Anda di halaman 1dari 12

Pengelolaan Kelas dan Pengelolaan Peserta Didik

(Bab 8 & Bab 9)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kelompok 2 :

Dimas Ilham anwari


Mochammad naufal .m
Desy rochmawati .s
Siti rahmawati
Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-mengajar.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu
tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan
baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat
dalam kelompok, sebaliknya hari ini boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas
akan selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional
siswa.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas, fisik, dan rutinitas.
Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahakan
suasana dan kondisi kelas. Dengan demikian, proses belajar mengajar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya, memberi penguatan, mengembangkan
hubungan guru dengan siswa, dan membuat aturan kelompok yang produktif.
Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan


pendidikan.
Suharismi Arikunto (1988: 68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
Berkaitan dengan penjelasan di atas, dalam hal pengelolaan kelas dapat pula
ditinjau dari segi interaksi komunikatif. Artinya seorang guru dituntut untuk mampu
mengatur segala kondisi yang terjadi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung
agar terciptanya komunikasi dua arah, yaitu antara guru dan siswa, sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan sekaligus meringankan tugas guru atau wali kelas.
 Aspek, Fungsi pengelolaan kelas, dan Penyebab
munculnya masalah

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam


meutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan
suasana kelas. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah
sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi, dan kreatif (Lois
V. Johnson dan Mary A. Bany, 1970).

Selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang
optimal, manajemen kelas berfungsi :
a) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas, seperti membentuk
kelompok: membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu kerja sama dalam
menemukan tujuan organisasi, membantu prosedur kerja, mengubah kondisi kelas;
b) Memelihara agar tugas belajar dapat berjalan lancar. Masalah manajemen kelas dapat
dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu maslah individual dan masalah kelompok.
Munculnya masalah individual, menurut Lois V. Johnson dan Mary A. Bany, (M.
Entang dan T. Raka Joni, 1983), disebabkan beberapa kemungkinan tindakan siswa,
seperti :
a) Ingin mendapatkan perhatian orang lain
b) Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-
tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru, dan sebagainya.

Dalam penglolaan kelas, postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya
ditempatkan di belakang, anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau
pendengaran ditempatkan di depan kelas. Demikian pula, anak didik yang
mengalami gangguan pendengaran ditempatkan di depan sehingga mempermudah si
anak untuk menyimak apa yang disampaikan guru. Pengaturan tempat duduk
sebenarnya akan berhubungan dengan permasalahan siswa sebagai individu dengan
perbedaan pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis.
Selain perbedaan dalam ketiga aspek itu, ada pula perbedaan dan persamaan anak
didik yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas, yaitu persamaan dan
perbedaan dalam :
a) Kecerdasan (inteligensi)
b) Kecakapan
c) Hasil belajar
d) Bakat
e) Sikap
f) Kebiasaan
g) Pengetahuan/pengalaman
h) Ciri-ciri jasmaniah
i) Minat
j) Cita-cita
k) Kebutuhan
l) Kepribadian
m) Pola-pola dan tempo perkembangan
n) Latar belakang lingkungan
Berbagai persamaan dan perbedaan kepribadian siswa tersebut, berguna dalam
membantu usaha pengaturan kelas, terutama berhubungan dengan masalah pola
pengelompokkan siswa guna menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kreatif,
sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat bertahan dalam
waktu yang relatif lama.
C. Permasalahan, pendekatan, prinsip dalam
pengelolaan kelas
1. Masalah dalam pengelolaan kelas
Berbagai macam perilaku siswa dikelas menimbulkan munculnya masalah dalam
pengelolaan kelas . Menurut made pidarta ( Syaiful Bahri Djamarah, dkk,
2012:2018) masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan siswa adalah
sebagai berikut
a. Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, dan perbedaan jenis
kelamin
b. Tidak adanya standar perilaku dalam kerja kelompok
c.Reaksi yang negatif terhadap anggota kelompok
d. Kelas menoleransi perilaku temannya, meskipun perilaku tsb tidak benar
e. Mudah bereaksi negatif
f. Moral rendah, bersikap agresif, serta permusuhan
2. Pendekatan dalam pengelolaan kelas
a. Pendekatan kekuasaan
Yaitu pengelolaan kelas yang dilakukan dengan menunjukkan kekuasaan
seorang guru terhadap siswa sehingga tindakannya untuk mengatasi penyimpangan
tingkah laku dilakukan dengan tekanan-tekanan. Contoh dari pendekatan ini
misalnya memerintah, tindakan memarahi, menggunakan kekuasaan orang tua atau
kepala sekolah untuk pengelolaan kelas

b. Pendekatan ancaman
Yaitu kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan dengan melakukan hukuman
atau ancaman. Kegiatan ini dapat berupa tindakan guru yang menghukum siswa
dengan kekerasan, melarang atau mengusir siswa dari kegiatan tertentu, mengancam
siswa bila melakukan sesuatu yang dilarang, menghardik, mencemooh
c. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan diartikan sebagai suatu proses untuk membantu peserta didik agar
merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru
adalah menguasahakan semaksimal mungkin kebebasan peserta didik.

d. Pendekatan resep
Pendekatan resep ini dilakukan dengan member suatu daftar yang menggambarkan
apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua
masalah atau situasi yang terjadi dikelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi
tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti
petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.

e. Pendekatan pengajaran
pendekatan ini didasarkan pada suatu anggpan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku peserta didik, dan
memecahkan masalahy itu apabila tidak bisa dicegah
f. Pendekatan perubahan tingkah laku
Pendekatan ini didasarkan atas pandangan bahwa apabila seorang siswa melakukan
tingkah laku yang menyimpang mungkin disebabkan oleh dua hal, yaitu : siswa itu
telah mempelajari tingkah laku yang menyimpang itu atau mungkin siswa justru
belum mempelajari tingkah laku yang sebaiknya

g. Pendekatan sosio emosional


Pendekatan pengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan dan suasana sosial
didalam kelas sebagai sekelompok individu cenderung pada pandangan psikologi
klinis dan konseling. Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan suatu
proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif,
artinya ada hubungan yang baik yang positif antara guru denganpeserta didik, atau
antara peserta didik dengan peserta didik.

h. Pendekatan kerja kelompok


didasarkan atas dua macam anggapan dasar, yaitu bahwa kegiatan sekolah
berlangsung dalam suasana kelompok, yaitu kelompok kelas. Kelompok kelas adalah
suatu sistem sosial yang memiliki ciri-ciri seperti yang dimiliki oleh sistem sosial,
lainnya.
D. Bentuk kegiatan pengelolaan kelas
1.Kegiatan admistrasi manajemen
meliputi beberapa aspek yaitu : perencanaan kelas, pengorganisasian kelas, koordinasi
kelas, komunikasi kelas, kontrol kelas

2. Kegiatan operatif menejemen kelas


meliputi : Tata usaha dalam kelas, perbekalan kelas, kegiatan keuangan kelas, pembinaan
personal kelas, hubungan masyarakat dilingkugan sekolah, kepemimpinan wali/guru kelas

3. Penataan ruang kelas


Menurut sutrisno (2006:80) yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang kelas adalah
sebagai berikut :
a. Aksebilitas
b. Mobilitas
c. Interaksi
d. Variasi kerja siswa

Anda mungkin juga menyukai