Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 6 :

Wahyu Hindarto Dwi Fitri Jumiati

Hafif Fatana Putra Mayang Dwi Apritania

Firda Nuraini Firdha Khusnul Khotimah

Servita Renida Mareta Sari


Model
Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Model pendokumentasian askep

SOR
PIE (source oriented
(problem – record)
intervention –
evaluation)

FOCUS
(process
oriented system)

CBE
(Charting by
exception)

POR
(problem
oriented record)
PsOR
(progress
oriented record)
PENGERTIAN SOURCE ORIENTED RECORD
(SOR)

Sistem model pendokumentasian ini


berorientasi pada sumber informasi.
Dokumentasi ini memungkinkan setiap
anggota tim kesehatan membuat catatannya
sendiri dari hasil observasi. Hasil pengkajian
tersebut dikumpulkan menjadi satu. Setiap
anggota dapat melaksanakan aktifitas
profesionalnya secara mandiri tanpa
tergantung dengan tim kesehatan lainnya.
KOMPONEN SOURCE ORIENTED
RECORD (SOR)
– Lembar penerimaan berisi – Format catatan perawat.
biodata. – Riwayat
– Catatan dokter. penyakit/perawatan/pemerik
– Riwayat medik/penyakit. saan.
– Catatan perawat. – Perkembangan pasien.
– Catatan dan laporan khusus. – Format pemeriksaan
– Formulir grafik. laboratorium, x-ray, dll.
– Format pemberian obat. – Formulir masuk rs.
– Formulir untuk operasi yang
ditandatangani oleh
pasien/keluarga.
KEUNTUNGAN SOURCE ORIENTED
RECORD (SOR)

1. Data disajikan secara berurutan dan mudah diidentifikasi.


2. Memudahkan perawat untuk melakukan akses secara mandiri
informasi kesehatan pasien yang telah dicatat.
3. Format dapat menyederhanakan proses pencatatan
masalah, kejadian, perubahan, intervensi
KERUGIAN SOURCE ORIENTED
RECORD (SOR)
• Risiko data yang terfragmentasi karena pencatatan
dibuat tidak berdasarkan urutan waktu.
• Data yang terdokumentasi kadang-kadang lebih sulit
mencari data sebelumnya, tanpa harus mengulang pada
awal.
• Dokumentasi bersifat superficial tanpa data yang jelas.
• Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber
untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien.
• Pelaksanaan asuhan keperawatan memerlukan waktu
lebih lama.
PENGERTIAN PROCESS-
ORIENTED SYSTEM (FOCUS)

• Pencatatan model Focus menggambarkan


suatu proses pencatatan yang memfokuskan
pada keluhan klien, dokumentasi ini
digunakan untuk mengorganisir dokumentasi
asuhan keperawatan.
• Focus dapat dipergunakan untuk menyusun
fungsi DAR sebagai kunci dan pedoman
terhadap kewajiban orientasi proses.
Keuntungan Process-oriented
System (Focus)

1. Istilah fokus lebih luas dan positif dibandingkan penggunaan


istilah “Problem”.
2. Pernyataan fokus, pada tingkat yang tinggi, adalah diagnosa
keperawatan.
3. Fokus dengan DAR adalah fleksibel dan menyediakan kunci
dan pedoman pencatatan diagnosa keperawatan.
4. Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan pada beberapa
bagian pada format.
5. Sistem ini mudah dipergunakan dan dimengerti oleh tenaga
kesehatan lainnya. Bahasa dan proses pencatatan
menggunakan istilah umum.
Kerugian Process-oriented System (Focus)

1. Penggunaan pencatatan action dapat


membingungkan, khususnya tindakan yang akan
atau yang telah dilaksanakan.
2. Penggunaan Fokus pada kolom tidak konsisten
dengan istilah pada rencana tindakan
keperawatan.
PROBLEM ORIENTED RECORD
(POR)
• Model dokumentasi ini merupakan
pengembangan dari dokumentasi model SOR.
Dokumentasi ini merupakan alat yg efektif
guna mendokumentasikan sistem pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada klien.
Pendokumentasian ini memungkinkan
digunakan oleh multidisplin tenaga kesehatan
dengan pendekatan pemecahan masalah.
Komponen Model Dokumentasi POR

DAFTAR
DATA DASAR
MASALAH

DAFTAR AWAL
CATATAN
RENCANA PERKEMBANGAN
ASUHAN
KEUNTUNGAN PROBLEM
ORIENTED RECORD (POR)
1. Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam rencana
tindakan keperawatan.
2. Kesinambungan pelaksanan asuhan keperawatan
terdokumentasi dengan baik.
3. Hasil evaluasi dan penyelesaian masalah disusun secara jelas.
Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik.
4. Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada
masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas
dokumentasi.
5. Daftar masalah merupakan “checklist” untuk diagnosa
keperawatan dan masalah klien. Daftar masalah dibuat untuk
mengingatkan perawat agar mendapatkan perhatiannya.
KERUGIAN PROBLEM ORIENTED
RECORD (POR)
1. Dapat menimbulkan kebingungan karena setiap informasi yang
masuk dicatat pada daftar masalah.
2. Penekanan hanya berdasarkan masalah yang di keluhkan klien,
sedangkan kondisi tentang penyakit dan ketidakmampuan tidak
tergali dengan baik sehingga mengakibatkan pada pendekatan
pengobatan yang menjadi negatif.
3. Kemungkinan muncul kesulitan bilamana daftar masalah belum
dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru dikeluhkan
oleh klien.
4. SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika
sering adanya target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat
lambat.
5. Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika
flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia.
PROGRESS ORIENTED RECORD (PsOR)

