Anda di halaman 1dari 8

II.

BAHAN KONSTRUKSI KAYU

 Kayu adalah bahan yang sangat penting


untuk bangunan, terutama bangunan yang
menggunakan kayu sebagai bahan
konstruksi.
 Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi
:
- Mudah dikerjakan
- Lebih ringan
- Kenyal dan kuat
- Dapat memikul beban
BAHAN KONSTRUKSI KAYU
SYARAT-SYARAT UMUM KAYU
 Pada umumnya kayu harus bersifat baik
dan sehat dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan yang
berhubungan dengan pemakaiannya tidak
akan mengurangi nilai konstruksi
(bangunan).
 Kayu sebagai bahan konstruksi, harus
dikenal ciri-ciri dan sifat-sifatnya, yaitu :
- Sifat-sifat mekanis kayu.
- Faktor-faktor kekuatan kayu.
- Sifat-sifat penggunaan kayu.
Kepadatan Kayu
 Kepadatan kayu berhubungan erat dengan berat
jenis kayu dan kekuatan kayu.
 Semakin ringan kayu, semakin ringan
kekuatannya, begitupun sebaliknya.

a. Berat Jenis
 Berat jenis kayu adalah berat jenis dari kayu
kering udara.
 Kadar kayu kering udara tergantung pada
keadaan iklim setempat.
 Di Indonesia kadar air berkisar 12 – 20% dari
kayu kering mutlak.
 Kering mutlak hanya dapat dicapai dalam tempat
pemanasan.
 Contoh di daerah Bogor, kadar kayu kering udara
adalah 15%. Pada musim kemarau kadar air
dapat menurun menjadi 13%. Pada musim hujan
dapat meningkat menjadi 20%
b. Kekuatan kayu
 Pada umumnya kayu yang berat mempunyai
kekuatan kayu yang lebih kuat dibandingkan
dengan yang lebih ringan.
 Kekuatan dan kekerasan kayu berbanding
lurus dengan berat jenisnya.
 Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan
membagi kekuatan kayu berdasarkan jenis
kayu dalam 5 kelas kuat.
 Serat kayu tergantung pada pertumbuhan
pohon. Pohon yang tumbuhnya cepat
biasanya mempunyai serat yang kasar,
sebaliknya pohon yang tumbuhnya lama
mempunyai serat yang halus
Tabel Kelas Kuat Kayu
Kekuatan
Kelas Berat Jenis lengkung Kekuatan tekan

kuat   absolut (kg/cm2) absolut (kg/cm2)

I ≥ 0,90 ≥1100 ≥ 650

II 0,90 - 0,60 1100 - 725 650 - 425

III 0,60 - 0,40 725 - 500 425 - 300

IV 0,40 - 0,30 500 - 360 300 - 215

V < 0,30 < 360 < 215


Mata Kayu Dan Retak-Retak

 Mata kayu tergantung pada rupa mata


kayu pada permukaan gergajian.
 Mata kayu mempunyai pengaruh terhadap
kekuatan kayu, disebabkan arah serat di
mata kayu berubah.
 Pengaruh mata kayu terhadap kekuatan
kayu dinyatakan dalam berapa luas mata
kayu terhadap penampang melintang kayu
dan dimana letaknya.
 Retak kayu akan mengurangi kekuatan
kayu.
Keawetan Kayu
Lembaga Penelitian Hasil Hutan membagi keawetan
kayu di Indonesia dalam 5 kelas awet :
Kelas Awet I II III IV V
selalu berhubungan 8 5 3 sangat sangat
dengan tanah tahun tahun tahun pendek pendek
Terbuka thp angin dan iklim 20 15 10 beberapa sangat
Tetapi Terlindung dari air tahun tahun tahun tahun pendek
Di bawah atap dan tidak tidak tidak sangat beberapa pendek
berhubungan dengan tanah terbatas terbatas lama tahun  
Di bawah atap dan tidak tidak tidak 20 20
dipelihara serta dicat terbatas terbatas terbatas tahun tahun
Serangan oleh rayap tidak jarang agak sangat sangat
      cepat cepat cepat
Serangan oleh bubuk tidak tidak hampir tidak sangat
kayu kering     tidak seberapa cepat
Penumpukan Papan dan Balok kayu

 Penumpukan dilakukan untuk menyimpan dan


mengeringkan kayu.
 Kayu yang sudah kering bisa disimpan dalam
ruang yang beratap (gudang).
 Tiap tumpukan kayu berukuran tinggi 75-80 cm.
setelah itu diatasnya diletakan lat-antara,
kemudian dapat meneruskan menumpuk kayu
lagi.
 Kita harus menjaga agar kayu terletak lepas dari
tanah dengan menggunakan balok gelagar bawah
(ganjel)
 Pada kayu basah, papan-papan ditumpuk
tersendiri pada lapisan yang dipisahkan lat-
antara yang jaraknya 1,5 – 2 cm.

Anda mungkin juga menyukai