Anda di halaman 1dari 24

HIV dan

AIDS OLEH
:
KELO
Lydia Tri Wulandari (1901055)
Mitha Hasanah (1901057)
MPOK(1901071)
Sari Putri Ramadhani
Syamsadiya Qamara Nur
(1901075) 1
KELAS S1-3B
DOSEN PENGAMPU :
Dra. apt. Syilfia
Hasti, M.farm
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU-
Definisi
HIV
 HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
adalah suatu retrovirus yang
berarti terdiri atas untai
tunggal RNA virus yang
masuk ke dalam inti sel
pejamu dan ditranskripkan
kedalam DNA pejamu ketika
menginfeksi pejamu.
 HIV (human
immunodeficiency virus)
Definisi
AIDS
 AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah
suatu penyakit virus yang menyebabkan kolapsnya
sistem imun disebabkan oleh infeksi immunodefisiensi
manusia (HIV), dan bagi kebanyakan penderita
kematian dalam 10 tahun setelah diagnosis.

 Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan


berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome).

 AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV.


Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
Gejala H I V
1 2 3
Demam Kelelahan
Sakit Kepala

4 5 6
Nyeri Otot Kehilangan Pembengkakan kelenjar
BB secara getah bening di
tenggorokan, ketiak,
perlahan atau pangkal paha
Gejala A I D S
 Sariawan yang ditandai dengan adanya lapisan keputihan dan
tebal pada lidah atau mulut. Sariawan ini disebabkan oleh
infeksi jamur
 Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
 Penyakit radang panggul kronis
 Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang
tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan mungkin muncul
bersamaan dengan sakit kepala dan atau pusing
 Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang bukan disebabkan
karena olahraga atau diet
 Lebih mudah mengalami memar
 Diare yang lebih sering
Faktor Resiko HIV & AIDS
 Berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik
lainnya dengan orang yang terkontaminasi dengan
Human Immunodeficiency Virus.
 Menggunakan peralatan tato dan body piercing
(termasuk tinta) yang tidak disterilkan dan pernah
dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
 Ibu hamil yang memiliki kondisi Human
Immunodeficiency Viruskepada bayinya (sebelum
atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
 Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya
seperti klamidia atau gonore karena virus HIV akan
sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh
lemah.
 Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan
Klasifikasi HIV & AIDS
FASE I
Umur infeksi 1 – 6
bulan (sejak
terinfeksi HIV)
individu sudah FASE III
Mulai muncul
terpapar dan gejala – gejala
terinfeksi. awal penyakit Tapi
FASE II
Pada fase kedua ini Belum disebut
individu sudah gejala AIDS
positif HIV dan FASE IV
belum Sudah masuk fase
menampakkan AIDS
gejala sakit
Patofisiologi HIV & AIDS
Manifestasi Klinik

Persistent AIDS Related


Penderita
generalized Complex (ARC) Full Blown
asimtomati lymphadenophat dengan gejala AIDS
lelah, demam, dan
k tanpa y (PGL) dengan
gangguan sistem merupakan
gejala gejala imun atau fase akhir
limfadenopati kekebalan AIDS
umum
LANJUTAN..
Stadium klinis
HIV/AIDS
menurut WHO ada 4:

Stadium
Stadium I Stadium II
- Asimtomatis - Penurunan berat badan III
- Penurunan berat badan
- Diare tanpa sebab jelas
- Limfadenopati - Manifestasi mukokutaneus minor
- Infeksi herpers zoster - Demam berkepanjangan
generalisata - - Kandidiasis oral persisten
Infeksi saluran napas atas berulang
- Tuberculosis paru
- Stomatitis
- Anemia
Stadium
IV
- HIV wasting syndrome
- Pneumonia akibat pneumocystis carinii
- Pneumonia bakterial berat rekuren
- Toksoplasmosis serebral
- Sitomegalovirus
- DLL
Cara Penularan
Penyakit HIV ini menular melalui berbagai cara,
antara lain melalui cairan tubuh seperti darah, cairan
genitalia, dan ASI. Virus juga terdapat dalam saliva,
air mata, dan urin (sangat rendah). HIV tidak
dilaporkan terdapat didalam air mata dan keringat.
Pria yang sudah disunat memiliki risiko HIV yang
lebih kecil dibandingkan dengan pria yang tidak
disunat. Selain melalui cairan tubuh, HIV juga
ditularkan melalui ibu hamil, jarum suntik, transfuse
Ibu Hamil
1. Secara intrauterine, intrapartum, dan postpartum (ASI)
2. Angkatransmisimencapai20-50%
3. Angka transmisi melalui ASI dilaporkan lebih dari sepertiga
4. Laporan lain menyatakan risiko penularan malalui ASI adalah 11-
29%
5. Sebuah studi meta-analisis prospektif yang melibatkan penelitian
pada duakelompok ibu, yaitu kelompok ibu yang menyusui sejak
awal kelahiran bayi dan kelompok ibu yang menyusui setelah
beberapa waktu usia bayinya, melaporkan bahwa angka penularan
HIV pada bayi yang belum disusui adalah 14% (yang diperoleh
dari penularan melalui mekanisme kehamilan dan persalinan), dan
angka penularan HIV meningkat menjadi 29% setelah bayinya
Jarum Suntik
1. Prevalensi5-10%
2. Penularan HIV pada
anak dan remaja
biasanya melalui jarum
suntik karena
penyalahgunaan obat
3. Di antara tahanan
(tersangka atau terdakwa
tindak pidana) dewasa,
pengguna obat suntik di
Transfusi darah
1. Risiko penularan
sebesar 90%
2. Prevalensi3-5%

Hubungan seksual
1. Prevalensi 70-80%
2. Kemungkinan tertular adalah 1 dalam 200 kali hubungan intim
3. Model penularan ini adalah yang tersering didunia. Akhir-akhir ini
dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
menggunakan kondom, maka penularan melalui jalur ini cenderung
Pencegahan
Penularan
HIV dan
AIDS
Pencegahan Secara Umum
Abstinence
Memilih untuk tidak
A
melakukan hubungan seks
berisiko tinggi, terutama seks B Be faithful
pranikah Saling setia pada
Condom C pasangan yang
Menggunakan kondom sudah menikah
secara konsisten dan benar
D Drugs
Menolak penggunaan
Education NAPZA dan obat
terlarang
Ajari orang
disekitar kita
E menggunakan jarum
suntik
mengenai HIV
Pencegahan Untuk Remaja

1 2 3 4

Tidak melakukan Menghindari Tidak melakukan Menghindari


hubungan seks penggunaan obat- kontak langsung perilaku yang dapat
sebelum menikah obatan terlarang percampuran darah mengarah pada
dan jarum suntik dengan orang yang perilaku yang tidak
tato dan tindik sudah terpapar sehat dan tidak
HIV bertanggung jawab
Diagnosis
HIV&AI DS
Metode yang umum untuk menegakkan
diagnosis meliputi:
ELISA
(Enzyme- PCR

Linked (Polymerase
Western blot
ImmunoSorben Chain Reaction)

t Assay) Tes ini digunakan untuk :


Sensitivitasnya tinggi Spesifikasinya tinggi
1. Tes HIV pada bayi
yaitu sebesar 98,1- yaitu sebesar 99,6-100%. 2. Menetapkan status infeksi individu
yang seronegatif pada kelompok
100%. Biasanya tes ini Pemeriksaannya cukup
berisiko tinggi
memberikan hasil sulit, mahal, dan 3. Tes pada kelompok tinggi sebelum
terjadi serokonversi.
positif 2-3 bulan membutuhkan waktu
4. Tes konfirmasi untuk HIV-2, sebab
setelah infeksi. sekitar 24 jam. ELISA mempunyai sensitivitas
rendah untuk HIV-2
Komplikasi H I V & A I D S

Infeksi Kanker

Yang biasanya Jenis kanker yang


muncul yaitu
biasanya muncul
tuberkulosis, infeksi
sitomegalovirus, yaitu kanker paru,
kriptokokus ginjal, limfoma,
meningitis, dan sarkoma
Sekian
Terima Kasih
—Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai