Anda di halaman 1dari 24

KANKER PARU

KELOMPOK 6
TITANIA SAPPANG DARIUS (C1914201049)
VALENTINUS ARYO GARUS (C1914201050)
VIAN DEANITA DIAN TARA (C1914201051)
WIEN YEHESKIEL S RANGNGA (C1914201053)
WINDA SAPUTRI RAGU ADO (C1914201054)
YOHANES YOHAN (C1914201055)
YUNITA REZKI INDAH (C1914201056)
TAUFIK QURAHMAN AYUBA (C1914201101)
ANGELITA BAGA (C1814201003)
DEFENISI KANKER PARU

Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang


tidak terkendali dalam jaringan paru-paru yang
dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen
lingkungan terutama asap rokok (Suryo 2010:27).
Kanker paru dalam arti luas adalah sebuah
penyakit keganasan diparu,berasal dari keganasan
diri sendiri(primer) dan metastisis tumor di paru.
Metastisis tumor diparu adalah tumor yang
tumbuh akibat penyebaran (metastasis).
ETIOLOGI
1. MEROKOK  
Kejadian kanker paru-paru adalah sangat terkait dengan merokok, dengan kira-kira 90%
dari kanker paru-paru timbul sebagai akibat dari penggunaan tembakau. Risiko lanker
paru-paru meningkat dengan jumlah rokok-rokok yang dihisap melalui waktu dokter-
dokter merujuk risiko ini dalam hal sejarah merokok bungkus tahunan (jumlah dari
bungkus-bungkus rokok yang dihisap per hari dikaitkan dengan jumlah tahun-tahun
penghisapan).
2. Radon gas
Radon gas adalah suatu gas mulia secara kimia dan alami yang adalah suatu pemecahan
produk uranium alami (produk radio aktif). Ia pecah/hancur membentuk produk-produk
yang mengemisi suatu tipe radiasi yang mengionisasi. Radon gas adalah suatu penyebab
kanker paru yang dikenal, dengan satu estimasi 12% dari kematian-kematian kanker paru
diakibatkan oleh radon gas, atau 15.000 sampai 22.000 kematian-kematian yang
berhubungan dengan kanker paru setiap tahun di Amerika, membuat radon penyebab
utama kedua dari kanker paru di Amerika.
3. Paparan Abses
Serat-serat asbes (asbestos fibers) adalah serat-serat silikat (silicate fibers) yang dapat
menetap untuk seumur hidup dalam jaringan paru seiring dengan paparan pada asbes-
asbes.
LANJUTAN…
4. Kecenderungan keluarga
Banyak studi-studi telah menunjukkan bahwa kanker paru kemungkinan terjadi
pada saudara-saudara baik yang merokok maupun yang tidak merokok yang telah
mempunyai kanker paru daripada populasi umum. Penelitian akhir-akhir ini telah
melokalisir suatu daerah pada lengan panjang dari kromosom manusia nomor 6
yang kemungkinan mengandung suatu gen yang memberikan suatu kepekaan yang
meningkat mengembangkan kanker paru pada perokok-perokok.
5. Polusi Udara
Polusi udara dari kendaran-kendaraan, industri, dan tempat-tempat pembangkit
tenaga (listrik) dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker paru
pada individu-individu yang terpapar.
6. Kekurangan Vitamin A dan C
Fakta bahwa hasil kerja NIDDK menunjukkan bahwa vitamin C dosis tinggi telah
terbukti menjadi toksik (racun) bagi sel kanker, tetapi membiarkan sel itu sendiri
tetap normal.
PATOFISIOLOGI
Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/sub
bronkus menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga
terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanaya
pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia,
hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa
timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada
kosta dan korpus vertebra.
Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang
bronkus yang tersebar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan
ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian
distal. Gejala-gejala yang timbul dapat berupa batuk,
hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin. Wheezing
unilateral dapat terdengar pada aukultasi.
LANJUTAN…

Pada stadium lanjut, penurunan berat badan


biasanya menunjukkan adanya metastase,
khususnya pada hati. Kanker paru dapat
bermetastase ke struktur-struktur terdekat seperti
kelenjar limfe, dinding esofagus, paricardium,
otak, tulang, rangka.
KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut WHO neoplasma pleura dan paru –paru (1997):
1. Karisnoma Bronkogenik
a) Karsinoma epidermoid (skuamosa)
b) Karsinoma sel (oat)
c) Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar)
d) Karsinoma sel besar
e) Gabungan adenokarsinoma dan epidermoid
f) Lain-lain:
- Tumor karsinoid
- Tumor kelenjar bronchial
- Tumor papilaris dan epitem permukaan
- Tumor campuran dan carsinoma
- Sarcoma
- Tidak terklarifikasi
- Masotelioma
- Melanoma (price 1995)
MANIFESTASI KLINIK
1.Gejala awal
Stiridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan oleh bronkus.
2. Gejala umum
a.Batuk
Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Baik
mulai dari batuk kering tanpa membentuk sputum,tetapi berkembang
sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan purulen dalam
berespon terhadap infeksi dekunder.
b.Hemoptisis
Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang
mengalami ulserasi
c. Anoreksia,lelah,berkurang berat badan ,nyeri dada,punggung dan
badan.
d. Kesulitan bernafas dan mengi (wheezing).
KOMPLIKASI
1. Hematorak
2. Pneumotorak
3.Empiema
4. Endokarditis
5. Abses paru
6. Atelektasis
 
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi
a. Foto thorakx posterior-anterior (PA) dan Lateral serta Tomografi dada
b. Bronkhografi
2. Laboratorium
a. Sitologi (Sputum,pleural,atau nodus limfe)
b. Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
c. Tes kulit,jumlah absolute limfosit
3.Hispatologi
a.Bronkoskopi
b. Biopsi trans torakal (TTB)
c. Torakoskopi
d. Mediastinosopi
e. Torakotomi
4. Pecitraan
a. CT-Scanning
b. MRI
PENATALAKSANAAN
Pengobatan kanker paru mempertimbangkan aspek riwayat pasien,stadium
kanke,kondisi kesehatan umum pasien.
1. Pembedahan
Pembedahan dalam kanker paru –paru adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor
dan kelenjar getah bening disekitarnya. Tujuan pada pembedahan kanker paru sama
seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara
mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru – paru yang tidak terkena kanker.
a. Toraktomi eksplorasi.
Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks khususnya
karsinoma, untuk melakukan biopsy.
b. Pneumonektomi pengangkatan paru).
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
c. Lobektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula
emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulois.
Lanjutan…
d.Resesi segmental.
Merupakan pengankatan satu atau lebih segmen paru.
f. Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit peradangan yang terlokalisir.
Merupakan pengangkatan dari permukaan paru – paru berbentuk baji (potongan es).
g. Dekortikasi.
Merupakan pengangkatan bahan – bahan fibrin dari pleura viscelaris)
2. Radioterapi
pada kanker paru dapat menjadi terapi kuratif atau paliatif. Pada terapi kuratif ,radioterapi menjadi
bagian dari kemoterapi untuk non small cell carsinoma stadium IIIA.
Syarat utama untuk tindakan radioterapi untuk kuratif adalah sel kanker terlokalisir dan terdapat
kontraindikasi untuk tindakan operatif. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dosis radiasi yang
diberikan secara umum adalah 5000-6000 cGy dengan cara pemberian 200 cGy/x, 5 hari perminggu
Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah:
Hb>10 g%
Trombosit > 100.000/mm3
Leukosit >3000/dl
Sedangkan pada radiasi paliatif diberikan pada pasien dengan keadaan :
1. Pasien kurang aktif dan kurang mampu mengurus diri sendiri ataupun yang keadaanya lebih buruk
2. Penurunan berat badan >5 % dalam 2 bulan
3. Fungsi paru buruk.
Lanjutan…
3. Kemoterapi
Kemooterapi dapat diberikan pada semua kasus kanker paru. Syarat utama
harus ditentukan jenis histologis tumor karena akan menentukan jenis obat
yang akan diberikan dan keadaan pasien adalah pasien cukup aktif tapi
memerlukan bantuan. Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan beberapa
obat antikanker dalam kombinasi regimen kemoterapi. Kombinasi obat yang
bisa diberikan pada pasien adalah sebagai berikut :
1. Platinum based therapy (sisplatin atau karboplatin)
2. PE (sisplatin atau karboplatin) +etoposid
3. Paklitaksel +sisplatin atau karboplatin
4. Gemsitabin +sisplatin atau karboplatin
5.Dosetaksel + sisplatin atau karboplatin
4. Imunoterapi
Banyak pasien dengan kanker paru-paru mengalami gangguan imun. Agen
imunoterapi (Cytokin) bisa diberika.
 
PATOFLODIAGRAM
PENGKAJIAN
1. Keadaan Umum: lemah, sesak yang disertai dengan nyeri dada.
2. Tanda-tanda Vital
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Penyakit paru kronis sebelumnya yang telah mengakibatkan pembentukan jaringan parut
dan fibrosis pada jaringan paru.
4. Anamnesa dan observasi
a. Aktivitas/ istirahat.
Gejala : Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin, dispnea karena
aktivitas.
Tanda : Kelesuan( biasanya tahap lanjut).
b. Sirkulasi.
Gejala : JVD (obstruksi vana kava).
Bunyi jantung : gesekan pericardial (menunjukkan efusi).
Takikardi/ disritmia.
Jari tabuh.
c. Integritas ego.
Gejala : Perasaan takut, takut dilakukan pembedahan.
Menolak kondisi yang berat/ potensi keganasan.
Tanda : Kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang -ulang.
Lanjutan…
d. Eliminasi
Gejala : Diare yang hiang timbul (karsinoma sel)
Peningkatan frekuensi/jumlah urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor
epidermoid)
e. Makanan atau cairan
Gejala : Kurus,atau penampilan kurang berbobot (tahap lanjut)
Edema wajah/leher,dada punggung (obstruksi vena kava )
Edema wajah/periorbital (ketidak seimbangan hormonal,karsinoma sel
kecil) ,Glukosa dalam urine (ketidak seimbangan hormonal,tumor
epidermoid ).
f. Nyeri /kenyamanan
Gejala : nyeri dada(tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu
pada tahap lanjut) dimana dapat/tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan
posisi.
Nyeri bahu/tangan (khususnya pada sel besar atau adenokarsinoma)
Nyeri abdomen hilang timbul.
Lanjutan…
g. Pernafasan
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan atau produksi
sputum, nafas pendek
Pekerja yang terpajan polutan ,debu industri
Serak,parralysis pita suara
Riwayat merokok: perokok berat dan kronis
Tanda : Dispnea,meningkat dengan kerja peningkatan fremitus taktil (menunjukkan
konsolidasi), mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran udara),mengi
menetap, pentimpangan trakea (area yang mengalami lesi),hemoptisis.
h. Keamanan
Tanda : Demam mungkin ada (sel besar atau karsinoma),kemerahan, kulit pucat,
(ketidak seimbangan hormonal,karsinoma sel kecil)
i. Seksualitas
Tanda : ginekomastia (perubahan hormon neoplastik,karsinoma sel besar)
j. Penyuluhan
Gejala : Faktor resiko keluarga, kanker(khususnya paru), tuberculosis
Kegagalan untuk membaik.
 
Lanjutan…
5. Pengkajian
a. Sistem pernafasan
Sesak nafas, nyeri dada
Batuk produktif tak efektif
Suara nafas: mengi pada inspirasi
Serak, paralysis pita suara
b.Sistem kardiovaskuler
Tachycardia,disritmia
Menunjukkan efusi (gesekan pericardial)
c.Sistem gastrointestinal
Anoreksia,disfagia,penurunan intake makanan,berat badan menurun.
d. Sistem urinarius
Peningkatan frekuensi jumlah urin
e. Sistem neurologis
Perasaan takut/takut hasil pembedahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
hipoventilasi
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhungan
dengan Adanya jalan nafas buatan ,Benda asing
dalam jalan nafas, Eksudat dalam alveoli,
Hiperplasia pada dinding bronkus, Mukus
berlebih, Penyakit paru obstruksi kronis, Sekresi
yang bertahan, Spasme jalan nafas.
3. Ketakutan/ansietas berhubungan dengan Krisis
situasi, Ancaman untuk perubahan status
kesehatan, takut mati , faktor psikologis.
Lanjutan…

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi,


tindakan, prognosis berhubungan dengan Kurang
informasi, kesalahan interpretasi informasi,
kurang mengingat.
Intervensi

No s Diagnosa Noc Nic Rasional


1. Kerusakan Menujukan 1. kaji status pernafasan - Dispnea merupakan
pertukaran gas perbaikan dengan sering, catat mekanisme
b/d Hipoventilasi ventilasi dan peningkatan frekuensi kompensasi adanya
tahanan jalan nafas
oksigenasi atau upaya pernafasan - : Bunyi nafas dapat
adekuat dangan atau perubahan pola menurun, tidak sama
GDA dalam nafas. atau tak ada pada
rentang normal 2. Catat ada atau tidak area yang sakit.
dan bebas gejala adanya bunyi tambahan - Rasional :
distress dan adanya bunyi penurunan
pernafasan. tambahan,misalnya oksigenasi bermakna
  krekels, mengi. terjadi sebelum
sianosis, sianosis
3. Kaji adanya sianosis sentral dari organ
4. kolaborasi pemberian hangat contoh lidah,
oksigen lembab sesuai bibir dan daun
indikasi. telinga adalah paling
5. Awasi atau gambarkan indikatif.
seri GDA
Intervensi

No Diagnosa Noc Nic Rasional

2. Bersihan jalan nafas Kriteria Hasil : 1. Catat perubahan upaya - penggunaan


tidak efektif b/d a. Menunjukan dan pola nafas otot
Adanya jalan nafas hilangnya dispnea 2. Observasi penurunan interkostal/abdo
ekspensi dinding dada
buatan , Benda Mempertahnakan 3. Catat karakteristik
minal dari
asing dalam jalan jalan nafas paten batuk (misalnya menetap, paelebaran nasal
nafas, dengan bunyi nafas efektik, tak efektif), juga menunjukan
Eksudat dalam bersih produksi dan karakteristik peningkatan
alveoli, Hiperplasia b. Mengeluarkan sputum upaya bernafas.
pada dinding mucus tanpa kesulitan 4. Pertahankan posisi - Ekspansi dada
bronkus, Mukus c. Menunjukan tubuh/ kepala tepat dan terbatas atau
berlebih, Penyakit perilaku untuk gunakan alat jalan nafas tidak sama
sesuai kebutuhan
paru, obstruksi memperbaiki / 5. Kolaborasi pemberian sehubungan
kronisSekresi yang mempertahankan bronkodilator, contoh dengan
bertahan, pasme bersiahan jalan nafas aminofilin , albuterol dll. akumulasi
jalan nafas . Awasi untuk efek cairan,edema,da
Samping merugikan dari n sekret dalam
obat, contoh takikardi, seksi lobus.
hipertensi, tremor,
insomnia
Intervensi

No Diagnosa Noc Nic Rasional


3. Ketakutan / Kriteria Hasil : a. Observasi - Memburuknya
ansietas b/d : a. Menyatakan peningkatan gelisah, penyakit dapat
Krisis situasi, kesadaran terhadap emosi labil meneyababkan
Ancaman untuk ansietas dan cara b. pertahankan atau meningkatkan
perubahan status sehat untuk lingkungan tenang ansietas
kesehatan, takut mengatasinya dengan sedikit - menurunkan
mati , faktor b. Mengakui dan rangsangan ansietas dengan
psikologis. mendiskusikan takut c. Tunjukan/bantu menkingkatkan
Tampak rileks dan dengan teknik relaksasi dan
melaporkan ansietas relaksasi penghematan
menurun sampai ,meditasi,bimbingan energi
tingkat dapat imajinasi - memberikan
ditangani d. dorong pasien kesempatan untuk
Menunjukan untuk megakui dan pasien menangani
pemecahan masalah menyatakan perasaan ansietasnya sendiri
dan pengguanan dan merasa
sumber efektif. terkontrol
Intervensi

No Diagnosa Noc Nic Rasional

4. Kurang pengetahuan Kriteria Hasil : 1. Dorong belajar - sembuh dari


mengenai a. Menjelaskan untuk memenuhi gangguan gagal
kondisi,tindakan,prog hubungan antara kebutuhan paru dapat sangat
nosis. b/d proses penyakit dan pasien,berikan menghambat
lingkup perhatian
Kurang informasi, terapi informasi dalam cara pasien, konsentrasi
kesalahan Menggambarkan/me yang jelas/ringkas. dan energi untuk
interpretasi nyatakan diet 2. Berikan informasi penerimaan
informasi, kurang b. Obat dan program verbal dan tertulis informasi/tugas
mengingat. aktivitas tentang obat baru.
c. Mengidentifikasi 3. Kaji konseling - pemberian
dengan benar tanda nutrisi tentang instruksi
dan gejala yang renvana pengguanaan obat
yang aman
memerlukan makan,kebutuhan memampukan
perhatian medic makanan kalori tinggi. pasien untuk
Membuat 4. Berikan pedoman mengikuti dengan
perencanaan untuk untuk aktivitas. tepat program
perawatan lanjut. pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai