Anda di halaman 1dari 18

Skizofrenia

Dr. Iwan Sys


Skizofrenia
Gangguan jiwa berat yg ditandai dg
penyimpangan pikiran & persepsi, dg afek
yang tak wajar/ tumpul, dan tak ada
penurunan kesadaran (kesadaran jernih)

Terpecah-belahnya komponen kepribadian:


Proses berpikir, psikomotor, afek-emosi
(/mood-afek) & kemauan
Gejala2
Gangguan proses berpikir
– inkoherensi: Kacau kata demi kata
– asosiasi longgar: Kalimat2 tak berhubungan
– flight of ideas: Idea2 yang melompat2
– mutisme: Diam tak bicara
– blocking: Berhenti ditangah2 bicara
– logorhoea: Bicara banyak
– neologisme: Membuat istilah/ kata baru
– clang association: Seperti bersajak
– autisme: Hidup dalam alam pikirannya sendiri
Gangguan isi pikiran
– Thought echo: Isi pikiran bergema di kepala
– Thought insertion: Ada sisipan dalam pikiran
– Thought withdrawal: Isi pikiran ditarik keluar
– Thought broadcasting: Isi pikiran disiarkan
– Waham: Keyakinan yang tak benar
Bisa berupa: Waham dikontrol, dipengaruhi, waham
pasif, waham bizzare, whm curiga, whm
kebesaran,
Gangguan persepsi

– Halusinasi: Distorsi persepsi tanpa ada stimulus


Bisa berupa: Halusinasi auditorik (>>), visual, tactil,
– Ilusi: Distorsi persepsi tanpa ada stimulus
– Depersonalisasi: Merasa dirinya berubah
– derealisasi: Merasa segala sesuatu tak nyata
– double personality: Berkepribadian ganda
Gangguan mood-afek (d/h afek-emosi)
– Dangkal/ tumpul: Tak beremosi
– Inadekuat:
Paratimi: Apa yang seharusnya membuat respon
emosi tertentu justru menjadikan sebaliknya
Paramimi: Sedang dalam kondisi emosi tertentu,
tapi mimiknya sebaliknya
– eufor, elasi: Kegembiraan berlebih
– curiga, depresif
Gangguan psikomotor
– Katatonik
stupor: diam mematung
gaduh gelisah: bergerak terus tanpa tujuan
– flexibilitas cerea: posisi tubuh bisa dirubah seperti lilin
– stereotipi: mengulang2 gerakan tak bertujuan
– perseverasi: Mengulang2 ide
– verbigerasi: Mengulang2 kalimat/ kata2
Gangguan kemauan
– Hilang kemauan: Tak mau melakukan tugas/
kewajiban tanpa alasan jelas
– negativisme: Menolak perintah/ tugas
– ambivalensi: Dua kemauan yang berbeda
pada saat yang hampir bersamaan.
Etiologi
Belum jelas
Diduga kombinasi:
– Model Diatesis-Stres (Kerentanan spesifik)
– Faktor Biologis
– Genetik
– Faktor Psikososial
Model Diatesis-Stres
– Tdp kerentanan spesifik yg bila terpapar stres
memunculkan skizofrenia
– Stres bisa:
biologis: infeksi, trauma fisik, stroke dsb
psikis: frustrasi, konflik, tekanan, krisis
Faktor Biologis
Dopaminergik >>
– Obat2 antidopaminergik: Haloperidol 
gejala membaik
– Obat2 peningkat Dopamin: Amfetamin  gejala
memburuk
Serotonin >>
– Obat2 antiserotonin: Risperidon 
Gejala membaik
– Obat2 peningkat Serotonin:LSD  memburuk
Lainnya (diselidiki): Norepinefrin, GABA,
glutamat, neuropeptida
Neuropatologi:
– Sistem Limbik : mengecil: pusat emosi:
– Ganglia Basalis: mengecil
Berjalan kaku, grimace
– Lobus frontalis: (dikendalikan Ganglia Basalis) 
fungsi menurun

Genetika
– Menurun: Tidak sederhana  Diatesis Stres
Monozigot Twin: Prevalensi 47%
Kedua OT Skizofrenia: 40%
– Diduga: Kromosom 5, 11, 18, 19 & X
Faktor psikososial
Teori Psikoanalitik (Freud)
– Fiksasi perkembangan
– Disintegrasi Ego
misintepretasi kenyataan & gangguan inner
drives (dorongan dari dalam) mis. sex, agresi
Teori Keluarga
• Keluarga bermasalah memicu individu rentan
Jenis2 skizofrenia

Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Hebefrenik
Skizofrenia Katatonik
– Jenis Stupor Katatonik
– Jenis Gaduh gelisah
Skizofrenia Simpleks
Skizofrenia Residual
Semua jenis tdp gangguan:
– Proses berpikir,
– psikomotor,
– mood/afek
– kemauan

Tapi terdapat salah satu gejala diatas


yang menonjol pd masing2 jenis.
(dipakai sbg patokan)
Patokan:
– S. Paranoid: Tdp. waham kejar/ curiga

– S. Hebefrenik: Gangg. proses berpikir

– S. Katatonik: Gangg. psikomotor

– S. Simpleks: Gangg. kemauan

– S. Residual: ~simplex, didahului jenis lainnya


Terapi
Terdiri:
1.Somato Tx
2.Psiko Tx
3.Manipulasi lingkungan

Anda mungkin juga menyukai