Model dokumentasi PSOR


(progress-oriented-record)
merupakan model dokumentasi
yang berorientasi pada
perkembangan dan kemajuan
klien.
KEUNTUNGAN PROGRESS ORIENTED
RECORD (PSOR)
1. Meningkatkan kualitas pencatatan observasi.
2. Memperkuat aspek legal.
3. Memperkuat/menghargai standar keperawatan.
4. Menjadikan dokumentasi keperawatan lebih tepat.
5. Mengurangi fragmentasi data pasien.
6. Menngkatkan ketersediaan data pasien.
7. Memperkuat perbandingan data dari beberapa periode waktu.
8. Menyesuaikan catatan yang relevan secara legal dan info
yang berguna.
9. Membatasi narasi yang terlalu luas.
KERUGIAN PROGRESS ORIENTED
RECORD (PSOR)
1. Memperluas catatan medik dan menciptakan
penggunaan penyimpangan.
2. Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan
format.
3. Memungkinkan bagian penting dari format tidak
digunakan.
4. Tidak cukupnya ruang untuk pencatatan tentang
kejadian yang tidak biasa terjadi.
5. Bertahan untuk menggunakan lembar alur.
CHARTING BY EXCEPTION (CBE)
• Model dokumentasi ini hanya mencatat secara naratif hasil
pengkajian yang menyimpang dari data normal atau standar
yang ada. Model pendokumentasian seperti ini mengurangi
penggunaan waktu yang lama, karena lebih menekankan pada
data yang penting saja, mudah untuk mencari data yang penting,
pencatatan langsung ketika memberikan asuhan, pengkajian
yang terstandar, meningkatkan komunikasi antara tenaga
kesehatan, lebih mudah melacak respons klien dan lebih murah.
KEUNTUNGAN CHARTING BY
EXCEPTION (CBE)
1. Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan
intervensi.
2. Data yang tidak normal nampak jelas, sehingga mudah
ditandai dan dipahami.
3. Data normal atau respon yang diharapkan tidak menganggu
informasi lain.
4. Pencatatan lebih fokus dan duplikasi dapat dihindari.
5. Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya.
6. Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien.
7. Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentasi.
8. Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan
yang permanen.
KERUGIAN CHARTING BY EXCEPTION
(CBE)
1. Dokumentasi sangat tergantung pada “checklist”.
2. Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak
ada.
3. Hasil pengamatan rutin sering diabaikan.
4. Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya
didokumentasikan.
5. Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain.
6. Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan
dengan adanya suatu kejadian.
PROBLEM-INTERVENTION-
EVALUATION (PIE)
• Sistem dokumentasi ini menggunakan
pendekatan orientasi-proses dokumentasi dengan
penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa
keperawatan. Penggunaan format ini sangat tepat
digunakan pada pemberian asuhan keperawatan
primer. Pada keadaan klien yang akut, perawat
primer dapat melaksanakan dan mencatat
pengkajian waktu klien masuk dan pengkajian
sistem tubuh dan diberi tanda PIE setiap hari.
KEUNTUNGAN PROBLEM-
INTERVENTION-EVALUATION (PIE)
1. Memungkinkan penggunaan proses keperawatan.
2. Rencana tindakan dan catatan perkembangan
dapat dihubungkan.
3. Memungkinkan pemberian asuhan keperawatan
yang kontinyu karena secara jelas
mengidentifikasi masalah klien dan intervensi
keperawatan.
4. Perkembangan klien, mulai dari masuk sampai
pulang dapat dengan mudah digambarkan.
KERUGIAN PROBLEM-INTERVENTION-
EVALUATION (PIE)

1.Tidak dapat dipergunakan untuk


pencatatan pada semua ilmu.
2.Pembatasan rencana tindakan
yang tidak aplikatif untuk
beberapa situasi keperawatan.
N TGL PROBLEM INTERVENSI EVALUAS TTD
O /JA (P) (I) I
M (E)
P S M
Ketidak
1. 10- efektifan tujuan: pola nafas efektis setelah S S S
10- pola nafas dilakukan perawatan selama 24 O O O
b/d
10/ kurangnya jam
A A AP
10. pengemb
angan Criteria hasil: (NOC)
10 paru, P P
-          Irama dan keddalaman
adanya
cairan pernafasan normal
dalam
rongga -          Sesak hilang
pleura
-          Analisis gas darah normal
-          Tidak menggunakan otot
N TGL PROBLEM INTERVENSI EVALUAS TTD
O /JA (P) (I) I
M (E)
P S M
Rencana tindakan (NIC)
1.      Posisi tidur fowler atau semi fowler
2.      Oksigen sesuai advis dokter
3.      Kolaborasi (kp)
-          Aspirasi pleura
-          Analgesic
4.      Observasi ttv
5.      Analisa gas darah

Anda mungkin juga menyukai