1. M. Imam Mulyantono
2. Yayan Daryan
3. Gunawan Ariwibowo
DOKUMEN PERUSAHAAN
Data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima
oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik
tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam
bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.
UU No. 11 tahun 2008: Informasi dan Transaksi Elektronik - ITE
INFORMASI ELEKTRONIK
Satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat
elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
DOKUMEN ELEKTRONIK
Setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan
dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat
dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna
atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
ARSIP DINAMIS
Arsip diciptakan &
digunakan langsung untuk
Pelaksanaan TUPOKSI organisasi
(frekuensi penggunaannya tinggi
dan/atau terus menerus )
( ARSIP AKTIF )
MANUAL &
MANUAL ELEKTRONIK ELEKTRONIK
menghasilkan
SISTEM PENGELOLAAN
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP
ARSIP ELEKTRONIK
MANUAL
(berbasis TIK)
Sistem
Informasi Norma,
SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI
Pencipta / Standar,
KEARSIPAN DINAMIS KEARSIPAN STATIS Prosedur,
Lembaga
Kearsipan ( SIKD ) ( SIKS ) Kriteria
PENCIPTA ARSIP:
a. lembaga negara;
b. pemerintahan daerah;
c. perguruan tinggi negeri;
d. BUMN dan/atau BUMD.
Klasifikasi Arsip
PENGELOLAAN
Pemberkasan Arsip Aktif Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Aktif
ARSIP DINAMIS
Penataan Arsip Inaktif Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Inaktif
Pemeliharaan
Terjaga dan Umum
Penyimpanan Arsip
l
dig ita
i
n kop
mpaia
ya &
Pen a si komunikasi
t r
e gis aan kedinasan
R n
Digitasi g gu p elektronik
n i
Pe Ars
Kontrol Operasi APLIKASI
PEMINDAHAN
KEARSIPA ARSIP INAKTIF
Registrasi N Re
gis
Pe tra
PUSAT Penyimpanan ng si
gu &
Peng Arsip Elektronik Ar naa
BERKAS urus si p n
an s
(CENTRAL non- urat / do
elekt k
FILE) ronik umen
Surat
elektronik “PENGOLAH
Caraka / Pos INTERNET ARSIP”
(keluar) (e-mail)
Penyimpanan Arsip
Non-elektronik
penggunaan manual
i a n& PENGGUNA
ar
enc na
n
p a
. l ay
m PENYERAHAN
APLIKASI ad
PEMINDAHAN ARSIP STATIS
KEARSIPA
ARSIP INAKTIF pen PEMUSNAHAN
N
gg ARSIP
ele un
ktr aan
PUSAT on
ik
BERKAS
(CENTRAL kontrol
Digitasi untuk
FILE) preservasi/
akses
PUSAT PENGGUNA
ARSIP
(RECORDS
CENTER)
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi
akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan
publik dalam suatu sistem kearsipan nasional.
KEBIJAKAN
PEMBINAAN
SUMBER DAYA
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
MENGGANTIKAN
dengan demikian
ISO/TR 23081-3:2011
Information and documentation -- Managing metadata for records -- Part 3: Self-assessment method
ISO/TR 26122:2008
Information and documentation -- Work process analysis for records
ISO 30300:2011
Information and documentation -- Management systems for records -- Fundamentals and vocabulary
ISO 30301:2011
Information and documentation -- Management systems for records -- Requirements
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Pasal 86
Setiap orang yang dengan sengaja memusnahkan arsip di luar prosedur yang
benar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 51 ayat 2 : Pemusnahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
benar.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pasal 87
Setiap orang yang memperjualbelikan atau menyerahkan arsip yang memiliki
nilai guna kesejarahan kepada pihak lain di luar yang telah
ditentukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 53 : Kewajiban penyerahan arsip statis kepada lembaga
kearsipan.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Pasal 88
Pihak ketiga yang tidak menyerahkan arsip yang tercipta dari kegiatan yang
dibiayai dengan anggaran negara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 ayat 3 : Pihak ketiga yang menerima pekerjaan dari lembaga
negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri,
serta BUMN dan/atau BUMD berdasarkan perjanjian
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menyerahkan arsip yang tercipta dari kegiatan yang
dibiayai dengan anggaran negara kepada pemberi
kerja.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
TEKNIK
PEMUSNAHAN ARSIP
Pemusnahan arsip adalah salah satu dari
kegiatan penyusutan arsip yang bertujuan
mengurangi jumlah arsip. Kegiatan lainnya
adalah pemindahan arsip inaktif dari unit
pengolah ke unit kearsipan dan penyerahan
arsip statis kepada lembaga kearsipan.
36
1. Pemusnahan arsip ditetapkan oleh Pimpinan Lembaga
Negara, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip menjadi tanggung
jawab Unit Kearsipan di lingkungan Lembaga Negara.
37
1. Pemusnahan arsip di lingkungan pemda provinsi/kab/ kota
yang memiliki retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun ditetapkan
oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah atau
penyelenggara pemda provinsi/kab/kota setelah mendapat:
a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip; dan
b. persetujuan tertulis dari gubernur/bupati/ walikota.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di satuan kerja perangkat
daerah atau penyelenggara Pemerintahan Daerah
Provinsi/kabupaten/kota.
1. Pemusnahan arsip di lingkungan pemerintahan daerah
provinsi/kab/kota yang memiliki retensi sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun ditetapkan oleh
gubernur/bupati/walikota setelah mendapat:
a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut di menjadi
tanggung jawab lembaga kearsipan daerah
provinsi/kabupaten/kota.
1. Pemusnahan arsip tanpa JRA ditetapkan oleh
gubernur/bupati/walikota setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Lembaga Kearsipan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota.
40
1. Pemusnahan arsip di lingkungan BUMN atau BUMD
yang memiliki retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun
ditetapkan oleh pimpinan BUMN atau BUMD setelah
mendapat:
a. pertimbangan tertulis panitia penilai arsip; dan
b. persetujuan tertulis dari pimpinan BUMN atau BUMD.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip di lingkungan BUMN
atau BUMD menjadi tanggung jawab unit kearsipan
(records centre) di lingkungan BUMN atau BUMD.
1. Pemusnahan arsip di lingkungan BUMN atau BUMD yang
memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun
ditetapkan oleh pimpinan BUMN atau BUMD setelah
mendapat:
a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip; dan
b. pertimbangan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip di lingkungan BUMN atau
BUMD menjadi tanggung jawab unit kearsipan (records
centre) di lingkungan BUMN atau BUMD.
1. Pemusnahan arsip tanpa JRA ditetapkan oleh pimpinan
BUMN atau BUMD, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di lingkungan BUMN
atau BUMD
43
1. Pemusnahan arsip yang memiliki retensi di bawah 10
(sepuluh) tahun ditetapkan oleh Rektor atau sebutan lain
yang sejenis, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Rektor atau sebutan lain yang
sejenis.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di satuan kerja rektorat,
fakultas, atau satuan kerja dengan sebutan lain yang
sejenis.
1. Pemusnahan arsip yang memiliki retensi sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun ditetapkan oleh Rektor
atau sebutan lain yang sejenis, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di lingkungan
Perguruan Tinggi.
1. Pemusnahan arsip di tanpa JRA ditetapkan oleh Rektor
atau sebutan lain yang sejenis, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di lingkungan
Perguruan Tinggi
a. Pembentukan panitia penilai;
b. Penyeleksian arsip;
c. Pembuatan daftar arsip usul musnah;
d. Penilaian oleh panitia penilai;
e. Permintaan persetujuan pemusnahan dari pimpinan
pencipta arsip;
f. Penetapan arsip yang akan dimusnahkan; dan
g. Pelaksanaan pemusnahan arsip.
47
DAFTAR ARSIP MUSNAH
PEMERINTAH DESA CIBADAK
KODE
NO JENIS ARSIP TAHUN JUMLAH KET.
KLASS
1 2 3 4 5 6
1 005 surat Undangan 2002 3 berkas Musnah
2 010 Kumpulan Rekening listrik 2001 1 bundel - sda -
3 000 Brosur-brosur 2004 5 berkas - sda -
4 000 Kumpulan Surat Edaran 2002 2 ordner - sda -
Mengetahui : Bogor, 4 Mei 2010
Kepala Desa Sekretaris Desa
(…………………)
Saksi :
Kaur Pemerintahan Unsur dari Kecamatan
(……………………) (……………………)
Kaur Umum Desa Unsur dari Lembaga Kearsipan
Kabupaten/Kota
(……..……………..) (…….………………)
METODE PEMUSNAHAN
1. Pencacahan/perobekan, menggunakan beberapa
metode untuk memotong atau merobek hingga
menjadi bagian kecil-kecil.
2. Pembakaran (tidak direkomendasikan)
3. Pemusnahan secara kimiawi
4. Penulisan ulang atau pemformatan kembali
(ISO/TR 15489-2, Information And Documentation
– Records Management) untuk media rekam
elektronik
1. Wajib disimpan oleh pencipta arsip.
2. Arsip yang tercipta pada saat pemusanahan antara lain:
a. Keputusan pembentukan panitia penilai arsip;
b. Notulen rapat panitia penilai arsip saat melakukan penilaian;
c. Surat pertimbangan dari panitia penilai arsip kepada pimpinan
pencipta arsip yang menyatakan bahwa arsip yang diusulkan musnah
dan telah memenuhi syarat untuk dimusnahkan;
d. Surat persetujuan dari pimpinan pencipta arsip;
e. Surat persetujuan dari kepala ANRI untuk pemusnahan arsip yang
memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;
f. Keputusan pimpinan pencipta arsip tentang penetapan pelaksanaan
pemusnahan arsip;
g. Berita Acara Pemusnahan Arsip; dan
h. Daftar Arsip yang Dimusnahkan.
3. Arsip yang tercipta pada saat pemusnahan arsip
diperlakukan sebagai arsip vital.
4. Berita acara pemusnahan arsip dan daftar arsip yang
dimusnahkan ditembuskan kepada Kepala ANRI.
semoga bermanfaat ...