Anda di halaman 1dari 24

4.

Nutrisi dewasa dan lansia

Noviana Nur Sari, S.Si. MPH


Nutrient Recommendation
Carbohydrate : 45-65% of calories
Fat : 20-30% of calories
Protein : 10-15% of calories or 0,8
grams protein/kg body weight

Find out more at the PowerPoint Getting Started Center


(Click the arrow when in Slide Show mode)
ENERGI

Kebutuhan energi
• Energi Penggunaan energi dalam tubuh adalah
sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5 – 10 %
untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan, 25 % untuk
aktivitas fisik dan 10% terbuang melalui feses.

• Anjuran pemenuhan energi sehari diperoleh dari 50


-60% karbohidrat, 15 – 35% lemak dan 10 – 15%
protein.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi


gula, pati, dan serat. Gula dan pati memasok energi
berupa glukosa, yaitu sumber energi utama untuk sel-
sel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan
janin. Glukosa dapat pula disimpan dalam bentuk
glikogen dalam hati dan otot, atau diubah menjadi
lemak tubuh ketika energi dalam tubuh berlebih.
PROTEIN
LEMAK dan AIR

lemak air
Merupakan zat gizi makro, yang mencakup asam-asam jumlah cairan yang biasa dikonsumsi laki-laki 3,7 liter
lemak dan trigliserida.6 Lemak adalah zat gizi yang per hari dan perempuan 2,7 liter per hari,
padat energi (9 kkal per gram) sehingga lemak penting
untuk menjaga keseimbangan energi dan berat
badan.6 Lemak menyediakan pula medium untuk
penyerapan vitamin-vitamin larut-lemak (vitamin A, D,
E, K).
Penilaian status gizi orang dewasa
Lanjut usia
Kebutuhan gizi lansia laki-laki berbeda dengan
lansia perempuan. Semakin bertambah usianya,

Lanjut usia
kebutuhan gizi lansia semakin berkurang. Oleh
karena itu kebutuhan gizinya dikelompokkan
berdasarkan usia (50—64 dan 65 ke atas), dan
jenis kelamin.
Kebutuhan lansia

Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal • Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak
dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal.
karbohidrat Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka
sebagian energi akan disimpan berupa lemak,
sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila
terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan
digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
PROTEIN BAGI LANSIA

Secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak
per hari adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang
massa ototnya berkurang. dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan
senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang
(disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang
efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk
lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan
sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber
protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani
dan kacang-kacangan.
LEMAK Serat dan karbohidrat
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah
kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi sembelit atau konstipasi (susah buang air besar) dan
lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari terbentuknya benjolan-benjolan pada usus.
konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit
atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan
jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran,
tersebut adalah asam lemak tidak jenuh buah-buahan segar dan biji-bijian utuh.

Manula tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen serat (yang


dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi
seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral
dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat
diserap tubuh.

Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula


sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks,
yang berasal dari kacang-kacangan dan bijibijian yang
berfungsi sebagai sumber energi .
1. VARIASI MAKANAN

Variasi Makanan a. Batasi makanan berlemak dan manis • Adapun makanan manis yang perlu dibatasi adalah
serta tepung-tepungan. makanan manis yang mengandung banyak gula,
Bila kebutuhan energi di usia muda cukup besar, maka seperti kue, biskuit dan roti manis, sirup, minuman
kebutuhan energi di usia tua mulai menurun. manis, dan selai. Berbagai makanan yang terbuat dari
tepung (makanan tepung-tepungan), seperti mi, roti,
kue, biskuit, perlu dibatasi dalam makanan harian
lansia.
Itu terjadi karena perubahan komposisi tubuh, yaitu
menurunnya jumlah sel-sel otot dan meningkatnya sel- • Anjuran asupan lemak dibatasi maksimal 20%
sel lemak, yang menyebabkan menurunnya kebutuhan kebutuhan energi. Artinya, bila kebutuhan energi
energi untuk menjalankan fungsi tubuh. Selain itu, di lansia perempuan 1.600 kkal/hari, maka asupan lemak
usia tua biasanya aktivitas fisik menurun. Setelah usia 50 dibatasi maksimal 35 g/hari atau setara dengan 3,5
tahun, umumnya kebutuhan energi berkurang 5% untuk sendok makan minyak goreng untuk berbagai proses
tiap 10 tahun. pengolahan makanan.
• Sementara bagi lansia laki-laki dengan kebutuhan
Makanan berlemak dan manis serta tepung-tepungan energi 2.050 kkal/hari, asupan lemak dibatasi
tinggi telah terbukti meningkatkan risiko terjadinya maksimal 45 g/hari atau 4,5 sendok makan minyak
berbagai penyakit gangguan metabolik (hiperkolesterol, goreng per hari. Dari jumlah ini sebaiknya lemak jenuh
hipertensi, diabetes, asam urat, gangguan ginjal). dibatasi tak lebih dari separuhnya.
2. BATASI MAKANAN

Batasi makanan yang meningkatkan kadar asam urat. Ikan merupakan salah satu lauk yang baik bagi lansia
Lansia berisiko mengalami gout (tinggi asam urat). karena mengandung lemak dan kolesterol rendah serta
Oleh karena itu berbagai makanan sumber purin tinggi mengandung protein dan mineral tinggi yang mudah
perlu dibatasi. digunakan tubuh. Namun, bagi lansia yang berisiko
Contohnya, jeroan (usus, hati, paru, ginjal, lidah, otak), terkena gout, batasi konsumsi ikan laut dan seafood.
ikan dan makananan hasil laut (seafood), jamur,
kacang-kacangan, daun melinjo, emping melinjo,
kangkung, bayam, durian.
3. PERBANYAK SAYUR DAN BUAH

Serat
Perbanyak makan buah dan sayuran segar. Buah dan Serat makanan, terutama yang berasal dari sayuran dan
sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat buah, bermanfaat memperlancar BAB karena
alami. Selain itu mengandung banyak zat bermanfaat membentuk struktur tinja yang lunak, dan membantu
alami (antioksidan dan fitokimia), seperti karetonoid, gerakan usus besar. Serat juga menurunkan kolesterol
polifenol (flavonoid, isoflavon), klorofil, dan lain-lain. darah dan mencegah penyakit kanker usus. Bagi lansia
gemuk, batasi atau hindari makan buah yang berlemak
dan berenergi tinggi seperti avokad, mangga dan
durian. Bila gigi geligi sudah tidak memungkinkan
mengonsumsi buah segar, bisa diganti dengan jus
buah segar tanpa penambahan gula. Dianjurkan makan
buah dan sayuran 5 porsi per hari.
4. MINUM AIR PUTIH

Minum air putih yang cukup dan aman


Lansia banyak mengalami kehilangan air melalui • Tanda sederhana dehidrasi ringan adalah haus,
keringat dan urine, tetapi dengan meningkatnya usia, mulut kering, bibir kering, yang sering kali
sensitivitas bibir dan lidah dalam merasakan haus terabaikan. Pada lansia, fungsi ginjal menurun sesuai
semakin menurun, sehingga sering terjadi kekurangan dengan usia sehingga kebutuhan air tubuh
air (dehidrasi ringan), yaitu penurunan cairan tubuh 2% berkurang menjadi 1.600— 2.250 ml/hari
dari berat badan. bergantung pada jenis kelamin, kegiatan fisik dan
usianya.
• Sebanyak 2/3 dari jumlah tersebut dipenuhi dari air
minum, yakni 1—1,5 liter atau setara dengan 5— 7
gelas/hari.
• Agar ginjal tidak bekerja keras, air minum yang
disarankan adalah air putih atau air bening yang
telah diproses agar aman.
5. Batasi asupan garam

Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan Di usia ini terjadi penurunan fungsi kecap, sehingga
meningkatnya risiko hipertensi yang berpotensi gagal lidah lansia kurang peka terhadap rasa asin. Bila hal ini
ginjal dan gagal jantung. tidak diwaspadai memungkinkan peningkatan asupan
garam.
Asupan garam (natrium) yang disarankan maksimal
adalah 4 g/hari (satu sendok teh),
termasuk garam yang terselubung dalam makanan
sehari-hari (bukan garam meja saja), seperti kecap, saus
sambal, saus tomat. Oleh karena itu, ada baiknya lansia
memahami makanan/minuman sumber garam
(natrium), seperti mi instan, makanan ringan yang asin
dan gurih, serta minuman bernatrium tinggi (minuman
ringan bersoda, isotonik), makanan berpengawet
natrium benzoat dan natrium nitrat.
KUIS

Manfaat serat bagi lansia Asupan garam (natrium) yang disarankan bagi
Serat makanan, terutama yang berasal dari sayuran dan lansia maksimal adalah
buah, bermanfaat a. 4 gram/hari (satu sendok teh)
a. memperlancar BAB b. 3 gram/hari
b. membantu gerakan usus besar c. 2 gram/hari
c. menurunkan kolesterol darah d. 1 gram/ hari
d. penyakit kanker usus. e. 0.5 gram/hari
e. Meningkatkan gula darah
Bagi lansia gemuk, batasi atau hindari makan buah
lansia laki-laki dengan asupan lemak dibatasi maksimal yang berlemak dan berenergi tinggi seperti, kecuali
………..sendok makan minyak goreng per hari. f. Avokad
f. 4.5 sdm/hari g. mangga
g. 3.5 sdm/hari h. Durian
h. 3 sdm/hari i. Jeruk
i. 2.5 sdm/hari
j. 2 sdm/hari
Batas IMT normal pada usia dewasa adalah Nilai IMT > 27 termasuk dalam kategori status gizi
a. < 18,5 a. Kurus
b. 18-5—25 Normal/Sehat b. Normal
c. 25—27 BB lebih c. BB lebih
d. > 27 Gemuk/obesitas d. Obesitas
e. > 30 e. Bb kurang

Anda mungkin juga menyukai