Anda di halaman 1dari 10

MAJELIS

Majelis sebagai unsur pembantu pimpinan persyarikatan. Majelis


bertugas menyelenggarakan amal usaha, program dan kegiatan pokok
dalam bidang tertentu. Adapun majelis yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah hasil Muktamar ke 46 2010 adalah sebagai berikut :

1. Majelis Tarjih dan Tajdid 7. Majelis Pelayanan Sosial


2. Majelis Tabligh 8. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
3. Majelis Pendidikan Tinggi 9. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
4. Majelis Pendidikan Dasar dan 10. Majelis Pemberdayaan Masyarakat
Menengah 11. Majelis Hukum dan HAM
5. Majelis Pendidikan Kader 12. Majelis Lingkungan Hidup
6. Majelis Pelayanan Kesehatan 13. Majelis Pustaka dan Informasi
Umum
1. Majelis Tarjih dan Tajdid
Majelis tarjih merupakan lembaga kemuhammadiyahan yang
membidangi masalah keagamaan dalam bidang fikih. Majelis ini didirikan
untuk menyelesaikan masakah khilaafiyat.
Tugas dan fungsi majelis Tarjih dan Tajdid:
1. Mendampingi dan membantu pimpinan persyarikatan dalam hal
membimbing anggota dan melaksanakan ajaran agama Islam
2. membimbing umat, memberikan arah, menyampaikan fatwa keagamaan
dan memberikan suatu dasar pembenaran keagamaan
3. Mempergiat pengkajian dan penelitian ajaran agama Islam
4. Memperluas bidang tugas sesuai kebutuhan akan jawaban terhadap
tantangan dan permasalahan dunia global.
Peran Majelis Tarjih dan Tajdid

1. Bertanggung jawab mengambil keputusan ketarjihan


2. Mengembangkan pemikiran-pemikiran pembaharuan
dalam keislaman dan menampung aspirasi baru yang
tumbuh dikalangan umat.
2. Majelis Tabligh
KH. Ahmad Dahlan tampil kemuka sebagai mujaddid dan mujahid besar Islam, ia ingin mengembalikan
umat ISlam kepada kemurnian cita ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Majelis
ini diadakan dan digerakkan dengan pedoman pada firman Allah surat Ali-Imran ayat 102, 103 dan 104.

Sesuai SK PP Muhammadiyah tentang Qaidah Majelis Tabligh Bab 1 Pasal 2 bahwa Majelis TAbligh
mempunyai tugas pokok memimpin dan melakukan program yang jelas meliputi seluruh aspek kegiatan
dakwah yang tidak termasuk dalam bidang majelis lainnya.
3. Majelis Pendidikan Tinggi
Majelis ini merupakan pecahan dari majelis pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. Sejak
1985 setelah Muktamaar ke-41 di Surakarta, didirikan majelis Diktilitbang dengan ketua Drs. H.
Muhammad Djazman al-kindi, MBA. Majelis ini mengemban 2 tugas yaitu mengembangkan kualitas
dan kuantitas perguruan tinggi Muhammadiyah dan menyelenggarakan aktivitas penelitian dalam
konteks pengembangan persyarikatan.

Setelah Muktamar Muhammadiyah ke-41 MAjelis Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan


dipecah menjadi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Majelis Pendidikan Tinggi
Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang).

Program pokok majelis Diktilitbang :

1. Pengembangan PTM

2. Penelitian dan pengembangan, mencakup program penelitian dan pengembangan PTM dan
pengembangan-penelitian Muhammadiyah
4. Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah
Majelis ini lahir sejak masa KH. Ahmad Dahlan. Majelis ini memikirkan kemajuan sarana dan
prasarana pendidikan, administrasi, pergedungan, manajemen, kurikulum dan silabusnya.

Tugas dan Fungsi :


 Menanamkan kesadaran akan pentingnya bidang  Mengusahakan bntuan dan vasilitas dari pemerintah dna
pendidikan dan pengajaran badan lain yang halal dan baik
 Memimpin dan membantu usaha cabang-cabang  Mengadakan pendidikan
dalam usahanya dibidang pendidikan dan  Mengusahakan alat pengajaran dan pendidikan
pengajaran serta kebudayaan.  Membuka dan menyelenggarakan sekolahan
 Membantu dan mengkoordinasi kegiatan anggota  Mengurus dan menyelenggarakan sekolah
dan masyarkat serta organisasi Islam yang  Menyelenggarakan dan memimpin musyawarah kerja
bergerak di bidang pendidikan dan pengajaran
serta kebudayaan
5. Majelis Pendidikan Kader
Majelis pendidikan kader merupakan kesinambungan dari badan pendidikan
kader (1990) dan majelis pengembangan kader dan sumberdaya insani (2000)
 Fungsi dan Tugas

 Menyusun konsep perkaderan dan  Mengintensifkan pendataan kader untuk kepentingan


mengoperasionalisasikannya secara simultan (menyeluruh) pengembangan kader
 Menerbitkan publikasi dan pedoman yang berkaitan
 Memprioritaskan pengembangan studi lanjut dalam dengan pengembangan kader
mengembangkan kualitas sumber daya kader  Mengembangkan kerja sama penyelenggaraan
 Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan perkaderan pendidikan khusus
 Menyelenggarakan forum Ideopolitor
 Mengintensifkan dan memprioritaskan penempatan kader 
Mengoptimalkan dukungan fasilitas, sarana,
dan proses seleksi yang dipertimbangkan dengan berbagai prasarana dan dana
aspek  Mengintensifkan pembinaan siswa
 Mengembangkan pembinaan kader
 Mengembangkan pusat studi
6. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum
Digerakkan oleh KH. Ahmad Dahlan dan murid-muridnya atas kesadaran megamalkan surat
Al-Maun

Visi Pengembangan
Berkembangnya fungsi pelayanan kesehatan dan kesejahteraan yang unggul berbasis
Penolong Kesengsaraan Oemom PKO sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kemajuan
hidup masyarakat khuusnya kaum dhu'afa sebagai aktualisasi Dakwah Muhammadiyah.

 Ciri Pengembangan Program


1. Sistem Gerakan
2. Kepemimpinan dan Organisasi
3. Jaringan
4. Sumberdaya
5. Aksi Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai