Anda di halaman 1dari 22

Konsep dasar lansia dan pelayanan

puskesmas pada lansia

Nama : Atik Prihatin


Nim : 1720180062
1. Lansia

a. Pengertian Lansia
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis
(Effendi, 2009).
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
(Ratnawati, 2017). Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
lansia adalah seseorang yang telah berusia > 60 tahun, mengalami
penurunan kemampuan beradaptasi, dan tidak berdaya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seorang diri.
b. Klasifikasi Lansia Klasifikasi lansia menurut Burnside dalam Nugroho (2012) :

1) . Young old (usia 60-69 tahun)


2) . Middle age old (usia 70-79 tahun)
3) . Old-old (usia 80-89 tahun)
4) . Very old-old (usia 90 tahun ke atas)
Perubahan – Perubahan Fisik
1. Sel
* lebih sedikit jumlahnya, dan fungsinya
digantikan sel yang tersisa
* berkurang jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan intra seluler
* jumlah sel otak menurun
* terganggunya mekanisme perbaikan sel
2. Sistem Pendengaran
• Presbikus, hilangnya pendengaran pada telinga dalam
terutama terhadap bunyi nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas, sulit mengerti kata – kata
• Tuli sentral terjadi karena kerusakan saraf pada otak
• Tuli konduktif : hambatan atau gangguan getaran
mekanis dari telinga luar atau telinga tengah (patologis)
• Membran timpani menjadi atrofi
• Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin
• Pendengaran bertambah menurun pada lansia yang
mengalami stres/ketegangan jiwa
3. Sistem Penglihatan
• Ketajaman penglihatan menurun
• Lapang pandang dan penglihatan perifer
menurun
• Timbul sklerosis pada sfingter pupil sehingga
hilangnya respon terhadap sinar
• Kekeruhan pada lensa, menjadi katarak
• Cenderung presbiop karena menurunnya
akomodasi akibat berkurangnya elastisitas
lensa
• Penurunan kemampuan membedakan warna
karena lensa menguning, sukar membedakan
warna hijau dan biru
4. Sistem Persarafan
 Berat otak menurun 10 – 20 %, ukurannya
mengecil
 Lambat dalam respon dan waktu untuk
bereaksi, khususnya dengan stres
 Kurang sensitif terhadap sentuhan
 Mengecilnya saraf panca indra
5. Sistem Genetiurinaria
 Nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun
 Ukuran dan masa ginjal menurun
 Otot – otot kandung kemih menjadi melemah,
kapasitasnya menurun, vesika urinaria susah dikosongkan
pada pria usia lanjut sehingga mengakibatkan retensi urin
 Orang yang makin menua masih membutuhkan sexual
intercourse, tidak ada batasan umur fungsi seksual
seseorang berhenti, hanya frekuensinya menurun secara
bertahap
 Atrofi genetalia : vagina memendek dan kering, lemak
menurun, elastisitas dan rugae menurun
Perubahan lain yang
mempengaruhi fungsi berkemih :
 Menurunnya penglihatan
 Menurunnya fungsi mobilisasi
 Menurunnya kemampuan berfikir
 MODIFIKASI LINGKUNGAN :

a. Warna toilet berbeda dengan sekitarnya


b. Berikan pencahayaan yang cukup
c. Jarak kamar mandi dan kamar tidur dekat
d. Kamar mandi dilengkapi dengan “Grab bar”
(tempat pegangan pada dinding)
e. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang mudah dibuka
6. Sistem Gastrointestinal
• Menurunya jumlah gigi ( disebabkan caries dan peridontal disease akibat
hygiene yang buruk dan gizi yang buruk)
• Xerostomia (dry mouth), akibat poor hydration dan efek samping obat
• Menurunnya indra pengecap
• Menipisnya dinding esofagus dan lambung, serta berkurangnya enzym dan
asam lambung
• Peristaltik lemah, fungsi absorbsi menurun
• Aktivitas “gastric motor” lamban, pengosongan lambung menjadi lamban
• Liver makin mengecil, berkurangnya aliran darah
• Menciutnya ovarium dan uterus
• Atrofi payudara
• Pada laki – laki testis masih dapat memproduksi sperma
• Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun, selaput lendir
vagina menurun
7. Sistem Kardiovaskuler
• Elastisitas dinding aorta menurun
• Katub jantung menebal dan menjadi kaku
• Keampuan jantung memompa darah menurun
hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi
dan volumenya
• Kehilangan elastisitas pembuluh darah
• Tekanan darah meninggi
Faktor resiko yang mempengaruhi fungsi
kardiovaskuler :
• Obesitas
• Diabetes
• Hereditas
• Hipertensi
• Usia
• Inaktivitas fisik
• Perokok
• Kebiasaan makan
8. Sistem Pernafasan
• Otot pernafasan menjadi kaku dan kehilangan
kekuatan
• Menurunnya aktivitas silia
• Elastisitas paru menurun, kedalaman bernafas
menurun
• O2 pada arteri menurun karena perubahan
pembuluh darah pulmoner dan mukosa
• Infeksi pernafasan meningkat
9. Belajar dan Memori

Kemampuan belajar masih ada, tetapi relatif menurun dan


daya ingat menurun karena proses penerimaan menurun.
Intelegensi secara umum tidak banyak berubah.
10. Sistem Integument
 Kulit mengerut akibat kehilangan jaringan lemak
 Permukaan kulit kasar dan bersisik
 Menurunnya respon terhadap trauma
 Kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna
kelabu
 Berkurangnya elastisitas akibat kurangnya
cairan dan vaskularisasi
 Kuku jari menjadi keras, pertumbuhannya lebih
lambat, kurang bercahaya
 Kelenjar keringat berkurang.
11. Sistem Muskuloskeletal

• Tulang makin rapuh, kifosis


• Persendian membesar dan menjadi kaku
• Tendon mengerut dan mengalami sklerosis
• Atrofi serabut otot, sehingga seseorang menjadi
lambat bergerak
2. Perubahan Sosial
• Peran : post power syndrom, single woman, single
parents
• Keluarga : kesendirian dan kehampaan
• Teman : ketika lansia lainnya meninggal, maka muncul
perasaan kapan akan meninggal
• Abuse : kekerasan berbentuk verbal, dan non verbal
• Masalah hukum : perlindungan aset dan kekayaan
pribadi
• Agama : melaksanakan ibadah
• Panti jompo : merasa dibuang/diasingkan
3. Perubahan Psikologis
• Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga
harus bergantung pada orang lain
• Status ekonomi sangat terancam
• Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan
perubahan status ekonomi
• Mencari teman baru untuk menggantikan
suami atau istri yang telah meninggal
• Mengembangkan kegiatan yang baru untuk
mengisi waktu luang
• Belajar untuk memperlakukan anak yang
sudah besar sebagai orang dewasa
Menurut Boedhi Darmojo (2004), lansia akan
mengalami 13i, yaitu :
1. Imobilisasi
2. Instabilitas (mudah jatuh)
3. Intelektualitas terganggu (dimensia)
4. Isolasi (depresi)
5. Inkontinensia
6. Impotensi
7. Imunodefisiensi
8. Infeksi mudah terjadi
9. Impaksi
10. Iatrogenesis
11. Insomnia
12. Impairment of (gangguan pada) : penglihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman, komunikasi, dan integritas kulit
13. Inaniation (malnutrisi)
Sifat peyakit pada lansia
• Penyebab penyakit : multipatologi
• Gejala penyakit sering tidak jelas/tidak khas
• Memerlukan lebih banyak obat (polifarmasi)
Pelayanan bagi pasien lansia
& Disabilitas
• pelayanan pasien lansia
adalah pelayanan pada pasien yang berusia >60 tahun keatas dengan satu atau lebih
masalah kesehatan akibat gangguan fungsi jasmani & rohani atau kondisi sosial.
• pelayanan pasien disabilitas
adalah pelayanan pada pasien yang memiliki keterbatasan fisik atau mental
/intelektual (UU RI no.4 1997 penyandang cacat ).
Tips menuju lansia sehat dan mendiri
• menghindari pola hidup yang tidak sehat seperti : insomnia, kecemasan
berlebihan,depresi, merokok, dll.
• gizi seimbang
• melakukan aktivitas fisik dan olahraga
• pemeriksaan kesehatan secara berkala

Anda mungkin juga menyukai