Anda di halaman 1dari 9

DEMOKRASI TEORI DAN

AKSI
Dosen : Haikal Hidayatullah,M,Pd
Kelompok 6
● Haniyatunafilah (101200021)
● Fahrudin (101200045)
● Ahmad Budi Wibowo (101200008)
HAKIKAT DEMOKRASI
● Secara etimologis “demokrasi “ terdiri dari dua kata Yunani
yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat
dan “cratein”  atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan. Gabungan dua kata demos-cratein atau demos-
cratos (demokrasi) memiliki arti suatu keadaan negara dimana
dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di  tangan
rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama
rakyat.

.
Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sistem
politik merupakan suatu sistem yang menunjukkan
bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik
 Suatu sistem bermasyarakat dan bernegara hakikat demokrasi
adalah peran utama rakyat dalam proses sosial dan politik. Dengan
kata lain sebagai pemerintahan di tangan rakyat mengandung
pengertian tiga hal: pemerintahan dari rakyat (government of the
people), pemerintahan oleh rakyat (government by the people),
pemerintahan untuk rakyat (government for the people), ketiga
faktor ini merupakan tolak ukur umum dari suatu pemerintahan
yang demokratis
• Unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat yang demokratis

1. Kesadaran pluralisme, kesadaran akan kemajemukan tidak sekedar pasif akan


kenyataan masyarakat yang majemuk. sikap dan perilaku menghargai dan
mengakomodasi beragam pandangan dan sikap orang dan kelompok lain,sebaga bagian
dari kewajiban warga negara dan negara untuk menjaga dan melindungi hak orang lain
untuk diakui keberadaannya.
2. Musyawarah, ialah mengharuskan adanya keinsyafan dan kedewasaan warga negara
untuk secara tulus menerima pandangan yang berbeda dari orang atau kelompok lain
dalam bentuk-bentuk kompromi melalui jalan musyawarah yang berjalan secara
seimbang dan aman.
3. Cara haruslah sejalan dengan tujuan, demokrasi pada hakikatnya tidak hanya
sebatas pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi (pemilu suksesi, aturan mainnya),
 dilakukan tanpa tanpa paksaan, tekanan, dan ancaman dari dan oleh siapapun, dan saling
menguntungkan. 
4. Norma kejujuran dalam kemunfakatan mewujudkan tatanan
sosial yang baik untuk semua warga negara
5. Kebebasan nurani, persamaan hak dan kewajiban. harus
diintegrasikan dengan sikap percaya pada iktikad baik orang dan
kelompok lain 
6. Trial and error (percobaan dan salah). Demokrasi merupakan
sebuah proses tanpa henti, dalam kerangka ini demokrasi
membutuhkan percobaan-percobaan dan kesediaan semua pihak
untuk menerima kemungkinan ketidaktepatan atau kesalahan
dalam praktik berdemokrasi
Sejarah demokrasi di Indonesia dapat dibagi kedalam empat priode: priode 1945-1959, priode 1959-1965,
priode 1965-1998, priode 1998-sekarang.

 priode 1945-1959
Dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan
diproklamirkan. model demokrasi ini dianggap kurang cocok untuk Indonesia karena memberi peluang sangat besar
kepada partai-partai politik untuk mendominasi kehidupan sosial politik.
priode 1959-1965
priode ini dikenal dengan sebutan Demokrasi Terpimpin
Ciri demokrasi ini adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan peranan tentara
Hal ini disebabkan oleh lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kebutuhan
politik melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat.
priode 1965-1998
priode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Orde Barunya.
 upaya untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap Undang-Undang Dasar 1945 yang terjadi dalam masa
Demokrasi Terpimpin. 
priode 1998-sekarang.
Priode ini sering disebut dengan istilah priode paska Orde Baru. Priode ini erat hubungannya dengan gerakan Reformasi
yang menuntut pelaksanaan demokrasi dan HAM secara konsekwen.
Unsur unsur pendukung tegaknya demokrasi
Negara hukum
Masyarakat madani
Aliansi kelompok strategis

Parameter tatanan kehidupan demokratis


 Pemilihan umum sebagai proses pembentukan penerintahan
 Susunan kekuasaan negara, yakni kekuasaan negara dijalankan secara distributif
untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu tangan atau satu wilayah.
  Kontrol rakyat, yaitu suatu relasi kuasa yang berjalan secara simetris, memiliki
sambungan yang jelas,dan adany mekanisme yang memungkinkan kontrol dan
keseimbangan (check and balance) terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan
legislatif.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai