Anda di halaman 1dari 39

FINANCIAL STATEMENT

DAN
CASH FLOW
LAPORAN KEUANGAN UTAMA

 NERACA (BALANCE SHEET): Laporan keuangan yang


menunjukan nilai akuntansi sebuah perusahaan pada suatu
tanggal tertentu, sehingga neraca juga disebut sebagai photo
sesaat (snapshot) suatu perusahaan.

 LAPORAN LABA/RUGI (INCOME STATEMENT): Laporan


yang memuat Revenue, Biaya dan Laba Perusahaan.

 
Neraca (Balance Sheet)
PT.Citra, Tbk
NERACA
Per 31 Desember 2015
Neraca (Balance Sheet)
Neraca (Balance Sheet)
Neraca suatu perusahaan akan selalu menggambarkan
Total Assets sama dengan Total Kewajiban
ditambah Total Equitas Pemilik. Perbedaan nilai Total
Asset dengan nilai Total Kewajiban adalah Total Nilai
Equitas Pemilik.

RUMUS NERACA:

TA = TD + TE
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)

Modal Kerja: Modal yang digunakan untuk menjalankan


kegiatan perusahaan sehari-hari (lihat kembali Neraca
PT.Citra, Tbk
Modal kerja bruto (gross working capital - GWC) = Total
Current Assets
Modal Kerja Neto (Net Working Capital – NWC) = Total
Carrent Assets dikurangi Total Current Liabilities

Atau  NWC = TCA – TCL


MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
 NWC akan positif ketika Total Current Assets
lebih besar dari Total Current Liabilities, dalam
kondisi ini cash inflow akan tersedia selama 12
bulan ke depan akan melebihi jumlah yang akan
dibayarkan (cash outflow).
 Jika NWC suatu perusahaan positif maka
perushaan dikatakan sehat.
 TCA > TCL  perusahaan sehat
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)

Ada tiga hal penting ketika kita memahami suatu


neraca, yaitu:
1. Liquiditas
2. Utang dan Equitas
3. Nilai buku
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
LIQUIDITAS: seberapa cepat dan mudah suatu asset dapat
dikonversi menjadi kas.
Dalam menilai liquiditas suatu assets ada 2 faktor yang harus
diperhatikan: (1) kemudahan untuk mengkonversi asset tsb
menjadi kas, (2) Tingkan kehilangnya nilai assets yang paling
rendah.

Setiap assets dapat dengan mudah dikonversi menjadi kas, jika


kita menurunkan harganya menjadi cukup rendah. Namun yang
dimaksud dengan assets yang liquid adalah asset yang dapat
dijual cepat tanpa harus kehilangan nilai dalam jumlah yang
signifikan.
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
UTANG Vs EQUITAS

Perusahaan penerbit surat utang (bond) akan memberikan


klaim pertama atas cash flownya kepada kreditor
(bondholders). Sedangkan para pemilik equitas (owners
equity) hanya berhak atas nilai sisa.

Nilai Sisa ini adalah equitas pemegang saham (oners equity)


yang nilainya sama dengan nilai assets perusahaan dikurangi
dengan nilai kewajibanny, atau:

Owners Equity = Assets – Kewajiban.


MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
 Penggunaan utang dalam struktur modal suatu
perusahaan disebut pengungkit keuangan (financial
leverage).
 Semakin besar persentase utang perusahaan terhadap
nilai assetnya, semakin besar financial leverage-nya, akan
semakin besar peningkatan proporsi laba yang akan
diterima oleh pemegang saham.
 Namun sebaliknya, semakin besar potensi terjadinya
kesulitan keuangan dan kegagalan bisnis.
 Proporsi financial leverage dalam struktur modal
mencerminkan tingkat risiko perusahaan.
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
NILAI PASAR Vs NILAI BUKU
Nilai yang disajikan sebagai assets perusahaan pada
neraca adalah nilai buku (book value) atau nilai historis
(historical cost), biasanya bukan nilai assets yang
sebenarnya.
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
 Current Assets, nilai pasar dan nilai buku mungkin
dapat sama. Karena current assets dibeli dan diubah
menjadi kas dalam rentang waktu yang relatif
singkat.
 Fixed Assets umumnya antara nilai pasar dan nilai
buku akan sangat berbeda  melalui proses
Depresiasi.
 Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi
Depresiasi
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
 Para manager dan investor umumnya tertarik untuk
mengetahui nilai sebuah perusahaan, tetapi informasi
tsb tidak terdapat di neraca.
 Assets yang disajikan di neraca biasanya sesuai dengan
harga perolehannya. Namun dalam hal ini kita harus
memahami bahwa tidak harus terdapat hubungan antara
total asset yang disajikan dengan nilai perusahaan.
 Suatu perusahaan yang mempunyi reputase baik,
banyak manager handal, karyawan berbakat sama
sekali tidak disajikan di dalam neraca.
MODAL KERJA NETO
(NET WORKING CAPITAL)
 Bagi manager keuangan, nilai akuntansi saham
bukanlah suatu hal yang terpenting, karenanya nilai
pasarlah yang terpenting.
 Ketika kita membahas tentang nilai assets atau nilai
perushaan, maka yang dimaksud adalah nilai
pasarnya.
 Jadi ketika kita mengatakan bahwa sasaran manager
keuangan adalah untuk meningkatkan nilai, maka
yang dimaksudkan itu adalah nilai pasar saham
perusahaan.
LAPORAN LABA/RUGI
(INCOME STATEMENT)

1. Laporan L/R mengukur Kinerja suatu perusahaan


dalam periode tertentu, biasanya dalam suatu quartal
atau satu tahun.
2. Rumus laporan L/R suatu perusahaan adalah:
LAPORAN LABA/RUGI
(INCOME STATEMENT)

 Jika Neraca digambarkan sebagai foto sesaat suatu


perusahaan, maka income statement diibaratkan
sebagai rekaman video yang meliputi jangka waktu
sebelum dan sesudah foto tersebut diambil.
 Income Statement (laporan L/R) menyajikan
pendapatan dan beban secara akrual, artinya
pendapatan dan biaya diakui pada saat penjualan
terjadi, yang tidak harus selalu bertepatan dengan saat
pembayaran tagihan piutangnya.
LAPORAN LABA/RUGI
(INCOME STATEMENT)
LAPORAN LABA/RUGI
(INCOME STATEMENT)
 Pengeluaran yang disajikan di Income statement didasarkan pada
matching principles yaitu: mencocokan pendapatan dengan biaya
yang terkait dalam memproduksi pendapatan tersebut.
 Pada saat produk dihasilkan dan dijual secara kredit, pendapatan
akan direalisasikan pada saat penjualan terjadi. Produksi dan biaya-
biaya lain yang berhubungan dengan penjualan tsb akan diakui pada
waktu yang sama, namun pengeluaran kas yang sebenarnya
mungkin akan terjadi pada waktu yang berbeda.
 Sebagai akibat dari pola pendapatan dan pengeluaran direalisasikan,
angka-angka yang disajikan dalam Income Statement mungkin
tidak sepenuhnya mencerminkan aliran kas masuk dan aliran kas
keluar yang terjadi selama jangka waktu tertentu.
AKUN-AKUN NON KAS

 Penyebab utama mengapa laba akuntansi berbeda


dengan cash flow (aliran kas), karena adanya akun-
akun non kas yang terdapat dalam Income
Statement.
 Akun-akun non-kas merupakan pengeluaran yang
dibebankan terhadap pendapatan yang tidak secara
langsung mempengaruhi cash flow.
 Akun-akun non kas yang terpenting adalah
penyusutan (depreciation).
WAKTU DAN BIAYA

 Dasar perhitungan biaya didasarkan pada dua faktor,


yaitu: (1). waktu, (2). variabelitas.
 Dalam jangka panjang, semua biaya bisnis merupakan
biaya variabel.
 Namun dalam jangka pendek beberapa jenis biaya secara
efektif merupakan biaya tetap, dan yang lainnya
merupakan biaya variable.
 Namun dalam Income Statement variabelitas biaya ini
tidak muncul, karena para Akuntan mengelompokan biaya
dalam: BIAYA PRODUK dan BIAYA PERIODE.
WAKTU DAN BIAYA

 Biaya produk, meliputi: biaya bahan baku, upah,


dan overhead. Biaya ini dilaporkan dalam laporan
L/R sebagai Harga Pokok Penjualan (COGS) dan
biaya ini tergolong sebagai biaya variable.
 Biaya periode, terjadi selama periode waktu
tertentu, dilaporkan sebagai biaya penjualan, biaya
umum dan biaya administrasi. Biaya ini sebagian
merupakan biaya tetap dan sebagian merupakan
biaya variable.
ARUS KAS (CASH FLOW)

 Cash Flow merupakan perbedaan antara jumlah


uang masuk dan jumlah keluar.
 Dari identitas neraca: nilai assets sama dengan
nilai kewajiban ditambah nilai equitas, maka
demikian pula bahwa identitas cash flow juga harus
sejalan dengan identitals neraca.
 Identitas cash flow: Cash Flow yang dihasilkan dari
assets perusahaan sama dengan arus kas yang
dibayarkan kepada kreditur dan para pemegang
saham.
ARUS KAS (CASH FLOW)

Rumus Cash Flow:


ARUS KAS (CASH FLOW)

 Cash Flow From Assets (CFFA): merupakan total cash flow


yang dibayarkan kepada creditor dan para pemegang saham,
atau Cash Flow yang dihasilkan oleh kegiatan Perusahaan
 CFFA terdiri dari 3 unsur:
 Operating cash flow (OCF): cash flow yang dihasilkan dari
kegiatan bisnis perusahaan secara normal.
 Capital Spending (belanja modal): jumlah uang yang
dibelanjakan untuk pembelian fixed assets dikurangi dengan
jumlah uang yang diterima dari penjualan fixed assets.
 Net working capital (NWC): selisih antara NWC akhir tahun
dengan NWC awal tahun.
ARUS KAS (CASH FLOW)

 Cash flow yang dibayarkan kepada kreditor


(CFC): pembayaran bunga (interest expenses), dan
perubahan (kenaikan/penurunan) utang jangka
panjang perusahaan.
 Cash Flow yang dibayarkan kepada para
pemegang saham (CFS): pembayaran dividen dan
perubahan (kenaikan/penurunan) owners equities.
Efek Kenaikan/Penurunan
Long Term Debt (LTD)
 LTD meningkat pada akhir tahun
(perusahaan menambah Utang)
 Bagi Perusahaan  aliran kas masuk
 Bagi Kreditor  aliran kas keluar
 LTD menurun pada akhir tahun
(perusahaan mebayar Utang)
 Bagi Perusahaan  aliran kas keluar
 Bagi Kreditor  aliran kas masuk
Eefek kenaikan/Penurunan
Common Stock Equity
 Common Stock meningkat pada akhir tahun
(perusahaan menerbitkan saham baru lagi)
 Bagi Perusahaan  Aliran kas masuk
 Bagi Stockholders  Aliran kas keluar
 Common Stock menurun pada akhir tahun
(perusahaan membeli kembali sahamnya di
public – stock repurchase)
 Bagi Perusahaan  Aliran kas keluar
 Bagi Stockholders  Aliran kas masuk
ARUS KAS (CASH FLOW)

 CFFA = OCF – NCS – Incremental NWC


 OCF = EBIT + Depreciation – Taxes
 NCS = (Saldo Akhir CS – Saldo Awal CS) + Dep-
 Incremental NWC = Saldo Akhir NWC – Saldo
Awal NWC

Catatan: NWC = Total CA – Total CL


ARUS KAS (CASH FLOW)

 Cash Flow to Creditor (CFC) = Interest to


Creditor ± Pinjaman Netto

 Cash Flow to Shareholders (CFS) =


Dividend ± Equitas Netto
ARUS KAS (CASH FLOW)

Lihat kembali Neraca dan Laporan L/R PT. Citra, Tbk


(1). Menghitung Cash Flow From Assets (CFFA):
 OCF = EBIT + Depresiasi – Taxes
OCF = 694 + 65 – 212 = 547
 NCS = (Saldo Akhir CS – Saldo Awal CS) + Dep
NCS = (1.709 – 1.644) + 65 = 130
 Incre- NWC = Saldo Akhir NWC – Saldo Awal NWC
Incre- NWC = 1.014 – 684 = 330
 CFFA = OCF – NCS – Incre. NWC
CFFA = 547 – 130 – 330 = 87
ARUS KAS (CASH FLOW)

(2). Menghitung CFC = Interest +/- Pinjaman Netto


= 70 – 46 = 24
(3). Menghitung CFS = Dividend +/- Equitas Netto
= 103 – 40 = 63
ARUS KAS (CASH FLOW)

Kesimpulan:
CFFA = OCF – NCS – Inrcre. NWC
= 547 – 130 – 330 = 87
CFFA = CFC + CFS
= 24 + 63 = 87
Latihan Soal Cash Flow
1. PT.A menghasilkan penjualan senilai $586.000,
Cost = $247.000, Biaya Depresiasi $43.000.
Berapakan Net Income PT.A ?
2. Misalkan PT.A membayar dividen tunai $73.000,
berapakah tambahan pada saldo laba ditahan ?
3. Lanjutan soal 2, PT.A memiliki 85.000 lembar
saham biasa yang beredar, maka berapakah besarnya
EPS dan DPS ?
Latihan Soal Cash Flow
4. PT.B menyajikan laporan penjualan senilai $27.500, Cost
$13.280, depresiasi $2.300, dan beban bunga $1.105. Jika
tarif pajak 35% berapakah besarnya Operating Cash Flow ?
5. Laporan keuangan PT.C akhir tahun 2015: Pejualan
$196.000, Cost $104.000, biaya lainp-lain $6.800, beban
penyusutan $9.100, beban bunga $14.800, beban pajak
$21.455, dividend $10.400. Informasi tambahan, PT.C tahun
2015 menerbitkan saham baru seharga $5.700, dan melunasi
utang jangka oanjang $7.300. Hitunglah: (a) OCF, (b) CF to
Creditor, (c) CF to Shareholders, (d) Jika Net Fixed Assets
meningkat sebesar $27.000, maka berapakah tambahan
Modal Kerja Netto (Inremental NWC)
Jawaban
Jawaban Soal 5
1. OCF= 76.100+9.100-21.455 = 63.745
2. CFC = 14.800+7.300 = 22.100
3. CFS = 10.400 – 5.700 = 4.700
Mencari Incremental NWC:  CFFA = OCF – NCS –
Incremental NWC
CFFA = CFC + CFS = 22.100+4.700 = 26.800
NCS = 27.000+9.100 = 36.100
CFFA = OCF - NSC-Incre.NWC
26.800 = 63.745 - 36.100 – Inrcemental NWC
Incremental NWC = 845
Selamat Belajar
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai