Anda di halaman 1dari 23

MEDIA MENGAJAR

KIMIA
Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

Untuk SMA/MA Kelas XI


BAB 4

Kesetimbangan
Kimia

www.shutterstock.com/Tomas Pavelka
KONSEP KESETIMBANGAN DINAMIS

1. Reaksi Reversible dan Irreversible

Reaksi yang berlangsung searah Contoh reaksi irreversible


atau reaksi yang tidak dapat balik
(reaksi irreversible). Reaksi yang dapat
balik disebut reaksi reversible.

Tanda panah ↔ menyatakan Contoh reaksi reversible


bahwa reaksi dapat balik. Reaksi ke
kanan disebut reaksi maju, sedangkan
reaksi ke kiri disebut reaksi balik.
www.shutterstock.com/Flas 100
2. Keadaan Setimbang

Tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur (sifat makroskopis tidak
berubah), reaksi seolah-olah telah berhenti. Kita katakan bahwa campuran telah
mencapai keadaan setimbang (kesetimbangan). reaksi antara nitrogen dengan
hidrogen membentuk amonia tetap berlangsung, demikian pula peruraian amonia
membentuk nitrogen dan hidrogen. Oleh karena itu, kesetimbangan kimia disebut
kesetimbangan dinamis. Perubahan konsentrasi N2, H2, dan NH3 terhadap waktu.
Perubahan konsentrasi pereaksi dan Grafik perubahan laju reaksi
hasil reaksi menuju keadaan terhadap waktu pada reaksi bolak-
setimbang untuk reaksi: balik:
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
Konsentrasi N2 dan H 2 (pereaksi) r1 = laju reaksi dari kiri ke kanan
turun, sedangkan konsentrasi NH3 r2 = laju reaksi dari kanan ke kiri
(hasil reaksi) naik. Pada keadaan Kesetimbangan tercapai pada saat
setimbang, konsentrasi masing- r1 = r2.
masing zat tetap.
3. Waktu untuk Mencapai 4. Kesetimbangan Homogen dan
Kesetimbangan Heterogen

Cepat lambatnya suatu reaksi Kesetimbangan yang semua


mencapai kesetimbangan tergantung komponennya satu fase disebut
pada laju reaksinya. Semakin besar kesetimbangan homogen,
sedangkan kesetimbangan yang
laju reaksi, semakin cepat reaksi
terdiri atas dua fase atau lebih disebut
mencapai kesetimbangan. kesetimbangan heterogen.

Contoh kesetimbangan homogen

Contoh kesetimbangan heterogen:


Kesetimbangan disosiasi

Disosiasi adalah peruraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Disosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir dengan suatu
kesetimbangan yang disebut kesetimbangan disosiasi

Besarnya fraksi zat yang terdisosiasi dinyatakan oleh derajat disosiasi (α) ),
yaitu perbandingan antara jumlah mol zat yang terdisosiasi dengan jumlah mol zat
mula-mula.
Jika jumlah mol
zat mula-mula
dinyatakan
dengan a
Hubungan jumlah mol zat sebelum dan sesudah disosiasi

Secara umum, reaksi disosiasi dapat dinyatakan sebagai berikut.

n = perbandingan antara jumlah koefisien di ruas kanan dengan jumlah koefisien


di ruas kiri.

Misalnya jumlah zat A mula-mula = a mol dan derajat disosiasi = α, maka jumlah
zat A yang terdisosiasi = a × α mol dan jumlah mol zat B yang terbentuk = n × a × α
mol. Susunan kesetimbangan
TETAPAN KESETIMBANGAN
1. Hukum Kesetimbangan

Komposisi kesetimbangan tergantung pada perbandingan mol pereaksinya. Namun


demikian, terdapat suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan, yaitu
perbandingan hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil konsentrasi
setimbang zat-zat pereaksi, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Hubungan ini ditemukan oleh Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage pada tahun
1864 dan selanjutnya disebut hukum kesetimbangan.
2. Persamaan Tetapan Kesetimbangan
Persamaan tetapan kesetimbangan sesuai dengan stoikiometri reaksi. Secara
umum, untuk reaksi:

Persamaan tetapan kesetimbangannya adalah sebagai berikut.

Oleh karena satuan konsentrasi adalah M


3. Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)

Tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial disebut tetapan


kesetimbangan tekanan parsial dan dinyatakan dengan Kp.

4. Tetapan Kesetimbangan untuk Kesetimbangan Heterogen


Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen yang
konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi berlangsung.

5. Hubungan Kp dengan Kc

Tekanan parsial gas tergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas ideal.
Diperoleh tekanan
gas:

  Besaran konsentrasi gas dengan mengganti P pada persamaan Kp dengan


maka dapat diturunkan hubungan Kp dengan Kc sebagai berikut

∆n = selisih jumlah pangkat pembilang dengan jumlah pangkat penyebut.


6. Hubungan Nilai Tetapan Kesetimbangan antara Reaksi-reaksi yang
Berkaitan

Aturan-aturan Nilai Tetapan Kesetimbangan antara Reaksi-reaksi yang Berkaitan :

Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik, nilai Kc juga dibalik.

Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor n, nilai tetapan kesetimbangan yang baru
adalah akar pangkat n dari nilai tetapan kesetimbangan yang lama.

Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, nilai tetapan kesetimbangan yang baru
adalah nilai tetapan kesetimbangan yang lama dipangkatkan dengan n.
7. Penggabungan Persamaan Tetapan Kesetimbangan

Berlaku aturan: “jika reaksi-reaksi kesetimbangan dijumlahkan, nilai tetapan


kesetimbangan reaksi total sama dengan hasil kali tetapan kesetimbangan dari reaksi-
reaksi yang dijumlahkan”.

8. Makna Tetapan Kesetimbangan

Memberi informasi tentang ketuntasan reaksi

Nilai Kc atau Kp yang sangat besar menunjukkan bahwa reaksi ke kanan


berlangsung sempurna atau hampir sempurna. Sebaliknya, nilai Kc atau Kp yang sangat
kecil menunjukkan bahwa reaksi ke kanan tidak berlangsung besar-besaran.
Memperkirakan komposisi kesetimbangan Meramalkan Arah Reaksi

Arah reaksi dapat ditentukan


Apabila zat-zat pereaksi dicampurkan
dengan memeriksa nilai kuosien
pada suhu dan volume ruangan yang tertentu,
reaksi (Qc). Kuosien reaksi adalah
maka komposisi kesetimbangan dapat
diperkirakan berdasarkan nilai tetapan perbandingan konsentrasi yang
kesetimbangannya bentuknya sama dengan
persamaan Kc.
PERGESERAN KESETIMBANGAN
Rendemen amonia hasil reaksi nitrogen Data tersebut menunjukkan
dengan hidrogen pada berbagai suhu dan bahwa semakin tinggi suhu, semakin
tekanan. kecil persentase amonia. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa
penambahan suhu menggeser
kesetimbangan itu ke kiri (ke arah
pereaksi). Kesetimbangan dikatakan
bergeser ke kanan jika produk
bertambah atau pereaksi berkurang.
Kesetimbangan dikatakan bergeser
ke kiri jika produk berkurang atau
pereaksi bertambah.
1. Asas Le Chatelier

Kesimpulan Le Chatelier tersebut kini dikenal sebagai asas Le Chatelier, yaitu: "Jika
terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), sistem tersebut akan
mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.

Pengaruh konsentrasi

Jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar, reaksi sistem adalah


mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen
diperkecil, reaksi sistem adalah menambah komponen tersebut.
Pengaruh tekanan

Untuk mengurangi pengaruh penambahan tekanan, reaksi kesetimbangan akan


bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan
dikurangi dengan cara memperbesar volume, sistem akan bereaksi dengan cara
menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya
lebih besar.
Pengaruh komponen padat dan cair

Penambahan komponen yang


Pengaruh volume dan tekanan pada
berupa larutan atau gas akan
kesetimbangan:
berpengaruh pada kerapatan
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g).
antarpartikel dalam campuran. Jika
(a) Campuran gas N2, H2, dan NH3
suatu komponen gas atau terlarut
pada kesetimbangan. ditambahkan, konsentrasi meningkat
(b) Ketika tekanan ditingkatkan dengan sehingga sistem bereaksi untuk
memperkecil volume, campuran mengurangi konsentrasi. Jika yang
tidak lagi setimbang (Qc < Kc). ditambahkan berupa padatan atau
(c) Reaksi bergeser ke arah kanan, cairan murni, hal tersebut tidak
jumlah total molekul gas menurun mengubah konsentrasi karena jarak
sampai terbentuk kestabilan antarpartikel dalam padatan dan
kembali (Qc = Kc). cairan adalah tetap.
Pengaruh katalis

Penggunaan katalis akan


mempercepat tercapainya
keadaan setimbang. Suatu
reaksi yang memerlukan waktu
berhari- hari atau berminggu-
minggu untuk mencapai
kesetimbangan, dapat dicapai
dalam beberapa menit dengan
hadirnya suatu katalis.
Meskipun katalis dapat Proses pencapaian
mempercepat pencapaian kesetimbangan reaksi
keadaan setimbang, katalis tanpa dan dengan katalis
tidak mengubah komposisi
kesetimbangan.
KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI
1. Pembuatan Amonia dengan Proses Haber-Bosch

Pada awalnya proses Haber-Bosch


Dasar teori pembuatan
dilangsungkan pada suhu sekitar 500°C dan
amonia dari nitrogen dan
tekanan sekitar 150–350 atm dengan katalis,
hidrogen ditemukan oleh Fritz
yaitu serbuk besi dicampur dengan Al 2O3,
Haber, seorang ahli kimia dari
Jerman. Sementara itu, proses MgO, CaO
industri pembuatan amonia
untuk produksi secara besar-
besaran ditemukan oleh Carl
Bosch, seorang insinyur kimia,
juga dari Jerman.
Skema
pembuatan
amonia
menurut
proses
Haber-Bosch

Anda mungkin juga menyukai