TERAPEUTIK
KHRISNA WISNUSAKTI
Komunikasi Terapeutik ≠ Komunikasi Sosial
Dengan melakukan persiapan dengan baik, perawat akan benar-benar siap ketika
berinteraksi dengan klien.
Perawat perlu merencanakan waktu, tempat dan tujuan interaksi serta strategi
yang akan dilakukan untuk pertemuan pertama.
TAHAP INTERAKSI
TAHAP INTERAKSI: (1) TAHAP ORIENTASI/
PERKENALAN
Tahap perkenalan atau orientasi dilaksanakan pada awal pertemuan, baik pada
pada pertemuan pertama, kedua dan pertemuan selanjutnya.
Tujuan tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah
dibuat dengan keadaan klien saat ini.
Peran utama perawat pada tahap ini adalah memberikan situuasi lingkungan yang
menunjukkan penerimaan, serta membantu klien dalam mengekspresikan
perasaan dan pikiran.
TAHAP INTERAKSI: (1) TAHAP ORIENTASI/
PERKENALAN
Tugas Perawat pada tahap ini adalah:
Tahap orientasi merupakan dasar bagi hubungan terapeutik perawat-klien, seta menentukan tahap
selanjutnya. Kegagalan dalam melakukan orientasi, maka akan gagal pada tahap berikutnya.
Contohnya bila hubungan saling percaya (trust relationship) belum terbina. Trust relationship
merupakan hal yang vital pada tahap orientasi. Perawat perlu meyakinkan bahwa klien sudah
percaya kepada perawat sebelum masuk pada tahap kerja.
TAHAP INTERAKSI: (2) TAHAP KERJA
Pada tahap ini perawat dan klien bekerja sama dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
Pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan komunikasi terapeutik ini
sangat menentukan keberhasilan perawat pada tahap ini.
Tahap kerja berhubungan dengan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pada tahap ini perawat perlu melakukan active listening.
Teknik komunikasi yang sering digunakan pada tahap ini adalah eksplorasi,
refleksi, focusing, dan menyimpulkan.
TAHAP INTERAKSI: (3) TAHAP TERMINASI
Terminasi Terminasi
Sementara Akhir
TAHAP INTERAKSI: (3) TAHAP TERMINASI
Tugas Perawat pada tahap Terminasi ini adalah: