Anda di halaman 1dari 13

NAPZA

XI IPS1
BY: NOVRYANTO RAMADANI
NAPZA
 Definition
 NAPZA adalah singkatan dari
Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya. Istilah lain yang sering
digunakan untuk menyebut
NAPZA adalah narkoba yang
berarti narkotika dan obat atau
bahan berbahaya
JENIS-JENIS NAPZA
 1. Depresan

 Depresan bekerja memperlambat


pesan yang dikirim ke dan dari otak.
Obat ini bekerja menekan sistem
saraf pusat dan aktivitas fungsional
tubuh. Penggunaan depresan dapat
membuat penggunanya menjadi
tenang, tertidur, atau bahkan tidak
sadarkan diri.
 2. Stimulan

 Stimulan adalah kebalikan dari depresan,


jenis obat ini justru mempercepat pesan yang
dikirim ke dan dari otak. Efek yang
dihasilkan dari penggunaan stimulan
umumnya adalah lebih bersemangat dan
bahagia.

 Penggunaan obat stimulan dapat


menyebabkan peningkatan detak jantung,
peningkatan suhu tubuh, paranoid, gelisah,
dan psikotik
 Halusinogen

 Halusinogen adalah obat yang dapat


mengubah persepsi tentang kenyataan. Obat
ini dapat menyebabkan kita melihat dan
mendengarkan sesuatu yang sebenarnya
tidak ada dan tidak terjadi.

 Apa yang dilihat dan didengar seseorang


yang terpengaruh obat ini biasanya berbeda-
beda bergantung pada suasana hati, kondisi
pikiran, dan latar belakang kehidupannya
NARKOTIKA
 Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis. Zat ini
dapat memicu penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan
menyebabkan ketergantungan.
 Narkotika golongan I

 Narkotika golongan ini boleh digunakan dalam jumlah terbatas untuk


kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun
penggunaannya harus dengan persetujuan menteri dan atas
rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 Contoh narkotika golongan I meliputi tanaman koka, tanaman ganja,


kokaina, dan sebagainya.

 Narkotika golongan II

 Narkotika golongan II dapat dipakai untuk kepentingan pengobatan.


Dengan berpegang pada indikasi medis, dokter bisa memberikan
narkotika golongan II atau III dalam jumlah terbatas pada pasien.
Contohnya, fentanil, morfina, dan sebagainya.

 Narkotika golongan III

 Sama seperti narkotika golongan III, golongan III juga boleh dipakai
sebagai pengobatan medis dan diberikan oleh dokter. Contoh
narkotika golongan ini meliputi kodeina, propiram, dan sebagainya.
 psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika. Zat
ini dapat memberikan
pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat, sehingga
menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
 Psikotropika golongan I
 Golongan I hanya dapat digunakan demi tujuan ilmu pengetahuan, dan
memiliki potensi yang besar untuk menyebabkan ketergantungan.
Contohnya, brolamfetamina, mekatinona, tenamfetamina.

 Psikotropika golongan II
 Psikotropika golongan II juga bermanfaat dalam bidang medis, dan boleh
dipakai dalam terapi dan/atau tujuan ilmu pengetahuan. Zat-zat ini
berpotensi sangat tinggi untuk menyebabkan ketergantungan.
Amfetamina, sekobarbital, dan zipepprol merupakan beberapa
contohnya.

 Psikotropika golongan III


 Golongan III berguna dalam bidang medis dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau demi tujuan ilmu pengetahuan. Zat-zat ini memiliki
potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan. Contohnya
meliiputi amobarbital, katina, serta pentazosina.

 Psikotropika golongan IV
 Psikotropika golongan IV bermanfaat dalam pengobatan. Golongan ini
juga sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan.
 Contohnya, alprazolam, diazepam, dan lorazepam.
ZAT ADIKTIF
 Zat adiktif adalah obat serta bahan-
bahan aktif yang apabila
dikonsumsi oleh organisme hidup,
maka dapat menyebabkan kerja
biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang
sulit dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara terus-
menerus. Jika dihentikan dapat
memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa
JENIS JENIS ZAT ADIKTIF
Pewarna yang
No Pewarna yang tidak diijinkan
diijinkan

 Zat Pewarna 1 Biru berlian Auramine Fast Yellow AB Orange G

 Zat pewarna adalah bahan yang 2 Cokelat HT Orange RN Black 7984 Magenta

dapat memberi warna pada 3 Eritrosin Metanil Yellow Ponceau SX Chrysoine

makanan, sehingga makanan Chocolate Brown


4 Hijau FCF Oil Yellow AB Sudan 1
tersebut lebih menarik. Contoh FB

pewarna alami dan sintetik dapat 5 Hijau S Alkanet Guinea Green B Orange GGN

dilihat pada tabel di bawah ini. 6 Indigotin Orchil and Orcein Burn Umber Violet 6 B

Citrus Red
7 Karmoisin Oil Orange SS Ponceau 6 R
No. 2

8 Kuning FCF Fast Red E Oil Yellow

9 Kuning Kuinoiin Butter Yellow Indantherene Blue RS


 Zat pemanis buatan
 Pemanis buatan memiliki tingkat
kemanisan yang melebihi sukrosa beberapa
kali lipat. Bahan pemanis dapat berupa
pemanis alami dan buatan: Pemanis alami
yang biasa dipakai adalah gula sedangkan
pemanis buatan biasa dikonsumsi oleh
orang yang menderita sakit kencing manis.
  
 Contoh-contoh pemanis buatan yaitu (1)
sakarin, berbentuk kristal putih. Memiliki
tingkat rasa manis 500 kali dari manis gula
pasir.
 Pengawet
 Zat aditif ini dapat mencegah atau
menghambat fermentasi, pengasaman
atau penguraian lain terhadap makanan
yang disebabkan oleh mikroorganisme.

 Contoh bahan pengawet dan


penggunaannya:

 Asam benzoat, natrium benzoat dan


kalium benzoat, untuk minuman ringan,
kecap, acar ketimun dalam botol dan
caos.

Anda mungkin juga menyukai