahui secara
pasti, tetapi beberapa faktor yang
berpengaruh adalah :
a. Faktor pertumbuhan hasil
konsepsi, kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi dapat menimbulkan
kematian janin dan cacat bawaan
yang menyebabkan hasil konsepsi
dikeluarkan, gangguan pertumbuhan
hasil konsepsi dapat terjadi karena :
Faktor kromosom terjadi sejak
semula pertemuan kromosom,
termasuk kromosom seks
Faktor lingkungan endometrium
terjadi karena endometrium belum
siap untuk menerima implantasi
hasil konsepsi.selain itu juga
karena gizi ibu yang kurang karena
anemia atau terlalu pendeknya
jarak kehamilan.
Pengaruh luar
Infeksi endometrium
Hasil konsepsi yang dipengaruhi
oleh obat dan radiasi
Faktor psikologis
Kebiasaan ibu (merokok, alcohol,
kecanduan obat)
b. Kelainan plasenta
◦ Infeksi pada plasenta
◦ Gangguan pembuluh darah
◦ Hipertensi
c. Penyakit ibu
◦ Penyakit infeksi seperti tifus
abdominalis, malaria, pneumonia
dan sifilis
◦ Anemia
◦ Penyakit menahun seperti hipertensi,
penyakit ginjal, penyakit hati, DM
◦ Kelainan rahim
PATOFISIOLOGI
Patofisiologiterjadinya keguguran mulai dari
terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan
plasenta, yang menyebabkan perdarahan
sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan
seluruhnya atau sebagian masih tertinggal,
yang menyebabkan berbagai penyulit.
Oleh karena itu keguguran memberikan
gejala umum sakit perut karena kontraksi
rahim, terjadi perdarahan, dan disertai
pengeluaran seluruh atau sebagian hasil
konsepsi
Bentuk perdarahan bervariasi
diantaranya :
Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
Sekaligus dalam jumlah besar dapat
disertai gumpalan
Akibat perdarahan, dapat
menimbulkan syok, nadi meningkat,
tekanan darah turun, tampak anemis
dan daerah ujung (akral) dingin.
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala pada abortus Imminen :
Terdapat keterlambatan dating bulan
Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau
mules
Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim
sama dengan umur kehamilan dan terjadi
kontraksi otot rahim
Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari
kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih
tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim
Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif
Tanda dan gejala pada abortus
Insipien :
Perdarahan lebih banyak
Perut mules atau sakit lebih
hebat
Pada pemariksaan dijumpai
perdarahan lebih banyak, kanalis
servikalis terbuka dan jaringan
atau hasil konsepsi dapat diraba
Tanda dan gejala abortus Inkomplit :
a. Perdarahan memanjang, sampai
terjadi keadaan anemis
b. Perdarahan mendadak banyak
menimbulkan keadaan gawat
c. Terjadi infeksi ditandai dengan
suhu tinggi
d. Dapat terjadi degenerasi ganas
(kario karsinoma)
Tanda dan gejala abortus
Kompletus :
Uterus telah mengecil
Perdarahan sedikit
Canalis servikalis telah tertutup
Tanda dan gejala Missed
Abortion :
Rahim tidak membesar, malahan
mengecil karena absorbsi air
ketuban dan maserasi janin
Buah dada mengecil kembali
DIAGNOSA DAN INTERVENSI
Diagnosa keperawatan yang sering
muncul adalah :
1. Kecemasan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang
abortus
Tujuan : kecemasan ibu berkurang
Tindakan :
Lakukan komunikasi terapetik dengan
pasien
Berikan informasi tentang abortus
Yakinkan pasien tentang diagnosa
2. Resiko infeksi berhubungan
dengan pendarahan pervaginam

Tujuan : infeksi dapat dicegah


Tindakan :
Observasi perdarahan
Observasi TTV
Lakukan tindakan sesuai
prosedur aseptic
Kolaborasi pemberian obat
antibiotik
3. Gangguan rasa nyaman; nyeri
berhubungan dengan kontraksi uterus,
perubahan dinding endometrium dan
jalan lahir
Tujuan : nyeri berkurang
Tindakan :
Kaji skala nyeri
Anjurkan pasien untuk bedrest
total
Berikan pasien posisi yang nyaman
Kolaborasi pemberian obat
analgetik
4. Resiko syok hipofolemik
berhubungan dengan
perdarahan pervaginam
Tujuan : syok dapat dicegah

Tindakan :
Observasi perdarahanObservasi TTV
Anjurkan pasien untuk bedrest total
Kolaborasi pemberian obat anti
koagulan
5. Berduka berhubungan dengan
kehilangan
Tujuan : pasien dan keluarga tabah menghadapi
kenyataan kehilangan
Tindakan :

Beri dorongan klien dan keluarga untuk dapat


menerima keadaan
Memotivasi pasien dan keluarga untuk tabah dan
sabar
Bila berlebihan kolaborasi untuk konsultasi dengan
psikolog
tag : askep abortus, asuhan keperawatan abortus,
pathway abortus, abortus kompletus, abortus
inkompletus, abortus imminen, abortus insipien,
abortus infeksiousus, Missed abortion

Anda mungkin juga menyukai