2. REDHA PURNAMA 1801090 3. GHINA MUHARRANI 1801067 4. GINA PUTRI 1801062 5. ECHA SEPTIANA 1801010 6. KURNIA ARDILLA 1601026 7. MUHAMMAD ARISCHAL KURNIAWAN 1801039 Autoimun Pengertian Autoimun • Autoimunitas adalah respons imun terhadap anti gen jaringan sendiri yang disebabkan kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk memper tahankan self tolerance sel B, sel T atau keduany a • Autoimunitas terjadi karena self antigen yang da pat menimbulkan aktivasi, proliferasi serta difere nsiasi sel T autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan dari berbagai o rorganbaik antibodi maupun sel T atau keduanya dapat berperan dalam patogenesis penyakit autoi mun. Contoh dan gejala penyakit autoimun • Lupus, dapat memengaruhi hampir semua sistem organ da n menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kul it, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepa la, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan. • Penyakit Graves; dapat mengakibatkan kehilangan berat b adan, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, jantung berde bar. • Psoriasis; kulit bersisik. • Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan pen glihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh merupakan gejala dari multiple sclerosis. • Myasthenia gravis, kelelahan yang semakin parah seiring aktivitas yang dilakukan. • Tiroiditis Hashimoto atau penyakit Hashimoto; k elelahan, depresi, sembelit, peningkatan berat badan , kulit kering, dan sensitif pada udara dingin. • Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam, dan penurunan berat badan. • Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri s endi, radang sendi, dan pembengkakan. • Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelump uhan. Penyebab dan Mekanisme Autoimun ● Senyawa yang ada di badan yang normalnya dibatasi di area tertentu dilepaskan kedalam aliran darah. Contohnya pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola ma ta dilepaskan kedalam aliran darah ● Senyawa normal di tubuh berubah. Contohnya oleh virus, obat, sinar matahari, a tau radiasi. Bahan senyawa yang berubah mungkin kelihatannya asing bagi sitem k ekebalan tubuh. ● Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan alami mungkin memasuki bada n. Contohnya, bakteri penyebab sakit kerongkongan mempenyai beberapa antigen yang mirip dengan sel jantung manusia. ● Sel yang mengontrol produksi antibodi. Contohnya, limfosit B (salah satu sel dara h putih) mungkin rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang beb erapa sel badan. IMUNODEFISIENSI Apa itu Imunodefisiensi? • Imunodefisiensi adalah istilah umum yang merujuk pada suatu k ondisi di mana kemampuan sistem imun untuk melawan penyakit dan infeksi mengalami gangguan atau melemah. Oleh karena itu, pasien imunodefisiensi akan rawan terkena berbagai infeksi atau timbulnya sel tubuh yang ganas. • Secara umum, sindrom imunodefisiensi dapat dikategorikan berd asarkan komponen dari sistem imun yang mengalami gangguan. Kelainan pada sel B akan menyebabkan kegagalan imunitas hum oral. Jenis imunodefisiensi ini akan menyebabkan hypogammagl obulinemia (berkurangnya jumlah antibodi) atau agammaglobuli nemia (tidak adanya antibodi). Sementara itu, kelainan pada sel T akan menyebabkan kegagalan imunitas yang dimediasi oleh sel, yang akan menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi virus. • Jenis imunodefisiensi ini biasanya dikaitkan dengan sindrom imunodefisiensi sekunder. Imunodefisiensi kombinasi parah (severe combined immunodeficiency/SCID) adalah jenis im unodefisiensi yang paling parah dan fatal. Pada kasus SCID, sel B dan sel T tidak dapat berfungsi dengan normal, sehingg a pasien akan rentan terhadap segala jenis infeksi. Walaupun lebih jarang terjadi, namun komponen lain dari sistem imun, seperti granulosit dan sistem komplemen tubuh, juga dapat mengalami gangguan akibat sindrom imunodefisiensi. Penyebab Imunodefisiensi • Imunodefisiensi dapat bersifat primer atau sekunder. Imun odefisiensi primer adalah penyakit bawaan; hal ini berarti bahwa penyakit ini sudah diderita pasien sejak lahir dan ke mungkinan didapatkan dari orangtuanya. Dalam imunodefi siensi primer, faktor genetik memiliki peran yang penting. • Sementara itu, imunodefisiensi sekunder adalah penyakit y ang didapatkan. Ada berbagai faktor eksternal yang dapat menyebabkan kondisi ini, termasuk usia lanjut dan kekura ngan nutrisi. Penyakit yang dapat menyebabkan imunodefi siensi adalah infeksi kronis, tuberkulosis diseminata, acqui red immune deficiency syndrome (AIDS) dan kanker, terut ama sel ganas yang ada di sel darah dan sumsum tulang. Gejala Utama Imunodefisiensi • Gejala utama dari sindrom imunodefisiensi adalah pasien semakin rentan terhadap infeksi. Pasien dengan kegagalan imunitas humoral akan rentan terhadap infeksi bakteri. Pasien dengan jenis imunodefisiensi ini akan m engalami infeksi pernapasan yang berulang, termasuk pneumonia, infeks i pada saluran pencernaan, dan meningitis. Infeksi kronis, seperti otitis m edia, juga dapat terjadi. Pasien dengan agammaglobulinemia cenderung t erkena infeksi yang parah dan biasanya menyebabkan kondisi yang fatal. • Respon imun merupakan respon yang terjadi dengan interaksi antara sel B dan sel T; sehingga biasanya pasien akan mengalami gejala yang berbe da pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu, pasien yang terkena imun odefisiensi humoral juga dapat mengalami infeksi virus yang berulang d an kronis, sedangkan pasien yang terkena imunodefisiensi yang dimedias i sel juga rentan terkena infeksi bakteri piogenik. Pasien dengan imunode fisiensi kombinasi parah biasanya akan mengalami beberapa infeksi pad a saat yang bersamaan. Daftar Pustaka Karnen G.B., (2006), Imunologi Dasar. FKUI. Edisi ke-7, h. 202-211, 220-25.