Anda di halaman 1dari 23

SOSIALISASI SOLUSI PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS (+

LIMBAH MEDIS LIMBAH VAKSIN)


DALAM MITIGAS COVID 19
RABU-KAMIS, 13-14 JANUARI 2021

Upaya pengendalian Risiko Infeksi Melalui


Pengelolaan Limbah Medis Covid-19

Satuan Tugas Penanganan Covid-19


Bidang Penananan Kesehatan Lia G Partakusuma
Sub Bidang penaganan Limbah Medis
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN TUGAS COVID-19
Problem Dampak Limbah Medis Covid 19
Problem Dampak Limbah Medis Covid 19

SatgasCoVid19/LimbahMedis/LGP/2020 4
Problem Dampak Limbah Medis Covid 19

Penyalahgunaan
(Daur Ulang Masker)
Oleh Oknum
Yang Tidak Bertanggung
Jawab
SatgasCoVid19/LimbahMedis/LGP/2020 5
Problem Dampak Limbah Medis Covid 19
Mengenal Jenis Limbah Medis Covid-19

1. Limbah infeksius
2. Alat Pelindung Diri Sumber Penghasil :
3. Alat PCR/Swab test 1. Rumah Sakit
4. Alat dan wadah vaksin 2. Puskesmas
5. Spesimen 3. Klinik /Laboratorium
6. Bahan Farmasi bekas 4. Rumah isolasi mandiri
7. Alat kesehatan bekas 5. Gedung perawatan isolasi Covid
8. Kemasan bekas (Wisma, Hotel, Gedung lain)
makanan/minuman pasien 6. Kegiatan test PCR/ Swab test dan
covid-19 rapid test
9. Tissue pasien 7. Lokasi vaksinasi C19
10. dll 8. Dll
Ketahanan Hidup Mikroorganisme
Dan Transmisi Penularan (infeksi) nya

Virus Corona (Covid-19) : Potensi risiko infeksi Covid-19 berada


Permukaan limbah medis kaca : 5 hari dalam rentang waktu tahapan
Permukaan limbah medis kayu : 4 hari penanganan limbah medis :
Permukaan limbah medis plastic : 3 hari 1. Tahap Penanganan dalam ruangan sumber di Fasyankes/
Permukaan material limbah medis karton : 1 hari Sumber lainnya :
Sumber : https://health.kompas.com/read/2020/04/26/133000568/berapa-lama-virus-corona-bisa-
bertahan-hidup-di-permukaan-benda-?page=all
• Pemisahan
• Pengumpulan
• Penyimpanan
• Pengangkutan
2. Tahap Pengolahan on-site dan off-site

Penularan risiko infeksi Covid-19 dari


Mikroorganisme infeksius Lain : limbah medis melalui jalur transmisi :
Mikroorganisme pathogen dalam limbah medis dapat • Inhalasi (Pernafasan)
bertahan lebih dari seminggu – tergantung pada medis • Ingesti (Pencernaan)
pertumbuhannya (dalam limbah medis) • Absorpsi melalui membrane muccus
Tiga Kelompok Potensial
Terkena Risiko Infeksi
Limbah Medis :
1. Kontak Kronis (Chronic Exposure)
Orang dengan kontak permanen (Petugas – kontak
dengan pewadahan, penimpanan, pembuangan limbah
medis)

2. Kontak Langsung, Akut (Direct, Acute


Exposure
Orang terekspose limbah medis dalam jangka waktu
pendek (masyarakat – di illegal dumping, TPS yag buruk,
limbah tercecer saat pengangkutan dll)

3. Kontak Tidak Langsung (Indirect, Acute


Exposure)
Orang terekspose limbah medis melalui vector penyakit
dan binatang penganggu (Masyarakat – disekitar tempat
pembuangan limbah)
Pendekatan Pengelolaan Risko Infeksi Limbah Medis Covid-
19 Berdasarkan Hirarki Managemen Limbah
Hirarki Manajemen Limbah Covid-19

• Penggunaan secara bijak APD


• Pengurangan material kontak dengan pasien covid-19 (Kemasan, obat /bahan farmasi,
makanan/minuman dll)

Berisiko bila diterapkan

Berisiko bila diterapkan


Pendekatan yang dilakukan :
• Proteksi terhadap Limbahnya (Proteksi Hazard) – Lakukan desinfeksi pada
setiap tahapan penanganan limbah Covid-19
• Proteksi terhadap petugas limbah (Tidak ada paparan/exposure) – penggunaan
APD standar dan memelihara stamina
• Proteksi terhadap Lingkungan (media paparan) – penanganan tahapan
penelolaan sesuai standar (Pemisahan, pewadahan, pengangkutan local,
penyimpanan sementara, pengolahan/pemusnahan)
Pendekatan Pengelolaan Risko Infeksi Limbah Vaksin
Covid-19 Berdasarkan Hirarki Managemen Limbah
Hirarki Manajemen Limbah Covid-19

• Penggunaan secara bijak APD petugas


• Pemilahan limbah vaksin infeksius dengan kemasannya yang non infeksius

Berisiko reuse illegal bila diterapkan

Pendekatan yang dilakukan :


• Proteksi terhadap Limbah vaksinnnya (Proteksi Hazard) – Pewadahan
dengan tong sampah khusus
• Proteksi terhadap petugas limbah (Tidak ada paparan/exposure) –
penggunaan APD standar dan memelihara stamina
• Proteksi terhadap Lingkungan (media paparan) – penanganan
pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan khusus
Risiko Kegagalan Limbah Medis Vaksin Covid 19

12
Potensi Dampak Negatif Limbah Medis
Vaksin Covid 19

• Penularan/Infeksi
• Keselamatan kerja (tertusuk Jarum)
• Penggunaan Kembali (Re-Use) illegal
Tahapan Penanganan dan Risikonya
Limbah Medis Padat Fasyankes

Pra Penanganan Penanganan (Handling) Pengolahan (Treatment)


Limbah Covid-19

PEMILAHAN
Identifikasi PENGURANGAN
Titik Kritis Infeksi dan
Pemanfaatan Illegal
Klasifikasi PENGANGKUTAN
Komunikasi PENGUMPULAN
(OPTION)
PEWADAHAN PIHAK III

(Simbol dan Label) Titik Kritis Infeksi PENGOLAHAN PIHAK III


- OFFSITE

PENGANG PENYIMPANAN PENGOLAHAN


KUTAN (SEMENTARA) (INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE
Titik Kritis Infeksi Titik Kritis Infeksi dan Titik Kritis Infeksi
Pemanfaatan Illegal
Bagaimana Teknis Penanganan Limbah Covid-19?

Pewadahan :
• Seluruh limbah/sampah pasien PDP masuk bin infeksius covid-19
• Penyiapan Bin khusus per sumber/Ruangan (+ plastic kuning)
• Dekontaminasi bin sebelum dan setelah limbah diangkat
• Penyemprotan desinfektan pada isi kantong sebelum di ikat (kabel tis)/ kardus dilakban
rapat dan pada luar kantong sebelum masuk troly limbah B3
• Penempelan symbol (khusus Covid-19) dan label pada luar kantong plastic – “peringatan
bahaya dan larangan membuka”
• Penyediaan APD lengkap petugas (Masker bedah, Goggle/ face shield, Full body suit,
Sarung tangan dobel, Sarung kaki + boot)

Pengangkutan :
• Pemilihan jalur khusus pengangkutan limbah Covid-19
• Dekontaminasi trolly Limbah Covid19 sebelum dan setelah pengangkutan
• Penyediaan APD lengkap petugas

