Anda di halaman 1dari 23

REGULASI KEUANGAN

PUBLIK

Oleh : Lailatul Khusnah, SE., MA.


DEFINISI REGULASI PUBLIK
Ketentuan yang harus dijalankan dan
dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik, baik pada organisasi
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
pemerintah desa, partai politik, yayasan,
LSM, organisasi keagamaan/tempat
peribadatan, maupun organisasi sosial
masyarakat lainnya.
TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK
Pendahuluan

Mengapa
diatur?

Permasalahan dan
Misi

Bagaimana
Dengan apa diatur? mengaturnya?

Diskusi/Musyawarah

Catatan
REGULASI DALAM SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Regulasi
Perencanaan
Publik
Regulasi
Regulasi Penganggaran
Pertanggungjawaban Publik
Publik
Akuntansi
Sektor
Regulasi Audit Publik Regulasi Realisasi
Sektor Publik Anggaran Publik

Regulasi Pelaporan Regulasi Pengadaan


Keuangan Sektor Barang dan Jasa
Publik Publik
CONTOH REGULASI PUBLIK YANG MENGATUR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Tahapan Dalam Siklus Akuntansi Contoh Regulasi Publik
Sektor Publik

Perencanaan Publik - UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
- Surat Edaran Bersama No. 0295/M.PPN/I/2005050/166/SJ tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun 2005

Penganggaran Publik - UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah


- UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
- Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
- Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri No. 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Realisasi Anggaran Publik UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


Pengadaan Barang dan Jasa Publik Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

Pelaporan Keuangan Sektor Publik PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Audit Sektor Publik - UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
- SK BPK No. 1 Tahun 2008 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

Pertanggungjawaban Publik PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK
1. PERUMUSAN MASALAH
2. PERUMUSAN DRAFT REGULASI
PUBLIK
3. PROSEDUR PEMBAHASAN
4. PENGESAHAN DAN PENGUNDANGAN
1. PERUMUSAN MASALAH
Apa masalah publik yang ada?
Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah?
Siapa aparat pelaksana yang perilakunya
bermasalah?
Analisis keuntungan dan kerugian atas
penerapan regulasi publik?
Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi
masalah publik?
CONTOH MASALAH PUBLIK TENTANG AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Tahapan Siklus ASP Permasalahan Pihak Terkait

Perencanaan Publik Ketimpangan pelayanan publik Bagian perencanaan, bagian


(kesehatan,pendidikan) program, stakeholder

Penganggaran Publik Alokasi anggaran pelayanan Bagian Anggaran, Bagian


publik minimal Keuangan

Realisasi Anggaran Publik Jurnal pencairan dana tidak Bagian Anggaran, Bagian
sesuai dengan anggaran Keuangan

Pengadaan Barang dan Jasa Informasi tidak transparan Bagian Pengadaan, Organisasi
Publik Penyedia Layanan Barang dan
Jasa
Pelaporan Keuangan Sektor Ketidaktepatan waktu Bagian Keuangan
Publik pelaporan

Audit Sektor Publik Kurangnya bukti Audit Internal, Audit Eksternal

Pertanggungjawaban Publik Keterbatasan pendistribusian Kepala Organisasi, Legislatif


informasi
CONTOH ANALISIS PERMASALAHAN PUBLIK
Permasalahan Kerugian Solusi Tindakan

Ketimpangan pelayanan publik Masyarakat tidak dapat dilayani Penyusunan daftar skala prioritas
(kesehatan,pendidikan) kebutuhannya

Alokasi anggaran pelayanan publik Pencapaian target tidak maksimal Penambahan alokasi bagi
minimal pelayanan publik

Jurnal pencairan dana tidak sesuai Program tidak berjalan secara baik Pendisiplinan anggaran dan
dengan anggaran perbaikan sistem perealisasian
anggaran
Informasi tidak transparan Pilihan kriteria organisasi penyedia Perluasan akses ke informasi yang
layanan barang dan jasa terbatas terkait dengan mekanisme
pengadaan barang dan jasa
Ketidaktepatan waktu pelaporan Mengacaukan jadwal kegiatan Penertiban penyusunan laporan
organisasi keuangan

Kurangnya bukti Ketidakpercayaan publik Perbaikan sistem akuntansi dan


pengarsipan dokumen transaksi

Keterbatasan pendistribusian Respon masyarakat minim Perluasan akses informasi


informasi
2. PERUMUSAN DRAFT REGULASI PUBLIK
Draft Regulasi Publik
 Kerangka awal yang dipersiapkan untuk mengatasi masalah
publik yang hendak diselesaikan.

Perumusan Draft Regulasi Publik


 Harus dapat menjelaskan :
 siapa organisasi publik pelaksana aturan.
 kewenangan apa yang diberikan padanya.
 perlu tidaknya memisahkan antara organisasi pelaksana
peraturan dan organisasi yang menetapkan sanksi atas
ketidakpatuhan.
 persyaratan apa yang mengikat organisasi publik pelaksana.
 sanksi apa yang dapat dijatuhkan kepada aparat pelaksana
jika menyalahkan wewenang.
3. PROSEDUR PEMBAHASAN

o Lingkup Tim Teknis Pelaksana


(Eksekutif)
o Lembaga Legislatif (Dewan
Penasehat, Dewan Penyantun, dll)
o Masyarakat
4. PENGESAHAN DAN PENGUNDANGAN
Tahap Pengesahan
 Penandatanganan naskah oleh pihak organisasi
publik (pimpinan organisasi).

Tahap Pengundangan
 Dalam konsep hukum, sejak ditandatangani
regulasi publik telah mempunyai kekuatan
hukum materiil terhadap pihak yang
menyetujuinya.
REVIEW REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Judicial Review (Hak Uji Materiil)
 Kewenangan lembaga peradilan untuk menguji
kesahihan dan daya jual produk-produk hukum
yang dihasilkan oleh eksekutif, legislatif, serta
yudikatif di hadapan konstitusi yang berlaku.
 Amandemen ketiga UUD 1945 menetapkan
kewenangan untuk mereview Undang-Undang
terdapat di Mahkamah Konstitusi (MK),
sedangkan kewenangan mereview peraturan
perundang-undangan di bawah Undang-Undang
diserahkan ke Mahkamah Agung (MA).
REVIEW REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Proses Judicial Review


 Mengidentifikasi permasalahan yang ada
mengenai regulasi terkait.
 Adanya surat permohonan judicial review yang
diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung /
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

Hak Negara Kewajiban Negara


1. Hak monopoli mencetak dan 1. Melindungi segenap bangsa
mengedarkan uang; Indonesia dan seluruh tumpah
2. Hak untuk memungut sumber- darah Indonesia;
sumber keuangan, seperti pajak, 2. Memajukan kesejahteraan umum;
bea dan cukai; 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
3. Hak untuk memproduksi barang 4. Ikut melaksanakan ketertiban
dan jasa yang dapat dinikmati oleh dunia yang berdasarkan
khalayak umum, yang dalam hal ini kemerdekaan, perdamaian abadi,
pemerintah dapat memperoleh dan keadilan sosial.
(kontra prestasi) sebagai sumber
penerimaan negara.
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA

1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara


a. Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
b. Penyusunan dan Penetapan APBN
c. Penyusunan dan Penetapan APBD
d. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Bank Sentral, Pemerintah Daerah, serta
Pemerintah/Lembaga Asing
e. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah,
Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelola Dana
Masyarakat.
f. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dan APBD.
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA

2. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara


a. Ruang Lingkup dan Asas Umum Perbendaharaan Negara
b. Kewenangan Pejabat Perbendaharaan Negara
c. Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
d. Pengelolaan Uang Negara/Daerah
e. Pengelolaan Piutang dan Utang Negara/Daerah
f. Pengelolaan Investasi dan Barang Milik Negara/Daerah
g. Penatausahaan dan Pertanggungjawaban APBN/APBD
h. Pengendalian Internal Pemerintah
i. Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah
j. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara
 Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan
keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan
negara.
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik
berdasarkan ketentuan Undang-Undang, laporan hasil pemeriksaan
tersebut wajib disampaikan kepada BPK dan dipublikasikan.
 Pemeriksaan terdiri dari:
 Pemeriksaan keuangan → pemeriksaan atas laporan keuangan.
 Pemeriksaan kinerja → pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi,
serta pemeriksaan aspek efektivitas.
 Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA
4. UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan dari
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara serta
masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
 Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan :
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
c. Rencana Pembangunan Tahunan
 Proses perencanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam
UU mencakup lima pendekatan dari seluruh rangkaian perencanaan,
yaitu :
a. Politik
b. Teknokratik
c. Partisipatif
d. Atas-Bawah (top-down)
e. Bawah-Atas (bottom-up)
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 2005


Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden No. 80
Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
 Pengumuman pemilihan penyedia barang/jasa harus dapat
memberikan informasi yang luas kepada masyarakat dunia
usaha, baik pengusaha daerah setempat maupun
pengusaha daerah lainnya.
DASAR HUKUM KEUANGAN DAERAH
 Pemerintah Daerah menjalankan otonomi yang seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang merupakan urusan Pemerintah Pusat, berdasarkan Undang-Undang.
 Pemerintah Daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi serta tugas pembantuan.
 Dalam rangka penyelenggaraan daerah otonomi, Pasal 18 A (2) UUD 1945 menjelaskan
bahwa hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan
sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur serta
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang.
 Dasar Hukum Keuangan Daerah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
DASAR HUKUM KEUANGAN ORGANISASI PUBLIK LAINNYA

 Organisasi Nirlaba
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45 (PSAK no.45)
tentang Organisasi Nirlaba.

 Yayasan
UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

 Partai Politik
 UU No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
 PP No. 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan Kepada
Partai Politik
PERMASALAH REGULASI KEUANGAN PUBLIK DI INDONESIA

1. Regulasi yang berfokus pada manajemen


2. Regulasi belum bersifat teknik
3. Perbedaan interpretasi antara Undang-
Undang dan regulasi di bawahnya
4. Pelaksanaan regulasi yang bersifat transisi
berdampak pemborosan anggaran
5. Pelaksanaan regulasi tanpa sanksi

Anda mungkin juga menyukai