VEKTOR
PRESENTED BY GROUP 5
- DWIGITA MELANI C. LIMBONG
- FITRIAH ULFA SIMAMORA
- SODO LANANG BJ KATIO
- WARDATUL MAWADDAH TANJUNG
Membangun dan Bebas Linear
Membangun (Pembentang)
Definisi :
Jika V ruang vektor, himpunan vektor S ={u1, u2, … ,
um} adalah anggota dari ruang vektor V, ruang vektor W
yang merupakan himpunan semua kombinasi linear dari
vektor S disebut ruang vektor yang dibangun oleh S dan
S disebut himpunan pembangun (pembentang) ruang
vektor W.
Penyelesaian:
Misalkan himpunan S membangun vektor R3, ambil sembarang vektor = (a, b, c) di R 3, maka (a,
b, c) haruslah kombinasi linear dari vektor-vektor yang ada di himpunan S.
Jika vektor (a, b, c) merupakan kombinasi linear dari vektor-vektor yang ada di himpunan S,
maka sistem persamaan akan konsisten jika tidak ada baris nol pada matriks S atau mempunyai
solusi trivial setelah dilakukan eliminasi Gauss Jordan.
Karena tidak terdapat baris 0 maka pastilah semua vektor R3 merupakan kombinasi linear dari
himpunan S. Jadi himpunan S membangun vektor R 3
Bebas Linear
•Definisi
Suatu himpunan vektor-vektor {u1, u2, ..., un}
dikatakan bebas linear jika persamaan
mengakibatkan bahwa atau hasilnya adalah trivial.
Contoh
Diketahui vektor u, v, w R3, dengan u = (1,-2,1),
v = (2,2,-1), dan w = (-1,1,-1). Selidikilah vektor-
vektor tersebut bebas linear atau bergantung linear!
Penyelesaian: Akan didapat hasil
Untuk melihat apakahvektor u, v,
w bebas linear, harus diperiksa
apakah k1 = k2 = k3 = 0
Dari matriks tersebut,
k1(1,-2,1) + k2(2,2,-1)+ k3(-1,1,- diperoleh persamaan:
1) = (0,0,0)
(k1, -2k1, k1) + (2k2, 2k2, -k2) + (- k1 = 0
k3, k3, -k3) = (0,0,0) k2 = 0
(k1 + 2k2 + (-k3), -2k1 + 2k2 + k3,
k1 + (-k2) + (-k3)) = (0,0,0) k3 = 0
Sehingga diperoleh jadi, vektor-vektor tersebut
persamaannya: bebas linear.
k1 + 2k2–k3 = 0
-2k1 + 2k2 + k3 = 0
k1– k2–k3 = 0
Selesaikan persamaan
dengan menggunakan metode
Gauss Jordan
Tidak bebas linear
(bergantung linear)
•Definisi
:
Suatu himpunan vektor-vektor {u1, u2, ..., un}
disebut tak bebas linear jika terdapat skalar-
skalar yang tidak semuanya nol.
Contoh :
Tentukan apakah vektor-vektor u1 = (1,-2,3), u2
= (5,6,-1), u3 = (3,2,1) membentuk suatu
himpunan yang tak bebas linear atau
himpunan yang bebas linear.
•Penyelesaian
Dari matriks di atas, diperoleh
Persamaan vektor adalah: persamaan:
k1(1,-2,3) + k2(5,6,-1)+ k3(3,2,1) Misalkan
=(0,0,0) k3 = t
(k1, -2k1, 3k1) + (5k2, 6k2, -k2) + maka:
(3k3, 2k3, k3) = (0,0,0)
(k1 + 5k2 + 3k3, -2k1 + 6k2 +2k3, 3k1 k1+ k3= 0
+ (-k2) +k3) = (0,0,0)
Sehingga diperoleh persamaannya: k1 + t= 0
k1 + 5k2 + 3k3 =0
-2k1 + 6k2 +2k3= 0
3k1– k2 +k3 = 0 k1 = - t
Persamaan diselesaikan
menggunakan metode Gauss Jordan k2 + k3= 0
Akan didapat hasil :
k2 + t= 0
k2 = - t
A=
Det(A) =
R = baris C = kolom
Yang dibentuk dari kolom-kolom matriks A dinamakan vector –vektor kolom dari
a ruang bagian R pangkat n yang dibangun oleh vector – vektor baris yang
dinamakan ruang dari A dan ruang bagian dari r ^ m pangkat m yang dibangun
oleh vector –vektor kolom dinamakan ruang kolom dari A.
