Anda di halaman 1dari 15

Antibiotik Quinolon, Tetrasiklin, Kloramfenikol

Kelompok 9 (2018 A)
Moderator : Muhammad Irvan (1801193)
Notulen : Reni al-fiah (1801172)
Penyaji :
1. Tirsa Ami Manao (1801189)
2. Regina Nababan (1801190)
3. Levia Ayu Riski (1801186)
4. Aulia Hikmah Syamsurizal (1801178)
5. Monic Atika (1801187)

Dosen pembimbing :Apt. Ifora,M.Farm Kamis, 24 Desember 2020


Sejarah Perkembangan Obat
QUINOLON Tetrasiklin Kloramfenikol

Meskipun bukan formal quinolone, asam Kloramfenikol adalah antibiotik yang


Pada 1948, senyawa tetrasilin semula ditemukan pada tahun 1947, dari kultur
nalidixic dianggap sebagai obat quinolone
diperoleh dari Streptomyces Streptomyces venezuelae yang tidak
pertama. Itu diperkenalkan pada tahun 1962
aureofaciens (klortetrasiklin) dan diproduksi secara sintetik..
untuk pengobatan infeksi saluran kemih (ISK)
Streptomyces rimosus (oksitetrasiklin). Kloramfenikol merupakan antibiotik
pada manusia. Asam Nalidiksat ditemukan
Setelah 1960, zat induk tetrasiklin spektrum luas, namun dapat
oleh George Lesher dan rekan kerja dalam
mulai dibuat seluruhnya secara menyebabkan efek samping hematologik
distilat selama upaya sintesis klorokuin
sintetik, yang kemudian disusul oleh yang berat jika diberikan secara sistemik.
.Asam Nalidiksat karenanya dianggap sebagai
derivat oksi- dan -klor serta senyawa Oleh karena itu, obat ini sebaiknya
pendahulu semua anggota keluarga kuinolon,
beraksi panjang doksisiklin dan dicadangkan untuk penanganan infeksi
termasuk generasi kedua, ketiga dan keempat
minosiklin. yang mengancam jiwa, terutama akibat
yang dikenal sebagai fluoroquinolon.
Hemophilus
influenzae dan demam tifoid.
Klasifikasi / penggolongan obat

Klasifikasi Quinolon
Sub golongan 1 Sub golongan 2 Sub golongan 3 Sub golongan 4

Asam Nalidiksat Siprofloksasin Levofloksasin Trovafloksasin

Norfloksasin Ofloksasin Sparfloksasin Moksifloksasin

Asam Pipemidat Grepafloksasin Klinafloksasin


Klasifikasi / penggolongan obat

Tetrasiklin Kloramfenikol
Tetrasiklin Kloramfenikol
Oksitetrasiklin Thiamfenikol
Rolitetrasiklin
Minosiklik
Spektrum Antibiotik

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin


1.Gram Positif 1.Gram-positif 1.Gram positif 1.Gram Positif
-Staphylococcus aureus -Streptococcus -Staphylococcus aureus -Listeria mnoncytogenes
-Staphylococcus pneumoniae -Streptococcus pyogenes. - Bacillus anthracis
epidermidis -Streptococcus pyogenes -Listeria mnoncytogenes -Streptococcus pyogenes
-Enterococcus faecalis -Staphylococcus aureus -Streptococcus pneumoniae
-Streptococcus pyogenes. -Staphylococcus aureus

2.Gram Negatif 2.Gram Negatif 2.Gram Negatif 2.Gram Negatif


-Escherichia coli -Shigella species -Haemophilus inflenzae -Brucella species
-Haemophilus influenzae -Salmonella species -Salmonella species -Vibrio cholerae
-Klebsiella pneumoniae -Campilobacter jejuni -Escherichia coli
-Salmonella -Haemophilus influenzae
-Proteus mirabilis -Shigella species
-Moraxella catarrhalis, - Escherichia coli -Escherichia coli -Neisseria gonorrhoeae
-Proteus mirabilis -Proteus mirabilis
Penggunaan Terapi

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin

•Infeksi saluran napa atas •infeksi saluran kemih •Demam tifus •Bruselosis
•Infeksi Saluran Cerna •Meningitis •Kolera
•Infeks saluran pencernaan
• pneumonia •Otits Media •Infeksi Saluran cerna
•infeksi saluran kemih
• bronchiti •Bronkitis •Pneumonia
•infeksi Kulit
•infeksi kulit •Gonoroe
•Anthrax •Anthrax •Infeksi kulit
Mekanisme Kerja

Ciprofloksasin Levofloksasin

Mekanisme kerja levofloksasin adalah


Mekanisme kerja pada antibiotik
dengan menghambat enzim DNA gyrase,
siproflokasin dengan menghambat
sehingga mengakibatkan kerusakan
sintesis asam nukleat dimana
rantai DNA. DNA gyrase (topoisomerase
antibiotik golongan ini dapat masuk ke
II ) merupakan enzim yang sangat
dalam sel dengan cara difusi pasif
diperlukan oleh bakteri untuk
melalui kanal protein terisi air pada
memelihara struktur superheliks DNA,
membranluar bakteri secara intra
juga umtuk Replikasi transkripsi dan
seluler, secara unik obat obat ini
pernaikan DNA .
menghambat replikasi DNA bakteri
dengan cara menggangu kerja DNA
girase.
Mekanisme Kerja

Kloramfenikol Tetrasiklin

Tetrasiklin bersifat bakteriostatik


Daya kerja menghambat sintesis
dengan jalan menghambat sintesis
protein,melekat pada subunit 50 S
protein. Hal ini dilakukan dengan
dari ribosom. Obat ini menggangu
cara mengikat unit ribosom sel
pengikatan asam amino baru pada
kuman 30 S sehingga t – RNA
rantai peptida yang sedang
tidak menempel pada ribosom
dibentuk
yang mengakibatkan tidak
terbentuknya amino asetil RNA
Efek Samping

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin

 Mual  Mual  Mual  Mual


Diare  Diare  Diare  Alergi
Pusing  Radang  Anemia  Perubahan Warna
Kesulitan tidur tenggorokan  Alergi pada gigi
Sakit kepala  Sakit kepala  Syndrom gray pada  Ruam kulit
 Demam bayi  Demam
 Demam
Interaksi Obat
Ciprofloksasin Levofloksasin Tetrasiklin
Kloramfenikol

• Penggunaan bersama Kloramfenikol menghambat Bila tetrasiklin diberikan


• Menimbulkan efek
biotransformasi fenitoin, di
antasida yang mengandung gangguan irama jantung jika dengan metoksifluran maka
kumaro, dan obat lain yang
magnesium hidroksida atau digunakan dengan quinidine, dapat menyebabkan
dimetabolisme oleh enzim
aluminium hidroksida procainamide, amiodarone nefrotoksik. Bila
mikrosom hepar. Dengan
menurunkan penyerapan atau fluocetin. demikian toksisitas obat obat ini dikombinasikan dengan
ciprofloxacin dalam usus. • Meningkatkan resiko lebih tinggi bila diberikan penisilin maka aktivitas
•Meningkatkan efek bersama kloramfenikol. Interaksi antimikrobanya dihambat.
penggumpalan darah
antikoagulan oral (misalnya obat ini dengan fenobarbital dan
apabila digunakan obat
rifampisin akan memperpendek
warfarin ) dan antidiabetes dengan warfarin.
waktu paruh dari kloramfenikol
glibenclamide
sehingga kadar obat ini dalam
darah menjadi subterapeutik.
Kontra Indikasi

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin


Hipersensitivitas Hipersensitivitas Hipersensitivitas Hipersensitivitas
Diabetes Diabetes Gangguan fungsi Gangguan fungsi
Ginjal Ginjal
Anak>12 Anak <12 Wanita Menyusui Wanita Menyusui
ibu Hamil Ibu Hamil Ibu Hamil Ibu Hamil
Kelainan Jantung Lansia
Penggunaan pada kondisi khusus

Ciprofloksasin Levofloksasin Kloramfenikol Tetrasiklin


Ibu Hamil: Anak2: Ibu Hamil: Anak2:
- Tidak memberikan antibiotik Penggunaan Sistemik tidak -Gunakan secara hati - hati
pada trimester pertama -Mungkin tepat ketika infeksi -Hindari pemberian pada masa
disebabkan oleh bakteri yang dianjurkan. Digunakan
kehamilan. pertumbuhan gigi anak
-Konsumsi obat dengan dosis resisten terhadap beberapa obat. dalam kondisi tertentu Ibu Hamil:
efektif paling rendah -Minum antibiotik 2 jam setelah yang - Tidak memberikan antibiotik
-Jgn mengomsumsi antibiotik makan. sangat diperlukan. pada trimester pertama
bersaaam obat bebas tanpa Ibu Hamil: Ibu Menyusui: kehamilan.
rekomendasi dokter. -Tidak memberikan antibiotik -Konsumsi obat dengan dosis
pada trimester pertama Tidak disarankan kerna
-Rutin memeriksakan kehamilan dapat menimbulkan efektif paling rendah
Anak2:Mungkin tepat ketika kehamilan. -Jgn mengomsumsi antibiotik
infeksi disebabkan oleh bakteri -Konsumsi obat dengan dosis reaksi idiosinkrasi bersaaam obat bebas tanpa
yang resisten terhadap beberapa efektif paling rendah rekomendasi dokter.
obat. -Jgn mengomsumsi antibiotik -Rutin memeriksakan
bersaaam obat bebas tanpa kehamilan
rekomendasi dokter.  
Daftar pustaka

Comitte on drug,American Academy of Pediatrics.The Transfer of Drug dan other chemicals into human milk. Prdiatircs. 2001(3)776-789

Estee T.,ed moran & fiona c(2009) Oxford Handbook of Infectious Diseases andMicrobiology 2 ed.Oxford:Oxford universitas Press.

Ganiswara,s.(1995).Farmakologi dan Terapi edisi IV. Jakarta:Universitas Indonesia.

Kementrian,RI.(2011).Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik .Kementrian Kesehatan Republik indonesia:Jakarta

Tjay.,Hoan,T,,&Rahardja,K.(2007).Obat-Obat Penting.jakarta :PT.Elex Media Komputindo.

 
Dokumentasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai