Organisasi kearsipan pada dasarnya merupakan gabungan dari dua kata organisasi dan
kearsipan, organisasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu wadah dalam pengertian
statis dan sebagai suatu interaksi atau proses kegiatan orang-orang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Sedangkan kearsipan adalah kegiatan pengelolaan arsip dari tahap
penciptaan, penggunaan dan perawatan serta penyusutannya. Dengan melihat fungsinya,
arsip dapat dibedakan menjadi arsip dinamis dan arsip statis. Dengan adanya pembedaan
tersebut maka organisasi kearsipannya juga dibedakan menjadi organisasi pengelolaan
arsip dinamis dan organisasi pengelolaan arsip statis.
2. Sentralisasi Arsip
Asas sentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengurusan surat/arsip, baik surat Masuk
maupun surat keluar, sepenuhnya dibebankan dan dipertanggungjawabkan secara terpusat
pada suatu organisasi yang disebut unit kearsipan. Jadi dengan kata lain unit kearsipan
adalah satuan kerja yang kegiatan pokoknya meliputi pengendalian dan pengurusan
surat/arsip. Sedangkan unit kerja adalah satuan kerja tertentu yang menangani suatu bidang
dalam suatu organisasi.
3. Desentralisasi Arsip
Asas desentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengelolaan surat/arsip, baik surat masuk
maupun surat keluar sepenuhnya dilaksanaan oleh masing-masing unit kerja dalam suatu
organisasi. Masing-masing unit kerja dalam organisasi melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan pengelolaan surat/arsipnya, dari penerimaan, pencatatan,
sampai dengan pengiriman surat.
4. Kombinasi Arsip
Asas ini merupakan gabungan dari sistem sentralisasi dan desentralisasi, yaitu masing-
masing unit kerja dapat melaksanakan pengelolaan suratnya sendiri-sendiri, namun
pengendaliannya dilakukan secara terpusat. Asas ini bertujuan meningkatkan kelebihan
dari suatu asas dan meminimalkan kekurangannya.Dengan demikian, dalam asas ini
terdapat dua tempat pengelolaan arsip, yaitu unit kearsipan di pusat yang mengelola arsip
inaktif, dan unit kerja (pengolah) yang mengelola arsip aktif.
5. Personalia Arsip