Teorema 3.4: Operasi baris elementer Vektor – vector baris yang tak nol di
tidak mengubah ruang baris matriks dalam sebuah echelon baris dari sebuah
Bukti : matriks A membentuk sebuah baris untuk
Misalkan vektor-vektor dari matriks ruang baris dari A.
A adalah baris A dan Misalkan matriks B Bukti:
didapat dari A dengan melakukan operasi Menurut teorema 1, ruang baris sebuah
baris elementer kita dapat memperlihatkan matriks tidak berubah jika matriks
bahwa tiap-tiap vektor di dalam ruang tersebut direduksi menjadi matrik echelon
baris dari B yang juga berada dalam ruang baris. Vektor – vector baris yang tak nol
baris A sebaliknya tiap-tiap vektor di ini membentuk sebuah basis untuk ruang
dalam ruang baris dari B jika terjadi baris tersebut.
kelebihan maka dapat disimpulkan bahwa
A dan B mempunyai ruang baris yang
sama.
Jika operasi tersebut adalah
pertukaran baris maka A dan B
mempunyai Ruang baris yang sama jika di
operasi baris tersebut adalah pertukaran
baris maka B dan A mempunyai vektor-
vektor yang sama akibatnya A dan B
mempunyai ruang dan baris yang sama
jika operasi baris tersebut adalah perkalian
dari sebuah baris dengan sebuah skalar
atau penambahan kelewatan Suatu baris
pada baris yang lainnya maka vektor
vektor Baris dari B adalah kombinasi
linear dari Baris B juga akan terletak
dalam ruang baris dari B berada di dalam
Ruang Hasil Kali Dalam (Inner
Product)
Definisi:
Misalnya V adalah suatu ruang vektor, dan u, v V maka notasi
< u, v > dinamakan hasil kali dalam jika memenuhi (1) aksioma
simetris, (2) aksioma aditivitas, (3) aksioma homogenitas dan
(4) aksioma kepositivitas. Ruang vektor yang dilengkapi
dengan hasil kali dalam disebut ruang hasil kali dalam.
Untuk semua u, v, dan w dalam V dan scalar k :
(1). <u,v> = <v,u> (Simetris)
(2). <u + v,w> = <u,v> + <v,w> (Aditivitas)
(3). <ku,v> = k<u,v> (Homogenitas)
(4). <v,v> ≥ 0 dan<v,v> = 0 (Positivitas)
jika hanya jika v = 0 Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah
hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kali dalam riil.
Contoh:
Misal u = (u1, u2), v = (v1,v2) adalah (3). <ku,v> = 3 (ku1) v1 + 2 (ku2)
vektor – vektor pada R2. v2
Tunjukan bahwa <u,v> = 3 u1 v1+ = k (3 v1 u1 + 2 v2 u2)
2 u2 v2 adalah ruang hasil kali = k<u,v>
dalam
Jawab: (4). <u,v> = 3 v1v1 + 2 v2v2
Kita akan buktikan bahwa <u,v> = 3v12 + 2v22 ≥ 0
memenuhi keempat aksioma diatas dan
(1). <u,v> = 3 u1 v1 + 2 u2 v2 <u,v> = 3 v1v1 + 2 v2v2
= 3 u 1 v1 + 2 u 2 v 2 = 3 v12 + 2v22jikahanyajika v1 = v2
= <v,u> = 0 atau v = 0
(2). Jika w = (w1,w2), maka jadi, <u,v> = 3 u1 v1 + 2 u2 v2
<u + v,w> = 3(u1 v1)w1 + 2 (u2 v2) adalahruanghasil kali dalam
w2
= 3 u 1 v 1 + 3 v 1 w1 + 2 u 2 w 2 + 2 v 2
w2
= (3u1 w1 + 2 u2 w2) + (3 v1 w1 + 2
v2 w2)
= <u,w> + <v,w>
Sifat – Sifat: Bukti :
Jika u, v, w adalah vektor <u,v + w> = <v> + <w, u>
– vektor dalam ruang hasil (Simetris)
kali dalam riil dan k = <v, u> + <w, u>
sembarang skalar, maka: (Aditivitas)
(a). <o,v> = <v,o> = 0 = <u,v> + <u,w>
Bukti : (Simetris)
<o, v> = <o, v> (Sifat
vektor nol) (c). <u,kv> = k<u,v>
= 0 <o, v> Bukti :
(Homogenitas) <u,kv> = k<u,v>
=0 (Sifat (Simetris)
perkalian bilangan real = k <v, u
dengan bilangan real nol) (Homogenitas)
= k <u, v>
(b). <u + <v, w> = <u,w> (Simetris)
+ <v,w>