Anda di halaman 1dari 17

Asuhan

Keperawatan
Meningitis
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 2
Dosen Pengampu : Ns. Sumitro Adi Putra,
S.Kep, M.Kes
Kelompok 1
Khofifa (P07120119050)
Lati Lestari (PO7120119051)
Lidya Margarehta Mahulae(PO7120119052)
Lusi Oktaviani (PO7120119053)
Lutfi Ridwinnida Rahmatullah (PO7120119054)
M. Zulfa Ramadhani (PO7120119055)
Maudina (PO7120119056)
Mayang Kartika (PO7120119057)
Mega Utami (PO7120119058)
Miftha Huljannah (PO7120119059)
Miranda Sari (PO7120119060)
Msy Nabillah Fakhrunnisa’ (PO7120119061)
Apa itu
meningitis?
?
Meningitis
Meningitis adalah inflamasi pada meningen atau membrane (selaput) yang
mengelilingi otak dan medulla spinalis. Penyebab meningitis meliputi bakteri,
virus, dan organisme jamur (Muttaqin,2008).
meningitis adalah suatu reaksi peradangan seluruh selaput otak (meningen) yang
ditandai dengan adanya sel darah putih dalam cairan serebrospinalis, yang
disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri yang menyebar masuk kedalam darah
dan berpindah kedalam cairan otak.
Otak dan medul spinalis dilindungi oleh lapisan atau selaput yang disebut
meningen. Peradangan pada meningen khususnya pada bagian araknoid dan
piameter (leptomeningens) disebut meningitis. Peradangan pada bagian durameter
disebut pakimeningen. Meningitis dapat disebabkan karena bakteri, virus, jamur,
atau karena toksin. Namun demikian sebagian besar meningitis disebabkan
bakteri.
Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut
meningens yang terdiri dari 3 lapisan yaitu

01 02 03
Durameter Arakhnoid Piameter
Lapisan paling luar dari otak Lapisan bagian tengah dan terdiri dari Lapisan paling dalam dari
dan bersifat tidak kenyal. lapisan yang berbentuk jarring laba- otak dan melekat pada
Lapisan ini melekat langsung laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut otak. Lapisan ini banyak
dengan tulang tengkorak, dengan ruang subarachnoid dan memiliki pembuluh darah,
berfungsi untuk melindungi memiliki cairan yang disebut cairan berfungsi untuk melindungi
jaringan- jaringan yang halus serebrospinal. Lapisan ini berfungsi otak secara langsung.
dari otak dan medulla untuk melindungi otak dan medulla
spinalis. spinalis dari guncangan.
Etiologi
Penyebab meningitis yang paling
sering adalah bakteri, virus,
jamur, dan protozoa.Penyebab
lain adalah riketsia, penyakit
kanker, tumor pada otak, obat-
obatan seperti antimikriba,
immune globulin, ranitidine, non
steroidal anti-inflammatory,
penyakit sistemik seperti
Systemic lupus erythematosus,
Rheumatoid arthritis,
Polymyositis.
MANIFESTASI KLINIS
1. Demam merupakan gejala awal
2. Nyeri kepala
3. Mual dan muntah
4. Kejang umum
5. Pada keadaan lebih lanjut dapat mengakibatkan penurunan kesadaran sampai dengan koma
6. Adanya tanda-tanda iritasi meningeal seperti :
• Kaku kuduk, pasien mengalami kekakuan pada leher sehingga terdapat kesulitan dalam

memfleksikan leher karena adanya spasme otot-otot leher.


• anda Kernig positif, ketika paha pasien dalam keadaan fleksi lebih dari 135 o karena nyeri.
• Tanda Brudzinski positif, bila leher paien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul.

Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang
sama terlihat pada sisi ekstremitas yang berlaawanan.
MANIFESTASI KLINIS

Mathematics Science
You could write You could write
here the teacher in here the teacher in
charge charge

English History
You could write You could write
here the teacher in here the teacher in
charge charge
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Radiografi Pemeriksaan


lumbal pungsi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
 Keluhan utama
Hal yang sering menjadi alas an klien atau orang tua membawa anaknya untuk
meminta pertolongan kesehatan adalah suhu badan tinggi, kejang, dan penurunan
tingkat kesadaran.
Riwayat penyakit sekarang
  Faktor riwayat penyakit sangat penting diketahui untuk mengetahui jenis
kuman penyebab. Disini harus ditanya dengan jelas tentang gejala yang timbul
seperti kapan mulai terjadinya serangan, sembuh atau bertambah buruk. Pada
pengkajian klien dengan meningitis biasanya didapatkan keluhan yang berhubungan
dengan akibat infeksi atau peningkatan tekanan intrakranial.
  Adanya penurunan kesadaran dihubungkan dengan meningitis bakteri.
Disorientasi dan gangguan memori biasanya merupakan awal adanya penyakit.
Pengkajian lainnya yang perlu ditanyakan seperti riwayat selama menjalani perawatan
di RS, pernahkah menjalani tindakan invasive yang memungkinkan masuknya kuman
ke meningen terutama tindakan melalui pembuluh darah.
01 Tanda-tanda vital

Pemeriksaan 02 B1 (Breathing)

Fisik 03 B2 ( Blood)

04 Pengkajian tingkat kesadaran

05 Pengkajian Saraf Kranial


Diagnosa Keperawatan
 Perfusi serebral tidak efektif berhubungan
dengan infeksi otak
 Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan sekresi yang tertahan
dibuktikan dengan batuk tidak efektif, ronchi
 Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya
nafas dibuktikan dengan pola nafas
abnormal.
Diagnosa
INTERVENSI
No SLKI SIKI
Keperawatan
1. Perfusi serebral tidak efektif Tujuan : Observasi :
Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis.lesi menempati ruang,
berhubungan dengan infeksi keperawatan selama 3 jam gangguan metabolism, edema serebral, peningkatan tekanan vena,
otak maka ekspetasi membaik obstruksi cairan serebrospinalis, hipertensi intrakranial idiopatik.
dengan kriteria hasil : - Monitor peningkatan tekanan darah
- Tingkat kesadaran - Monitor pelebaran tekanan nadi(selisih TDS dan TDD)
meningkat - Monitor penurunan frekuensi jantung
- Kognitif meningkat - Monitor ireguleritas irama nafas
- Tekanan intra cranial - Monitor penurunan tingkat kesadaran
menurun - Monitor perlambatan atau kesimetrisan respon pupil
- Sakit kepala menurun - Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalam rentang yang diindikasikan
- Gelisah menurun - Monitor tekanan perfusi serebral
- Agitasi menurun - Monitor jumlah, kecepatan dan karakteristik dranase cairan
- Demam menurun serebrospinalis
- Tekanan darah - Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
membaik - Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Reflek saraf membaik - Monitor CVP (Central Venous Pressure)
- Monitor PAWP, jika perlu
- Monitor PAP, jika perlu
- Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia
- Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
Monitor gelombang ICP
INTERVENSI
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
Tujuan : Observasi :
2. Bersihan jalan
Setelah dilakukan intervensi - Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
nafas tidak efektif keperawatan selama 3 jam maka - Monitor pola nafas(seperti bradipnea, takipnea,
ekspetasi membaik dengan kriteria hiperventilasi, kassmaul, cheyne-stokes, blot, ataksik)
berhubungan
hasil : - Monitor kemampuan batuk efektif
dengan sekresi - Batuk efektif meningkat - Monitor adanya produksi sputum
- Produksi sputum menurun - Monitor adanya sumbatan jalan nafas
yang tertahan
- Mengi menurun - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
dibuktikan dengan - Wheezing menurun - Monitor saturasi oksigen
- Dispnea menurun - Auskultasi bunyi nafas
batuk tidak efektif,
- Ortopnea menurun - Monitor nilai AGD
ronchi - Sulit bicara menurun - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
- Ronchi menurun - Monitor bunyi nafas tambahan
- Sianosis menurun - Monitor sputum
- Gelisah menurun - Identifikasi kemampuan batuk
- Frekuensi nafas membaik Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
Pola nafas membaik
mukolitik, jika perlu
INTERVENSI
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
Tujuan : Observasi :
3. Pola nafas tidak
Setelah dilakukan intervensi - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
efektif b.d keperawatan selama 3 jam maka - Monitor bunyi nafas tambahan (mis. gurgling, mengi,
ekspetasi membaik dengan kriteria wheezing, ronchi)
hambatan upaya
hasil : - Monitor sputum
nafas dibuktikan - Ventilasi semenit meningkat - Monitor pola nafas
- Kapasitas vital mambaik - Monitor kemampuan batuk efektif
dengan pola nafas
- Tekanan ekspirasi membaik - Monitor adanya produksi sputum
abnormal - Dispnea menurun - Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Penggunaan otot bantu menurun - Palpasi kesimetrisan ekpansi paru
- Ortopnea menurun - Auskultasi bunyi nafas
- Pernafasan cuping hidung - Monitor saturasi oksigen
menurun - Monitor nilai AGD
- Frekuensi nafas membak - Kolaborasi :
- Kedalamn nafas membaik - Kolaborasi pemberian bronkadilator, ekspektoran,
mokolitik, jika perlu
 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTAS
EVALUASI
I
Sasaran utama dapat mencakup Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu
eliminasi yang adekuat dari produksi mencapai masa penyembuhan tepat
sisa tubuh, reduksi atau peningkatan waktu, mempertahankan tingkat
nyeri, peningkatan toleransi aktivitas, kesadaran, tidak mengalami kejang,
pencapaian tingkat nutrisi, melaporkan nyeri berkurang, mencapai
pemeliharaan keseimbangan cairan dan kembali atau mempertahankan posisi
elektrolit serta pemeliharaan fungsional optimal kekuatan, serta
kesehatan dan tidak ada komplikasi. tampak rileks dan melaporkan ansietas
berkurang.
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai