Anda di halaman 1dari 12

SEROLOGI

(Autoimun dan Imunodefisiensi)

KELOMPOK 5

1. NURUL KAMILAH 20012015


2. REDHA PURNAMA 1801090
3. GHINA MUHARRANI 1801067
4. GINA PUTRI 1801062
5. ECHA SEPTIANA 1801010
6. KURNIA ARDILLA 1601026
7. MUHAMMAD ARISCHAL KURNIAWAN
1801039
Autoimun
Pengertian Autoimun
• Autoimunitas adalah respons imun terhadap anti
gen jaringan sendiri yang disebabkan kegagalan
mekanisme normal yang berperan untuk memper
tahankan self tolerance sel B, sel T atau keduany
a
• Autoimunitas terjadi karena self antigen yang da
pat menimbulkan aktivasi, proliferasi serta difere
nsiasi sel T autoreaktif menjadi sel efektor yang
menimbulkan kerusakan jaringan dari berbagai o
rorganbaik antibodi maupun sel T atau keduanya
dapat berperan dalam patogenesis penyakit autoi
mun.
Contoh dan gejala penyakit autoimun
• Lupus, dapat memengaruhi hampir semua sistem organ da
n menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kul
it, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepa
la, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
• Penyakit Graves; dapat mengakibatkan kehilangan berat b
adan, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, jantung berde
bar.
• Psoriasis; kulit bersisik.
• Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan pen
glihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh merupakan gejala
dari multiple sclerosis.
• Myasthenia gravis, kelelahan yang semakin parah
seiring aktivitas yang dilakukan.
• Tiroiditis Hashimoto atau penyakit Hashimoto; k
elelahan, depresi, sembelit, peningkatan berat badan
, kulit kering, dan sensitif pada udara dingin.
• Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut,
diare, BAB berdarah, demam, dan penurunan berat
badan.
• Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri s
endi, radang sendi, dan pembengkakan.
• Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelump
uhan.
Penyebab dan Mekanisme Autoimun
● Senyawa yang ada di badan yang normalnya dibatasi di area tertentu dilepaskan
kedalam aliran darah. Contohnya pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola ma
ta dilepaskan kedalam aliran darah
● Senyawa normal di tubuh berubah. Contohnya oleh virus, obat, sinar matahari, a
tau radiasi. Bahan senyawa yang berubah mungkin kelihatannya asing bagi sitem k
ekebalan tubuh.
● Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan alami mungkin memasuki bada
n. Contohnya, bakteri penyebab sakit kerongkongan mempenyai beberapa antigen
yang mirip dengan sel jantung manusia.
● Sel yang mengontrol produksi antibodi. Contohnya, limfosit B (salah satu sel dara
h putih) mungkin rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang beb
erapa sel badan.
IMUNODEFISIENSI
Apa itu Imunodefisiensi?
• Imunodefisiensi adalah istilah umum yang merujuk pada suatu k
ondisi di mana kemampuan sistem imun untuk melawan penyakit
dan infeksi mengalami gangguan atau melemah. Oleh karena itu,
pasien imunodefisiensi akan rawan terkena berbagai infeksi atau
timbulnya sel tubuh yang ganas.
• Secara umum, sindrom imunodefisiensi dapat dikategorikan berd
asarkan komponen dari sistem imun yang mengalami gangguan.
Kelainan pada sel B akan menyebabkan kegagalan imunitas hum
oral. Jenis imunodefisiensi ini akan menyebabkan hypogammagl
obulinemia (berkurangnya jumlah antibodi) atau agammaglobuli
nemia (tidak adanya antibodi). Sementara itu, kelainan pada sel T
akan menyebabkan kegagalan imunitas yang dimediasi oleh sel,
yang akan menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi virus.
• Jenis imunodefisiensi ini biasanya dikaitkan dengan sindrom
imunodefisiensi sekunder. Imunodefisiensi kombinasi parah
(severe combined immunodeficiency/SCID) adalah jenis im
unodefisiensi yang paling parah dan fatal. Pada kasus SCID,
sel B dan sel T tidak dapat berfungsi dengan normal, sehingg
a pasien akan rentan terhadap segala jenis infeksi. Walaupun
lebih jarang terjadi, namun komponen lain dari sistem imun,
seperti granulosit dan sistem komplemen tubuh, juga dapat
mengalami gangguan akibat sindrom imunodefisiensi.
Penyebab Imunodefisiensi
• Imunodefisiensi dapat bersifat primer atau sekunder. Imun
odefisiensi primer adalah penyakit bawaan; hal ini berarti
bahwa penyakit ini sudah diderita pasien sejak lahir dan ke
mungkinan didapatkan dari orangtuanya. Dalam imunodefi
siensi primer, faktor genetik memiliki peran yang penting.
• Sementara itu, imunodefisiensi sekunder adalah penyakit y
ang didapatkan. Ada berbagai faktor eksternal yang dapat
menyebabkan kondisi ini, termasuk usia lanjut dan kekura
ngan nutrisi. Penyakit yang dapat menyebabkan imunodefi
siensi adalah infeksi kronis, tuberkulosis diseminata, acqui
red immune deficiency syndrome (AIDS) dan kanker, terut
ama sel ganas yang ada di sel darah dan sumsum tulang. 
Gejala Utama Imunodefisiensi
• Gejala utama dari sindrom imunodefisiensi adalah pasien semakin rentan
terhadap infeksi. Pasien dengan kegagalan imunitas humoral akan rentan
terhadap infeksi bakteri. Pasien dengan jenis imunodefisiensi ini akan m
engalami infeksi pernapasan yang berulang, termasuk pneumonia, infeks
i pada saluran pencernaan, dan meningitis. Infeksi kronis, seperti otitis m
edia, juga dapat terjadi. Pasien dengan agammaglobulinemia cenderung t
erkena infeksi yang parah dan biasanya menyebabkan kondisi yang fatal.
• Respon imun merupakan respon yang terjadi dengan interaksi antara sel
B dan sel T; sehingga biasanya pasien akan mengalami gejala yang berbe
da pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu, pasien yang terkena imun
odefisiensi humoral juga dapat mengalami infeksi virus yang berulang d
an kronis, sedangkan pasien yang terkena imunodefisiensi yang dimedias
i sel juga rentan terkena infeksi bakteri piogenik. Pasien dengan imunode
fisiensi kombinasi parah biasanya akan mengalami beberapa infeksi pad
a saat yang bersamaan.
Daftar Pustaka
Karnen G.B., (2006), Imunologi Dasar. FKUI. Edisi
ke-7, h. 202-211, 220-25.

Anda mungkin juga menyukai