Pengangkutan keluar RS :
TPS Limbah B3 : • Penjelasan Limbah ke petugas Pengolahan :
• Penjelasan Limbah ke petugas
• Ruangan khusus Limbah • Evaluasi APD petugas transporter
• Pemisahan limbah covid dalam • Evaluasi APD petugas pengolah
• Program desinfeksi TPS • Pemisahan penyimpanan limbah Covid
kompartemen dalam box truk
Penanganan Limbah Medis Vaksin Covid 19
Limbah Vaksin Covid 19

Dilakukan audit vaksin


Identifikasi Klasifikasi Komunikasi dan limbahnya untuk
Daftar Inventory Limbah Dipisahkan antara yang potensi Simbol Limbah Vaksin mencegal illegal
Logbook infeksius dan non infeksius reuse

Penanganan Teknis (Tahapan)


1. P e n y i m p a n a n
2. P e n g a n g k u t a n Sesuai SOP
3. P e n g g u n a a n Kemkes
4. P e m b u a n g a n

16
Kegiatan Satgas CoVid-19
Sub Bidang Limbah Medis th 2020

1. Hibah Insinerator untuk 5 rumah sakit di daerah dengan


Covid 19 tinggi dan tanpa ada system pengolahan
kewilayahan
2. Bantuan Biaya Operasional Pengolahan Limbah Medis
(3 RS)
3. Peningkatan kemampuan SDM Tim PPI dan Limbah
Medis (3 regional)
4. Survei dan evaluasi persiapan pemanfaatan insenerator
di 5 RS
5. Pembuatan Materi Training of Trainers (ToT) untuk
pengolahan limbah medis di fasyankes

SatgasCoVid19/LimbahMedis/LGP/2020 17
18
Update Data: 3 Agustus 2020
Seminar Virtual Nasional Penanganan Limbah Medis
19

Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Fasilitas Insinerator


Update Data: 3 Agustus 2020
Rumah Sakit Penerima Insenerator
1. Bali – RST Udayana Denpasar
2. Kalimantan Selatan – RS Soeharsono Banjarmasin
3. Sulawesi Selatan – RS Pelamonia Makassar
4. Jawa Timur – RS Soepraoen Malang
5. Papua – RS Marthen Indey Jayapura

RS menerima operasional pengolahan limbah medis


(RSUP Persahabatan – RSUP Fatmawati - RSCM)

SatgasCoVid19/LimbahMedis/LGP/2020 20
Rekomendasi Umum
Pendekatan Pengendalian Risiko Limbah Medis Covid 19 :

1. Memperkecil Factor Bahaya (Elimination of Hazard) –


Contoh : Menghindarkan pemisahan limbah medis umum dan limbah medis Covid dll
2. Pengendalian Teknis (Engineering Control) –
Contoh : Penyiapan fasilitas standar, desinfeksi pada setiap tahapan penanganan limbah,
system pengolahan dll
3. Pengendalian Administrasi (Administrative Control) –
Contoh : Pemilihan petugas berkapasitas, system pencatatan dan pelaporan dll
4. Pengendalian Prosedur Kerja (Work Practise Control) –
Contoh : Penyiapan SOP khusus limbah medis Covid dll
5. Penyediaan APD (Personal Protective Eqiopment (PPE)) –
Contoh : standarisasi penggunaan jenis APD bagi petugas limbah
KESIMPULAN
1. Penanganan limbah vaksin = limbah medis CoVid-19
2. Harus ada petugas yang bertanggung jawab thd limbah vaksin di setiap
lokasi vaksinasi
3. Potensi illegal re-use oleh tidak bertanggung jawab lebih tinggi (krn nilai
ekonomis tinggi)
4. Penggunaan APD pada vaksinasi tidak berlebihan ( tidak perlu pakai
hazmat, cukup gown, masker, pasien pakai masker )
5. Wadah jarum suntik dipisahkan dari botol vaksin
6. Prosedur pembuangan sama dengan SOP Limbah Medis
7. Perlu ada berita acara dan audit khusus limbah vaksin

Anda mungkin juga menyukai