Anda di halaman 1dari 8

ASSALAMU’ALAIKUM

WR.WB
OTONOMI DAERAH .

Dosen Pengampu : Haikal Hadiyatullah,M.Pd

Disusun oleh:

Nama :Tohid Nurjati


(101200046)
Nama : Nurul Khofifah
(101200022)
LATAR BELAKANG

Otonomi Daerah di Indonesia lahir di tengah gejolak social yg sangat masif


pada tahun 1999.Gejolak social tersebut didahului oleh krisis ekonomi yang
melanda Indonesia di sekitar tahun 1997.Gejolak tersebut melahirkan
gejolak politik yang puncaknya ditandai dengan berakhirnya pemerintahan
orde baru yang telah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun di Indonesia.

Setelah runtuhnya pemerintaha orde baru pada tahun 1998,mencuat


sejumlah permasalahan terkait dengan sistem ketatanegaraan dan tuntutan
daerah-daerah yg selama ini telah memberikan kontribusi yg besar dengan
kekayaan alam yang dimilikinya.Wacana otonomi daerah kemudian bergulir
sebagai konsepsi alternatif untuk menjawab permasalahan social dan
ketatanegaraan Indonesia yg dianggap telah usang dan perlu diganti.Inilah
yang menjadi latar belakang otonimi daerah di Indonesia.
PENGERTIAN

Otonomi Daerah berasal dari kata otonomi dan daerah.


Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos
dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti
aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan
sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau
kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus
rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-
batas wilayah.
TUJUAN

Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan Otonomi Daerah antara lain


adalah membebaskan Pemerintah Pusat dari beban-beban yang tidak
perlu dalam menangani urusan daerah. Dengan demikian pusat
kesempatan mempelajari,memahami,merespon berbagai kecenderungan
global dan mengambil manfaatnya. Pada saat yang sama Pemerintah
pusat diharapkan lebih mampu berkonsentrasi pada perumusan kebijakan
makro (luas atau yang bersifat umum dan mendasar) nasional yang
bersifat strategis. Di lain pihak dengan desentralisasi daerah akan
mengalami proses pemberdayaan yang optimal. Kemampuan prakarsa
dan keratifitas Pemerintah daerah akan terpacu, sehingga kemampuannya
dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi akan semakin kuat.
Sejarah Otonomi Daerah

Pelaksanaan Otonomi Daerah telah berjalan 23 tahun,Selama itu banyak bermunculan Daerah
Otonom baru (DOB).Hingga kini terdapat 542 daearah Otonom yang terdiri dari 34
provinsi,415 kabupaten,dan 93 kota .

Kelahiran DOB memicu daerah-daerah lain untuk menuntut pemekaran.Hingga tahun


2019,kementrian dalam Negeri menerima 314 usulan pemekaran daerah setingkat provinsi
dan kabupaten/kota.Namun,pemerintah belum mengabulkan karena masih
moratorium.Moratorium bertujuan agar daerah tidak asal dimekarkan.Tetapi harus melalui
kajian dan telah mendalam.

Secara umum,otonomi daerah telah berjalan dengan baik.Daerah-daerah dapat membangun


dan menggali potensinya denga menyerap dan melibatkan masyarakat.Tentu saja juga masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Kesimpulan
Faktor eksternal latar belakang otonomi daerah adalah faktor dari luar
Negara yang mendorong dan mempercepat implementasi otonomi daerah
di Indonesia . Adanya keinginan modal asing untuk meningkatkan
modal/investasinya di Indonesia .Dorongan internasional mungkin tidak
langsung mengarah kepada dukungan terhadap pelaksanaan otonomi
daerah,tetapi modal internasional sangat berkepentingan untuk
melakukan efisiensi dan biaya infestasi yang tinggi sebagai akibat dari
korupsi dan rantai birokrasi yang panjang,Agenda juga menjanjikan hal
tersebut akibat terjadinya perubahan dalam sistem pemerintahan yang
sarat dengan KKN menjadi pemerintahan yang bersih dan pada
gilirannya akan lebih terbuka terhadap investasi asing.
Sekian dan terima kasih

Apabila ada kesalahan kata dalam tulisan maupun penyampaian


meteri ,mohon maaf untuk yang sebesar-besarnya

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai