Gerontik
Gerontik
Ada beberapa cara untuk menangani pasien dengan kasus inkontinensia urin :
1. Terapi non farmakologis, yaitu:
1. Terapi suportif non-spesifik (edukasi, manipulasi lingkungan, pakaian dan
pads tertentu)
2. Intervensi tingkah laku (latihan otot dasar panggul, latihan kandung
kemih, penjadwalan berkemih)
2. Terapi medika mentosa
3. Operasi
4. Kateterisasi
Keberhasilan penanganan pasien inkontinensia sangat bergantung pada
ketepatan diagnosis dalam penentuan tipe inkontinensia, faktor yang
berkontribusi secara reversibel dan problem medik akut yang dialami.
1. Bladder training
Merupakan suatu jenis terapi yang cukup efektif dibanding
teknik non farmakologik lainnya. Terapi ini bertujuan
memperpanjang interval berkemih yang normal sehingga
hanya mencapai 6-7 kali sehari atau 3-4 jam sekali.
2. Latihan dasar otot panggul
Merupakan suatu jenis latihan yang dikembangkan oleh
Arnold Kegel pada tahun 1884.
3. Latihan untuk menahan dorongan berkemih
Untuk mengurangi rasa ingin berkemih, cara ini dapat
digunakan bila dorongan tersebut muncul:
1. Berdiri tenang maupun duduk diam, lebih baik jika kaki
disilangkan agar mencegah rangsang berlebihan dari kandung kemih.
2. Tarik napas teratur dan relaks.
3. Kontraksikan otot dasar panggul beberapa kali. Ini akan
membantu penutupan uretra dan menenangkan kandung kemih.
Identitas klien
Riwayat
Kesemutan : terkadang kesemutan, tonus otot baik kekuatan tangan kaki atas
dan bawah4/4
Edema :tidak terdapat edema
Nyeri :terkadang terasa nyeri pada bekas luka jatuh di kakinya
P : nyeri timbul saat beraktivitas terlalu lama
Q : nyeri terasa ngilu
R : dibagian pergelangan kaki sebelah kiri
S : Skala ringan 3
T : hilang timbul + 3 menit
-analisis hasil fungsi kognitif berjumlah 6, dikategorikan bahwa fungsi kognitifnya ada
gangguan (SPSMQ)
-analisa MMSE termasuk kategori kerusakan aspek fungsi mental dengan hasil 21
No. Tanggal/ Jam Data Fokus Masalah Etiologi TTD/Na
Keperawatan ma
3 16-09-2019 DS : Resiko Jatuh Pemakaian
-Klien sendiri mengatakan selalu (00155) alat bantu
17.30 WIB
duduk di depan rumahnya saat pagi
dan sore hari tapi takut karena
antara rumah dan teras terdapat
tangganya
DO :
-hasil yang di dapat pada analisa
resiko jatuh adalah tekanan darah
pasien saat tidur, duduk dan berdiri
turun lebih dari 20 mmHg
-klien Nampak menggunakan alat
bantu saat berjalan
- terdapat tangga di teras rumah dan
tidak ada pagarnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SESUAI PRIORITAS)
2 Hambatan memori b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen demensia (6450)
gangguan kognitif 2x24 jam, fungsi kognitif tidak mengalami 1. Ingatkan kembali hal-hal yang
gangguan dengan kriteria hasil : lupa, seperti bak, bab, tempat
2. Ingatkan hari, tanggal, bulan dan
Orientasi kognitif (0901)
tahun, serta ingatkan untuk
1. Fungsi kognitif bernilai 10 mencoret kalender
2. Klien bisa mengingat tanggal lahirm 3. Buat catatan unutk nomor telepon
umurnya, tahun kemerdekaan dan penting
menghitung. 4. Meltih mengingat dan
memperlihatkan album pada orang-
oran yang dikenal
5. Memperkenalkan keluarga kembali
di ajak berkomunika
6. Mencatat seriap pesan, siapkan
obat pada tempat yang sudah ada
lebelnya
3 Resiko Jatuh berhubungan Setalah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, resiko jatuh Manajemen lingkungan :
dengan pemakaian alat bantu teratasi dengan kriteria hasil keselamatan (6486)
1. Kaji tingkat
1. Jatuh tidak terjadi
kemampuan pasien
2. Modifikasi lingkungan yang baik
dalam melakukan
aktivitas sehari-hari
2. Kaji kemampuan
pasien dalam melihat
3. Pasang pagar
pengaman tempat tidur
4. Jaga lantai jangan
sampai basah
5. WC, dibuat ada
pegangan
6. Temani pasien kalau
berjalan
7. Tempat tidur lebih
rendah, sehingga klien
bisa mencapai lantai
Berikan penerangan
yang cukup
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
D:\implementasi dan evaluasi present.docx